BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. merealisasikan suatu alat pengawas kecepatan pada forklift berbasis mikrokontroler.

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015.

BAB III MIKROKONTROLER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

BAB II DASAR TEORI. dari suatu objek untuk sepersekian detik setelah objek menghilang dari pandangan.

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III LANDASAN TEORI. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel AVR 8-bit Microcontroller Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi

5. BAB II DASAR TEORI

BAB III DESKRIPSI MASALAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

MINIATUR ACCESS CONTROL RUANG KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN SMART CARD

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge

Pengujian Sensor Ultrasonik PING untuk Pengukuran Level Ketinggian dan Volume Air

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB II WATERPAS DIGITAL

ARTIKEL. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya bahasan maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang meliputi :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI PENUNJANG. dihapus berulang kali dengan menggunakan software tertentu. IC ini biasanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Praktikum Mikrokontroler. untuk D4 Lanjut Jenjang. Disiapkan oleh: Hary Oktavianto

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler Tipe Atmega 644p

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Frequency and Identification (RFID). Teknologi RFID menggunakan

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

RECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan ethanol dengan kadar yang tinggi diperlukanlah proses destilasi atau penyulingan. Aplikasi produk dari ethanol antara lain pada minuman, kosmetik, produk farmasi, bahan-bahan pelarut dan lain-lain. 2.2 Mikrokontroler ATMEGA32 Mikrokontroler ATMEGA32 mempunyai kapasitas memori program besar, SRAM internal besar, EEPROM, dan kemampuan khusus. Mikrokontroler ATMEGA32 adalah sebuah mikrokontroler 8-bit AVR yang rendah dalam penggunaan daya dan memiliki performa kerja yang tinggi. ATMEGA32 mempunyai kapasitas 32 kilobit memori program, 1024 bit EEPROM, dan 2 kilobit SRAM internal. Kemampuan khusus dari ATMEGA32, yaitu mempunyai 2 timer-8 bit, 1 timer 16-bit, Real Time Counter dengan osilator yang terpisah, 8 kanal ADC 10-bit, TW1, USART, SPI, Watchdog Timer, analog comparator, dan sleep mode. ATMEGA32 membutuhkan sumber tegangan yang berkisar antara 4,5 hingga 5,5 V untuk menjalankan fungsinya. Kristal yang dapat digunakan pada ATMEGA32 berkisar antara 0-16 MHz. Konfigurasi pin ATMEGA32 disajikan pada Gambar 2.1. 4

Gambar 2.1. Konfigurasi Pin ATMEGA32 Dari Gambar 2.1. dapat dijelaskan cara kerja fungsional masing masing pin, yaitu : VCC merupakan pin masukan positif catu daya. Setiap peralatan elektronika digital tentunya butuh sumber catu daya yang umumnya sebesar 5 V, itulah sebabnya di PCB kit mikrokontroller selalu ada IC regulator 5V. GND sebagai pin Ground. Port.A (PAO..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan dapat diprogram sebagai pin masukan ADC. Port B (PBO..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Tirner/Counter, Komparator analog, dan SPI. Port C (PCO..PC7) merupakan pin I/0 dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Osilator. Port D (PDO..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial. Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller. XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock ekstemal. Suatu mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi 5

instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi nilai kristalnya, maka semakin cepat mikrokontroler tersebut. AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk ADC. AREF sebagai pin masukan tegangan referensi. 2.3 RTC DS 1307 RTC DS1307 adalah IC serial Real Time Clock (RTC) di mana alamat dan data ditransmisikan secara serial melalui sebuah jalur data dua arah I 2 C. Oleh karena menggunakan jalur data I 2 C, maka hanya memerlukan dua buah pin saja untuk sarana komunikasi yaitu pin untuk data dan pin untuk sinyal clock. Real Time Clock (RTC) berfungsi untuk menyimpan data-data waktu berupa: detik, menit, jam, tanggal, bulan, dan tahun. RTC yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini adalah RTC tipe DS1307. Gambar Pinout dari RTC DS1307 disajikan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Pinout RTC DS 1307 Catatan waktu (clock) yang dihasilkan berupa informasi: detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Saat akhir bulan RTC DS1307 secara otomatis akan disesuaikan untuk bulan dengan hari kurang dari 31, termasuk juga adanya penyesuaian untuk tahun. Clock tersebut beroperasi dalam 24 jam atau format 12 jam dengan tambahan adanya AM/PM. Berikut ini adalah fitur-fitur yang terdapat pada RTC DS1307: 56-byte, battery-backed, RAM nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan Antarmuka serial Two-wire (I2C) Sinyal luaran gelombang-kotak terprogram (Programmable squarewave) Deteksi otomatis kegagalan-daya (powerfail) dan rangkaian switch 6

Konsumsi daya kurang daripada 500nA menggunakan mode baterai cadangan dengan operasional osilator Tersedia fitur industri dengan ketahanan terhadap perubahan suhu dari -40 hingga +85 C. Untuk mengatur jam dan tanggal digunakan RTC DS1307. IC ini dapat mengatur jam dan tanggal dengan baik setelah kita beri nilai awal. Jalur komunikasi yang digunakan adalah I 2 C (Inter Intregated Circuit ) jalur komunikasi ini menggunakan 2 jalur yaitu SDA (Serial Data Line) dan SCL (Serial Clock Line). RTC DS1307 menggunakan baterai cadangan jenis CR2032 dengan tegangan 3.3V, baterai ini digunakan apabila tegangan utama mati maka DS1307 akan menggunakan sumber tegangan dari CR2032 supaya dapat tetap bekerja. Supaya dapat bekerja dengan baik DS1307 harus dipasang dengan osilator eksternal dengan nilai 32,768 KHz dan resistor pull-up pada jalur I2C (Gambar 2.3). Gambar 2.3. Skema RTC DS 1307 2.4 Sensor Alir (Flow Meter) Sensor alir (flow meter) adalah sebuah sensor yang mendeteksi laju aliran fluida. Seperti pada jenis sensor yang lain tingkat keakurasian sensor sangatlah penting dan dibutuhkan saat kalibrasi. Sensor (flow meter) banyak jenisnya antara lain ultrasonic flow meter, glass tube flow meter, turbine flow meter, elektromagnetic flow meter, dan banyak lagi lainnya. Alat ini menggunakan flow meter dengan tipe turbine flow meter, yang di dalamnya terdapat turbine atau impeller yang berputar saat fluid mengalir ke dalam flow meter. Sensor yang 7

digunakan adalah JYQ-2 Oval Gear Diesel Fuel Flow Meter (Gambar 2.4). Ini merupakan sebuah alat penghitung laju aliran air yang sudah jadi tetapi tidak ada fitur-fitur yang dibutuhkan pada skripsi, maka dari itu alat ini dibongkar dan diambil sensornya. Sensor dapat menghitung debit aliran sebesar 120 L/Min dan mempunyai akurasi sebesar 0,5%. Dengan menggunakan tegangan inputan sebesar 5 V, sensor ini mempunyai output berupa pulsa. Gambar 2.4. Sensor Alir (JYQ-2 Oval Gear Diesel Fuel Flow Meter) 2.5 LCD (Liquid Crystal Display) Piranti ini merupakan media penyampaian mikrokontroler kepada pengguna, karena pada piranti ini akan tertampil berbagai informasi yang telah ditampilkan oleh programmer sehingga pengguna dapat mengetahuinya. Supaya dapat menyampaikan informasi dengan leluasa penggunaan LCD (Liquid Crystal Display) karakter dengan ukuran 4 baris dan 20 kolom sudah cukup baik. Informasi yang ditampilkan cukup jelas dan cukup banyak dengan piranti ini. Gambar 2.5 adalah LCD karakter 4 baris x 20 kolom dan Tabel 2.1. adalah pin konfigurasi dari LCD tersebut. 8

Gambar 2.5. LCD (Liquid Crystal Display) Karakter 4 baris x 20 kolom. Tabel 2.1. Konfigurasi Pin LCD 4 baris x 20 kolom. 9

2.6 Recording Pada bagian recording digunakan SD-MMC Card Data Logger Module. Modul MMC ini akan merekam debit, jam, tanggal. Apabila mikrokontroler tidak mendeteksi MMC pada data logger maka proses recording tidak akan berjalan. Apabila proses recording sudah selesai untuk menghentikan proses tersebut dilakukan suatu perintah yang berfungsi untuk menutup sebuah file yang telah terisi oleh data data seperti debit, jam, tanggal. Gambar 2.6. SD-MMC Card Data Logger Module. 10