DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang. huruf b dan ayat (7) huruf e Undang-Undang Nomor 18

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2-9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

2016, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYALURAN D

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemb

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2011

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

huruf b dan Ayat (7) huruf f Undang-Undang Nomor 14 menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 571/Menkes/Per/VII/

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Powered by TCPDF (

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 19 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2018 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

PERATURAN BUPATI LEBAK

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PONTIANAK, NOMOR O-O TAHUN 2013 PEMANFATAAN DANA JAMPERSAL DI PUSKESMAS DAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN BUPATI LEBAK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERJALANAN DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.010/2017 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN DARI

8. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana diubah dengan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATIEMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR : 0i\ TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN TARIF KAPITASI

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

DRAFT RANPERBUP TTG POLA BAGI JASA PELAYANAN RSUD BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 37 TAHUN 2014 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 169 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : bahwa dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak, mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), serta untuk menciptakan kepastian hukum bagi pelaksanaan penyelenggaraan Jaminan Persalinan di Kabupaten Banyuwangi, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Jaminan Persalinan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 1

2 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nonor 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 795); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

3 11. Peraturan Menteri Keuangan 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 537) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.07/2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1081); 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 59); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2007 Nomor 10/E) sebagaimana telah diubah tiga kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 5 Tahun 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 Nomor 9). MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Banyuwangi. 2. Pemerintah adalah Pemerintah Republik Indonesia. 3. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 4. Menteri Kesehatan adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 5. Bupati adalah Bupati Banyuwangi.

4 6. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 7. Kementerian Kesehatan adalah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 8. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. 9. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. 10. Bendahara Umum Daerah adalah Bendahara Umum Daerah Kabupaten Banyunwangi. 11. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan yang selanjutnya disebut RSUD Blambangan adalah Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten Banyuwangi. 12. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng yang selanjutnya disebut RSUD Genteng adalah Rumah Sakit Umum Daerah Genteng Kabupaten Banyuwangi. 13. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Banyuwangi yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya. 14. Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Kepala Puskesmas adalah Kepala Puskesmas Kabupaten Banyuwangi. 15. Jaminan Persalinan yang selanjutnya disebut Jampersal adalah pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan) dengan resiko tinggi, serta bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari) yang tidak memiliki biaya dan/atau belum memiliki Jaminan Kesehatan Nasional atau sumber pembiayaan lain untuk bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten.

5 16. Dana Jampersal adalah Dana Alokasi Khusus Non Fisik yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka mendekatkan akses pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). 17. Pemberi Pelayanan Kesehatan Jampersal Kabupaten Banyuwangi yang selanjutnya disebut PPK Kabupaten adalah RSUD Blambangan, RSUD Genteng dan Rumah Sakit yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten. 18. Rumah Tunggu Kelahiran yang kemudian disingkat RTK merupakan tempat atau ruangan yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan), serta bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari) yang beresiko tinggi sebelum maupun sesudah masa persalinan. 19. Indonesian Case Base Groups yang selanjutnya disebut INA-CBGs adalah sebuah aplikasi yang digunakan rumah sakit untuk mengajukan klaim pada pemerintah/pemerintah kabupaten yang menggunakan sistem casemix yakni pengelompokan diagnosis dan prosedur dengan mengacu pada ciri klinis yang mirip/sama dan biaya perawatan yang mirip/sama, pengelompokan dilakukan dengan menggunakan grouper. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Bupati ini meliputi: a. tujuan; b. sasaran; c. ruang lingkup kegiatan Jampersal; d. kriteria rumah tunggu kelahiran; e. pengalokasian dana Jampersal; f. penggunaan dan pemanfaatan dana Jampersal; g. mekanisme pengajuan klaim; h. pelaporan.

6 BAB III TUJUAN Bagian Kesatu Tujuan Umum Pasal 3 Tujuan umum diselenggarakannya Jampersal ialah untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan), serta bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari) ke fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten. Bagian Kedua Tujuan Khusus Pasal 4 Tujuan Khusus diselenggarakannya Jampersal ialah untuk: a. meningkatkan jumlah persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan yang kompeten; b. menurunkan kasus komplikasi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan), serta bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari); c. meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan), serta bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari) yang beresiko tinggi. BAB IV SASARAN Pasal 5 (1) Sasaran Jampersal adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan), serta bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari). (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat berlaku untuk orang dan/atau anggota keluarganya yang memiliki kartu identitas/kartu Tanda Penduduk Kabupaten maupun dari luar Kabupaten.

7 BAB V RUANG LINGKUP KEGIATAN JAMPERSAL Pasal 6 Ruang lingkup kegiatan Jampersal meliputi: a. sewa dan operasional RTK; b. pertolongan persalinan, perawatan kehamilan dan nifas pada ibu dengan resiko tinggi (sampai 42 hari pasca melahirkan), Keluarga Berencana pasca persalinan dan perawatan bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari); c. dukungan manajemen Pasal 7 Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, dapat dilakukan di PPK Kabupaten, antara lain: a. RSUD Blambangan b. RSUD Genteng c. Rumah Sakit yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten BAB VI KRITERIA RUMAH TUNGGU KELAHIRAN Pasal 8 Guna optimalisasi pelaksanaan Jampersal, ketersediaan RTK harus memiliki kriteria sebagai berikut: a. lokasi dekat dengan PPK Kabupaten; b. minimal mempunyai 3 (tiga) kamar tidur beserta kelengkapan pendukungnya; c. memiliki kamar mandi beserta kelengkapan pendukungnya; d. memiliki sirkulasi udara yang baik; e. mendapatkan pencahayaan yang cukup; f. memiliki sarana air bersih dan listrik; g. memiliki saluran pembuangan; h. memiliki peralatan dan kelengkapan rumah tangga; i. dapur dan peralatannya; j. penjaga rumah.

8 BAB VII PENGALOKASIAN DANA JAMPERSAL Pasal 9 Alokasi dana Jampersal di Kabupaten merupakan pagu maksimal sehingga dalam pemanfaatannya harus diperhitungkan secara cermat dengan memilih kegiatan berdasarkan skala prioritas. BAB VIII PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN DANA JAMPERSAL Bagian Kesatu Penggunaan Dana Jampersal Pasal 10 Penggunaan dana Jampersal di Kabupaten dipergunakan untuk kegiatan meliputi: a. sewa dan operasional RTK, termasuk makan dan minum bagi pasien, keluarga pendamping dan petugas kesehatan/kader; b. pertolongan persalinan, perawatan kehamilan resiko tinggi atas indikasi (bila diperlukan) di PPK Kabupaten yang kompeten dengan fasilitas sama dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN- KIS) Penerima Bantuan Iuran kelas III berupa biaya jasa pertolongan persalinan, jasa sarana/prasarana, perawatan kehamilan resiko tinggi, pelayanan Keluarga Berencana pasca persalinan dengan kontrasepsi disediakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional termasuk perawatan bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari) dan skrining hipotiroid kongenital bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari); c. perawatan bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari) sebagaimana dimaksud pada huruf a, pembiayaannya dihitung sejak tanggal masuk PKK Kabupaten; d. dukungan manajemen Jampersal Dinas Kesehatan antara lain meliputi kegiatan pengelolaan dana keuangan, sosialisasi, verifikasi klaim, pembinaan, pendampingan petugas kesehatan dan dukungan administrasi lainnya yang mendukung penyelenggaraan Jampersal berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9 Bagian Kedua Pemanfaatan Dana Jampersal Pasal 11 Dana Jampersal di Kabupaten dimanfaatkan untuk: a. operasional RTK mencakup: 1. sewa rumah; 2. makan dan minum bagi ibu hamil dan pendamping yang ada di RTK; 3. langganan air, listrik, dan kebersihan. b. jasa pemeriksaan, perawatan dan pertolongan persalinan; c. honor Non PNS; d. penyelenggaraan rapat, pertemuan, sosialisasi; e. penyediaan barang habis pakai; f. belanja percetakan dan penggandaan. Pasal 12 (1) Besaran biaya untuk operasional RTK dan dukungan manajemen Jampersal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a dan huruf d, mengacu pada Standar Satuan Harga Belanja Daerah Kabupaten berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Besaran biaya pertolongan, persalinan dan perawatan sesuai dengan yang berlaku pada penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 13 (1) Penerima bantuan Jampersal tidak diperbolehkan naik kelas dengan biaya sendiri dan harus sesuai ketentuan yang berlaku pada penerima bantuan iuran. (2) Dana Jampersal tidak boleh dimanfaatkan untuk belanja tidak langsung, belanja modal, pembelian obat dan vaksin, bayar iuran/premi. (3) Pemanfaatan Dana Jampersal pada PPK Kabupaten dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX MEKANISME PENGAJUAN KLAIM Pasal 14 (1) PPK Kabupaten mengajukan berkas klaim pelaksanaan Jampersal ke Dinas Kesehatan.

10 (2) Berkas klaim sebagaimana dimaksud ayat (1), dilakukan verifikasi oleh verifikator. (3) Verifikator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan. (4) Ketentuan mengenai penetapan verifikator sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas Kesehatan. (5) Berkas klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan lengkap apabila ada surat pengantar yang dilampiri berkas klaim pelayanan dan softcopy file data INA CBGs. (6) Apabila terdapat revisi/kekurangan dokumen pada berkas klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (5), berkas klaim dikembalikan oleh verifikator kepada PPK Kabupaten, untuk direvisi dan disampaikan kembali kepada verifikator. Pasal 15 (1) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), ayat (5) dan ayat (6) dituangkan dalam Berita Acara Persetujuan Klaim dilampiri dengan perhitungan klaim. (2) Berita Acara Persetujuan Klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), beserta dokumen kelengkapannya disampaikan oleh verifikator kepada Pimpinan PPK Kabupaten dan Kepala Dinas Kesehatan untuk mendapatkan persetujuan. (3) Dokumen kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. kuitansi; b. rekapitulasi pelayanan kesehatan; c. klaim rawat jalan; d. klaim rawat inap; e. rekapitulasi klaim. (4) Berita Acara Persetujuan Klaim beserta dokumen kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diajukan kepada Dinas Kesehatan untuk diterbitkan Surat Perintah Membayar dan menyampaikan kepada Bendahara Umum Daerah untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) kepada rekening PPK Kabupaten. (5) Dana klaim yang diterima oleh PPK Kabupaten dicatat sebagai pendapatan.

11 BAB X PELAPORAN Pasal 16 (1) Laporan pelaksanaan Jampersal terdiri dari: a. laporan bulanan; b. laporan semesteran; dan c. laporan tahunan; (2) Laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, berisi laporan rutin bulanan capaian program yang didasarkan pada indikator Rencana Strategi (Renstra) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dengan menggunakan format, mekanisme dan ketentuan yang sudah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Laporan semesteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, memuat jenis kegiatan, lokasi kegiatan, realisasi keuangan dan permasalahan dalam pelaksanaan Jampersal. (4) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, memuat hasil kinerja satu tahun yang meliputi realisasi keuangan, capaian kegiatan, disampaikan Dinas Kesehatan kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan pada minggu ketiga bulan Januari tahun berikutnya. Pasal 17 (1) Alur pelaporan pelaksanaan Jampersal terdiri dari: a. pelaksanaan di Puskesmas; b. pelaksanaan di Kabupaten. (2) Alur pelaporan pelaksanaan di Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, yakni Kepala Puskesmas menyampaikan laporan rutin bulanan capaian kegiatan kepada Dinas Kesehatan setiap tanggal 5 bulan berikutnya. (3) Alur pelaksanaan di Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, yakni Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur PPK Kabupaten menyampaikan laporan semesteran paling lambat 7 (tujuh) hari setelah semester selesai melalui aplikasi e-renggar Kementerian Kesehatan (http://www.e-renggar.depkes.go.id).

12 BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Persalinan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Banyuwangi (Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 Nomor 11/E), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 31 Tahun 2012 (Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 Nomor 23/E) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku Pasal 19 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi. Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal 28 Mei 2018 BUPATI BANYUWANGI Ttd. H. ABDULLAH AZWAR ANAS Diundangkan di Banyuwangi Pada tanggal 28 Mei 2018 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI Ttd. DJADJAT SUDRADJAT BERITA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2018 NOMOR 23