BAB I PENDAHULUAN. rumah, mengurus, mendidik, dan mengasuh anak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

PEMECAHAN MASALAH PADA WANITA SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL S K R I P S I

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB VI PENUTUP. kesimpulan dan saran sebagai berikut: Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar Negeri akan. tinggalkan cenderung tidak terurus dengan baik.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai keinginan yang diharapkan dapat diwujudkan bersama-sama,

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. keluargalah semua aktifitas dimulai, keluarga merupakan suatu kesatuan social

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

BAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istri, dengan atau tanpa anak. Sedangkan menurut Sumner dan Keller

Bab 1. Pendahuluan. Ketika anak tumbuh didalam keluarga yang harmonis, ada satu perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditahun Menurut data tersebut, diperkirakan 1 dari 5 anak diamerika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga itu adalah yang terdiri dari orang tua (suami-istri) dan anak. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena orangtua tunggal beberapa dekade terakhir ini marak terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan lembaga terkecil namun memberikan pengaruh yang

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

Menjadi manajer di rumah sendiri, jauh lebih terhormat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Ayah dan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti mereka. Biasanya, pasangan yang bertahan lama dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

44 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. perempuan single parent terhadap anak. Sebelumnya penulis menguraikan terlebih

2015 PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

2015 POLA ASUH ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA IBU YANG BERPROFESI BURUH

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk kebahagiaan dirinya dan memikirkan wali untuk anaknya jika kelak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB 9. KELUARGA DAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan pria dan wanita. Menurut data statistik yang didapat dari BKKBN,

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Hasil Presentase Pernikahan Dini di Pedesaan dan Perkotaan. Angka Pernikahan di Indonesia BKKBN (2012)

BAB V PENUTUP. terjadi tiga macam kekerasan, meliputi kekerasan psikis, fisik, dan. penelantaran rumah tangga namun kekerasan psikis lebih dominan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok yang disebut keluarga (Turner & Helmes dalam Sarwono & Weinarno,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa antara lain ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

COPING STRESS PADA WANITA YANG MENGALAMI KEMATIAN PASANGAN HIDUP. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena kaum perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan organisasi terkecil dalam masyarakat. Secara historis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern ini kedudukan wanita dan pria bukanlah sesuatu yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian di lapangan, masih memiliki keinginan untuk membina rumah-tangga dan

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memiliki keluarga yang utuh dan harmonis merupakan dambaan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut permenkes no. 147 (2010), Rumah Sakit adalah institusi

PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA BERDASARKAN LENGKAP TIDAKNYA STATUS ORANG TUANYA DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, keluarga mempunyai dua sosok penanggung jawab dalam segala hal yang berkaitan dengan keberlangsungan rumah tangga. Sosok ayah sebagai kepala keluarga, pencari nafkah dan mengayomi keluarga sedangkan sosok ibu sebagai pendamping kepala keluarga dan mengurus segala urusan rumah, mengurus, mendidik, dan mengasuh anak. Tetapi dalam keluarga sering dijumpai permasalahan, masalah yang sering dijumpai dalam keluarga diantara lain adalah masalah ekonomi, masalah keturunan, masalah agama dan budaya, masalah seksualitas, masalah kekerasan dalam rumah tangga, masalah orang ketiga dan sebagainya. Jika maslah yang ada di dalam keluarga tersebut tidak dapat mereka hadapi atau tidak dapat diselesaikan maka, perceraian merupakan salah satu pilihan atau cara untuk mengatasi masalah tersebut. Tetapi kenyataannya perceraian bukan merupakan penyelesaian masalah justru dengan adanya perceraian timbul permasalahan baru. Dengan adanya perceraian salah satunya akan mendapatkan beban yang lebih banyak, akan mendapatkan beban ganda yang harus dipikul, hal tersebut tidak mudah dihadapi dan akan sering mengalami kesulitan, dalam membagi waktu dan akan kewalahan dalam menghadapinya, itu akan berdampak buruk baik bagi ibu maupun bagi anak. Hal tersebut sering terjadi pada seorang single parent, sehingga single

2 parent kerap sering mendapatkan peran ganda. Dengan adanya peran ganda pada keluarga single parent, akan berdampak buruk bagi single parent, dikarenakan dengan mendapatkan peran ganda, beban yang dipikul semakin banyak, akan kesulitan dalam menghadapi semua beban yang harus dipikul, karena seluruh beban harus dipikul seorang diri, kendalapun kerap sering dijumpai dan akan kesulitan dalam membagi waktu bahkan akan kewalahan. Selain hal tersebut dalam segi mental dan fisikpun akan terganggu, kesehatanpun akan terancam. Masalah yang dihadapi oleh pasangan yang bercerai lebih berat dari pada pasanagan yang ditinggal mati karena mereka harus mengontrol emosinya, masalah hukum asuh anak, hubungan dengan mantan suaminya, keuangan dan lingkunan. Namun, sebagai orang yang berpisah dengan pasangannya tidak membuat dia menjadi bermasalah dalam kehidupannya, karena hal tersebut mungkin dianggapnya sebagai solusi terbaik untuk menyelesaikan maslahnya. Walaupun kenyataanya perceraian tidak menyelesaian masalah justru akan menimbulkan permasalahan baru. Tetapi, ada sebagian orang yang menganggap bahwa pisah dengan pasangan hidupnya adalah suatu masalah yang baru dalam kehidupannya, karena pada saat kebersamaannya membagi tuganya masingmasing. Tidak hanya maslah dalam pembagian tugas, tapi maslah dalam kondisi psikologisnya juga dan dia harus menggantikan posisi tersebut. Bercerai atau pasangannya yang meninggal, yang menyebabkan seseorang menjadi single parent. Single parent secara otomatis mengalami perubahan peran dalam keluarga, mereka memiliki tugas ganda yang harus

3 dijalankan. Ibu yang single parent harus menjalankan peran sebagai ibu maupun sebagai ayah, mulai dari bekerja, mengasuh dan mendidik anak, serta mengurus kebutuhan rumah tangga dan mencari nafkah. Menjadi single parent bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, dibutuhkan perjuangan yang sangat kuat untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga dan menghadapi maslah yang ada. Membagi waktu antara mencari nafkah, mengasuh anak, dan melakukan pekerjaan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Jika salah satunya dari pekerjaan terabaikan, maka akan timbul konflik yang berdamapak pada keluarga ataupun lingkungan tempat bekerja. Konflik tersebut dapat menimbulkan tekanan bagi ibu. Dengan adanya tekanan, seseorang tersebut tidak dapat mengambil keputusan sendiri. Hal ini merupakan keadaan yang sulit bagi single parent. Single parent selalu fokus pada masalahmasalah yang sedang dihadapinya dan harus bangkit dari permasalah tersebut agar keluarga kembali seperti keluarga utuh. Kampung Demah Luhur, telah terdapat permasalah peran ganda pada keluarga single parent, seperti yang dialami Ibu Titi adalah seorang single parent yang memutuskan tidak menikah lagi dan ia beratun-tahun hidup tanpa suami, semejak ditinggal suaminya ia harus beperan ganda sebagai ibu sekaligus sebgai ayah. Menurut Ibu Titi masalah ini tentunya sangat sulit, karna harus berperan sebagai ayah sekaligus sebagai ibu, dalam pencarin nafkah ia tidak merasa tidak terlalu sulit karena dia langsung dapat pekerjan, tetapi yang paling sulit baginya adalah mendidik anak karena menurutnya mendidik seorang diri tak mudah

4 apalagi saat anaknya susah diatur, selain menididk anak ia sering kesulitan membagi watu apalagi ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang bekerja samapi magrib. Tetapi walaupun demikian ia tidak merasa kekurang dalam kebituhan dan ia bisa mengatasi masalah kebutuhannya bahkan ia dapat membiayai anak sekolah walaupun ia tak pernah dapat bantuan dari sekolah ataupun pemerintah. 1 Begitu juga yang dialami ibu iroh, ia sering mengalami kesulitan dalam menghadapi perannya sebagai ayah sekaligus sebagai ibu, kesulitan dalam mendidik, dalam membagi waktu dan dalam kebutuhannya pun kekurangan sering dirasakan, namun walaupun demikian ia dapat mengatasi permasalahan tersebut berbagai cara ia lakukan bahkan ia dapan menyekolahkan anaknya ketingkat SMP walaupun ia tak pernah dapat bantuan. 2 Berbeda dengan Ibu Ilis ia berperan ganda namun dalam pengasuhan anak melibatkan orangtuanya karena ia bekerja sebagai TKW, namun saat pulang TKW ia mengerjakan semuanya sendiri lagi, dari mengasuh, memelihara anak dan mencari nafkah. 3 Masih banyak lagi seorang perempuan single parent yang berperan ganda pada keluarga cerai. Banyak ditemui ditengah-tengah kalangan masysrakat masalah peran ganda yang terjadi pada perempuan single parent pada keluarga cerai. Berbagai upaya telah dilakukan seorang ibu single parent dalam mempertahankan dan mensejahterakan hidupnya demi kelangsungan hidupnya. Dari keadaan diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan 1 Hasil wawancara pada ibu titi (seorang single parent, berperan ganda), pada 03 Juni 2013 2 Hasil wawancara pada ibu Iroh (seorang single parent, berperan ganda), pada 03 Juni 2013 3 Hasil wawancara pada ibu Ilis (seorang single parent, berperan ganda), pada 03 Juni 2013

5 judul Peran Ganda Perempuan Single parent Yang Timbul Akibat Perceraian (Studikasus di Kampung Demah Luhur Rw 01 Desa Cileunyi Kulon Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung) 1.2 Indetifikasi Masalah Dalam suatu penelitian tentunya tidak lepas dari permasalahan dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalah yang akan diselesaikan adalah menyangkut peran ganda perempuan single parent pada keluarga cerai. Peran ganda ini tentunya tidak akan selalu berjalan secara sempurna, tentunya pasti ada sebuah kendala dalam usaha mmemperthahankan dan dalam kelangsungan hidupnya, dan akan membuat suatu perubahan dalam kehidupannya. Adapun masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Bahwa single parent telah dapat peran ganda dalam menghadapi dan menjalankan hidupnya setelah terjadi perceraian. Seperti mencari nafkah, mengasuh dan mengurus anak, mendidik dan menjaga anak, dan juga mengurus pekerjaan rumah sendiri. Single parent harus dapat membagi waktu dalam hal tersebut karena semua tanggung jawab dalam keluarga dikerjakan sendirian. Single parent dalam melakukan pekerjaannya dan melakukan tanggung jawab keluarganya dilakukan sendirian, single parent berjuang dan mempertahankan hidupnya demi kelangsungkan hidup keluarganya. Dampak buruk bagi ibu, harus dapat membagi waktu dan

6 tenaga yang exstra. Adanya sebuah perubahan dalam kehidupannya akibat dari dampak peran ganda pada keluarga single parent. 2. Adanya sebuah kendala dalam mempertahankan hidupnya dan kelangsungan hidupnya. Baik masalah ekonomi dan masalah dalam lingkungan seperti adanya sebuah guncingan dari tetangga. Berdamapk buruk bagi anak, baik dalam pendidikan, kurangnya tercukupi kebutuhan sehari-hari, kurangnya perhatian. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya dapat disusun sebagai berikut: 1. Apa kendala yang dihadapi single parent dalam usaha mempertahankan kehidupannya? 2. Bagaimana dampak dari adanya perant ganda pada keluarga single parent? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masal diatas, maka tujuan penelitiannya dapat disusun sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Kendala apa yang dihadapi single single parent dalam usaha mempertahankan kehidupannya. 2. Untuk mengetahui dampak dari adanya perant ganda pada keluarga single parent.

7 1.5 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun secara praktis. Ada beberapa hal yang dapat dipandang sebagai manfaat positif dengan mengangkat penelitian ini, diantaranya: 1. Secara akademis, peneliti diharapkan dapat berguna bagi ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan peran ganda perempuan single parent yang timbul akibat adanya perceraian, mengenai gender (perempuan) dan keluarga maupun kemajuan metodologi di bidang Sosiologi, agar kemudian dapat dikembangkan dalam upaya menambah wawasan keilmuan Sosilogi. 2. Secara Peraktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi single parent dalam menghadapi peran ganda. Menggambarkan suatu perjuangan kaum perempuan setidaknya menjadi contoh panutan akan kegigihan perempuan single parent dalam menjalankan peran gandanya. Sehingga apa yang telah dikondisikan (negative) single paren (janda) akan memberikan manfaat-manfaat positif yang dapat menjadi panutan atau pelajaran bagi masyarakat. 1.6 Kerangka Pemikiran Robert Linton, seorang antropolog, telah mengembangkan teori Peran. Teori Peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun kita untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut teori ini, seseorang yang

8 mempunyai peran tertentu misalnya sebagai dokter, mahasiswa, orang tua, wanita, dan lain sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai dengan peran tersebut. Mengapa seseorang mengobati orang lain, karena dia adalah seorang dokter. Jadi karena statusnya adalah dokter maka dia harus mengobati pasien yang datang kepadanya. Perilaku ditentukan oleh peran sosial. 4 Peran atau role adalah fungsi atau tingkah laku yang diharapkan ada pada individu seksual, sebagai satu aktivitas menurut tujuannya dapat dibedakan menjadi dua: 1. Peran public, yaitu segala aktivitas manusia yang biasanya dilakukan dilluar rumah dan bertujuan untuk mendatangkan penghasilan; 2. Peran domestic, yaitu aktivitas yang dilakukan di dalam rumah dan biasanya tidak dimaksudkan untuk mendatangkan penghasilan, melainkan untuk melakukan kegiatan kerumahtanggaan. Peran yang dilakukan para perempuan atau ibu rumah tangga karena ingin kondisi kesejahteraan yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, persiapan meteri berbagai jaminan masa depan kehidupannya, ketentraman dan keamanan. 5 Peran ganda disebutkan dengan konsep dualisme cultural yakni adanya konsep lingkungan domestik dan publik. Peran domestik mencakup peran perempuan sebagai istri, ibu dan pengelola rumahtangga. Sementara peran publik meliputi pengertian perempuan sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat, dan organisasi masyarakat. Pada peran publik perempuan sebagai tenaga kerja turut 4 Robert Linton/Skripsi/ http://mbaawoeland.blogspot.com/2011/12/peran-gandaperempuan.html/19/juni/2013/10:23 5 suratman (2000:15)/Skripsi/ http://mbaawoeland.blogspot.com/2011/12/peran-gandaperempuan.html19/juni/2013/10:23

9 aktif dalam kegiatan ekonomis (mencari nafkah) di berbagai kegiatan sesuai dengan keterampilan dan pendidikan yang dimiliki serta lapangan pekerjaan yang tersedia. Peran ganda perempuan berimplikasi pada: (1) Peran kerja sebagai ibu rumahtangga, meski tidak langsung menghasilkan pendapatan, secara produktif bekerja membantu kaum laki-laki untuk mencari penghasilan, dan (2) Berperan sebagai pencari nafkah (tambahan ataupun utama). Peran ganda perempuan adalah peran perempuan di suatu pihak keluarga sebagai pribadi yang mandiri, ibu rumahtangga, mengasuh anak-anak dan sebagai istri serta dipihak lain sebagai anggota masyarakat, sebagai pekerja dan sebagai warga negara yang dilaksanakan secara seimbang. Perempuan dianggap melakukan peran ganda apabila ia bertanggung jawab terhadap tugas-tugas domestik yang berhubungan dengan rumahtangga seperti membersihkan rumah, memasak, melayani suami dan merawat anak-anak, serta ketika perempuan bertanggung jawab atas tugas publik yang berkaitan dengan kerja di sektor publik yakni bekerja di luar rumah dan bahkan seringkali berperan sebagai pencari nafkah utama. 6 Teori di atas digunakan untuk menganalisis peran ganda pada perempuan single parent pada keluarga cerai di Kampung Demah Luhur. Peran Ganda yang akan disoroti dan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaiman peran ganda yang terjadai pada perempuan single paret dan bagaimana dampak adanya sebuah peran ganda. Penelitian ini akan mendeskripsikan secara jelas mengenai kondisi peran ganda yang terjadi pada para perempuan single parent di Kampung Demah Luhur. 6 Michelle et al. (1974)/Skripsi/ http://mbaawoeland.blogspot.com/2011/12/peran-gandaperempuan.html19/juni/2013/09;19

10 Penelitian akan dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara pada para perempuan single parent yang berperan ganda mengenai peran-peran ganda pada perempuan single parent pada keluarga cerai.