BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ensefalitis selain menjadi masalah di China juga merupakan penyakit yang menjadi masalah dibeberapa negara Asia lainnya, seperti: Jepang, Korea, Thailand, Taiwan, India. Negara yang masih mempunyai wabah berkala termasuk Vietnam, Cambodia, Myanmar, Nepal, dan Malaysia. Selain menyebabkan ensefalitis dengan cacat mental apabila sembuh, angka kematian yang ditimbulkan juga cukup tinggi. Penyakit ini ditularkan kepada manusia dengan melalui gigitan nyamuk Culex sp., Anopheles sp. Reservoir utama dari virusnya adalah babi. Prevalensi dari kasus Japanesese encephalitis di Indonesia belum diketahui dengan pasti. Memang banyak dilaporkan adanya kasus ensefalitis dari rumah sakit di Indonesia, tetapi apakah ensefalitis itu disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis tidak diketahui. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di RSCM Jakarta didapatkan sebuah hasil bahwa dari 95 penderita ensefalitis karena infeksi virus. Dalam penelitian yang menggunakan metode yang spesifik dan sensitive diketemukan hanya 9 spesimen yang positif artinya ensefalitis disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (Who.INT).
Di Indonesia virus Japanese Enchepalitis sudah banyak diisolasi baik dari vektornya maupun babi dan binatang mamalia yang lain, seperti; sapi, ayam dan kambing.kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (Depkes RI, 2000). Salah satu jenis penyakit Encephalitis adalah Jepenese Encephalitis (JE). Encephalitis adalah suatu penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk genus Culex,Yaitu sejenis nyamuk Culex yang berkembang di daerah sekitar kandang ternak babi, sapi dan di sekitar sawah/parit dll.angka kesakitan Encephalitis di Jawa Tengah berdasarkan laporan dari beberapa Rumah Sakit pada tahun 2004, 2005 dan 2006 menunjukkan bahwa kasus Encephalitis cukup tinggi. Dan angka kematian penyakit ini cukup tinggi mencapai 50 %, bahkan merupakan penyakit penyebab kematian yang menduduki rangking tertinggi (pertama) bila dibandingkan dengan penyakit-penyakit yang menimbulkan kematian di Jawa Tengah. Pada tahun 2006, jumlah kesakitan Encepahlitis di Indonesia berjumlah 570 orang dan jumlah kematian sejumlah 230 orang (Dinkesjateng)
Dari catatan medik RSUD Banyumas di ruang kantil pada tahun 2009, didapatkan 29 penderita ensefalitis yang terdiri dari 13 orang lakilaki dan 16 perempuan. Dari bulan januari sampai juli 2010 didapatkan 20 penderita ensefalitis yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 perempuan, Dibandingkan dengan jumlah kasus 10 besar lainnya yang ada diruangan kantil RSUD Banyumas kasus ensefalitis angka kejadiannya lebih kecil dibandingkan dengan kasus lainnya. Walaupun tingkat kejadian lebih kecil akan tetapi penatalaksanaan ensefalitis lebih diutamakan agar angka kematian balita pada penyakit ensefalitis menurun,dari kasus tersebut penulis tertarik menyusun studi kasus dengan judul Asuhan keperawatan pada An.A Dengan ensefalitis Diruang kantil Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Melaporkan penerapan/ aplikasi Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas secara komprehensif. 2. Tujuan khusus a. Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk memaparkan : 1) Pengkajian keperawatan pada pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas. 2) Analisa data hasil pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas. 3) Penetapan perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas. 4) Implementasi keperawatan pada pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas. 5) Evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas.
6) Pendokumentasian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas. b. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas. c. Mengetahui perbandingan antara teori dan realita dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas. d. Mampu mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Ensefalitis di Ruang Kantil RSUD Banyumas. C. Pengumpulan Data Penyusunan Laporan kasus ini digunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : a) Observasi Partisipatif Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap klien dan dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi perawat-klien. b) Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis pada klien, keluarga klien/ orang terdekat dengan klien atau kepada tenaga kesehatan lainnya.
c) Studi Literatur Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber pengetahuan melalui buku-buku atau jurnal terkini (dapat dilakukan brousing/ telusur internet) yang berkaitan degan asuhan keperawatan kepada klien. d) Studi Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan-catatan tentang kasus klien yang terdapat pada format-format dokumentasi maupun yang terdapat pada rekam medik. D. Tempat dan Waktu Asuhan Keperawatan ini dilakukan di Ruang Kantil RSUD Banyumas dari tanggal 15 Juli 2010 16 Juli 2010. E. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan. BAB II BAB III BAB IV BAB V Membahas tentang tinjuan pustaka. Membahas tentang tinjauan kasus. Pembahasan. Penutup (kesimpulan dan saran).