BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. (1994:10) Sastra juga sebagai pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

I. PENDAHULUAN. Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

PANDANGAN HIDUP TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ROJAK KARYA FIRA BASUKI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. membuat karya sastra berangkat dari fenomena-fenomena sosial, politik, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

II. LANDASAN TEORI. Salah bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan bentuk karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. pengarang (Noor, 2007:13). Selain itu, Noor juga mengatakan bahwa sebagai

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala problema kehidupannya tidak dapat terpisah-pisah. Sastra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB III METODE PENELITIAN. uraian-uraian atau kalimat dan bukan angka-angka. Pendekatan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreativitas pengarang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. sastra itu sendiri adalah tiruan dari kehidupan (imitation of life). Banyak karya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

Bab I Pendahuluan. pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar (subconcius). Setelah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil cipta atau karya manusia yang dapat dituangkan melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Selain itu sastra juga merupakan hasil karya seseorang yang diekspresikan melalui tulisan yang indah, sehinga karya yang dinikmati mempunyai nilai estetis yang dapat menarik para pembaca untuk menikmatinya. Karya sastra dapat dikelompokkan menjadi puisi, novel, cerpen, dan drama. Novel merupakan sebuah cerita prosa fiktif yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur. Karya novel biasanya mengangkat berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat. Karya-karya novel yang menarik itu dapat mempengaruhi jiwa para pembaca sehingga dapat menyelami dan seolah-olah hadir dalam cerita tersebut (Wiyatmi, 2006:14). Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial. Sastra yang ditulis pada waktu tertentu langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat yang ada pada zaman itu. Pengarang mengubah karyanya selaku seorang warga masyarakat dan menyapa pembaca seolah-olah pembaca tersebut merupakan warga masyarakat yang ada di dalam zaman itu. 1

Menurut Sukada (1987:48) dalam rangka analisis karya sastra ada dua aspek yang harus dibicarakan, masing-masing aspek ekstrinsik dan aspek instrinsik. Kedua aspek ini saling menjelaskan persoalan yang diangkat oleh pengarang dalam karyanya. Aspek intirinsik merupakan aspek yang mendukung karya sastra dari dalam, aspek tersebut meliputi (1) tema, (2) alur, (3) tokoh dan perwatakan, (4) setting, (5) sudut pandang, (6) gaya, sedangkan aspek ektrinsik merupakan aspek yang mendukung karya sastra dari luar, yang meliputi faktorfaktor politik, ekonomi, sosiologi, sejarah, ilmu jiwa atau pendidikan. Kedua aspek tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain, tanpa analisis aspek ekstrinsik akan memberikan kesimpulan yang hanya berupa kemungkinan belaka pada analisis aspek instrinsiknya. Sebaliknya tanpa analisis aspek ekstrinsiknya susunan struktur karya sastra tidak mungkin dijelaskan. Nilai budaya suatu masyarakat yang mempengaruhi seorang pengarang dalam berkarya adalah nilai budaya yang selalu digunakan dalam sistem kehidupan sosial pengarang tersebut. Seorang pengarang sendiri merupakan bagian suatu masyarakat yang harus tunduk dalam nilai suatu budaya. Budaya dalam kaitannya dengan akal dan budi manusia, akan memunculkan berbagai acuan tindakan yang digunakan sebagai pedoman bertingkah laku yang berisi pandangan hidup dan sikap hidup manusia. Menurut Koentjaraningrat (dalam Soelaeman, 2007:97) pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. Sistem nilai budaya sering juga merupakan pandangan hidup atau world view bagi manusia yang 2

menganutnya. Apabila sistem nilai merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat, pandangan hidup merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau lebih sempit lagi oleh individu-individu khusus di dalam masyarakat. Oleh karena itu, hanya ada pandangan hidup golongan atau individu tertentu, tetapi tak ada pandangan hidup seluruh masyarakat. Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun tingkatnya berbeda beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya. Menurut William (dalam Soelaeman, 2007:98) ideologi merupakan komponen dasar terakhir dari sistem-sistem sosial-budaya. Pengertian ini menyangkut sistem-sistem dasar kepercayaan dan petunjuk hidup sehari-hari. Suatu ideologi bagi masyarakat tersusun dari tiga unsur yaitu: (1) pandangan hidup, (2) nilai-nilai, (3) norma-norma. Pandangan ini menunjukkan bahwa pandangan hidup itu merupakan bagian dari ideologi kebudayaan yang dapat membuat kemungkinan-kemungkinan menjawab pertanyaan mengapa tentang sesuatu dari kehidupan manusia, untuk itu peneliti terdorong untuk membuat meneliti pandangan hidup dalam novel Rojak karya Fira Basuki. Pandangan hidup juga terdapat dalam tokoh-tokoh novel Rojak karya Fira Basuki. Tokoh yang akan peneliti teliti dalam novel Rojak adalah tokoh Jenice. Pandangan hidup juga tidak terlepas dari keadaan lingkungan di mana seseorang itu berada. Lingkungan ini merupakan perangsang (stimulus) yang akan mempengaruhi pandangan hidup seseorang. 3

Novel karya Fira Basuki yang berjudul Rojak merupakan karya sastra yang menceritakan tentang kehidupan penikahan dari bercampurnya suatu kebudayaan. Berawal dari kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat yang ada pada masa sekarang, lewat karya sastra ini, pengarang ingin mengungkapkan suatu realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Berdasarkan isi novel rojak karya Fira Basuki inilah, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut novel Rojak dari segi pandangan hidup tokoh utama. Budaya dalam kaitannya dengan akal dan budi manusia, akan memunculkan berbagai acuan tindakan yang digunakan sebagai pedoman bertingkah laku yang berisi pandangan hidup dan sikap hidup manusia. Dalam novel Rojak Fira Basuki ini peneliti akan mengkaji tentang pandangan hidup tokoh utama supaya dapat terungkap secara jelas. Adapun peneliti terdahulu yang telah menganalis Tokoh Utama yaitu Siswiatiningsih 2007 dengan judul Perubahan Sosial Tokoh Utama dalam Novel Atap Karya Fira Basuki (Sebuah Telaah Strukturalisme Genetik) dari analisis terdahulu penelitian lebih menekankan pada perubahan sosial tokoh utama. Penelitian lainnya dilakukan oleh Arif Setiawan 2010 yang telah menganalisis dengan judul Sosok Wanita Jawa dalam Novel Berkisar Merah Karya ahmad Tohari dan Novel Midah Si Manis Bergigi Emas Karya Pramoedya Ananta Toer (Analisis Komparatif Teks Sastra). Penelitian tersebut lebih menekankan pada persamaan dan berbedaan yang berkaitan tentang pandangan hidup dan sikap hidup. Berdasarkan banyak judul terdahulu seperti di atas peneliti lanjutan akan menganalisis dengan judul Pandangan Hidup Tokoh Utama dalam Novel Rojak 4

Karya Fira Basuki yang lebih menekankan pada persoalan pandangan hidup tokoh utama. 1.2 Jangkauan Masalah Novel Fira Basuki yang berjudul Rojak di dalamnya terdapat sebuah pandangan hidup dan sikap hidup tokoh utama. Membicarakan pandangan hidup tidak terlepas dengan ideologi, karena ideologi itu sendiri pun mencakup tentang pandangan hidup, nilai-nilai dan norma-norma. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Berdasarkan asalnya pandangan hidup dibedakan atas (1) pandangan hidup berasal dari agama, pandangan hidup berasal dari agama meliputi: (a) aqidah, (b) ketakwaan, (c) keyakinan, (2) pandangan hidup yang berupa ideologi yang di dalamnya disesuaikan dengan kebudayaan, nilai-nilai dan norma-norma, (3) pandangan hidup hasil renungan, pandangan hidup hasil renungan di dalamnya meliputi: (a) cita-cita atau keinginan, (b) kebajikan atau kebaikan, (c) usaha, dan (d) kepercayaan atau keyakinan, (4) pandangan hidup dari segi sosial, pandangan hidup dari segi sosial yang di dalamnya meliputi: (a) individu, (b) masyarakat (Muhammad, 2005:101). 5

Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu ada di dalam hati kita dan hanya kitalah yang tahu. Sikap hidup perkawinan antarbudaya akan membawa pada masalah-masalah dan isu-isu yang spesifik. Konflik dalam perkawinan antarbudaya timbul dalam beberapa area, mencakup ekspresi cinta, corak komitmen dan sikap yang mengarah pada perkawinan itu sendiri, dan pola pengasuhan anak ketika pasangan memiliki anak. 1.3 Batasan Masalah Mengingat luasnya jangkauan masalah di atas, pembatasan dalam penelitian ini perlu dibatasi pada beberapa hal yang relevan dengan orientasi penelitian. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan kajian sastra yang lebih teliti dan jelas, sehingga pembahasan masalah menjadi mendalam dan terperinci. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pandangan hidup yang akan peneliti batasin yaitu pandangan hidup hasil renungan yang di dalamnya meliputi (1) cita-cita atau keinginan, (2) kebajikan, (3) usaha dan (4) kepercayaan atau keyakinan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disinggung di atas maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pandangan hidup hasil renungan dari segi cita-cita pada tokoh utama dalam novel Rojak karya Fira Basuki? 6

2) Bagaimanakah pandangan hidup hasil renungan dari segi kebajikan pada tokoh utama dalam novel Rojak karya Fira Basuki? 3) Bagaimanakah pandangan hidup hasil renungan dari segi usaha pada tokoh utama dalam novel Rojak karya Fira Basuki? 4) Bagaimanakah pandangan hidup hasil renungan dari segi kepercayaan pada tokoh utama dalam novel Rojak karya Fira Basuki? 1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang pandangan hidup pada tokoh utama yang terdapat dalam novel Rojak Karya Fira Basuki. 1.5.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang hal-hal sebagai berikut. 1) Pandangan hidup tokoh utama dalam novel Rojak karya Fira Basuki dari hasil renungan ditinjau dari segi cita-cita. 2) Pandangan hidup tokoh utama dalam novel Rojak karya Fira Basuki dari hasil renungan ditinjau dari segi kebajikan. 3) Pandangan hidup tokoh utama dalam novel Rojak karya Fira Basuki dari hasil renungan ditinjau dari segi usaha. 7

4) Pandangan hidup tokoh utama dalam novel Rojak karya Fira Basuki dari hasil renungan ditinjau dari segi kepercayaan. 1.6 Manfaat Penelitian 1) Memberikan pemahaman secara detail tentang pandangan hidup tokoh utama dalam karya sastra (novel). 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dan sumbangan, serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. 1.6 Penegasan Istilah Menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan, maka perlu adanya penegasan istilah. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh kesamaan pengertian terhadap istilah yang digunakan penegasan yang dimaksud antara lain. a. Novel adalah pengungkapan dari fragmen kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang) dimana terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan hidup antara para pelakunya (Esten, 1990:12). Novel yang peneliti gunakan adalah novel Rojak karya Fira Basuki. b. Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita (Aminuddin, 1987:79). 8

c. Pandangan hidup adalah suatu keyakinan yang paling mendasar tentang makna hidup yang sebenar-benarnya, yang dari padanya digunakan sebagai pedoman berfikir dan bertindak (Pasha, 2000:54). d. Ideologi adalah komponen dasar terakhir dari sistem-sistem sosio-budaya. Pengertian ini mengyangkut sistem-sistem dasar kepercayaan dan petunjuk hidup sehari-hari (Soelaeman, 2007:98). 9