BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP CAKAP PADA KELOMPOK B DI RA NURUL HIKMAH RINGINHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

* Mike Permila, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

Langsat Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pemberian keterampilan dari berbagai unsur kecerdasan di mulai

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang berkembang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama yang disebut The Golden Years. Masa keemasan ini dijadikan. ruang dan kesempatan agar mereka memahami mengenai:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan kelompok potensial dalam masyarakat yang perlu mendapat perhatian dan proritas khusus, baik para orang tua dan lembaga pendidikan. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak- Kanak pasal 3 ayat 1 (Deppdikbud 2007:27) menyatakan bahwa: Pendidikan Taman Kanak-Kanak bertujuan meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur formal. Dalam peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1990 Pasal 1 disebutkan bahwa : Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar pendidikan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah. Tugas utama Taman Kanak-Kanak adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan yang sesungguhnya di Sekolah Dasar (Depdiknas, 2005: 6). Di masa kanak-kanak usia yang paling tepat untuk mengembangkan bahasa terutama bahasa ekspresif. Karena pada masa ini sering disebut golden age atau masa keemasan dimana terjadi transformasi yang luar biasa pada otak dan fisiknya, tetapi sekaligus rapuh. Oleh karena itu, masa keemasan sangat penting bagi perkembangan intelektual, emosi, dan sosial anak di masa datang dengan memperhatikan dan menghargai keunikan setiap anak.

Pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini merupakan pertumbuhan dasar bagi anak, apabila anak mendapatkan stimulus yang baik. Oleh karena itu pendidikan anak usia dini harus dapat merangsang seluruh aspek perkembangannya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosi, dan intelegensinya berjalan sangat cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya. Kemampuan berbahasa anak merupakan suatu hal yang penting karena dengan bahasa tersebut anak dapat berkomunikasi dengan teman atau orang-orang disekitarnya. Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang sedang tumbuh dan berkembang mengkomunikasikan kebutuhan, pikiran dan perasaannya melalui bahasa dengan kata-kata yang mempuyai makna. Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi yang penting bagi setiap orang untuk menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya yang digunakan dalam berinteraksi, bekerjasama, menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat yang ada disekitar orang tersebut. Mengingat bahasa itu merupakan sistem lambang, maka manusia dapat berfikir dan berbicara tentang sesuatu yang abstrak, di samping yang konkret. Anak-anak sebelum memasuki dunia pendidikan (masuk sekolah) ada kecenderungan menggunakan bentuk-bentuk bahasa yang mampu dipahami oleh orang tuanya dan orang-orang yang ada di sekitarnya (Suhartono : 9). Menurut Wothman (Daroah, 2013: 3) menyatakan bahwa kesiapan anak untuk berinteraksi dengan orang dewasa berarti berkembangnya pemahaman mereka mengenai aturan dan fungsi bahasa dengan orang dewasa akan menyediakan hubungan dengan konsep, dalam hal ini anak

akan mendapatkan pengalaman belajar tentang bahasa dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya dengan meniru gaya bahasa orang dewasa di sekitarnya juga. Oleh karena itu kemampuan bahasa pada anak usia dini maupun setelah remaja akan sangat tergantung terhadap pemerolehan kemampuan bahasa yang diperoleh sejak sekarang, maka akan menghasilkan kesuksesan dalam berbahasa di masa depannya. Bahasa merupakan sasaran yang sangat penting dalam kehidupan anak, disamping itu bahasa juga merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara kadang merupakan cerminan anak yang cerdas. Bahasa terbagi dua yaitu bahasa ekspresif dan bahasa reseptif. Menurut Moeslichatoen, bahasa ekspresif merupakan kemampuan menyatakan gagasan, perasaan, dan kebutuhan kepada orang lain. Menurut Neville (Dhieni, 2007:316) bahasa reseptif merupakan saling ketergantungan antara membaca dan menyimak pada anak hingga usia minimal 14 tahun. Kemampuan membaca dan menyimak melibatkan proses kognitif yang aktif yang memerlukan kemampuan berpikir kritis. Dalam proses tersebut anak berusaha memahami dan mengonstruksi arti dari informasi dan pengetahuan yang telah mereka peroleh sebelumnya. Menurut Bromley (Dhieni, 2007:121) bahasa memiliki lima fungsi: 1) Bahasa menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu, 2) Bahasa dapat mengubah dan mengontrol perilaku, 3) Bahasa membantu perkembangan kognitif, 4) Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain, 5) Bahasa mengekspresikan keunikan orang. Metode bercakap-cakap perlu diterapkan kepada anak agar anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide atau pendapatnya, mengembangkan cara berpikir kritis dan sikap hormat

atau menghargai pendapat orang lain, mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal dan hasil belajar dengan kegiatan bercakap-cakap bersifat fungsional karena topik atau tema yang menjadi bahan percakapan terdapat dalam keseharian dan lingkungan anak. Penggunaan metode bercakap-cakap bukan hanya ditujukan untuk menambah perbendaharaan kosakata anak, melainkan berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam mewujudkan bahasa yang ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi. Penerapan metode bercakap-cakap mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pada hakikatnya penerapan metode bercakap-cakap ini diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan anak, melatih daya tangkap serta member kesempatan kepada anak untuk berekspresi secara lisan. Guru dituntut mampu memotivasi anak agar lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya atau mengekspresikan secara lisan. Maka dari itu seorang guru harus dapat mengembangkan kecakapan dan keberanian anaak dalam menyampaikan pendapatnya kepada siapapun Berdasarkan observasi awal penulis di Taman Kanak-Kanak Al-Ikhlas pada Hari Selasa, 08 Desember 2015 jam 08.00-08.30 di kelompok B anak mampu menjawab pertanyaan tentang informasi dengan baik dalam hal menjawab pertanyaan, mengingat kembali kata-kata dan memproduksi kalimat berjumlah dua orang, anak mampu menjawab pertanyaan tentang informasi dengan baik dan sedikit lambat dalam hal menjawab pertanyaan, mengingat kembali kata-kata dan memproduksi kalimat berjumlah lima orang, anak belum mampu menjawab

pertanyaan tentang informasi dengan baik dalam hal menjawab pertanyaan, mengingat kembali kata-kata dan memproduksi kalimat berjumlah enam orang. Hal ini terlihat dari kurangnya kemampuan anak menjawab pertanyaan tentang informasi dan belum mampu mengungkapkan pendapat secara sederhana. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar mengajar guru tidak menggunakan media yang cocok yang dapat menarik perhatian anak didik untuk mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif anak. Untuk menjawab permasalahan di atas, maka upaya pembelajaran yang dilakukan guru di Taman Kanak-kanak senantiasa dicarikan solusi berbagai permasalahan pembelajaran yang berorientasi pada penemuan model pembelajaran yang cocok yang dapat secara tepat sebagai upaya pengembangan kemampuan bahasa ekspresif anak Taman Kanak-kanak. Atas dasar itu maka upaya peningkatan kemampuan bahasa ekspresif anak Taman Kanakkanak merupakan salah satu faktor penentu meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini sebagai dasar untuk menentukan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Melihat permasalahan yang telah dikemukakan diatas sebagai guru melakukan refleksi untuk mengatasi masalah tersebut. Alternatif yang diajukan yaitu Melalui Metode Bercakap-cakap dapat Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak di Kelompok B1 TK AL-Ikhlas Kota Makassar Tahun Pelajaran 2015-2016. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah Bagaimana Pengembangan Pembelajaran Metode Bercakap-Cakap Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Al-Ikhlas Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Melalui Metode Bercakap-Cakap di Kelompok B1 di Taman Kanak-Kanak Al- Ikhlas Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar. D. Manfaat Penelitian Setelah dilakukan kajian melalui tulisan ini, maka diharapkan memberikan manfaat kepada: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta dapat dijadikan bahan kajian bagi para pembaca, khususnya mengenai kemampuan bahasa ekspresif anak melalui metode bercaakp-cakap. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Taman Kanak-Kanak Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan Taman Kanak-Kanak serta kondusif iklim pendidikan di Taman Kanak-Kanak, khususnya meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak melalui metode bercakap-cakap, serta dapat memberikan masukan dalam mengefektifkan pembinaan dan pengelolaan proses belajar mengajar dalam pelaksanaan pendidikan.

b. Bagi Guru 1) Sebagai pengembangan pengetahuan dan memperoleh pengalaman tentang meningktkan kemampuan bahasa ekspresif anak melalui metode bercakap-cakap 2) Masukan untuk guru mengenai bahan atau media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak. 3) Menambah wawasan guru untuk lebih kreatif dalam memberikan pelajaran yang lebih menarik dan anak aktif dalam pembelajaran. C. Bagi Anak Dengan adanya pengembangan pembelajaran ini, diharapkan anak didik, lebih termotivasi dan aktif dalam kegiatan bercakap-cakap sehingga dapat meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak