Sehat merupakan aspek penting bagi setiap manusia dan modal untuk keberhasilan

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS MEROKOK

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 15 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

BAB II PENGATURAN MENGENAI KAWASAN TANPA ROKOK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS ROKOK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur bahwa iklan rokok hanya dapat dilakukan dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA PERATURAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA NOMOR : TAHUN... TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

BERITA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 NOMOR 5.A

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2015

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 7 Tahun : 2015

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRAKTIK CERDAS PEMANFAATAN PAJAK ROKOK DIPROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu,

WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 81 TAHUN 1999 (81/1999) TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa rokok mengandung zat psikoaktif membahayakan yang dapat menimbulkan adiksi serta menurunkan derajat kesehatan manusia;

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2013 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

SALINAN TENTANG. Nomor. Nomor. Provinsi

hari berdampak negatif bagi lingkungan adalah merokok (Palutturi, 2010).

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK

Dedy Gunawan, 2014 Efektifitas Perda Nomor 11 Tahun 2005 Bagi Perokok Untuk Menjadi Warga Negara Yang Baik

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI BENER MERIAH RANCANGAN QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR: TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Unda

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

- 1 - BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN TERBATAS MEROKOK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGENDALIAN DAMPAK ROKOK TERHADAP KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 11 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK WALIKOTA BOGOR,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PENGAWASAN KAWASAN TERBATAS MEROKOK DI DI NAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN SEHAT TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Latar Belakang Sehat merupakan aspek penting bagi setiap manusia dan modal untuk keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Karena tanpa kesehatan yang baik manusia tidak akan produktif untuk hidup layak dan pelaksanaan pembangunan nasional yang menyeluruh dan seutuhnya tidak akan terwujud. Selain itu, masalah kesehatan dijamin dalam Hak Asasi Manusia yang diatur dalam Pasal 28 H Ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Yang dipetegas pula dalam Pasal 3 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyebutkan bahwa: Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia dimaksud dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 1 Oleh sebab itu pemerintah melakukan pembangunan kesehatan. Dalam Undang- UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan bagi seluruh warga negara Indonesia dimana salah satu upayanya adalah 1 pengamanan Zat Adiktif yang diatur dalam bagian ketujuh belas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang kemudian diwejawantahkan ke dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 109 tahun 2012 1 Sri Siswati.2013.Etika dan Hukum Kesehatan.Rajawali Pers.Jakarta.Hal.3

tentang Pengamanan Bahan yang mengandung Bahan Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat, oleh karena dalam rokok terdapat kurang lebih 4000 (empat ribu) zat kimia antara lain nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsiogenik, yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit antara lain kanker, penyakit jantung, impotensi, penyakit darah tinggi, enfisema, bronchitis kronik, dan gangguan kehamilan. Pengamanan bahaya rokok bagi kesehatan perlu dilakukan dengan pemberian informasi tentang kandungan kadar nikotin dan tar pada setiap batang rokok, pencantuman peringatan pada label, pengaturan produksi dan penjualan rokok, periklanan dan promosi rokok. Selain itu, perlu ditetapkan Kawasan Tanpa Rokok pada sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah, dan angkutan umum serta kawasan terbatas merokok pada tempat umum dan tempat kerja. Di dalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatansecara tegas menyebutkan bahwa Pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya. Selain itu, pembentukan kawasan tanpa asap rokok oleh Pemerintah Daerah dipertegas pula dalam Peraturan Pemerintah nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang mengandung Bahan Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan menyebutkan: Dalam rangka penyelenggaraan pengamanan bahan yang mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi kesehatan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. 2 2 Bagian kelima Pasal 49 Peraturan Pemerintah No.109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang mengandung Bahan Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan

Atas dasar hukum tersebut Kawasan Tanpa Rokok telah diberlakukan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di daerah Kota Parepare yang telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 9 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok dengan maksud dan tujuan yang diatur dalam Pasal 2 Ayat (1) dan (2), yaitu: (1) Penyelenggaraan Kawasan Tanpa Rokok dimaksudkan untuk memberikan lingkungan sehat dan udara yang bersih bagi setiap orang dengan menghapuskan bahaya rokok agar rokok tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan perseorangan, keluarga, masyarakat, dan lingkungan. (2) Penyelenggaraan Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk: a. Melindungi kesehatan dari bahaya akibat rokok; b. Membudayakan hidup sehat; c. Menekan perokok pemula; d. Melindungi perokok pasif; e. Melindungi Kesehatan Masyarakat dari asap rokok orang lain. 3 Dalam mewujudkan Perda Kota Parepare Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Kawasan tanpa Rokok tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah daerah sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 11 Ayat (1) dan (2), bahwa: (1) Pemerintah daerah bertanggungjawab menyebarluaskan informasi yang berkenaan dengan keterlibatan masyarakat dalam terwujudnya kawasan tanpa rokok; (2) Pemerintah daerah bertanggungjawab mengatur menyelenggarakan, membina dan mengawasi dalam mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. 4 Pemerintah Daerah yang dimaksud adalah walikota beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sesuai dengan Pasal 12 Ayat (4) Perda Kota Parepare Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Kawasan tanpa Rokok, Walikota dapat melimpahkan kewenangan Pembinaan dan Pengawasan kepada pejabat di lingkungan pemerintah daerah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Dalam hal ini, yang mempunyai tugas dan fungsi untuk membantu kepala daerah dalam penegakan Peraturan daerah yaitu Satuan Polisi Pamong Praja. 3 Pasal 2 Ayat (1) dan (2) Perda Kota Parepare No.9 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok 4 Pasal 11 Ayat (1) dan (2) Perda Kota Parepare No.9 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok

Satuan Polisi Pamong Praja yang disingkat Satpol PP merupakan aparat pengembanpenegakan hukum non yustisial di daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, kemudian diganti dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan selanjutnya diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, selalu terdapat pasal yang mengatur keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja. Ini berarti ketika zaman terus berubah, keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja tidak berubah, dan selaludibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Hal tersebut sesuai dengan peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, yaitu untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakkan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Melalui Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 4 Tahun 2010 TentangOrganisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dibentuklah Satuan Polisi Pamong Praja dalam daerah Kota Parepare. Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja Kota Parepare yaitu menciptakan dan menjaga ketertiban umum serta menegakkan Peraturan daerah termasuk Peraturan Daerah Kota Parepare No. 9 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Dalam hal ini, Satuan Polisi Pamong Praja kota Parepare membantu kepala daerah yaitu walikota parepare dalam hal Pembinaan dan Pengawasan dalam mewujudkan kawasan tanpa rokok sesuai dengan pasal 11 dan Pasal 12 Peraturan daerah Kota Parepare nomor 9 tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok. Peranan Polisi Pamong Praja sebagai aparat Pemerintah Daerah dalam Penegakan Peraturan Daerah tentang kawasan tanpa rokok seyogyanya dapat dilaksanakan dengan baik namun pada nyatanya masih terlihat berbagai pelanggaran seperti masih ditemukan oknum yang merokok maupun menjual rokok di kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan tanpa rokok.

Berangkat dari latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai peranan satpol PP dalam penegakan Peraturan Daerah tentang kawasan tanpa rokok danmengangkat sebuah judul penelitian : PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENEGAKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA PAREPARE. Kesimpulan Berdasarkan data yang tersaji pada bab sebelumnya, peneliti dapat memberikan kesimpulan pada akhir skripsi ini. Kesimpulan yang di ambil menyesuaikan dengan rumusan masalah yang ada. Adapun kesimpulan dari skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Upaya satpol PP dalam penegakan perda kota parepare nomor 9 tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok terbagi 2 yaitu pembinaan berupa sosialisasi langsung dengan mengunjungi lokasi kawasan tanpa rokok dan memberi hibauan ke masyarakat agar tidak merokok di area yang dilarang merokok, pemasangan tanda larangan merokok berupa stiker dan spanduk banner serta menjalin kerja sama dengan instansi pemerintahan yang terkait seperti dinas kesehatan dan dinas infokom dan pengawasan berupa Inspeksi Mendadak (sidak)dan untuk pengawasan tidak langsung berupa menempatkan petugas untuk melakukan pemantauan secara rahasia di Kawasan Tanpa Rokok belum dilakukan. Upaya yang dilakukan masih kurang maksimal karena Satpol PP belum melakukan

pembinaandan pengawasan ke semua tempat yang dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok, Satpol PP hanya berfokus pada tempat pelayanan kesehatan. 2. Hasil dari penegakan perda kota parepare nomor 9 tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok yaitumeningkatnya pengetahuan sebagian masyarakat tentang kawasan tanpa rokoksemakin meningkat pula kesadaran sebagian masyarakat untuk mematuhi serta semakin banyak instansi swasta yang mengajak bekerjasama untuk terwujudnya kawasan 70 tanpa rokok sedangkan hasil dari upaya pengawasan yang dilakukan yaitu Satpol PP banyak menemukan pelanggar namun belum diberikan sanksi administrasi maupun tindak pidananya sesuai aturan yang tertera dalam Perda No.9 Tahun 2014 Tentang Kawasan 70 Tanpa Rokok namun Satpol PP hanya memberikan teguran dan melakukan pembinaan berupa sosialisasi serta mengarahkan pelanggar untuk merokok di area yang diperbolehkan untuk merokok. 3. Hambatan satpol PP dalam penegakan perda nomor 9 tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok yaitu masih kurangnya jumlah pegawai Satpol PP dan sarana dan prasarana satpol PP juga masih kurang dan hambatan dari Eksternal satpol PP yaitu masyarakat kurang mengetahui perda kawasan tanpa rokok dan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan selain itu masih banyak instansi pemerintah yang belum memiliki Smooking Room.