Rancang Bangun Detektor Asap Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO R3

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Infrared Flame Detector Pararel Dengan Arduino GSM/GPRS Shield

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Prototype Kendali Alat Listrik Otomatis Menggunakan Arduino Uno Berbasis SMS GSM Shield Icomsat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN HASIL PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Alat Pengukur Level Air

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Realisasi Sistem Peringatan Kebakaran Melalui Layanan SMS dan MMS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS

Transkripsi:

Rancang Bangun Detektor Asap Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO R3 Muhamad Roihan 1, Mahadhir S Ismail 2 1,2 Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta Jln. Daan Mogot KM 11 Jakarta Barat 11710 1 roihani@yahoo.com 2 mahathir.diro@yahoo.com Intisari Asap adalah salah satu tanda terjadinya kebakaran, kebakaran merupakan bencana yang sangat merugikan, penulis merancang sebuah sistem untuk mendeteksi kebakaran sejak awal. Sistem tersebut adalah Detektor Asap berbasis Mikrokontroler Arduino Uno R3. Detektor asap menggunkan sensor RM55, jika sensor mendeteksi adanya asap maka Mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai pengendali utama akan mengirim informasi kepada GSM Modem Wavecom serial Fastrack untuk mengirim informasai berupa pesan teks atau SMS kepada nomor tujuan yang telah diprogram didalam Sketch Arduino dengan isi pesan BERBAHAYA smoke detector mendeteksi adanya asap, selain dengan mengirim SMS, perangkat ini juga akan menyalakan bohlam sebagai tanda bahwa sprinkle telah diaktifkan. Kata kunci Smoked Detector RM55, Mikrokontroler Arduino Uno R3,GSM Modem Wavecom serial Fastrack, SMS (short message service) dan Bohlam. Abstract Smoke is one of the signs of the fire, the fire is a disaster that can be very harmful, and therefore, the authors attempted to design a system for detecting fires since the beginning. Smoke Detector system is based Microcontroller Arduino Uno R3. Smoke Detector RM55 as the smoke detector sensor, if the sensor detects the presence of smoke, the Arduino Uno R3 microcontroller as the main controller will send information to the serial GSM Modem Wavecom Fastrack to send informasai form of a text message or SMS to the programmed destination number in the body of the message with the Arduino Sketch " DANGER smoke detector detects the presence of smoke", in addition to sending SMS, the device will also turn the bulbs on as a sign that sprinkle been activated. Keywords Smoked Detector ( standalone ) RM55, Microcontroller Arduino Uno R3, serial GSM Modem Wavecom Fastrack, SMS (short message service) and bulb. I. PENDAHULUAN Bahaya dari asap seperti kebakaran bisa terjadi di manapun dengan berbagai cara, tidak seorangpun yang tahu kapan akan terjadi kebakaran karena memang sangat sulit untuk diprediksikan, Cara terbaik untuk mencegah kebakaran adalah menyadari dan mewaspadai akan hal-hal atau faktor-faktor penyebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran. Salah satu caranya yaitu mengantisipasi kebakaran dengan alat yang dapat bekerja secara otomatis, Hal ini membuat penulis befikir untuk membuat rancang bangun detector asap berbasis mikrokontroler arduino UNO R3. Adapun tujuan penelitian bertujuan untuk merancang sebuah perangkat keamanan di dalam ruangan terhadap bahaya dari asap yang dapat menyebabkan kebakaran atau bahaya lainnya, sehingga membantu masyarakat agar merasa aman saat di dalam atau di luar ruangan tersebut. Ada beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam proyek akhir ini, yaitu : Bagaimana cara detector asap mengetahui keberadaan asap., Bagaimana cara Mikrokontroler menerima dan mengirim informasi, Bagaimana cara perangkat mengirimkan SMS ke pemilik rumah secara otomatis, Bagaimana cara perangkat mengaktifkan bohlam sebagai pangganti sprinkle secara otomatis. Pada perancangan proyek akhir ini digunakan batasan-batasan sebagai berikut: Detektor asap sebagai pemeran utama atau sebagai masukan, Mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai pengontrol Smoke Detector yang berfungsi mengirim informasi ke GSM modem apabila terdeteksi asap, GSM Modem Wavecom sebagai penerima infomasi dari Mikrokontroler dan mengirim sms ke pemilik rumah, Bohlam sebagai pengganti Sprinkle secara otomatis 21

akan diaktifkan oleh Mikrokontroler Arduino Uno R3 jika terdeteksi asap. II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Smoke Detector Pendeteksi Asap adalah suatu alat pendeteksi kebakaran sejak dini, yang bertujuan untuk mengatasi kebekaran agar tidak berkembang menjadi lebih besar. Dengan terdeteksinya kebakaran, maka upaya untuk mematikan api dapat segera dilakukan, sehingga dapat meminimalisir kerugian sejak awal. Jika dianalogikan Smoke Detector atau pendeteksi Asap adalah alat bantu seperti panca indera manusia. Untuk mendeteksi adanya kebakaran digunakanlah Smoke Detector atau Pendeteksi kebakaran. B. Pengertian Arduino Uno R3 Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega328. Board ini memiliki 14 digital input / ouput pin ( 6 pin dapat digunakan sebagai ouput PWM), 6 input analog, koneksi USB, jack listrik dan tombol reset. Pin - pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, untuk menggunakan mikrokotroler Arduino Uno cukup dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC DC atau baterai. C. Pengertian Sketch Arduino Sketch Arduino adalah sebutan program untuk Arduino, berupa kumpulan kode yang diupload dan dijalankan oleh board Arduino. Banyak Bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk program mokrokontroler, misalnya Bahasa assembly. Namun dalam pemrograman Arduino Bahasa yang dipakai adalah Bahasa C. Bahasa C adalah bahasa yang sangat lazim dipakai sejak awal komputer diciptakan dan sangat berperan dalam perkembangan software. Bahasa C telah membuat bermacammacam sistem operasi dan compiler untuk banyak Bahasa pemrograman, misalnya sistem operasi Unix, Linux dan sebagainya. Bahasa C adalah Bahasa pemrograman yang sangat ampuh yang kekuatannya mendekati Bahasa assembler. Bahasa C menghasilkan file kode objek yang sangat kecil dan dieksekusi dengan sangat cepat. Karena itu, Bahasa C sering digunakan pada sistem operasi dan pemrograman mikrokontroler. Bahasa C adalah multi-platfrom karena Bahasa C bisa diterapkan pada lingkungan windows, Unix, Linux atau sistem operasi lain tanpa mengalami perubahan source code (kalaupun ada perubahan, biasanya sangat minim), Karena Arduino menggunakan Bahasa C yang multiplatfrom, software Arduino pun bisa dijalankan pada semua sistem operasi yang umum, misalnya Windows, Linux, MacOS. D. GSM Modem Fastrack GSM Modem Wavecom dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler melalui serial port. GSM Modem Wavecom memiliki serial interface yang dapat dihubungkan langsung ke komputer PC melalui serial port, selain itu dapat juga berkomunikasi dengan mikrokontroler melalui interface MAX232. GSM Modem Wavecom dapat berkomunikasi dengan komputer dan mikrokontroler menggunakan AT Command, yang dimaksud dengan AT Command adalah perintah atau intruksi yang digunakan pada modem atau handset. AT Command sering digunakan pada perintah-perintah dalam komunikasi dengan menggunakan serial port. AT Command dapat mengetahui kekuatan sinyal, membaca pesan yang terdapat di SIM card, mengirim pesan mendeteksi pesan baru yang masuk dan lain sebagainya. 22

E. SMS Short Message Service (SMS) adalah layanan dasar telekomunikasi seluler yang tersedia baik di jaringan GSM maupun CDMA. Sebagai layanan dasar, sms dapat digunakan pada semua jenis perangkat yang dapat mengirim sms. Setiap SIM card dari sebuah operator yang diaktifkan hampir dipastikan dapat langsung digunakan untuk mengirim sms, karena SIM card akan otomatis menyediakan setting service center di perangkat yang dapat mengirim SMS tersebut. Kemudahan penggunaan, variasi layanan, dan promosi yang cukup gencar dari operator seluler menjadikan sms sebagai layanan yang cukup populer di masyarakat sejak akhir 90 an sampai sekarang. Seiring perkembangan teknologi dan kreativitas dari operator dan provider, layanan sms yang awalnya hanya untuk saling kirim pesan antara subscriber (point-to-point) kini berkembang dan lebih variatif, seperti layanan polling, ringtone, sms premium, mobile banking, ticketing dan lain sebagainya. Untuk mengetahui proses pengiriman sms, terlebih dahulu mengetahui arsitektur jaringan yang digunakan. Di Indonesia ada 2 macam teknologi jaringan seluler yang cukup populer, yaitu GSM dan CDMA. Teknologi jaringan ini mengalami perkembangan dan tentunya menawarkan berbagai kelebihan, diantaranya teknologi WCDMA, UMTS (3G) dan CDMA 2000. F. RS232 RS232 adalah standar komunikasi serial yang digunakan untuk koneksi periperal ke periperal. Biasa juga disebut dengan jalur I/O (input/output). Umumnya adalah koneksi antara komputer dengan modem, komputer dengan mouse ataupun komputer dengan komputer, proses penyambungan melewati jalur port serial RS232. Standar ini menggunakan beberapa piranti dalam implementasinya. G. Bohlam Bola lampu, atau lebih dikenal dengan lampu pijar (bohlam) adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan foton. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi oksigen di udara yang berhubungan dengannya, sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. A. Block diagram III. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk perancangan ini dilakukan perencanaan blok diagram pada masing-masing perangkat yang terkait. Blok diagram perancangan detektor asap ditunjukan blok diagram pada gambar. Gambar 1. Blok diagram detektor asap Alur dari masing-masing blok diagram : 1. Smoke Detector berfungsi untuk mendeteksi adanya asap di dalam ruangan. Jika terdeteksi asap maka Smoke Detector akan mengirimkan informasi sebagai masukkan. 2. Mikrokontroler Arduino Uno R3 akan menerima informasi dari Smoke Detector sebagai masukkan untuk di proses. 3. RS232 to TTL berfungsi untuk menghubungkan mikrokontroller Arduino Uno R 3 dengan GSM Modem Wavecom. 4. GSM Modem Wavecom akan mengirim pesan singkat kepada nomor tujuan yakni nomor handphone pemilik rumah, selain mengirim sms ke pemilik rumah perangkat 23

ini juga akan menyalakan bohlam sebagai pengganti sprinkle, yang artinya apabila bohlam aktif maka sprinkle aktif. B. Rangkaian Catu daya Dalam perancangan ini diperlukan catu daya agar perangkat-perangkat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Rangkaian catu daya yang digunakan untuk sumber tegangan dari trafo step down 2 Ampere sebesar 220 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 12 volt, 7,5 volt dan 5 volt tegangan DC yang digunakan untuk perangkat smoke detector, Arduino uno R3, GSM Modem Wavecom dan Bohlam. Tegangan-tegangan tersebut diturunkan melalui IC regulator LM7805 dan LM7808. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC. Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri atas dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth). Pada rangkaian catu daya ini menggunakan empat buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian Arduino Uno R3, rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +7,5 Volt DC adalah GSM Modem Wavecom, sedangkan untuk tegangan Smoke Detector dan Bohlam sebesar 12 volt DC yang tidak perlu diturunkan lagi karena arus yang dimasuk sudah cukup. Catu daya yang digunakan pada perancangan ini ditunjukan pada gambar. Gambar 2. Rangkaian catu daya C. Rangkaian Smoke detector Gambar 3. Rangkaian detector asap Prinsip kerja dari rangkaian smoke detector ini adalah perangkat ini mempunyai 5 kabel keluaran, yaitu adalah kabel hitam untuk grounding, kabel merah untuk Vin, kabel putih untuk NO, kabel biru untuk Com, dan kabel hijau untuk NC. Kabel Vin berfungsi untuk menghubungkan tegangan ke smoke detector, dan kabel GND berfungsi untuk ground pada smoke detector, sedangkan Pada saat smoke detector mendeteksi adanya asap maka NO yang awalnya terbuka berubah menjadi tertutup dan mengalirkan tegangan tambahan pada smoke detector dan common berfungsi mengrimkan informasi, informasi yang akan dikirimkan adalah kepada Arduino uno R3. Sementara untuk kabel NC pada smoke detector tidak digunakan, karena bersifat menutup dan akan membuka jika terdeteksi asap, hal ini adalah kebalikan dari tujuan pembuatan perangkat ini, maka kabel NC tidak ikut digunakan. D. Rangkaian Arduino Uno R3 Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega328. Board ini memiliki 14 digital input/ouput pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai ouput PWM), 6 input analog, koneksi USB, jack listrik dan tombol reset. Pin - pin ini berisi semua yang diperlukan untuk 24

mendukung mikrokontroler, untuk menggunkan mikrokotroler Arduino Uno cukup dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC DC atau baterai. Pada saat Arduino terhubung dengan tegangan, CPU akan mulai bekerja dengan membaca urutan kerja / instruksi kerja di dalam Program memori. Pada perancangan ini, pin yang digunakan untuk pin input yaitu pin input digital 5 untuk smoke detector, dan pin output 2 dan 3 untuk GSM Modem Wavecom dan pin output 13 untuk Bohlam. Rangkaian dari Arduino Uno R3 dapat dilihat pada pada gambar. Gambar 4. Rangkaian Arduino Uno R3 E. Rangkaian Detektor Asap dan Arduino Uno Detektor asap diberikan tegangan masukkan sebesar +12 volt DC. Kabel hitam dihubungkan ke ground dan kabel merah dihubungkan ke tegangan dari catu daya +12 volt. Hubungan antara Arduino Uno dengan smoke detector dibutuhkan IC HD74HC14P. Untuk kabel biru atau kabel common dihubungkan dengan pin 5 Arduino Uno R3 dan kabel putih atau kabel NO dihubungkan dengan pin ground pada Arduino Uno R3. Rangkaian Rangkaian detektor asap dan arduino uno dapat dilihat pada gambar. F. Rangkaian GSM Modem Wavecom GSM Modem Wavecom dapat dihubungkan langsung dengan serial port komputer PC. Untuk dapat berkomunikasi dengan Arduino Uno R3 maka membutuhkan interface sebagai penghubungnya yaitu MAX232 yang berfungsi sebagai level konverter antara level tegangan TTL dengan RS232. port serial Arduino Uno R3 yang menggunakan level tegangan TTL tidak bisa dihubungkan secara langsung dengan port serial GSM Modem Wavecom yang memiliki level tegangan RS232, sehingga dibutuhkan komponen level konverter yaitu RS232 yang terintegrasi pada IC MAX232. Melalui satu penerima (RS232 ke TTL) dan satu pengirim (TTL ke RS232) yang terdapat pada IC MAX232, maka dihubungkan pin RXD dan TXD GSM Modem Wavecom dengan Arduino Uno R3.GSM Modem Wavecom berfungsi sebagai media pengirim dan penerima data berupa SMS (Short Message Service) antar owner dan perangkat menggunakan fasilitas penunjang berupa kartu SIM, serial data (TXD dan RXD). GSM Modem Wavecom berkomunikasi dengan Arduino Uno R3 melalui Serial Port dengan cara mikrokontroler memberikan AT Command ke GSM Modem Wavecom yang kemudian akan dibalas oleh GSM Modem Wavecom yang dapat diterima oleh Arduino Uno R3. Rangkaian dari GSM Modem Wavecom dapat dilihat pada pada gambar. Gambar 6. Rangkain GSM Modem Wavecom Gambar 5. Rangkaian smoke detector dan Arduino Uno R3 25

G. Rangkaian Bohlam Bohlam merupakan modul yang aktifkan oleh Arduino Uno R3 sehingga dapat bekerja sesuai dengan perintah Arduino. Dalam perancangan ini bohlam digunakan sebagai pengganti sprinkle, yang nantinya bohlam diaktifkan ketika terdeteksi asap. Bohlam dihubungkan ke sumber tegangan sebesar 220 Volt, untuk lebih jelasnya rangkaian bohlam dapat dilihat pada gambar. Arduino Uno R3 agar dapat bekerja secara otomatis, software yang dibutuhkan adalah sketch Arduino, Karena Sketch Arduino dapat dilihat pada gambar. Gambar 9. Sketch Arduino J. Flowchart H. Rangkaian keseluruhan Gambar 7. Rangkaian bohlam Untuk membuat program pada perancangan ini juga menggunakan flowchart, seperti yang ditunjukan pada gambar. Seluruh perangkat telah digabungkan, perangkat masukan yaitu smoke detector akan aktif, sementara perangkat output belum aktif, perangkat output akan aktif apabila smoke detector akan mendeteksi adanya asap, setelah smoke detector mendeteksi asap maka bohlam akan aktif secara otomatis dan GSM Modem Wavecom akan mengirim sms ke pemilik rumah dan juga akan meengaktifkan bohlam sebagai pengganti sprinkle. Rangkaian keseluruhan dari perancangan ini dapat dilihat pada gambar. Gambar 10. Flowchart K. Pengujian I. Perancangan software Gambar 8.Rangkaian keseluruhan Untuk perancangan perangkat ini dibutuhkan software untuk mengatur Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kerja dari masing-masing perangkat yang digunakan. Untuk memudahkan dalam menganalisa dan menghindari adanya kesalahan, pengujian perangkat dilakukan secara terpisah dan menyeluruh. Pengujian rangkaian dilakukan secara terpisah meliputi beberapa bagian, yaitu: 26

1. Pengujian Rangkaian Smoke Detector 2. Pengujian GSM Modem Wavecom dan Arduino Uno R3 3. Pengujian Bohlam 4. Pengujian Keseluruhan Perangkat Pengujian rangkaian dilakukan secara terpisah bertujuan untuk mengetahui kondisi dari setiap rangkaian. Setelah semua rangkaian bekerja secara normal maka dilakukan pengujian secara keseluruhan. 1) Pengujian Smoke Detector Pengujian rangkaian smoke detector dilakukan untuk mengetahui smoke detector dalam keadaan layak digunakan atau tidak. Pengujian tersebut dapat dilihat pada gambar yang menunjukan Foto dari smoke detector sebelum dihubungkan sumber tegangan. Pengukuran tegangan detector asap dapat dilihat pada gambar. Gambar 12. Hasil pengukuran smoke detector dengan tegangan 12 volt Gambar ini menunjukan foto dari hasil pengukuran tegangan pada sensor smoke detector, hasil menujukan bahwa tegangan yang dibutuhkan smoke detector adalah 9,73 volt jika dalam keadaan normal. Keadaan normal yang dimaksudkan adalah ketika smoke detector telah aktif tetapi belum mendeteksi adanya asap. Gambar tersebut adalah detector asap sedang mendeteksi adanya asap Gambar 11. Smoke detector tanpa tegangan Prosedur dari pengujian smoke detector adalah sebagai berikut: a) Menghubungkan rangkaian smoke detector dengan tegangan +12 volt dan digital voltmeter b) Memberikan asap dari pembakaran kertas pada smoke detector sampai smoke detector bekerja kemudian mengamati dan mencatat perubahan nilai tegangan yang tertera pada voltmeter. c) Pengujian dilakukan dengan memberikan asap dari pembakaran kertas dengan jarak smoke detector dengan sumber asap sejauh 40 cm. Kemudian mengukur besar nilai tegangan pada keluaran smoke detector. Gambar 13. Hasil pengukuran smoke detector yang sedang mendeteksi adanya asap 2) Pengujian GSM Modem Wavecom dan Arduino Uno R3 Sebelum melakukan pengujian pada GSM Modem Wavecom, RS232, dan Arduino Uno R3 diperlukan penurunan Baudrate, karena Baudrate pada GSM Modem Wavecom yang mencapai 115200 bps tidak dapat didukung oleh Arduino Uno R3 yang hanya bisa melayani data transfer sebesar 9600 bps. Baudrate adalah jumlah data yang dapat ditransfer melalui sebuah interface serial. Penurunan baudrate GSM Modem Wavecom menggunakan beberapa perangkat keras maupun lunak, perangkat keras yang digunakan adalah Personal computer (PC), 27

serial GSM Modem Wavecom, dan kabel USB to Serial dan perangkat lunak yang digunakan adalah Hyperterminal. Berikut adalah langkah-langkah penurunan baudrate : Instal Hyperterminal Jika selesai menginstal, aktifkan hyperterminal tersebut. maka akan muncul tampilan connection description seperti pada gambar Gambar 14. connection description Pada kolom Name masukan nama atau identitas, Untuk Icon pilih Icon Telepon, karena settingan dari GSM Modem Wavecom ini bertujuan untuk membuat pesan singkat. KLIK OK Tentukan port yang digunakan Penulis menggunakan COM22 karena port GSM Modem Wavecom yang terbaca pada PC adalah COM22 seperti pada gambar 14 connect to. KLIK OK Gambar 16. COM22 properties Ubah Bit per second GSM Modem Wavecom 115200 menjadi 9600 pada tampilan port setting KLIK OK Test Hyperterminal Proses perubahan baudrate telah selesai, tetapi perlu pembuktian untuk memastikan perubahan berhasil, untuk itu ketik AT pada layar test Hyperterminal seperti pada gambar, jika muncul OK perubahan berhasil. Gambar 17. Tampilan test Hyperterminal Kemudian ketik AT+IPK? Seperti pada gambar 17 untuk melihat baudrate GSM modem wavecom yang baru yakni 9600. Gambar 15. connect to Tampilan awal port Akan muncul tampillan awal port setting seperti pada gambar, tampilan ini menunjukan bahwa Bit per second dari GSM Modem Wavecom awal yakni 115200. Gambar 18. Tampilan test Hyperterminal Dari hasil gambar, membuktikan bahwa penurunan baudrate telah berhasil dan siap untuk bekerja dengan mikrokontroller dan peragnkat lainnya. Setelah penurunan Baudrate berhasil, GSM modem wavecom dan Arduino Uno R3 dapat bekerja secara 28

bersamaan, pada pengujian kali ini dilakukan pengiriman sms menggunakan Arduino Uno R3, pada pengujian pengiriman sms diperlukan beberapa perangkat perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang diperlukan yaitu Personal Computer (PC), Arduino Uno R3, GSM Modem Wavecom, Rs232, Kabel konector, dan Sim card, Perangkat lunak yang diperlukan yaitu Sketch Arduino. Gambar 18 merupakan skrip dari sketch arduino yang berfungsi untuk mengirim sms, dengan nomor tujuan dari sms tersebut adalah +6285254479327 dengan ini pesan Hello ini SMS. Pada gambar bohlam dalam keadaan aktif, hal ini berarti bohlam telah di aliri arus listrik, dan bohlam tersebut aktif, yang berarti bohlam tersebut layak untuk digunakan. Gambar 21. Bohlam dalam keadaan on 4) Data hasil pengukuran Data pengukuran ditunjukan pada tabel 1. TABEL I DATA HASIL PENGUKURAN No Perangkat Tegangan pabrikan Tegangan hasil ukur 1 Smoke detector 12 volt 14,67 volt 2 Arduino uno r3 5 vlot 13,69 volt 3 bohlam 220 volt 228 volt 3) Pengujian Bohlam Gambar 19. Sketch Arduino send SMS Pengujian bohlam bertujuan untuk mengetahui bohlam layak digunakan atau tidak, pada pengujian ini bohlam dihubungkan dengan tegangan listrik seperti pada gambar 18 menunjukan bahwa boham dalam keadaan tidak aktif, yang berarti bohlam belum dihubungkan tegangan listrik. Dari data yang ditampilkan pada tabel menunjukan hasil yang berbeda diantara tegangan pabrikan dan tegangan yang diukur, perbedaan tersebut dikarenakan tegangan yang diambil dari arus PLN yang telah ditentukan yaitu sebesar 220 volt tidak selalu stabil di angka 220 volt, sehingga tegangan yang diterima oleh perangkatperangkat tidak sesuai dengan standart tegangan yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya. 5) Pengujian Keseluruhan perangkat Pengujian keseluruhan dilakukan dengan cara merangkai semua komponen berdasarkan blok diagram yang telah dirancang dan memasukkan skrip ke sketch arduino. Adapun rangkaian pengujian dapat dilihat blok diagram pada gambar. Gambar 20. Bohlam dalam keadaan tidak aktif 29

Gambar 22. Rangkaian keseluruhan Sketch arduino adalah bahasa C yang digunakan untuk memprogram Arduino Uno agar dapat bekerja seperti yang diinginkan, program yang dimasukan kedalam sketch arduino agar dapat membaca asap yang terdeteksi pada smoke detector dan mengirimkan SMS pada pemilik rumah dengan nomor handphone +6285254479327, dengan pesan teks yang berisi BERBAHAYA Smoke Detector Mendeteksi adanya asap dan juga menyalakan bohlam sebagai pengganti sprinkle. Berikut adalah Skrip yang dimasukan kedalam Arduino Uno R3 untuk menjalankan keseluruhan program ditunjukan pada gambar. rumah, delay atau jeda waktu saat perangkat mengaktifkan bohlam dan mengirimkan pesan singkat yaitu 4000 ms atau 4 detik, hal ini dikarenakan GSM modem wavecom membutuhkan waktu untuk mengirimkan pesan saat asap mulai terdeteksi. Berikut adalah wujud dari penggabungan seluruh perangkat, jika telah digabungkan maka perangkat siap untuk digunakan, seperti yang ditunjukan pada gambar. Gambar 24. Gabungan seluruh perangkat Jika perangkat mendeteksi adanya asap maka perangkat akan mengaktifkan bohlam sebagai pengganti dari sprinkle, seperti yang ditunjukan oleh gambar. Gambar 25. bohlam aktif ketika asap terdeteksi Gambar 23. Skrip perangkat keseluruhan Pengujian dilakukan dengan memberikan asap dari pembakaran kertas dengan jarak smoke detector dengan sumber asap sejauh 40 cm. Apabila asap tersebut dideteksi oleh smoke detector sebagai sumber kebakaran, maka smoke detector mengirimkan informasi kepada Arduino Uno yang kemudian mengaktifkan bohlam sebagai pengganti sprinkle dan mengirimkan pesan singkat kepada pemilik Selain mengirimkan mengaktifkan bohlam perangkat ini juga akan mengirimkan pesan singkat kepada pemilik rumah, isi dari pesan singkat tersebut adalah BERBAHAYA asap terdeteksi didalam ruangan, hasil dari pengiriman pesan dapat dilihat pada gambar. 30

TABEL 2 TABEL KONDISI KERJA ALAT Gambar 26. Isi dari pesan singkat ketika asap terdeteksi Sensitivitas dari perangkat smoke detector juga dapat diatur agar dapat bekerja sesuai fungsi dan tempat, yang dimaksudkan dengan fungsi dan tempat yaitu contohnya di dapur, dapur adalah salah satu tempat yang dapat menghasilkan asap, tetapi bukan asap yang berbahaya, maka dari itu sensitifitas dari smoke detector sangat dibutuhkan, apabila sensitifitas dari smoke detector diatur mengecil maka sensitifitas dari smoke detector tersebut akan berkurang, begitupun sebaliknya, untuk pemasangan smoke detector didapur membutuhkan sensitifitas yang kecil, agar asap dari hasil masakan tidak dapat di baca oleh smoke detector sebagai asap pemicu kebakaran. 6) Hasil analisa kondisi kerja alat Hasil analisa kondisi kerja alat dapat dilihat pada tabel. SMOKE DETECTOR Tidak ada asap Mendeteksi asap Medeteksi asap Mendeteksi asap BOHLAM GSM MODEM WAVECOM STATUS PERANGKAT On On Bohlam tidak aktif Modem tidak mengirim pesan On On Bohlam aktif Modem mengirim pesan On Of Bohlam aktif Modem tidak mengirim pesan Of On Bohlam tidak aktif Modem mengirim pesan IV. KESIMPULAN Kesimpulan dari perancangan sistem ini adalah : 1. Tegangan yang diterima oleh perangkat akan sangat dipengaruhi oleh tegangan awal yang diberikan oleh tegangan PLN, yaitu sebesar 220 volt yang tidak stabil. 2. Delay antara bohlam yang aktif dan pengiriman sms saat smoke detector mendeteksi adanya asapa sebesar 4000 ms atau 4 seconds. 3. Sensitifitas yang ada pada perangkat smoke detector dapat diatur sebagaimana fungsi yang akan digunakan pada smoke detector tersebut, contohnya pada ruangan yang biasanya aktif pada suatu pembakaran, atau yang menghasilkan asap. REFERENSI [1] Wibisono, Gunawan dan Dwi Hantoro Gunadi, Mobile Broadband Tren Teknologi Wireless Saat ini dan Masa Depan, Informatika Bandung. Bandung. 2008.. [2] Budiharto, W. 2011.. Yogyakarta : Graha Ilmu. [3] Faizal, A. 2012. Belajar Menggunakan Arduino. Yogyakarta : Graha Ilmu. [4] Djuandi, Feri, 2011. Aneka Proyek Mikrokontroler Pengenalan Arduino". Jakarta: Penerbit Elexmedia. [5] Sparkfun, 2015, Arduino Shield, Sparkfun Electronics, Colorado [6] Marty Ahrens Smoke Alamars In U.S. Home Fires, Maret 2014 [7] Muhammad Syahwil, ST.,MT, Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino, Andi, Jogyakarta, 2013. [8] Feri, 2011.Pengenalan Arduino. Jakarta: Penerbit Elexmedia. [9] Pendeteksi Asap Rokok dan Gas Lpg Berbasis Mmikrokontroler AVR Atmega 16, AMIKOM, Yogyakarta, 2011 31