BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. atau jawaban atau masalah yang diteliti.1. (PTK). Dalam bahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. masyarakat menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here pada siswa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah model pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Classroom Actions

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Classroom Actions

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian yang berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Progresif

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) dan istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Actions

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. PTK dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom Actions Research

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan metode yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas masalah yang diteliti. 26 Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam bahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom Action Reseach (CAR). PTK meliputi tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneli atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/ siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa/ mahasiswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru/ dosen yang sama. 27 Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. 28 26 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Anggota Ikapi, 2010) hal 12 27 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Referensi GP Press Group, 2013), hal 4 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hal 16 34

35 Penelitian ini dilakukan untuk meneliti peningkatan pemahaman mata pelajaran PKn materi Bangga Berbangsa Indonesia melalui model Pembelajaran Artikulasi pada siswa kelas III MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo. Dalam pelaksanaanya, penelitian tindakan kelas ini, menggunakan model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin merupakan model yang selama ini menjadi acuan pokok dari berbagai model action research, terutama classroom action research (CAR). Lewin adalah orang pertama yang memperkenalkan action reserch. Konsep pokok action reserch menurut Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting), hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus. 29 Apabila digambarkan dalam bentuk visualisasi, maka model Kurt Lewin akan tergambar dalam bagan lingkaran seperti berikut. 29 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas [Classroom Action Research];Teori &Praktik, cet.ke-3, (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2012), hal. 29-30.

36 Identifikasi Masalah Perencanaan (planning) Refleksi (reflecting) Tindakan (acting) SIKLUS I Observasi (observing) Perencanaan ulang SIKLUS II Dan Seterusnya Gambar 3.1 Model PTK menurut Kurt Lewin Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan mengembangkan teori yang bersifat umum (general). Penelitian tindakan kelas lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil PTK dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar belakang yang mirip dengan yang dimiliki peneliti. 30 30 Ekawarna, Penelitian tindakan kelas. (Jakarta: Referensi, 2013), hal. 6.

37 B. Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian a. Tempat penelitian : MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo Alasan peneliti memilih MI Darul Ulum Gedongan sebagai tempat penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti merasa siswa kelas III di MI Darul Ulum Gedongan perlu diadakan peningkatan pemahaman dalam belajar mata pelajaran PKn, hal ini dilihat dari pengalaman peneliti selama Praktik Pengalaman Lapangan 2. Selain itu juga peneliti mendapat rekomendasi dari kepala sekolah untuk melakukan penelitian di madrasah tersebut untuk menambah inovasi baru dalam proses belajar mengajar. b. Waktu penelitian : Semester Genap tahun ajaran 2015 2016. 2. Subyek penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo tahun ajaran 2015 2016 dengan jumlah 40 siswa dalam satu kelas, yang terdiri dari 23 laki-laki dan 17 perempuan. C. Variabel yang Diteliti Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik fokus untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu : 1. Variabel input : Siswa kelas III MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo tahun ajaran 2015 2016. 2. Variabel proses : Penerapan model Pembelajaran Artikulasi

38 3. Variabel output : Peningkatan pemahaman mata pelajaran PKn materi Bangga Berbangsa Indonesia. D. Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian dari Kurt Lewin. Model penelitian tindakan kelas menurut Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). 31 Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan dengan 2 siklus, sebagai berikut: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan peneliti antara lain: 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2) Membuat instrumen penilaian Tes 3) Mempersiapkan instrumen panduan wawancara guru dan siswa 4) Mempersiapkan instrumen lembar observasi guru dan siswa b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Setelah mengembangkan perencanaan, maka peneliti siap melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual. Meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan 31 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas.., hal.29

39 penutup. Selain itu, pada kegiatan ini peneliti juga melakukan penilaian terhadap siswa. Pada tabel 3.1 di bawah ini akan dipaparkan tentang rencana langkah-langkah pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan. Berikut adalah langkah-langkahnya: Tabel 3.1 Rencana Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. 2. Ketua kelas diminta untuk memimpin doa 3. Mengecek kehadiran siswa-siswi. 4. Memberikan ice breaking dengan cara tepuk 1, 2, 3 untuk memfokuskan perhatian siswa 5. Melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi hari ini dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. 6. Siswa memperhaikan Guru yang sedang menunjukkan gambar yang bertuliskan Aku Bangga menjadi Anak Indonesia kemudian mengajukan pertanyaan awal untuk menggali kemampuan awal siswa, mengapa kita harus bangga menjadi anak Indonesia? 7. Siswa menyimak informasi dari guru mengenai materi yang akan dipelajari hari ini 8. Siswa menyimak penjelasan mengenai tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, yaitu siswa mampu Menjelaskan ciri khas bangsa Indonesia, Menyebutkan kekayaan alam yang ada di Indonesia, menyebutkan contoh keberagaman budaya yang ada di Indonesia Inti 1. Siswa menyimak pnejelasan guru kemudian membaca materi tentang Bangga Berbangsa Indonesia 2. Siswa membentuk kelompok kecil (berpasangan dengan teman satu mejanya) 3. Siswa memperhatikan pengarahan dari guru sebelum melakukan wawancara Waktu 8 menit 55 menit

40 4. Menugaskan masing-masing kelompok untuk melakukan wawancara dengan pasangannya terkait materi yang telah dijelaskan oleh guru 5. Pewawancara bertugas untuk membuat catatancatatan kecil hasil wawancaranya. Kemudian berganti peran. Begitu juga dengan kelompok lainnya. 6. Guru berkeliling untuk memantau dan mengecek jalannya wawancara tiap-tiap kelompok 7. Secara bergiliran/ diacak tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil wawancaranya ke depan kelas 8. Siswa mengerjakan tes tulis untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran Penutup 1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami 2. Mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa 3. Bersama siswa dan guru membuat kesimpulan 4. Mengajak semua siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran 5. Mengucapkan salam 7 menit c. Tahap Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: 1) Mengamati guru dalam proses pembelajaran. 2) Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 3) Melakukan wawancara kepada guru dan siswa di akhir kegiatan pembelajaran, untuk mengetahui kesan siswa maupun guru setelah belajar menggunakan model pembelajaran Artikulasi. d. Tahap Refleksi

41 Pada tahap ini peneliti memeriksa instrumen penelitian, memeriksa hasil observasi yang telah dilakukan, kemudian peneliti mendiskusikan dengan guru untuk mengevaluasi seluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan. Selanjutnya hasil observasi Qdikumpulkan, kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan mencari kendala-kendala atau kekurangan-kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Jika ternyata hasil yang diperoleh belum berhasil maka akan dilakukan siklus selanjutnya. 2. Siklus II Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus kedua dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus pertama. Tahapan pada siklus kedua identik dengan siklus pertama yang diawali dengan perencanaan (planning), dilanjutkan dengan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap siklus I dan siklus II. Selain itu juga dilakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk mengevaluasi agar dapat dibuat keismpulan atas pelaksanaan pembelajaran. E. Data dan Cara Pengumpulan 1. Data

42 Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud. 32 Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ada dua macam, yaitu: a. Data kualitatif Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: 1) Materi yang disampaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas 2) Model yang dipakai dalam penelitian Tindakan Kelas b. Data kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka. Adapun yang termasuk dalam data kuantatif pada penelitian ini, meliputi: 1) Data jumlah siswa kelas III 2) Data persentase ketuntasan minimal 3) Data nilai siswa 4) Data prosentase aktivitas guru dan siswa 2. Cara Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah pertemuan tanya jawab peneliti dengan informan untuk tanya jawab. 33 32 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 87 33 Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia.., hal. 1811.

43 Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemahaman siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan, penerapan meodel pembelajaran yang digunakannya. Peneliti melakukan wawancara dengan cara wawancara bebas. Peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas III MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo. Dan pada siswa kelas III MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo. Wawancara sebelum penerapan tindakan dilakukan dengan siswa untuk mengetahui bagaimana kesan siswa terhadap pembelajaran PKn. Wawancara dengan guru sebelum penerapan tindakan untuk mengetahui KKM yang ada di MI Darul Ulum Gedongan mata pelajaran PKn, nilai siswa pada mata pelajaran PKn, minat siswa dalam belajar PKn, kesulitan yang dialami siswa (jika ada), dan lain-lain. sedangkan wawancara dengan siswa setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui kesan siswa dalam belajar materi Bangga Berbangsa Indonesia dengan model pembelajaran Artikulasi, dll. dan wawancara dengan guru untuk mengetahui juga kesan belajar mengajar dengan menggunakan artikulasi. (Instrumen panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2) b. Observasi Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai fenomena, baik

44 dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan yang mencapai tujuan tertentu. 34 Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi digunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut: 1) Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan menggunaakan model pembelajaran Artikulasi. 2) Aktivitas siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Artikulasi. Observasi ini akan dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran aktif dengan model pembelajaran Artikulasi dalam pemahaman mata pelajaran PKn materi Bangga Berbangsa Indonesia.(lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4). c. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan. 35 Dokumentasi pada penelitian ini absensi, data nilai, dan gambargambar yang dibutuhkan selama proses pembelajaran berlangsung siswa kelas III MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo. d. Penilaian Tes Tertulis Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari siswa dalam bentuk tertulis. 36 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008), hal. 152 Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, hal. 362

45 Tujuan dari tes tulis ini adalah mengukur kompetensi pada pemahaman materi Bangga Berbangsa Indonesia pada siswa kelas III MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi. Tes tulis akan dilaksanakan ketika sesudah penerapan model pembelajaran Artikulasi yaitu diakhir pembelajaran. Peneliti akan memberikan tes tulis berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dan 5 soal uraian. 3. Teknik Analisis Data Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 37 a. Analisis Prosentasi Aktivitas Guru dan Siswa Data tentang aktivitas siswa dianalisis dengan menghitung presentase aktivitas siswa untuk setiap indikator. Rumus menghitung presentase aktivitas siswa untuk tiap-tiap indikator adalah: Prosentasi aktivitas Guru/Siswa: X 100% (rumus 3.1) 36 S. Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,.hal. 124 37 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung: CV.Yrama Widya, 2009), hal. 40

46 Aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran serta hasil belajar yang dicapai siswa dianalisis dengan deskriptif persentase. Aktivitas siswa dan guru dikatakan baik jika mempunyai koefisien reliabilitas 75%. 38 b. Analisis Ketuntasan Untuk analisis tingkat keberhasilan atau presentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung, dilakukan dengan cara memberikan penilaian berupa tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan soal uraian pada setiap siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana berikut: 1) Penilaian tes tertulis Peneliti memilih menggunakan dua aspek tes tertulis yaitu soal pilihan ganda sebanyak 10 butir soal yang masing-masing soal benar mendapat 10 poin. Kemudian menggunakan tes soal uraian sebanyak 5 butir soal, di mana rentang skor poin untuk masingmasing soal adalah 0-20. Untuk analsisis hasil penilaian siswa dilakukan dengan cara menjumlah skor yang diperoleh siswa dari soal pilihan ganda dan soal uraian, kemudian membagi dua dari jumlah tersebut.. dapat dituliskan dengan rumus: 100..(soal pilihan ganda) Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011) 63

47 100..(soal uraian) (rumus 3.2) Setelah nilai siswa diketahui, peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata. Menurut Sudjana, bahwa untuk menghitung rata-rata kelas digunakan rumus sebagai berikut: 39 X N (rumus 3.3) Keterangan : : Nilai rata-rata X: jumlah semua nilai siswa N: jumlah siswa 2) Penilaian Ketuntasan Belajar Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, bahwa tingkat pencapaian untuk tes formatif adalah 75%. Siswa yang belum mencapai skor 75% dari skor yang diharapkan, diwajibkan menempuh kegiatan perbaikan (remedial program) sampai siswa yang bersangkutan lulus dalam tes yang berarti bahwa siswa tersebut telah mencapai skor 75 dari skor maksimal yang diharapkan. 40 Maka peneliti menganggap bahwa penggunaan model pembelajaran artikulasi dikatakan berhasil dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran PKn materi banggsa berbangsa Indonesia jika siswa mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan baik 39 Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Martiana, 1998), hal. 131 40 Suharsimi Arikunto, Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Bumi, 1996), hal. 46

48 dan menyelesaikan tes tertulis serta memenuhi ketuntasan belajar minimal 75%. Patokan yang dipakai sebagai criteria hasil belajar merupakan standar tertentu yang ditetapkan. Hal itu bisa berupa ketercapaian tujuan pengajaran atau presentase penguasaan materi yang dinyatakan dengan jelas. Berikut adalah gambaran dalam menetapkan presentase ketercapaian dalam penilaian berdasarkan acuan patokan adalah sebagai berikut: 41 Tabel 3.2 Tingkat keberhasilan belajar Tingkat keberhasilan Nilai Huruf Arti (%) 91-100% 81-90 % 71-80 % 61-70% < 60 % A B C D E Memuaskan Baik Cukup Kurang Gagal Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan II dapat digunakan rumus: Keterangan P = Presentase yang akan dicari 100% (rumus 3.4) Kriteria ketuntasan siswa dikatakan tuntas jika memperoleh 75% dari skor maksimal. Dan suatu pembelajaran dikatakan efektif jika ketuntasan klasikalnya 75% maksudnya jika dalam satu kelas siswa yang berhasil 75% maka ketuntasannya tercapai. Junaedi dan Baihaqi, Evaluasi pembelajaran MI, (Surabaya: PT. Revka Petra Media, 2009), hal. 220

49 F. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki KBM di kelas. 42 Berikut ini merupakan indikator yang digunakan sebagai ukuran dalam melakukan penelitian: 1. Meningkatnya prosentase aktivitas belajar siswa secara aktif dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 75%. 2. Guru dapat menerapkan pembelajaran sesuai RPP yang telah dikembangkan mencapai 75%. 3. Meningkatnya prosentase hasil belajar siswa materi Bangga Berbangsa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi 75%. Pencapaian tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 75. 4. Perolehan skor rata-rata kelas minimal 75. 5. Model pembelajaran artikulasi dikatakan berhasil jika 75% siswa mampu memperoleh nilai di atas KKM dan perolehan skor rata-rata kelas minimal 75. Siswa dinyatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 75. Sedangkan keberhasilan kelas ditetapkan sebesar 75%. Artinya bahwa jika dalam evaluasi, diperoleh hasil belajar minimal 75% siswa kelas III berhasil secara individual, maka model yang diterapkan dapat dikatakan berhasil. Demikian sebaliknya, jika siswa kelas III yang berhasil secara 42 Kunandar, Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 127

50 individual masih dibawah 75% maka model yang diterapkan dapat dikatakan belum berhasil. G. Tim Peneliti dan Tugasnya Tim peneliti yang terlibat langsung dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Nama : APRILIA ELOK NUR AINI Jabatan : Mahasiswi Prodi PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya Tugas : - Menyusun perencanaan pembelajaran - Menyusun laporan observasi - Menyusun laporan hasil penelitian 2. Nama : Mohammad Roihan, S.Pd Jabatan : Guru mata pelajaran PKn kelas III MI Darul Ulum Gedongan Sidoarjo Tugas : - Mempersiapkan KBM - Bertanggung jawab dalam semua jenis kegiatan - Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan.