PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 202 TAHUN : 2016 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYYAH AWALIYYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH KABUPATEN SUMEDANG

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TENTANG PEMBINAAN DAN PELAYANAN KEAGAMAAN MASYARAKAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL QUR'AN

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR MADRASAH DINIYAH AWALIYAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QUR AN

RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 ( DUA BELAS ) TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AL-QUR'AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR AN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

STANDAR KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab; b. bahwa upaya untuk mewujudkan masyarakat berakhlaq mulia, di Kabupaten Sukabumi dapat dicapai melalui peningkatan kualitas pendidikan keagamaan Islam; c. bahwa penyelenggaraan pendidikan keagamaan Islam berbentuk Majelis Ta lim, Pendidikan Al Qur an, Madrasah Diniyah atau Diniyah Takmiliyah, Pengajian Kitab, Pondok Pesantren serta bentuk-bentuk lainnya telah lama berlangsung ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Sukabumi, perlu ditingkatkan pengelolaannya sesuai dengan standar kompetensi penyelenggaraan pendidikan keagamaan Islam; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Pendidikan Keagamaan Islam; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Peraturan pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3412), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3763); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dan Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3485); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4496); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4737); 2

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4769); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4863); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4854); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4941); 15. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2006 Nomor 1 Seri E); 16. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukabumi (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2007 Nomor 1); 17. Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Lem baran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2008 Nomor 32); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUKABUMI dan BUPATI SUKABUMI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM 3

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sukabumi. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Sukabumi. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten Sukabumi. 5. Departemen Agama adalah Departemen agama Kantor Kabupaten Sukabumi. 6. Pendidikan Keagamaan Islam adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama Islam dan/atau menjadi ahli ilmu agama Islam dan mengamalkan ajaran agama Islam. 7. Wajib Belajar Pendidikan Keagamaan Islam adalah program pendidikan yang diselenggarakan di Kabupaten Sukabumi bagi seluruh warga masyarakat yang beragama Islam untuk mengikuti pendidikan dasar keagamaan Islam dalam rangka pembentukan masyarakat berakhlak mulia dengan mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan agama Islam dan pengamalannya. BAB II FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Wajib belajar pendidikan keagamaan Islam berfungsi mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan keagamaan Islam yang bermutu bagi setiap warga masyarakat yang beragama Islam. (2) Wajib belajar pendidikan keagamaan Islam bertujuan : a. memberikan pendidikan sekurang-kurangnya pendidikan dasar Keagamaan Islam bagi warga masyarakat yang beragama Islam untuk mengembangkan potensi dirinya agar memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam sebagai sendi utama mewujudkan masyarakat berakhlaq mulia; b. memberikan jaminan kenyamanan kepastian kesetaraan bagi penyelenggaraan pendidikan keagamaan Islam. Pasal 3 (1) Pendidikan keagamaan Islam berfungsi mempersiapkan peserta didik yang beragama Islam untuk menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dan/atau menjadi ahli ilmu agama Islam serta mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan intern dan antar umat beragama. 4

(2) Pendidikan keagamaan Islam bertujuan membentuk peserta didik yang beragama Islam untuk dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam dan/atau menjadi ahli ilmu agama Islam yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlaq mulia. BAB III SASARAN Pasal 4 (1) Sasaran wajib belajar pendidikan keagamaan Islam adalah seluruh warga masyarakat yang beragama Islam di Daerah. (2) Sasaran wajib relajar pendidikan keagamaan Islam meliputi : a. terpenuhinya pendidikan keagamaan Islam bagi anak usia dini; b. terpenuhinya pendidikan keagamaan Islam bagi usia pendidikan dasar; c. terpenuhinya pendidikan keagamaan Islam bagi usia remaja, dewasa dan orang tua. (3) Ketentuan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebi h lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB IV SERTIFIKASI Pasal 5 (1) Peserta didik yang telah memenuhi stándar kompetensi pendidikan keagamaan Islam diberikan ijazah atau sertifikat kelulusan. (2) Ijazah atau sertifikat kelulusan pendidikan keagamaan Islam menjadi salah satu syarat melanjutkan pada jenjang pendidikan formal lanjutan. (3) Bagi peserta didik yang tidak memiliki ijazah atau sertifikat kelulusan maka satuan pendidikan wajib menyelenggarakan program khusus. BAB V PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN Pasal 6 (1) Penyelenggaraan wajib belajar pendidikan keagamaan Islam menjadi tanggungjawab Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat. (2) Pemerintah Daerah mengupayakan agar setiap warga masyarakat Islam mengikuti program wajib belajar pendidikan keagamaan Islam. (3) Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya program wajib belajar pendidikan keagamaan Islam. 5

Pasal 7 (1) Pengelolaan wajib belajar pendidikan keagamaan Islam menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dan Departemen Agama. (2) Untuk terselenggaranya pengelolaan pendidikan keagamaan Islam secara optimal perlu dilakukan koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia, Dewan Pendidikan, Musyawarah Kelompok Kerja Pendidikan Keagamaan Islam dan yang terkait dengan pendidikan keagamaan Islam. (3) Pelaksanaan koordinasi pendidikan keagamaan Islam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Bupati. BAB VI EVALUASI DAN PENGAWASAN Pasal 8 (1) Bupati melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan dan tingkat pencapaian program wajib belajar pendidikan keagamaan Islam. (2) Pelaksanaan tugas evaluasi dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT Pasal 9 (1) Masyarakat berhak : a. berperanserta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program wajib belajar pendidikan keagamaan Islam; b. mendapat data dan informasi tentang penyelenggaraan program wajib relajar pendidikan keagamaan Islam. (2) Masyarakat berkewajiban mendukung dan berpartisifasi aktif dalam penyelenggaraan program wajib belajar pendidikan keagamaan Islam. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 10 Pembiayaan untuk pelaksanaan wajib belajar pendidikan keagamaan Islam dari : a. pemerintah; b. pemerintah daerah; c. masyarakat; dan d. sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat. bersumber 6

BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Ketentuan yang mengatur pendidikan keagamaan Islam yang ada pada saat diundangkannya Peraturan Daerah ini, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi. Ditetapkan di Palabuhanratu pada tanggal 12 Agustus 2009 BUPATI SUKABUMI Diundangkan di Palabuhanratu pada tanggal 12 Agustus 2009 SUKMAWIJAYA SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKABUMI H. DEDEN ACHADIYAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 8 7

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM I. UMUM Pasal 31 ayat (3) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Ketentuan ini telah menggariskan bahwa tujuan utama pendidikan nasional adalah melahirkan manusia beriman, bertakwa, serta berakhlaq mulia, sebagai landasan kecerdasan dalam kehidupan berbangsa. Pendidikan nasional lebih mengedepankan keimanan, ketakwaan serta akhlaq mulia, karena manusia yang pintar, cerdas bahkan jenius yang tidak dilandasi oleh keimanan, ketakwaan serta akhlaq mulia hanya akan menjadi generasi perusak kehidupan berbangsa dan bernegara. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menetapkan pendidikan keagamaan sebagai sub sistem serta diatur dalam ketentuan tersendiri pada Pasal 30. Selanjutnya, dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, penyelenggaraan pendidikan keagamaan semakin diperjelas peran dan fungsinya yaitu mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya. Ketentuan ini setidaknya dapat mendorong terjaminnya internalisasi nilai-nilai agama dalam sendi kehidupan masyarakat Kabupaten Sukabumi yang merupakan landasan utama pembentukan karakter dan akhlaq mulia sebagai upaya mewujudkan perubahan menuju kehidupan yang produktif dan sejahtera, selain dengan tumbuh suburnya kaderisasi alim ulama atau ahli-ahli agama yang begitu strategis perannya ditengah-tengah masyarakat. Selaras dengan kondisi masyarakatnya, mewujudkan masyarakat berakhlaq mulia adalah inti dari visi Kabupaten Sukabumi. Sebuah visi atau cita-cita adalah luapan dan lompatan jiwa yang menjadi pemacu gerak serta pemandu arah, sehingga dengan visi itulah alternatif terbaik dipilih dan dikerjakan. Dan pendidikan keagamaan merupakan alternatif terbaik dalam mewujudkan masyarakat berakhlaq mulia tersebut, sehingga dengan demikian hanya dengan pendekatan keagamaan melalui pendidikan keagamaan yang fokus pada pendidikan agama sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, menumbuhkan kesadaran, membiasakan dalam keseharian, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan, maka visi akhlaqul karimah akan terwujud. 8

Secara nyata, penyelenggaraan pendidikan keagamaan ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Sukabumi telah berlangsung sejak lama, sangat fenomenal dan begitu mengakar. Allah SWT telah mengkaruniai Kabupaten Sukabumi dengan potensi pendidikan keagamaan yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Sejak dahulu masyarakat Kabupaten Sukabumi tidak asing lagi dengan nama-nama seperti Majelis Ta lim, TK/TKA, TPA, Madrasah Diniyah dan Pondok Pesantren, karena nama nama itu adalah Lembaga Pendidikan yang konsisten menyelenggarakan pendidikan keagamaan sampai hari ini, di era sistem pendidikan nasional dan otonomi daerah. Namun demikian, akibat laju perkembangan kehidupan yang sering disebut era modern, pada satu sisi, serta perhatian kebijakan Pemerintah yang belum maksimal pada sisi yang lain, dikhawatirkan potensi pendidikan keagamaan di Kabupaten Sukabumi yang begitu fenomenal dan berperan strategis ini secara tidak terasa dapat mengalami kemunduran, yang berdampak terhadap semakin berkurangnya partisifasi peserta didik dan dukungan masyarakat, juga tidak adanya peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan yang mampu mengimbangi tingkat kebutuhan pengguna jasa pendidikan. Apabila hal ini dibiarkan bukan saja musnahnya penyelenggaran pendidikan keagamaan namun lebih parah lagi adalah hancurnya cita-cita mewujudkan masyarakat berakhlaq mulia, yang sama artinya dengan lenyapnya ruh masyarakat Kabupaten Sukabumi yang religius. Oleh karena itulah, maka Pemerintah Daerah merasa sangat perlu untuk menetapkan suatu Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar Pendidikan Keagamaan Islam ini. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas 9

Pasal 5 Ayat (1) Ijazah dan sertifikat kelulusan lembaga pendidikan keagamaan Islam meliputi TPA/TKA, Diniyah Ula, Diniyah Takmiliyah dan Diniyah Salafiyah. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 6 Ayat (1) cukup jelas. Ayat (2) a. Prioritas program wajib belajar pendidikan keagamaan pada sasaran usia 7 sampai 15 tahun adalah sejalan dengan prioritas program wajib belajar pendidikan dasar; b. dalam menjamin terselenggaranya program wajib belajar pendidikan keagamaan Islam, Pemerintah Daerah wajib memfasilitasi terpenuhinya sumber daya pendidikan yang meliputi : tenaga pendidikan, tenaga kependidikan, pembiayaan, dan sarana prasarana lainnya. Ayat (3) cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Ayat (1) Masyarakat ikut serta secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan keagamaan Islam. Ayat (2) cukup jelas. Pasal 10 Pembiayaan pembelajaran pendidikan keagamaan Islam bersumber dari : a. Pemerintah daerah, dan b. Swadaya masyarakat. 10

Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 1 11