FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALUE BILIE KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

SOSIAL 1.Pendapaatan METODE 2. Pengetahuan HASIL

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Vol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENERAPAN STANDART PEMERIKSAAN KEHAMILAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Yulistiana Evayanti (1) ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALUE BILIE KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA Xi + 59 halaman, 8 tabel, 8 lampiran Aja Putri 1, Afifah 2 Latar Belakang : Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib di lakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan dua kali pada kehamilan trimester ketiga. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7-8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah Penelitian Analitik dengan desain atau Cross- Sectional studi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie. Hasil Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan suami dengan kunjungan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini di laksanakan sejak tanggal 1 sampai dengan 25 Februari tahun 214. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan rumus chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan ANC dengan p value (,43), tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kunjungan ANC dengan p value (,25). Tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kunjungan ANC dengan p value (,522). Harapan penulis agar penelitian ini dapat menjadi masukan bagi penulis, petugas kesehatan dan masyarakat khususnya pasangan usia subur. PENDAHULUAN Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 4 minggu atau 1 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-4) (Prawirohardjo, 29) Menurut World Health Organization (WHO) kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengahiri kehamilan. 1

Angka kematian yang tinggi setengah abad yang lalu umumnya mempunyai dua sebab pokok yaitu, masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab-sebab dan penaggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas. Kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua yang hamil (Prawirohardjo, 29) Millenium Development Goals (MDGs) 28, terdapat Delapan tujuan salah satu tujuannya yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu yang terdapat dalam tujuan ke 5A. Setiap tahun sekitar 2. perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi kehamilan. Target MDGs adalah sekitar 11/1. kelahiran. Dalam target 5A menurunkan Angka Kematian Ibu dari tahun 199, 39/1. kelahiran, saat ini menjadi 37/1. kelahiran, dan target 215 yaitu 11/1. kelahiran (Stakler, 28) Di Indonesia AKI masih cukup tinggi, menurut data dari Kemenkes RI tahun 213 jumlah kasus AKI adalah 37/1. kelahiran hidup. Jauh dibawah target nasional yaitu 12/1. kelahiran hidup. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah Angka Kematian Ibu (AKI) 115/1. kelahiran hidup pada tahun 28, mengalami penurunan sebesar 98/1. kelahiran hidup pada tahun 29 (Dinas Provinsi Jawa Tengah, 21). Di Kabupaten Purbalingga jumlah AKI tahun 29 mencapai 122/1. kelahiran hidup. Menurut Depkes RI (25) Pelayanan antenatal adalah pemeriksaan kesehatan ibu hamil sesuai standar pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan yang terampil dan professional (dokter spesialis, bidan, perawat). Kunjungan antenatal yang ditetapkan pemerintah pusat selama kehamilan minimal empat kali kunjungan dengan frekuensi satu kali pada trimester pertama (K1), satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (K4). Standar pelayanan ANC meliputi 7T yaitu, timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur TFU, pemberian imunisasi TT, Tablet Fe, Temu wicara (Saefuddin, 26) Melakukan asuhan antenatal care yang sesuai, diperlukan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan. Dengan pemeriksaan tersebut, penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan (Prawirohardjo, 29). Di Indonesia target cakupan ANC sebesar 84%. Presentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 dari tahun 24-29 terus meningkat. Pada tahun 29 K4 tertinggi adalah DKI Jakarta (96,53%) dan yang terendah adalah Papua Barat (1,55%). Sejak tahun 24-29 kesenjangan anatara K1 dan K4 cenderung menyempit, artinya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pertama (K1) terus melanjutkan kunjungan ke-4 (K4) (Pusat Data dan Survelialis Epidimiologi, 29). Untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Aceh tahun 213 adalah 64,7% (Sumber: Tabel IIS G1), sedangkan target diharapkan sesuai indikator Indonesia Sehat/SPM adalah 9%, bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota maka cakupan yang terendah yaitu Kabupaten Aceh Selatan yaitu 23,6%, Aceh Tenggara 43,8%, Nagan Raya 5,43%. Cakupan yang tertinggi Kota Sabang yaitu 87,23%, Bener Meriah 8,8%, Aceh Tamiang 78,81%. Dengan demikian untuk program persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten/Kota pada tahun 213 belum ada yang yang mencapai target. Cakupan K1 dan K4 Cakupan pelayanan antenatal dapat 2

dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) dengan standar 5T yang menggambarkan aksessibilitas sementara itupelayanan ibu hamil(k4) minimal 4 kali memeriksakehamilannya pada petugas kesehatanyaitu ANC satukali pada semester I, ANC duakali pada semester II, ANC satu kali pada semester III. Bila seorang ibu hamil tidak memenuhi syarat tersebut maka tidak dihitung sebagai K4sehingga hal inilah yang cenderung menyebabkan perbedaan antara K1,K4 dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan cukup tinggi. Cakupan K1 pada tahun 213 adalah 84,3%, sedangkan cakupan K4 tahun 213 adalah 8,1%. Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya tanggal 25-26 Juni 213 dengan wawancara pada 1 ibu hamil didapatkan bahwa 6 (6 %) ibu mengatakan tidak pernah diantar untuk melakukan antenatal care, hal ini dikarenakan sebagian besar suami bekerja sebagai swasta atau instansi terkait, tempat kerja yang jauh dari rumah, dan kurangnya pengetahuan tentang antenatal care, 4 (4%) ibu mendapatkan dukungan dari suami dan termotivasi untuk melakukan antenatal care. Kurangnya dukungan suami dalam melakukan antenatal care disebabkan oleh suami sibuk bekerja sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengantarkan ibu, pengetahuan suami yang kurang tentang manfaat antenatal care. Kurangnya dukungan suami dapat menyebabkan ibu kurang teratur melakukan antenatal care. Selain itu, keteraturan ibu melakukan antenatal care dipengaruhi oleh pendidikan, umur, paritas, dukungan keluarga, pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya antenatal care, status ekonomi, jarak pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau, serta alat transportasi. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil di Pukesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214. Rumusan Masalah Apakah Ada Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC pada ibu hamil di puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214. 2. Tujuan Khusus a. Untuk Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) di Puskesmas Alue bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. b. Untuk Mengetahui pengaruh sikap ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) Pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. c. Untuk Mengetahui pengaruh dukungan suami ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 3

3. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Kerangka Konsep Independen dependen Sebagai bahan pustaka atau referensi bagi peneliti selanjutnya, di harapkan akan memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pengetahuan bagi mahasiswi. 2. Bagi Ibu Hamil ( Responden ) Meningkatkan pengetahuan ibu hamil terutama dalam hal pemeriksaan kehamilan (ANC) sehingga kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan sesuai. 3. Bagi Penulis Menerapkan metodelogi penelitian dan memperdalam pengetahuan serta menambah keterampilan peneliti dalam hal pemeriksaan antenatalsehingga nantinya dapat digunakan sebagai bekal peneliti dalam memberikan pelayanan ANC pada pasien. 4. Bagi Puskesmas Sebagai Acuan dalam Menyusun Kebijakan untuk memberikan Informasi tentang Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan di Wilayah Puskesmas Alue Bilie Tahun 214. 5. Bagi Praktisi a. Manfaat bagi Program/Dinas Kesehatan agar dapat memberikan Informasi dan masukkan bagi Perencanaan Program pada Dinas Kesehatan. b. Manfaat bagi Tenaga Kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan kehamilan. c. Manfaat Bagi Masyarakat sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang kesehatan Ibu, Anak dan manfaat pemeriksaan kehamilan dalam upaya mencegah kematian Ibu. Pengetahuan Sikap Dukungan Suami Hipotesis Gambar 2.2 Kerangka Konsep 1. Adanya pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie. 2. Adanya pengaruh sikap dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie. 3. Adanya pengaruh Dukungan Suami dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie. METODOLOGI PENELITIAN Kunjungan ANC Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Analitik dengan desain atau Cross-Sectional studi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah semua ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya sebanyak 35 orang 2. Sampel 4

Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu Hamil Yang melakukan kunjungan Antenatal Care pada puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tehnik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden sebanyak 276 orang Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur yang terdiri dari 12 Desa Induk dan 3 Desa Defenitif. 2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 s./d 25 Februari 214. A. Metode Pungumpulan Data 1. Data Primer ata primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan teknik wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan tanggapan, imformasi, jawaban dan data lainnya dengan mengisi kuesioner tersebut 2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Alue Bilie yang melakukan kunjungan antenatal. Pengukuran Untuk mengukur pengetahuan ibu hamil diukur dengan mengajukan 1 pertanyaan, dengan alternatif jawaban : jika jawaban ya diberi nilai 2 dan jika jawaban tidak diberi nilai 1 maka skor tertinggi 2 dan skor terendah 1 Untuk menilai aspek pengukuran pengetahuan menggunakan rumus Sudjana : P = R BK Keterangan : P : nilai yang dicari R : nilai tertinggi nilai terendah BK : banyaknya kelas 2 1 P = 2 Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan Baik >5 Kurang 5 Untuk mengukur sikap ibu tentang kunjungan antenatal care dengan mengajukan 1 pertanyaan dengan alternative jawaban : jika menjawab ya diberi skor 2 jika menjawab tidak diberi nilai 1 Untuk kategori sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care digunakan rumus sudjana : P = R BK Keterangan : P : nilai yang dicari R : nilai tertinggi nilai terendah BK : banyaknya kelas 2 1 P = 2 Sikap ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan Baik >5 Kurang 5 Untuk kategori dukungan suami dengan kunjungan antenatal care digunakan rumus sudjana : P = R BK Keterangan : P : nilai yang dicari R : nilai tertinggi nilai terendah 5

BK : 2 1 banyaknya kelas P = 2 Dukungan suami pada ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan Baik >5 Kurang 5 Analisa Data 1. Analisis Univariat (uji satu variabel) Dilakukan dengan membuat table dan distribusi frekuensi masing- masing variable yaitu variable bebas dan variable terikat. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh factor sosial ekonomi terhadap kunjungan antenatal care ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.. 2. Analisis Bivariat (uji dua variabel) Dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau berkorelasi, analisa ini untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan terikat agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variable tersebut. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214 No Pengetahuan Frekuensi % 1 Baik 27 67,5 2 Kurang 13 32,5 Jumlah 4 1 Sumber : Data Primer Diolah 214 Berdasarkan Tabel 4.1 diatas terlihat bahwa kebanyakan dari 4 responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 27 orang (67,5%), selebihnya berpengetahuan kurang sebanyak 13 orang (32,5%). Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan sikap di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214 No Sikap Frekuensi % 1 Baik 19 47,5 2 Kurang 21 52,5 Jumlah 4 1 Sumber : Data Primer Diolah 214 Berdasarkan Tabel 4.2 diatas terlihat bahwa kebanyakan dari responden mempunyai sikap yang kurang baik yaitu sebanyak 21 orang (52,5%), selebihnya bersikap baik sebanyak 19 orang (47,5%). Tabel 4.3. Distribusi responden berdasarkan dukungan suami di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214 No Dukungan Frekuensi % Suami 1 Mendukung 17 42,5 2 Tidak 23 57,5 Mendukung Jumlah 4 1 Sumber : Data Primer Diolah 214 Berdasarkan Tabel 4.3 diatas terlihat bahwa kebanyakan dari responden tidak mendapatkan dukungan dari suami yaitu sebanyak 23 orang (57,5%),.selebihnya mendapat dukungan sebanyak 17 orang (42,5%). 6

Tabel 4.4. Distribusi responden berdasarkan kunjungan ANC di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214 No Kunjungan Frekuensi % ANC 1 Ya 2 5 2 Tidak 2 5 Jumlah 4 1 Sumber : Data Primer Diolah 213 Berdasarkan Tabel 4.3 diatas terlihat bahwa antara responden yang melakukan kunjungan ANC dengan yang tidak melakukan kunjungan ANC berjumlah sama yaitu 2 orang (5%). b. Analisis Bivariat Tabel 4.5 Pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan ANC di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214 Pengetahua n Kunjungan ANC Total Ya Tidak f % f % f % Baik 1 76, 9 3 23, 1 1 3 1 % Kurang 1 37 1 7 63 2 7 1 % Jumlah 2 5 2 5 4 1 % df= 1,ά =,5 < p value (,43) Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 4 responden yang di wawancarai, 17 orang (63%) berpengetahuan kurang dan tidak melakukan kunjungan ANC. Dari hasil perhitungan Chi Square pada derajat kemaknaan 95 % (ά=,5) diketahui bahwa nilai p value adalah,43 (< alfa). Oleh karena itu Ho di tolak sehingga ada pengaruh pengetahuan terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil. Tabel 4.6 Pengaruh sikap ibu hamil terhadap kunjungan ANC di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214 Sikap Kunjungan ANC Total Ya Tidak f % f % f % Baik 13 61,9 8 38,1 21 1% Kurang 7 36,8 12 63,2 19 1% Jumlah 2 5 2 5 4 1% df= 1,ά =,5 < p value (,25) Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa dari 4 responden yang di wawancarai, 13 orang (61,9%) mempunyai sikap yang baik dan melakukan kunjungan ANC serta 12 orang (63,2%) yang sikapnya kurang dan tidak melakukan kunjungan ANC. Dari hasil perhitungan Chi Square pada derajat kemaknaan 95 % (ά=,5) diketahui bahwa nilai p value adalah,25 (> alfa). Oleh karena itu Ho gagal di tolak sehingga tidak ada pengaruh sikap terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil. Tabel 4.7 Pengaruh dukungan suami terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 214 Dukungan Suami Kunjungan ANC Total Ya Tidak f % f % f % Mendukun 1 43, 1 56, 2 1 g 5 3 5 3 % Tidak 1 58, 7 41, 1 1 7

Mendukun 8 2 7 % g Jumlah 2 5 2 5 4 1 % df= 1,ά =,5 < p value (,522). Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa dari 4 responden yang di wawancarai, 13 orang (56,5%) adanya dukungan suami tapi tidak melakukan kunjungan ANC. Dari hasil perhitungan Chi Square pada derajat kemaknaan 95 % (ά=,5) diketahui bahwa nilai p value adalah,522 (> alfa). Oleh karena itu Ho gagal di tolak sehingga tidak ada pengaruh dukungan suami terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil. Pembahasan 1. Pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan ANC Hasil penelitian menujukan bahwa dari 4 responden mayoritas pengetahuan Ibu hamil tentang ANC masih kurang sebanyak 13 orang (32,5 %), baik 27 responden (67,5 %). Menurut Notoatmodjo (21) mengemukakan bahwa sebelum orang mengadopsi prilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni kesadaran (awareness), yaitu dimana seseorang menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek), tertarik (interest) dimana seseorang mulai tertarik terhadap stimulus, menilai (evaluation) terhadap baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya mencoba (tirai) dimana seseorang telah mulai mencoba perilaku baru (adaption) dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan kesadaran sikapnya terhadap stimulus. Peningkatan pengetahuan tidak selalu meyebabkan perubahan perilaku namun hubungan positif antara kedua variabel tersebut didalam sejumlah penelitian. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu tindakan kesehatan terjadi tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya, bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan merupakan faktor penting dalam menghasilkan perubahan namun tidak memadai dalam perubahan perilaku kesehatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan bahwa mayoritas ibu hamil terhadap ANC di puskesmas Alue Bilie tentang ANC masih kurang, sehingga mereka belum begitu memahami apa yang terjadi pada saat haid pertama kali datang. 2. Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kunjungan ANC Hasil penelitian di dapatkan bahwa responden yang kungan ANC pada puskesmas Alue BilieKecamatan Darul Makmur yang kurang memahami tentang kunjungan ANC terdapat 21 orang (52,5 %) memiliki pengetahuan yang kurang, dan 19 orang (47.5 %) pengetahuan yang baik n dari 4 orang responden yang ada kunjungan terhadap informasi tentang ANC di puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Hal ini sesuai dengan yang peneliti lakukan bahwa mayoritas remaja putri di Dusun Karya Sejahtera 11-16 tahun.dimana pada usia tersebut pengetahuan ataupun informasi tentang menarche sudah mulai dipahami karena diusia ini rata-rata sudah mengalami menarche. 8

3. Pengetahuan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan ANC Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang yang mempengaruhi siap Ibu Hamil terhadap kunjungan ANC yang tidak mengdukung terdapat 8 orang (38.1 %) yang tidak memiliki dukungan tentang sikap ibu hamil, dan 12 orang yang mendapatkan dukungan terhadap ANC terdapat 13 orang tentang sikap ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Hal ini sependapat juga dengan Notoatmodjo (21), menyatakan bahwa sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, media informasi untuk komunikasi massa. Sumber informasi dapat diperoleh melalui media cetak (surat kabar, majalah), media elektronik (Televisi, radio, internet) dan melalui kegiatan tenaga kesehatan seperti pelatihan yang diadakan (Dokter, Perawat, Bidan). Hal ini sesuai dengan yang peneliti lakukan bahwa remaja putri mendapatkan informasi dari orang tua, teman dan tenaga kesehatan Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. a. Pengetahuan Tingginya angka kematian ibu sebenarnya dapat di cegah dengan melakukan kunjungan ANC secara rutin, sehingga dapat di ketahui seandainya ada masalah-masalah pada kehamilan dan yang menjadi penyulit sewaktu melahirkan. Pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan ANC kebanyakan baik. Walaupun pengetahuan responden baik, tapi juga bisa di pengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yang menyebabkan mereka tidak melakukan pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan. Di antara penyebab lain tersebut misalnya tidak adanya kenderaan yang akan di gunakan untuk ke puskesmas. Dalam penelitian ini di temukan adanya pengaruh antara pengetahuan dengan pemeriksaan ANC pada ibu hamil. Hasil penelitian ini sama seperti penelitian Hidayatun di Desa Karang reja Kecamatan Kuta sari Kabupaten Purbalingga tahun 211. b. Sikap Berdasarkan pengamatan peneliti, masyarakat masih menganggap pemeriksaan kehamilan tidak perlu di lakukan seandainya tidak ada suatu masalah yang menyangkut kehamilan tersebut. Sikap apatis ini tercermin dengan rendahnya kunjungan ibu hamil dalam pemeriksaan ANC. Dalam penelitian ini tidak di temukan pengaruh antara sikap dengan pemeriksaan ANC. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Sutrisna di Desa Seumirah Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara tahun 212. c. Dukungan suami Kebanyakan suami mendukung istrinya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, tapi tidak semua suami yang sempat untuk menemani istrinya melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini di karenakan kesibukan suami yang rata-rata berstatus pekerja. Dalam penelitian ini tidak di temukan pengaruh antara dukungan suami dengan pemeriksaan ANC pada ibu hamil. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Wahyuni di Desa Blang Dalam Kecamatan Paya bakong Kabupaten Aceh Utara Tahun 212. 9

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil dengan p value (,43). 2. Tidak ada pengaruh antara sikap terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil dengan p value (,25). 3. Tidak ada pengaruh antara dukungan suami terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil dengan p value (,522). Saran Dari kesimpulan yang telah diambil peneliti memberi saran sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan pemeriksaan kehamilan, dan menerapkan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah serta lebih di kembangkan dan menambah pengalaman dalam penerapan pemeriksaan kehamilan. 2. Bagi Institusi Pelayanan Lebih meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie. 3. Bagi Institusi Pendidikan Agar dapat memberikan materi penelitian yang lebih mendalam dan memantapkan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 4. Bagi Ibu Hamil/ Responden Diharapkan ibu-ibu hamil dapat dan mau memeriksakan kehamilan untuk meningkatkan kunjungan K1 dan K4. DAFTAR PUSTAKA Azwar dan Istarti, 2. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu. Jakarta. Depkes RI, 28. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal. Jakarta. Depkes RI, 25. Pedoman pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar. (PSW-KIA) Jakarta. Depkes RI, 22. Panduan Pelayanan Antenatal Care. Depkes RI. Jakarta. Dewi dan Sunarsih, 21. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan, Mitra Usaha. Yogyakarta. Kusmiyati, dkk, 28. Hubungan Antara Dukungan Suami Terhadap Motivasi Ibu Dalam Memeriksakan Kehamilan di Puskesmas Bathi Dolopo Madiun Provinsi Jawa Timur. Skripsi. Mansjoer (25). Bunga Rampai Obstetrik dan Ginekologi Sosial. Bina Pustaka. Jakarta. Nasution (1999). Dukungan Suami dan Keluarga. Salemba Medika. Jakarta. Notoatmodjo, 27. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, 25. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Edisi revisi. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, 22. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam (23). Metodologi Penelitian. Salemba Medika. Jakarta. Pusat Data dan Survelialis Epidimiologi, 29. Prawirohardjo, 29. Studi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Terhadap Kelainan Kesehatan Pada Ibu Hamil. www//http: Studi Pemanfaatan go.id. di buka pada tanggal 27 agustus 213. 1

Saefuddin, A.B. 26. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Saifuddin, 26. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. Wawan dan Dewi, 21. Ilmu Kandungan dan Keluarga Berencana. Salemba Medika. Jakarta. Utami, 28. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. ECG. Jakarta. 11