PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

BAB I PENDAHULUAN BAB I-1

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data dipeoleh dengan meneliti 16 tenaga kerja

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI. Siti Rahmawati 1) Indrayadi, 2) Rafie.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber

Kata kunci : harga satuan pekerjaan pasangan bata,sni, Work Study.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN PEMBESIAN

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING PADA PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK MEGA TRADE CENTER MANADO. Ronny Walangitan ABSTRAK

PENGARUH USIA, PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING BATAKO

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.

Jurnal Teknik Sipil ITP Vol. 4 No.1 Januari 2017 ISSN:

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN

Revisi SNI Daftar isi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

proyek, sehingga hams dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin agae diperoleh biaya

METODE KERJA DAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU PADA PEKERJAAN PLESTERAN. Oleh: Taufik Dwi Laksono

ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN

Revisi SNI Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado)

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PROYEK PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU

ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG. Oleh : Mohamad Harun. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah pekerja pada proyek konstruksi di Kupang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metode konvensional di wilayah Jakarta dan Papua. metode pracetak di wilayah Jakarta dan Papua.

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

ANALISIS PRODUKTIVITAS JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA DENGAN METODE WORK STUDY

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.4 Juni 2017 ( ) ISSN:

Revisi SNI Daftar isi

KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO

Revisi SNI Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN i. KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN UPAH METODE SNI DENGAN UPAH BERDASARKAN PRODUKTIVITAS

RSNI T C. Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 ( ) ISSN:

6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian digunakan untuk memecahkan suatu masalah, memahami, serta

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya tersebut anatara lain manpower, material, machines, method, money.

SNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

Kata Kunci : material, manajemen material, sistem database

STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK

PEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. 6.9 Memasang 1 m 2 plesteran 1 PC :

Revisi SNI Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar

Volume 14 No. 01 Maret 2013 ISSN :

Dhani Mardhika, S.T., Ir. Endang Larasati Suryaningrum, M.T.

6.38 memasang 1m² lantai mosaik ukuran (33 x 33) cm, campuran spesi 1pc: 3 PP...12

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

Seminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB IV METODE PENELITIAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan saniter

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PENENTUAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DITINJAU DARI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA SETIAP JENJANG KEAHLIAN DI LAPANGAN

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi

EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG

ESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

Transkripsi:

PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN) Refki Feri Setiawan 1 )., Syahrudin 2 ).,Endang Mulyani 2 ) refkigalaherang13@gmail.com ABSTRAK Dalam Dunia jasa konrtruksi, produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah proyek pembangunan. Dalam mengukur tingkat produktivitas tenaga kerja ada berbagai macam cara, salah satunya yaitu dengan meneliti besarnya tingkat LUR ( Labour Utilitation Rate) masing-masing pekerja., yaitu meneliti sampai seberapa tingkat efektivitas pekerja dalam bekerja. Besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah dan komposisi kelompok kerjabesarnya tingkat produktivitas diperoleh dari hasil pengumpulan data tentang tingkat LUR (labour utilitation rate) masing- masing pekerja selama. Pada Nilai LUR ini dimana pada pekerjaan di Pembangunan Gedung Rusun TNI sebesar 80,15% dan di gedung STIK Muhammadiyah sebesar 77,67%. Pada nilai LUR ini dimana pada pembangunan di Gedung Rusun TNI sangant tinggi ini dikarenakan para tenaga kerja pada bagian plesteran mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi serta target dari suatu pekerjaan yang harus dicapai, sedangkan di STIK muhammadiyah faktor LUR nya sangat rendah ini diakibatkan kurangnya disiplin bekerja pada tenaga kerja itu sendiri.perhitungan nilai koefisien yang dibandingkan dengan nilai koefisien standar dari SNI 2837-2008 dan BOW Tahun 1982, uraian koefisien di gedung Rusun TNI AD pada lantai 3 dimana mandor sebesar 0,009 OH, tukang batu sebesar 0,139 OH, pekerja 0,111 OH. Sedangkan pada gedung STIK Muhammadiyah koefisiennya adalah mandor sebesar 0,024 OH, tukang batu 0,167 OH, dan Pekerja 0,215 OH. Berdasarkan perbandingan Koefisien pekerjaan secara SNI, BOW dan perhitungan dilapangan dalam proyek Rusun TNI AD di Kota Pontianak dan proyek gedung STIK Muhammadiyah Pontianak, terlihat bahwa koefisien pekerjaan disetiap pelaksanaan pekerjaan plesteran lebih rendah dari nilai koefisien SNI dan BOW, dimana berarti setiap pekerja memiliki produktivitas yang tinggi dari analisa SNI dan BOW. Perbedaan nilai koefisien perhitungan dilapangan dengan analisa SNI dan BOW disebabkan antara lain karna dilapangan hanya ditinjau dari 2 proyek dengan tingkatan lantai yang berbeda, sedangkan pada analisa SNI dan BOW adalah rangkuman dari beberapa proyek, jam kerja yang ditinjau pada lapangan tidak penuh satu hari serta peralatan yang digunakan dilapangan berbeda dengan yang digunakan pada analisa SNI dan BOW. Namun perbandingan yang ditunjukkan tidak terlalu besar. Kata Kunci : Perbandingan koefisien,tingkat Produktivitas 1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN 2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN 1

1. PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Produktivitas tenaga kerja yang baik sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek konstruksi. Produktivitas tenaga kerja akan sangat berpengaruh juga terhadap besarnya keuntungan atau kerugian suatu proyek. Dalam pelaksanaan dilapangan hal tersebut terkadang bisa terjadi dikarenakan tenaga kerja yang kurang efektif didalam pekerjaannya. Contoh tindakan yang menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif tersebut antara lain menganggur, mengobrol, makan, merokok, istirahat, yang kesemuanya itu dilaksanakan pada saat jam kerja.peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber pertumbuhan utama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sebaliknya pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan unsur penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan produktivitas jangka panjang. 1.2. PerumusanMasalah Dari uraian singkat yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang akan ditimbulkan adalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah produktivitas tenaga kerja dalam menyelesaikan proyek konstruksi? b. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas dan yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi? 1.3. TujuanPenelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pengaruh variabel umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah, komposisi kelompok kerja dan kedisplinan kerja terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plesteran. b. Untuk mengetahui faktor variabel apa saja yang sangat dominan terhadap produktivitas pada pekerjaan tersebut. 1.4. ManfaatPenelitian Manfaat penelitian ini adalah : a. Mengetahui besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja b. Mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh palingdominan terhadap Pekerjaan plesteran c. Dapat menjadi bahan evaluasi kinerja proyek pada pekerjaan plesteran yang akan mendukung keberhasilan proyek secara keseluruhan. d. Dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1.5. PembatasanMasalah Pembatasan masalah dalam skripsi ini adalah: a. Lokasi yang diambil pada penelitian ini terletak di bangunan gedung bertingkat di Kota Pontianak 2 bangunan. b. Kelompok kerja yang diambil adalah tenaga kerja pekerjaan plesteran c. Jenis pekerjaan meliputi pekerjaan plesteran 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produktivitas Dalam perkembangan konstruksi yang ada saat ini kita jelas dapat menilai bahwa persaingan dalam investasi infrastruktur sangatlah tinggi dengan ditunjang sumber daya manusia yang ada di persaingan era globalisasi dengan menuntun ke arah pembangunan yang lebih baik kedepan. 2.2 Analisa Statistik Data bisa diperoleh dengan berbagai cara, dalam lingkungan berbeda, lapangan atau laboratorium dan dari sumber yang berbeda. Metode pengumpulan data meliputi wawancara, bantuan komputer, kuesioner yang diserahkan secara pribadi. 2.3. Analisa Data Penelitian Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. 2.4. Metode SPSS Pada dasarnya komputer berfungsi mengolah data informasi yang berarti. Data yang diolah dimasukkan sebagai input, kemudian dengan proses pengolahan data oleh komputer dihasilkan output berupa informasi untuk kegunaan lebih lanjut. Berikut gambaran tentang cara kerja komputer dengan 2

program SPSS dalam mengolah data laboratoriumdenganmenunjukkansertifikatujil aboratoriumberskala Nasional daninternasional. 3. MetodologiPenelitian 3.1.Bagan AlirPenelitian Gambar 1. Bagan Alir (Flow Chart) Penelitian. 3.2. Lokasi Survei Penelitian ini mengambil lokasi pada Proyek gedung bertingkat yang ada di Kota Pontianak dan Kubu Raya sebanyak 2 lokasi. Pada penelitian ini, dilakukan pengamatan tentang tingkat efektifitas pekerja pada pekerjaan plesteran. Pelaksanaan penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plesteran dilakukan selama jam kerja yaitu mulai jam 08.00-16.00 dan 07.00-16.00, dengan waktu istirahat mulai jam 12.00-13.00. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 6 hari pada 2 tempat pengamatan terhadap masing-masing pekerja pada pekerjaan plesteran. Penelitian ini tidak menutup kemungkinan dilakukan pengamatan pada jam kerja lembur. 3.3. Data Yang Dibutuhkan Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder, dimana data primer yang diperoleh langsung didapat dari sumber pertama baik dari hasil wawancara maupun data dari pengisian kuesioner, serta data sekunder yang diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data yang didapat terdiri dari: a. Data lamanya pengerjaan Plesteran yang dilakukan. b. Data banyaknya pekerja yang melakukan kegiatan Plesteran. c. Data hasil Kuesioner yang telah diisi oleh pekerja Plesteran. 3.4. Metode Penelitian Prosedur penelitian untuk mendapatkan data yang dilakukan secara sistematis, berikut merupakan prosedur atau tahapan dalam penelitian ini : a. Tahap persiapan, dimana tahap ini dilakukan untuk menentukan permasalahan serta tujuan dari adanya pengamatan atau penelitian ini; b. Tahap Survei, tahapan dilakukan dengan melihat proyek dan objek yang memenuhi persyaratan untuk dijadikannya lokasi penelitian. Dalam tahapan ini juka melakukan penentuan zona-zona yang akan diambil untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini; c. Tahap observasi (pengamatan), pengumpulan data padatahapan ini dilakukan dengan cara menyebarkan lembaran kuesioner kepada para pekerja Plesteran, kemudian diamati lama waktu pengerjaan serta banyaknya perkerja yang mengerjakan Plesteran di bangunan tersebut; d. Setelah dilakukan observasi, maka tahapan selanjutnya yaitu memberikan scoring terhadap jawaban responden dalam kuesioner dan menghitung kinerja sumber daya manusia pekerjaan pada pengecatan gedung bertingkat dengan cara membandingkan data efektif dan ¼ pekrjaan kontribusi yang dihasilkan dengan waktu kerjanya sehingga didapatkan produktivitas dalam presentase LUR. e. Menganalisis data penelitian dengan menggunakan analisis deskripsi dengan bantuan komputer program SPSS versi 16. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi : Lama waktu efektif pengerjaan plesteran, jumlah pekerja, volume 3

pengerjaan plesteran yang telah dikerjakan ; Pengumpulan data yang diperlukan untuk menentukan produktivitas dari kinerja pekerja yaitu dari umur, pengalaman kerja/masa kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian terhadap upah, kelompok pekerja serta kedisiplinan kerja; Pengamatan ini didapat menjadi 3 aktivitas pekerja sehingga diperoleh data berdasarkan metode producting rating yaitu waktu bekerja (working), waktu kontribusi dan waktu tidak bekerja ( not working). Dari datadata tersebut akan diperoleh besarnya presentase LUR (labour utilitation rate) yang menunjukan nilai produktivitas masingmasing pekerja. 3.4.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk mengisi data yang akan di input pada aplikasi SPSS tersebut dilakukan setelah mengumpulkan data scoring lembar kuesioner yang disebar kepada pekerja plesteran di bangunan yang diamati Setelah lembar kuesioner diberi kepada pekerja plesteran maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengamati waktu lama pengerjaan plesteran, kemudian volume hasil pengerjaan plesteran tersebut. Data tersebut sangat diperlukan untuk menghitung produktivitas dari pekerja plesteran tersebut. 3.4.2. Peralatan yang Dibutuhkan Untuk mendapatkan hasil yang baik, dibutuhkan beberapa peralatan yang mendukung penelitian ini, yaitu : a. Lembar survey; b.lembar kuesioner; c. Stopwatch; d.peralatan tulis 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Lapangan Data produktivitas yang diperlukan diperoleh dari penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan bertingkat di Kota Pontianak, selama 6 hari. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati setiap aktivitas pekerja sehingga diperoleh data berdasarkan metode productivity rating. Datadata tentang pribadi dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh umur, pengalaman kerja, upah, pendidikan, komposisi kerja dan kedisiplinan pekerja diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Untuk membantu dan memperjelas jawaban dari pertanyaan dilakukan juga wawancara kepada beberapa pekerja yang telah mengisi kuisioner. Pelaksanaan penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plesteran dilakukan selama jam kerja yaitu mulai jam 08.00-16.00 dan 07.00-16.00, dengan waktu istirahat mulai jam 12.00-13.00. Penelitian ini tidak menutup kemungkinan dilakukan pengamatan pada jam kerja lembur. Plesteran di Kota Pontianak. Penelitian telah dilakukan terhadap 2 proyek Gedung 4.1. Analisis Dan Pembahasan 4.2.1. Analisis Dan Pembahasan Produktivitas di Gedung Rusun TNI Pontianak Pada pengerjaan Plesteran di Gedung Rusun TNI Pontianak ini terdapat 3 lantai, untuk perbandingan produktivitas pekerja Plesteran ini maka diambil sampel sebagai contoh dari perhitungan untuk mengetahui seberapa besar produktivitas dari Gedung Rusun TNI Pontianak. Pada pekerjaan lantai 1 di gedung Rusun TNI AD dengan volume pekerjaan sebesar 2310 m² dengan lama pekerjaan sebesar 11 hari, dengan ruang lingkup pekerjaan yaitu pada bagian kantor dan kamar. Tabel 1.merupakan data hasil kerja pada Lantai-1; 4

m²/hari, dan pekerja sebesar 118,31 m²/hari. Sedangkan pada tingkatan lantai selanjutnya mempunyai produktivitas paling rendah yaitu pada lantai 3 dimana dengan rata rata produktivitas yaitu Mandor sebesar 107,33 m²/hari, Tukang semen 62,43 m²/hari, dan pekerja sebesar 62,58 m²/hari. Tabel 3. Koefisien Produktivitas Pekerja Dari data dan perhitungan diatas maka dapat dilihat bahwa produktivitas meningkat dari Mandor pada minggu ke-2 yaitu sebesar 330,90 m²/hari, produktivitas dari Tukang Semen terdapat pada minggu ke-1 sebesar 136,38 m²/hari dan produktivitas dari Pekerja terdapat pada minggu ke-1 sebesar 136,69 m²/hari. Tabel 2.Rekapitulasi Rata Rata Produktivitas pada Pekerja di Gedung Rusun TNI Pontianak Contoh perhitungan rasio produktivitas pekerja pada hari ke-1 Gedung Rusun TNI AD Pontianak: Produktivitas pekerjaan plesteran m²/hari] Pada produktivitas tenaga kerja dari hasil perhitungan dapat diketahui tingkat produktivitas pekerjaan proyek pembangunan gedung bertingkat yang ada di Kota Pontianak. Dimana Dari hasil perhitungan nilai rata-rata produktifitas di dapat uraian produktivitas di gedung Rusun TNI AD Pontianak pada lantai 1 mempunyai rata rata produktivitas paling tinggi yaitu Mandor sebesar 286,15 m²/hari, Tukang semen 130,51 Contoh perhitungan koefisien tenaga kerja pada lantai 1 Gedung Rusun TNI AD: Koefisisen = Koefisisen pekerjaan plesteran Pekerja = Dari hasil perhitungan nilai koefisien yang dibandingkan dengan nilai koefisien standar dari SNI 2837-2008 dan BOW Tahun 1982, uraian koefisien di gedung Rusun TNI AD pada lantai 1 dimana mandor sebesar 0,012 OH, tukang semen sebesar 0,013 OH, pekerja 0,010 OH. Sedangkan pada Lantai 2 koefisien mandor sebesar 0,011 OH, tukang semen sebesar 0,085 OH, pekerja 0,068 OH dan pada lantai 3 mandor sebesar 0,018 OH, tukang semen sebesar 0,138 OH, pekerja 0,110 OH. 4.2.2 Analisis Dan Pembahasan Produktivitas di Gedung STIK Muhammadiyah Pontianak Pada pengerjaan Plesteran di Gedung Rusun TNI Pontianak ini terdapat 6 lantai, untuk perbandingan produktivitas pekerja Plesteran ini maka diambil sampel sebagai contoh dari perhitungan untuk mengetahui seberapa besar produktivitas dari Gedung STIK Muhammadiyah Pontianak. Pada pekerjaan lantai 1 di gedung STIK Muhammadiyah Pontianak dengan volume pekerjaan sebesar 303,83 m² dengan lama pekerjaan sebesar 7 hari, dengan ruang lingkup 5

pekerjaan yaitu pada bagian Parkir, ruang jaga dan gudang. Tabel 4.data hasil kerja pada Lantai-1; Pada produktivitas tenaga kerja dari hasil perhitungan dapat diketahui tingkat produktivitas pekerjaan proyek pembangunan gedung bertingkat yang ada di Kota Pontianak. Dimana Dari hasil perhitungan nilai rata-rata produktifitas di dapat uraian produktivitas di gedung STIK Muhammadiyah Pontianak pada lantai 1 mempunyai rata rata produktivitas paling tinggi yaitu Mandor sebesar 37,98 m²/hari, Tukang semen 25,75 m²/hari, dan pekerja sebesar 25,32 m²/hari. Sedangkan pada tingkatan lantai selanjutnya mempunyai produktivitas paling rendah yaitu pada lantai 6 dimana dengan rata rata produktivitas yaitu Mandor sebesar 13,32 m²/hari, Tukang semen 9,49 m²/hari, dan pekerja sebesar 8,88 m²/hari. Tabel 6. Koefisien Produktivitas Pekerja Dari data dan perhitungan diatas maka dapat dilihat bahwa produktivitas meningkat dari Mandor pada minggu ke-1 yaitu sebesar 63,96 m²/hari, produktivitas dari Tukang Semen terdapat pada minggu ke-1 sebesar 43,36 m²/hari dan produktivitas dari Pekerja terdapat pada minggu ke-1 sebesar 42,64 m²/hari. Tabel 5.Rata Rata Produktivitas pada Pekerja di Gedung STIK Muhammadiyah Potnianak Contoh perhitungan rasio produktivitas pekerja pada hari ke-1 Gedung STIK Muhammadiyah Pontianak: Produktivitas pekerjaan plesteran m²/hari] Dari hasil perhitungan nilai koefisien yang dibandingkan dengan nilai koefisien standar dari SNI 2837-2008 dan BOW Tahun 1982, uraian koefisien di gedung STIK Muhammadiyah Pontianak pada lantai 1 dimana mandor sebesar 0,022 OH, tukang semen sebesar 0,221 OH, pekerja 0,221 OH. Sedangkan pada Lantai 2 koefisien mandor sebesar 0,021 OH, tukang semen sebesar 0,072 OH, pekerja 0,103 OH dan pada lantai 3 mandor sebesar 0,024 OH, tukang semen sebesar 0,086 OH, pekerja 0,122 OH, di lantai 4 koefisien mandor sebesar 0,028 OH, tukang semen sebesar 0,098 OH, pekerja 0,140 OH. Lantai 5 koefisien mandor sebesar 0,031 OH, tukang semen sebesar 0,109 OH, pekerja 0,156 OH dan di Lantai 6 koefisien mandor sebesar 0,042 OH, tukang semen sebesar 0,148 OH, pekerja 0,211 OH Berdasarkan perbandingan Koefisien pekerjaan secara SNI, BOW dan perhitungan 6

dilapangan dalam proyek STIK Muhammadiyah di Kota Pontianak, terlihat bahwa koefisien pekerjaan disetiap lantai itu berbeda ini dikarenakan koefisien disetiap lantai mempunyai volume hasil dan metode yang berbeda. Namun pada pekerjaan mandor koefisien perhitungan lebih besar dibandingkan nilai SNI dan BOW dengan demikian produktivitas mandor sangat rendah namun pada koefisien tukang semen dan pekerja perhitungan sangat tinggi dibandingkan dengan nilai SNI dan BOW. Dari kedua gedung tersebut kita dapat membandingkan produktivitas tenaga kerja plesteran pada gedung bertingkat dengan mengambil data produktivitas pada lantai 3 sebagai perbandingan dimana pada Gedung Rusun TNI AD produktivitas mandor sebesar 107,33 m²/hari, tukang semen 62,43 m²/hari dan pekerja 62,58 m²/hari. Sedangkan pada Gedung STIK Muhammadiyah produktivitas Mandor sebesar 13,32 m²/hari, Tukang semen 9,49 m²/hari, dan pekerja sebesar 8,88 m²/hari. Dengan data diatas menunjukkan perbedaan produktivitas yang sangat signifikan antara metode pekerjaan pada Gedung Rusun TNI AD dan STIK Muhammadiyah dimana kondisi lapangan dan metode kerja yang digunakan sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi waktu yang digunakan sehingga berpengaruh pada volume pekerjaan. 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan pembahasan mengenai penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plesteran di gedung Rusun TNI AD dan STIK Muhammadiyah Pontianak, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pada Nilai LUR ini dimana pada pekerjaan di Pembangunan Gedung Rusun TNI sebesar 80,15% dan di gedung STIK Muhammadiyah sebesar 77,67%. Pada nilai LUR ini terdapat perbedaan dikarenakan dari ketinggian kedua gedung tersebut. Serta prilaku yang diamati di lapangan menunjukkan bahwa metode kerja dan arahan kerja yang sangat berpengaruh terhadap nilai LUR itu sendiri. Dari hasil perhitungan nilai rata-rata produktifitas di dapat uraian produktivitas di gedung Rusun TNI AD Pontianak pada lantai 1 mempunyai rata rata produktivitas paling tinggi yaitu Mandor sebesar 286,15 m²/hari, Tukang semen 130,51 m²/hari, dan pekerja sebesar 118,31 m²/hari. Sedangkan pada tingkatan lantai selanjutnya mempunyai produktivitas paling rendah yaitu pada lantai 3 dimana dengan rata rata produktivitas yaitu Mandor sebesar 107,33 m²/hari, Tukang semen 62,43 m²/hari, dan pekerja sebesar 62,58 m²/hari. o Adapun penyebab dari perbedaan produktivitas dari tiap lantai tersebut adalah dimana dari setiap lantai mempunyai metode pekerjaan plesteran masing masing dengan tingkat kesulitan dari pekerjaan tiap lantai itu sendiri, sehingga menyebabkan produktivitas tiap lantai mempunyai hasil produktivitas yang berbeda. Sedangkan pada gedung STIK Muhammadiyah pada lantai 1 mempunyai rata rata produktivitas paling tinggi yaitu Mandor sebesar 37,98 m²/hari, Tukang semen 25,75 m²/hari, dan pekerja sebesar 25,32 m²/hari. Sedangkan pada tingkatan lantai selanjutnya mempunyai produktivitas paling rendah yaitu pada lantai 6 dimana dengan rata rata produktivitas yaitu Mandor sebesar 13,32 m²/hari, Tukang semen 9,49 m²/hari, dan pekerja sebesar 8,88 m²/hari. o Adapun penyebab dari perbedaan produktivitas dari tiap lantai tersebut adalah dimana dari setiap lantai mempunyai metode pekerjaan plesteran masing masing dengan tingkat kesulitan dari pekerjaan tiap lantai itu sendiri, sehingga menyebabkan produktivitas tiap lantai mempunyai hasil produktivitas yang berbeda. Serta penggunaan tenaga kerja yang harus lebih efektif dengan melihat volume dan waktu kerja yang dihasilkan dan penggunaan cara kerja yang lebih maksimal. 7

Perhitungan nilai koefisien yang dibandingkan dengan nilai koefisien standar dari SNI 2837-2008 dan BOW Tahun 1982, uraian koefisien di gedung Rusun TNI AD pada lantai 1 dimana mandor sebesar 0,012 OH, tukang semen sebesar 0,013 OH, pekerja 0,010 OH. Sedangkan pada Lantai 2 koefisien mandor sebesar 0,011 OH, tukang semen sebesar 0,085 OH, pekerja 0,068 OH dan pada lantai 3 mandor sebesar 0,018 OH, tukang semen sebesar 0,138 OH, pekerja 0,110 OH Berdasarkan perbandingan Koefisien pekerjaan secara SNI, BOW dan perhitungan dilapangan dalam proyek Rusun TNI AD di Kota Pontianak, terlihat bahwa koefisien pekerjaan disetiap lantai itu berbeda ini dikarenakan koefisien disetiap lantai mempunyai volume hasil dan metode yang berbeda. Pada gedung STIK Muhammadiyah nilai koefisien pada lantai 1 dimana mandor sebesar 0,022 OH, tukang semen sebesar 0,221 OH, pekerja 0,221 OH. Sedangkan pada Lantai 2 koefisien mandor sebesar 0,021 OH, tukang semen sebesar 0,072 OH, pekerja 0,103 OH dan pada lantai 3 mandor sebesar 0,024 OH, tukang semen sebesar 0,086 OH, pekerja 0,122 OH, di lantai 4 koefisien mandor sebesar 0,028 OH, tukang semen sebesar 0,098 OH, pekerja 0,140 OH Lantai 5 koefisien mandor sebesar 0,031 OH, tukang semen sebesar 0,109 OH, pekerja 0,156 OH dan di Lantai 6 koefisien mandor sebesar 0,042 OH, tukang semen sebesar 0,148 OH, pekerja 0,211 OH o Berdasarkan perbandingan Koefisien pekerjaan secara SNI, BOW dan perhitungan dilapangan dalam proyek STIK Muhammadiyah di Kota Pontianak, terlihat bahwa koefisien pekerjaan disetiap lantai itu berbeda ini dikarenakan koefisien disetiap lantai mempunyai volume hasil dan metode yang berbeda. o Namun pada pekerjaan mandor koefisien perhitungan lebih besar dibandingkan nilai SNI dan BOW dengan demikian produktivitas mandor sangat rendah namun pada koefisien tukang semen dan pekerja perhitungan sangat tinggi dibandingkan dengan nilai SNI dan BOW. Variabel yang telah ditentukan yaitu umur, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesesuaian upah, komposisi kelompok kerja serta kedisiplinan kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya produktivitas pekerjaan plesteran. Secara parsial atau sendiri-sendiri variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja Rusun TNI AD pada pekerjaan gedung adalah variabel umur dan variable pengalaman kerja dan upah, serta pada gedung STIK Muhammadiyah variabel yang sangat berpengaruh adalah variabel pengalaman,upah,komposisi dan kedisiplinan kerja. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan untuk penelitian lanjutan agar diperoleh hasil dan manfaat yang optimal adalah sebagai berikut : Koefisienyang didapat pada penelitian ini berupa koefisien kebutuhan tenaga kerja, diharapkan untuk penelitian selanjutnya untuk memperhitungkan tenaga kerja serta material yang digunakan sehingga koefisien dapat dihitung berdasarkan analisa teknis. Untukmencapai produktivitas dan efisiensi waktu, pada penggunaan tenaga kerja harus lebih efektif lagi dengan melihat kesulitan dari tingkatan lantai yang dikerjakan sehinggan target waktu pekerjaan tercapai. Dan penggunaan metode kerja serta perbaikan pada perlatan pekerjaan harus lebih maksimal untuk meningkatkan volume pekerjaan, serta penggunaan teknologi terbaru pada pekerja harus di perkenalkan untuk pencapaian kerja yang maksimal. 8

6. DAFTAR PUSTAKA Dale, Penelitian Kinerja, Penerbit Andi Jogjakarta, 1996. International Labour Office, Penelitian Kerja dan Produktivitas, Erlangga, Jakarta, 1969. Departemen Tenaga Kerja. 1996. Pengantar Produktivitas. Pusat Produktivitas Nasional. Manullang, Drs, A, Managemen Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981. Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara. Sujarweni, Wiratna V,SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.2015. Sugiyono,Dr.Prof, Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 2016. SNI. 2008. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran. Toma Mandani. 2010. Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Pasangan Bata. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. 9