BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention

BAB I PENDAHULUAN. masa baik cetak maupun eletronik yang salah satunya yaitu televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

BAB I PENDAHULUAN. kejadian anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) cukup tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. elektronik yang hampir selalu ada di setiap rumah adalah televisi. Televisi

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan media elektronik di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu media elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan salah satu periode perkembangan yang

2015 KONTRIBUSI KEBIASAAN MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP PERILAKU AGRESIF SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi

Upaya Bacanisasi pada Masyarakat Masa Kini (Memperingati hari buku nasional 17 mei 2011)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikelilingi persawahan,dan dekat dengan jalan raya. Sekolah SMPN 2

BAB I PENDAHULUAN. televisi yang ada sekarang ini, batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang

2 orang tua mempunyai pengaruh lebih positif dari pada pengaruh televisi (Wong, 2000) Pada kenyataanya anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk m

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ikan, daging, dan sebagainya sebesar 11% (Setiarti, 2005). perokok di Indonesia merokok sebelum usia 19 tahun (Jamal, 2006).

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media dapat diartikan sebagai: 1. Alat. 2.

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan

SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4. Pemerintah. Masyarakat. Media Massa.

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH

BAB I PENDAHULUAN. tidak mantap. Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1999: 118) secara psikologis masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ditandai dengan berat badan diatas rata-rata dari indeks massa tubuh (IMT) yang di

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di bidang teknologi, terutama teknologi elektronika yaitu televisi sudah

PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan akson dan dendrit, sinaptogenesis, kematian sel, pruning dari sinap,

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Program anti tembakau termasuk dalam 10 program unggulan kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak khususnya anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha!7

BAB I PENDAHULUAN. dari media internet ketimbang harus membaca.kecenderungan ini ternyata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA JURNAL A. Identitas Jurnal B. Analisa Jurnal

BAB I PENDAHULUAN. juga media-media lainnya, yaitu video game, internet, dan film bioskop. Menurut


BAB I PENDAHULUAN A. TOPIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada era globalisasi saat ini TIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik bagi masa depan negara. Oleh karena itu banyak pihak yang menaruh

IDHA WAHYUNINGSIH NIM F

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan motorik dan postur tubuh yang disebabkan oleh. gangguan perkembangan otak sejak dalam kandungan atau di masa

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI

PERILAKU RER/IAJA TAHAP AWAL DALAM MENONTON TELEVISI DAN UNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MEREKA UNTUK KEGIATAN SEmRI-NARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

(Studi Kasus Tayangan Talk Show Indonesia Lawyers Club di TvOne)

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat banyak variasi dalam perkembangan fisik, kognitif dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Maya sedang dihebohkan dengan fenomena PPAP (Pen Pineaple

KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi yang selalu meningkat setiap tahun, baik di negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada BAB ini akan dijelaskan menengenai hasil

Menonton TV Favorit via

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. menurunnya harga komputer dan software di pasaran, jumlah kepemilikan komputer

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu dalam hidupnya tidak terlepas dari proses belajar. Individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Pengaruh Tayangan Kekerasan Dalam Film Kartun Terhadap. Perilaku Agresif Anak Di SDN 108 Bukit Raya Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yaitu 373 per

BAB I PENDAHULAUAN. Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi

Transkripsi:

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Waktu Menonton Televisi Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi untuk anak 10.5 menit/jam dalam satu minggu dan 12 menit/jam pada akhir minggu, namun banyak anak yang menonton televisi hampir 16 menit/jam. Setiap anak menghabiskan total 6 jam sehari untuk menonton televisi, bermain video game, mendengarkan musik atau membaca majalah, namun sebagian besar orangtua tidak menanggapi hal ini dengan serius. 12 Masih dijumpai pertambahan waktu menonton televisi dari waktu yang telah direkomendasikan oleh AAP dan masih dijumpai anak kurang dari 2 tahun yang menonton televisi. Menonton televisi pada usia dini ini berhubungan dengan gangguan memusatkan perhatian pada usia 7 tahun. Sehingga tidak dianjurkan menonton televisi pada anak usia dini. Dalam hal ini diperlukan langkah preventif untuk menghindari pengaruh negatif televisi terhadap anak. 13,14 Menonton televisi pada saat ingin tidur juga tidak dianjurkan karena terbukti dapat mengganggu pola tidur dan tidur anak tidak lelap. 15

2.2. Rekomendasi AAP tentang Menonton Televisi American Academy of Pediatric telah merekomendasikan tentang panduan menonton televisi pada anak, antara lain: 10,11 1. Dokter anak sebaiknya memberikan bimbingan tentang bahaya televisi dan membuat jadwal menonton televisi untuk pasiennya 2. Dokter anak sebaiknya mengajukan pertanyaan tentang program televisi yang ditonton oleh pasiennya secara rutin dan memberikan nasihat kepada orangtua, meliputi hal di bawah ini: - Berhati-hati memilih program televisi yang akan ditonton anak - Mendiskusikan tentang program televisi yang ditonton - Mengajarkan kemampuan dari program yang ditonton - Membatasi waktu menonton televisi - Memilih peranan tokoh televisi dengan selektif - Menyediakan aktivitas yang lain selain menonton televisi - Tidak menempatkan televisi di ruang tidur anak - Menghindari penggunaan televisi oleh pengasuh anak. 3. Dokter anak harus mendorong orangtua untuk menghindari anaknya yang berusia di bawah 2 tahun untuk tidak menonton televisi. Hal ini disebabkan usia di bawah 2 tahun merupakan masa awal pertumbuhan otak 4. Dokter anak sebaiknya menganjurkan tokoh televisi yang sesuai untuk anak dan membatasi waktu menonton televisi, video serta tidak meletakkan televisi di kamar tidur anak

5. Dokter anak sebaiknya waspada dan memberikan edukasi pada orangtua, anak, remaja, guru, tentang pengaruh negatif televisi. Namun perlu juga diberi tahu manfaat dari televisi terhadap pendidikan anak 6. Dokter anak harus bekerja sama dengan orangtua, guru, pihak sekolah dan masyarakat untuk mempromosikan televisi sebagai media edukasi 7. Dokter anak sebaiknya melibatkan anak dengan kegiatan umum di lingkungannya serta mendorong stasiun televisi untuk menambah program pendidikan di televisi 8. Dokter anak sebaiknya mendorong pemerintah untuk memerintahkan dan mendanai stasiun televisi dalam membuat program pendidikan dan mendemonstrasikan program televisi ini di sekolah 9. Dokter anak sebaiknya mendorong pemerintah dan yayasan lainnya untuk melakukan penelitian terhadap media edukasi dan penelitian lainnya yang berkaitan dengan pengaruh negatif televisi. 2.3. Keuntungan Media Televisi Dalam beberapa dekade, AAP telah merekomendasikan keunggulan media massa untuk anak dan remaja, salah satunya adalah televisi. Adapun keunggulan televisi adalah televisi dapat menyediakan program pendidikan untuk anak usia sekolah, menambah kreativitas dan pengetahuan anak. Namun selain televisi mempunyai keunggulan, televisi juga mempunyai pengaruh negatif bagi anak dan remaja. 3,10

Tidak semua program televisi mengandung makna negatif bagi anak dan remaja. Program televisi berupa media pendidikan justru dapat mengurangi efek negatif televisi lainnya. Media ini mampu menguraikan tujuan dan pesan dari tayangan televisi sehingga anak dapat mengerti dan memahami pesan serta gambar yang dilihatnya di televisi dan memudahkan anak serta orangtua untuk memutuskan apakah mereka perlu menonton suatu tayangan televisi. 3 Dengan adanya media edukasi orangtua dapat membuat keputusan yang tepat seperti memilih tayangan yang kreatif untuk anak, membangun pikiran yang kritis, menambah kemampuan dan memahami masalah politik, sosial, ekonomi. Program televisi edukasi juga berhasil menambah pengetahuan anak usia prasekolah, memperbaiki perilaku dan menambah imajinasi. 3 2.4. Pengaruh Televisi terhadap Prestasi Akademik Selain mempunyai keuntungan, menonton televisi juga mempunyai pengaruh negatif terhadap aktivitas fisik seperti perilaku merokok, 2-5 perilaku agresif, 6 tingkah laku, 7 pengguna alkohol dan obat terlarang, hubungan seksual bebas, 4 pola makan yang salah, obesitas, 8 serta penurunan prestasi akademik terutama apabila ada televisi di kamar anak. 2,4 Telah ditemukan prestasi akademik yang jelek pada anak usia sekolah yang menonton televisi lebih dari 2 jam sehari yang diikuti dari umur 0 sampai

35 bulan. Hasil yang didapatkan adalah 17% mempunyai prestasi akademik yang jelek jika mulai menonton televisi usia 0 sampai 11 bulan, 48% jika mulai menonton televisi usia 12 sampai 23 bulan dan 41% jika mulai menonton televisi usia 24 sampai 35 bulan. 16 Menonton televisi dapat menurunkan prestasi akademik anak usia sekolah. Hal ini disebabkan karena: o Mengurangi semangat belajar karena bahasa televisi yang sederhana dan memikat sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar. 2-5 o Menonton televisi menyebabkan berkurangnya waktu untuk membaca dan mengikuti kegiatan di sekolah. 17 g scores and the o Lama menonton televisi juga sangat menentukan, dimana biasanya anak menghabiskan waktu 3 sampai 5 jam sehari untuk menonton televisi. Beberapa penelitian menyatakan ada hubungan antara rendahnya minat baca dan kemampuan membaca terhadap pertambahan waktu menonton televisi, terutama pada anak laki-laki. Namun hal ini tidak bermakna pada anak yang mempunyai IQ yang lebih tinggi dari normal. Namun pada anak penggemar berat televisi (menonton televisi lebih dari 5 jam sehari) meskipun memiliki IQ normal ataupun lebih tinggi tetap saja dijumpai kemampuan membaca yang lebih jelek. 17 Penelitian lain pada anak sekolah menengah juga dijumpai prestasi akademik jelek yang berhubungan dengan bertambahnya waktu menonton televisi. 18

o Menonton televisi juga mempengaruhi kebiasaan belajar anak dan tingkah laku di sekolah. Film kartun seperti sesame street menyebabkan perhatian anak di kelas berkurang terhadap pelajaran terutama perhatian pada gurunya. 17 o Pada penelitian lain menonton televisi pada masa kanak-kanak (usia 3 sampai 5 tahun) juga berhubungan dengan masalah memusatkan perhatian pada masa remaja (12 sampai 15 tahun) disebabkan konsentrasi berkurang, tidak perhatian dengan ucapan guru kelas, pikiran mudah terpecah saat ingin berkonsentrasi. 19 o Menonton televisi dapat mengganggu pola tidur yang akhirnya dapat menurunkan kemampuan memori verbal anak. 5 o Usia anak saat mulai menonton televisi. Berkurangnya minat baca anak terutama pada anak sekolah dasar sangat penting diperhatikan karena periode ini adalah tahap awal mereka belajar membaca. Sedangkan untuk tahun berikutnya dimana seharusnya anak lebih sering belajar membaca justru mereka habiskan untuk menonton televisi. 17 2.5. Televisi di Kamar Anak Anak-anak di Amerika serikat tumbuh bersama media komunikasi dalam lingkungan mereka dan rata-rata mempunyai televisi di kamar mereka karena media dan teknologi sebenarnya dapat menjadi media bermain bagi anak. 9

Namun dengan adanya televisi di kamar anak dapat memperbesar frekuensi anak menonton televisi, dilaporkan anak remaja yang di kamarnya ada televisi lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi. 2 Anak yang mempunyai televisi di kamar juga cenderung menonton televisi lebih dari 5 jam sehari dibandingkan anak yang tidak mempunyai televisi di kamarnya. 16 Adanya televisi di kamar anak juga membuat anak mempunyai sikap bermalas-malasan dan cenderung makan saat menonton televisi sehingga meningkatkan risiko overweight. Hal ini menyebabkan perlu dilakukan edukasi pada orang tua untuk membatasi lamanya menonton televisi dan tidak menempatkan televisi di kamar anak. 8,20,21 Memindahkan televisi dari ruang anak merupakan langkah pertama untuk mengurangi waktu menonton televisi serta mengurangi perilaku buruk yang berhubungan dengan sering menonton televisi. 2 2.6. Saran untuk Orangtua Untuk mencegah pengaruh negatif menonton televisi orangtua harus meningkatkan kewaspadaan terhadap anak, menanyakan acara televisi apa saja yang mereka tonton, menyediakan aktivitas seperti olah raga, mendiskusikan pengaruh-pengaruh negatif televisi, program televisi apa saja yang dapat ditonton oleh anak sesuai usianya, sehingga orangtua juga dapat mengusulkan pada stasiun televisi untuk membuat rating acara televisi mana yang sesuai untuk ditonton untuk anaknya. 11,22

Orangtua juga dapat mengontrol acara televisi dengan memilih program televisi sesuai dengan kebutuhan anak serta lamanya menonton televisi dan dapat menutup acara televisi yang tidak diinginkan untuk anaknya. 1

2.7. Kerangka Konsep Menonton televisi Keuntungan : Menambah pengetahuan dan kreativitas Anak dapat mudah memahami pesan yang disampaikan melalui gambar Membangun pikiran kritis Menambah kemampuan memahami masalah politik, sosial dan ekonomi Memperbaiki perilaku Menambah imajinasi Pengaruh negatif : - Berkurangnya waktu membaca dan mengikuti kegiatan sekolah - Waktu menonton televisi terlalu lama - Kurang konsentrasi - Usia anak terlalu muda saat menonton televisi - Menurunkan kemampuan memori verbal - Mengurangi semangat belajar - Mempengaruhi kebiasaan belajar dan tingkah laku di sekolah Pengaruh negatif lainnya : - Perilaku agresif - Perilaku merokok Pengguna alkohol & obat terlarang - Pola makan yang salah - Obesitas - Hubungan seksual bebas Prestasi akademik jelek : variabel yang diteliti Gambar 2.1. Kerangka konseptual