TEKNIK PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT GURU UNTUK ASPEK PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) Drs. Luthfi Maulana Nst, M.Pd. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Medan Email : luthfimnst@yahoo.com Abstrak. Penulisan KTI ini untuk mengetahui informasi bagaimana teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek penilaian kinerja guru (PKG) dan Mengetahui informasi bagaimana teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan kualitas dan kesesuian komponen komponen dalam teknik penghitungan AKG dan PKB. Data diperoleh dengan metode tinjauan pustaka. Dari hasil analisa, teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek penilaian kinerja guru (PKG) adalah efektif bila seorang guru mampu memahami aspek-aspek kinerja guru, rumus penetapan angka kredit guru, dan tahapan penetapan angka kredit guru dengan baik. Teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah efektif bila seseorang guru mampu memahami unsur-unsur PKB dan besaran angka kreditnya, mampu menganalisa PKB yang dilaksanakan, dan mampu menetapkan angka kredit PKB yang diperoleh. Kata Kunci : PKG, PKB, penghitungan AKG A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Guru merupakan salah satu Jabatan Fungsional yang mempunyai ruang Lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada PAUD, Jalur Pendidikan Formal, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Sesuai Dengan Peraturan Perundang-undangan. Dengan ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang di atas seorang guru memiliki tanggung jawab besar untuk perkembangan kepribadian peserta didiknya. Guru juga memiliki peran yang besar untuk kemajuan kepribadian dan karakter 1
bangsa Indonesia. Selain itu guru juga memiliki kepentingan untuk perkembangan karir dan kepangkatannya. Semua itu dilakukan seorang guru adalah dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia. Memajukan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari melakukan pengembangan kepada Jabatan profesi guru agar lebih berkualitas. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu penilaian terhadap tugas, tanggung jawab, dan wewenang guru. Penilaian terhadap jabatan fungsional sebelum tahun 2013 adalah menggunakan KEPMENPAN No. 84/1993, dan keputusan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor : 25 Tahun 1993. Setelah dikeluarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : PER/16/M.PAN- RB/11/2009 Tentang Jabatan fungsional guru dan Kreditnya, Peraturan Bersama MENDIKNAS dan Kepala BKN No : 3/V/PB/2010 & No.14 Th. 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan fungsional Guru dan Kreditnya, serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Kreditnya maka terjadi perubahan terhadap penilaian tugas dan tanggung jawab guru. Dengan adanya perubahan peraturan ini tentu menimbulkan banyak masalah. Banyak guru yang belum mengetahui istilah yang berubah, banyak guru yang belum memahami teknik penghitungan angka kredit yang berubah, banyak guru yang mengalami kecemasan apakah perubahan ini menjadi ancaman atau tantangan, banyak guru yang kebingungan untuk merencanakan kepangkatannya, banyak guru yang mengalami perubahan pola pikir karena belum mendapat sosialisai perubahan. Selain itu banyak kepala madrasah, pengawas, dan widyaiswara dijajaran kementerian agama yang masih belum mendapat sosialisasi sehingga mereka juga mengalami kesulitan untuk melakukan sosialisasi, bimbingan, dan pelatihan kepada para guru tentang penghitungan angka kredit guru. Berdasarkan masalah-masalah tersebut di atas maka penulis berkeinginan besar untuk membahas tentang teknik penghitungan angka kredit guru tersebut. b. Identifikasi Masalah Perubahan peraturan tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya membuat banyak guru belum memahami teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek penilaian kinerja guru. Selain itu banyak guru belum memahami teknik penghitungan angka kredit guru untuk 2
aspek pengembangan keprofesian berkelanjutan. Oleh karena hal tersebut di atas maka penulis memilih dua masalah tersebut menjadi topik tinjauan. c. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penulisan ini adalah: a. Bagaimana teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek penilian kinerja guru? b. Bagaimana teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek pengembangan keprofesian berkelanjutan? d. Tujuan Penulisan Penulisan bertujuan untuk : a. Mengetahui Informasi teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek penilaian kinerja guru. b. Mengetahui informasi teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek pengembangan keprofesian berkelanjutan. B. PEMBAHASAN a. Pengertian Dan Unsur PKG Kinerja adalah performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. Kinerja adalah performance is output derives from processes, human otherwise, artinya kinerja adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ki-nerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan orientasi prestasi. Kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: ability, capacity, held, incentive, environment dan validity. Adapun ukuran kinerja dapat dilihat dari empat hal, yaitu: 1. Quality of work kualitas hasil kerja 2. Promptness ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan 3. Initiative prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan 4. Capability kemampuan menyelesaikan pekerjaan 5. Comunication kemampuan membina kerjasama dengan pihak lain. Standar kinerja perlu dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam mengadakan penilaian, yaitu membandingkan apa yang dicapai dengan apa yang di-harapkan. Standar kinerja dapat dijadikan patokan dalam mengadakan pertang-gungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan. Patokan tersebut meliputi: (1) hasil, menga cu pada ukuran output utama organisasi; (2) efisiensi, mengacu pada penggunaan sumber daya langka 3
oleh organisasi; (3) kepuasan, mengacu pada keber -hasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan atau anggotanya; dan (4) keadaptasian, mengacu pada ukuran tanggapan organisasi terhadap perubahan. Berkenaan dengan kinerja guru, standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) p ersiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman bela-jar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru. Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. Berdasarkan PERMENPAN dan RB No.16 Th. 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya, pengertian Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah Penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Unsur PKG meliputi Unsur Tugas Utama Guru Mata Pelajaran atau Unsur Tugas Utama Guru Bimbingan dan Tugas Tambahan Guru. Adapun tugas utama guru Mata Pelajaran dengan unsur-unsur perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Sedangkan tugas tambahan guru terbagi kepada dua yaitu yang mengurangi jam wajib kurang dari 24 JP dan tidak mengurangi jam wajib 24 JP. Tugas tambahan yang Jam Wajib Kurang dari 24 JP adalah: Kepala Sekolah/ Madrasah (6 JP), Wakil Kepala Sekolah/ Madrasah(12JP), Kepala Perpustakaan (12 JP), Ketua Program Keahlian (12 JP), Kepala Laboratorium/ Bengkel (12 JP). Tugas tambahan yang Jam Wajib Tidak kurang dari 24 JP adalah: Tugas Guru Sampai 1 tahun, dan Tugas Guru Kurang dari 1 tahun Landasan pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru menggunakan Teori dasar yaitu: Performance = Motivation x Ability Dari formula tersebut dapat dikatakan bahwa, motivasi dan abilitas adalah unsur-unsur yang berfungsi membentuk kinerja guru dalam menjalankan tugas. 4
Selanjutnya akan dipaparkan tentang hubungan ketiga unsur tersebut, yaitu: a). Motivasi Motivasi memiliki pengertian yang beragam baik yang berhubungan dengan perilaku individu maupun perilaku organisasi. Motivasi merupakan unsur penting dalam diri manusia yang berperan mewujudkan keberhasilan dalam usaha atau pekerjaan individu. Motivasi diartikan sebagai faktor-faktor penyebab yang menghubungkan dengan sesuatu dalam perilaku seseorang. Sesuatu tersebut adalah dorongan berbagai kebutuhan hidup individu dari mulai kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. Pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan insentif keuangan, pendekatan standar kerja, dan pendekatan analisis pekerjaan dan struktur penggajian ( job analysis and wage structure approach) yaitu mengklasifikasikan sikap, skill, dan pengetahuan dalam usaha untuk mempertemukan kemampuan dan skill individu dengan persyaratan pekerjaan. Analisis tugas adalah suatu proses pengukuran sikap pegawai dan penetapan tingkat pentingnya pekerjaan untuk menetapkan keputusan konpensasi. Berdasarkan pendekatan di atas, maka di kalangan para guru, jabatan guru dapat dipandang secara aplikatif sebagai salah satu cara dalam memotivasi (pemotivasi) para guru untuk meningkatkan kemampuannya. b). Abilitas Abilitas adalah faktor yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja, abilitas berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki individu. Skill dan abilitas adalah dua hal yang saling berhubungan. Abilitas seseorang dapat dilihat dari skill yang diwujudkan melalui tindakannya. Berkenaan dengan abilitas dalam arti kecakapan guru adalah: Kecakapan profesional guru menunjuk pada suatu tindakan kependidikan yang berdampak positif bagi proses belajar dan per-kembangan pribadi siswa. Bentuk tindakan dalam pendidikan dapat berwu-jud keterampilan mengajar ( teaching skills) sebagai akumulasi dari pengeta-huan ( knowledge) yang diperoleh para guru pada saat menempuh pendidikan seperti di SPG, PGSD, atau sejenisnya. 5
c). Kinerja Kinerja atau unjuk kerja dalam konteks profesi guru adalah kegiatan yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran/kbm, dan melakukan penilaian hasil belajar. Hubungan alur kinerja, motivasi, dan abilitas guru dapat digambarkan sebagai berikut: Pelaksanaan Skill/Ketr yang Kemampuan Guru: Jab.Fungs.Guru. dikuasai Guru. Perencanaan (Pemotivasian (Abilitas Guru) Pembelajaran Guru) Pelaksanaan Pembelajaran/KBM Melakukan penilaian hasil pembelajaran (Kinerja Guru) Alur Kinerja, Motivasi dan Abilitas Guru b. Pengertian Dan Unsur PKB Pengertian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalismenya Pengembangan keprofesian berkelanjutan mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi yang didesain untuk meningkatkan karakteristik, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru. Melalui siklus evaluasi, refleksi pengalaman belajar, perencanaan dan implementasi kegiatan pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan, maka diharapkan guru akan mampu mempercepat pengembangan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian untuk kemajuan karirnya. Tujuan umum PKB adalah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Unsur PKB meliputi Pengembangan Diri (PD), Publikasi Ilmiah (PI), dan Karya Inovatif (KI). Pengembangan Diri (PD) adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Publikasi Ilmiah (PI) adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat. Karya Inovatif (KI) adalah karya hasil p engembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/ atau masyarakat 6
No. c. Ketentuan Umum Penghitungan Kredit Guru Jumlah angka kredit komulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Guru dengan pendidikan bervariasi adalah bervariasi. Seperti yang tercantum pada pasal 16 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : PER/16/M.PAN-RB/11/2009 adalah sebagai berikut: TABEL 1: ANGKA KREDIT GURU PENDIDIKAN SARJANA (S1)/ DIPLOMA IV UNSUR PROSEN TASE JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT PERTAMA MUDA MADYA UTAMA III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e 1 UNSUR UTAMA A. Pendidikan 1. Mengikuti pendidikan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 dan memperoleh gelar/ijazah /akta 2. Mengikuti pelatihan prajabatan B.Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu 1. Melaksanakan proses pembelajaran 2. Melaksanakan proses bimbingan 3. Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah C. Pengembangan Keprofesian berkelanjutan 1. Melaksanakan pengembangan diri 2. Melaksanakan publikasi ilmiah 3. melaksanakan karya inovatif 90% - 45 90 180 270 405 540 675 855 2 UNSUR PENUNJANG 1. Memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya 2. Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru 10% - 5 10 20 30 45 60 75 95 J U M L A H 100 150 200 300 400 550 700 850 1050 7
Penilaian Kinerja Guru (PKG) dilakukan setiap tahun di sekolah oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah, atau pengawas untuk menilai kepala sekolah yang telah memahami proses Penilaian Kinerja Guru). Penilaian kinerja guru dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun (formatif dan sumatif) menggunakan instrumen yang didasarkan kepada : 1) Sebanyak 14 kompetensi bagi guru kelas dan/atau mata pelajaran Sebagai contoh salah satu kompetensi guru : 2) Sebanyak 17 kompetensi bagi guru BK/konselor 3) Pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah (Kepsek, Wakasek, dsb) Jumlah angka kredit yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat berdasarkan pasal 17 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : PER/16/M.PAN-RB/11/2009 adalah sebagai berikut: TABEL 2: JUMLAH ANGKA KREDIT MINIMUM DARI SUB UNSUR Jumlah Kredit Minimum dari Sub unsur Dari Jabatan Ke Jabatan Sub unsur Sub unsur Pengembangan Publikasi ilmiah Diri dan/atau karya inovatif Guru Pertama Guru Pertama 3 (tiga) golongan III/a golongan III/b Guru Pertama Guru Muda 3 (tiga) 4 (empat) golongan III/b golongan III/c Guru Muda Guru Muda 3 (tiga) 6 (enam) golongan III/c golongan III/d Guru Muda Guru Madya 4 (empat) 8 (delapan) golongan III/d golongan IV/a Guru Madya Guru Madya 4 (empat) 12 (dua belas) golongan IV/a golongan IV/b Guru Madya Guru Madya 4 (empat) 12 (dua belas golongan IV/b golongan IV/c Guru Madya Guru Utama 5 (lima) 14 (empat belas) golongan IV/c golongan IV/d Guru Utama Guru Utama 5 (lima) 20 (dua puluh) golongan IV/d golongan IV/e 8
Guru Madya golongan ruang IV/c ke Guru Utama golongan ruang IV/d, di selain harus memiliki 5 (lima) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri dan 14 (empat bel as) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, setiap Guru diwajibkan melakukan presentasi ilmiah.persentasi ilmiah tersebut dilakukan apabila persyaratan telah diperoleh 5 angka kredit dari sub unsur pengembangan diri dan 14 (empat belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif telah terpenuhi. Bagi guru yang telah memenuhi persyaratan tersebut, akan diundang untuk melakukan presentasi ilmiah. Presentasi ilmiah dilakukan secara lisan dan terbuka di hadapan Tim Penilai Tingkat Pusat, akademisi dan pejabat setempat. Waktu dan tempat pelaksanaan presentasi akan ditetapkan oleh tim penilai, disesuaikan dengan jumlah guru dan lokasi guru yang akan melaksanakan presentasi. Penyelenggaraan kegiatan presentasi dilakukan oleh LPMP setempat. Guru yang akan melakukan presentasi diwajibkan membuat makalah yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap semua kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pengajuan Usul penetapan angka kredit guru dalam upaya menciptakan tepat waktu sesuai dengan keinginan maka tentu memiliki rentang waktu yang tepat. Untuk lebih tertib dalam hal ini maka harus dilakukan pengajuan yang benar-benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Guru yang akan dipertimbangkan untuk naik pangkat dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaik an pangkat Pegawai Negeri Sipil, adapun dalam rangka penetapan hasil penilaian angka kredit guru ditetapkan oleh : 1). Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk setingkat eselon I bagi Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e di lingkungan instansi pusat dan daerah serta Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e yang diperbantukan pada sekolah Indonesia di luar negeri. 2). Direktur Jenderal Departemen agama yang membidangi pendidikan terkait bagi Guru Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Departemen Agama. 3). Kepala Kantor wilayah Departemen Agama bagi Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c sampai dengan Guru Muda pangkat Penata 9
Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama. 4). Kepala Kantor Departemen Agama bagi Guru Pertama pangkat Penata Muda golongann ruang III/a dan pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b di lingkungan Kantor Departemen Agama. 5). Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan provinsi. 6). Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi Guru Pertama, pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota. 7). Pimpinan instansi pusat atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru madya pangkatat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan instansi pusat di luar Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama. d. Teknik Penghitungan Kredit Guru Untuk Aspek PKG Adapun teknik penghitungan angka kredit guru untuk unsur PKG adalah sebagai berikut: a) Memahami aspek-aspek kinerja guru, b) Memahami rumus penetapan angka kredit guru, dan c) Memahami tahapan penetapan angka kredit guru a) Memahami Aspek-Aspek Penilaian Kinerja Guru Penilaian Kinerja Guru (PKG) meliputi: 1) Melaksanakan proses pembelajaran, bagi Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran. 2) Melaksanakan proses bimbingan, bagi Guru Bimbingan dan Konseling. 3) Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. b). Memahami Rumus Penetapan Kredit Guru kredit PKG dihitung dengan sistem paket sebagai berikut: 10
Penjelasan untuk semua singkatan adalah sebagai berikut: 1) AKK adalah angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat 2) AKPKB adalah angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan 3) AKP adalah angka kredit unsur penunjang 4) JM adalah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/madrasah atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guru BK/Konselor 5) JWM adalah jam wajib mengajar (24 40 jam tatap muka per minggu) atau jumlah konseli (150 250 konseli/ tahun)yang dibimbing oleh guru BK. 6) NK adalah Prosentase angka kredit 7) 4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler), 4 tahun 8) JM/JWM = 1 apabila guru mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau apabila guru BK/Konselor membimbing 150 250 konseli. 9) JM/JWM = JM/24 jika guru mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per minggu atau JM/150 jika guru BK/Konselor membimbing kurang dari 150 konseli per tahun c). Memahami Tahapan Penetapan Kredit PKG Adapun tahapan penetapan angka kredit PKG adalah: 1) Menetapkan AKK, AKPKB, AP 2) Menetapkan JM dan JWM 3) Menetapkan Nilai NK 4) Menetapkan Nilai Kredit Guru Menetapkan AKK, AKPKB, dan AP dengan melihat tabel berikut: JABATA N GURU Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama PERSYARATAN ANGKA KREDIT PANGKAT/ KENAIKAN AK PKB GOLONGAN/ RUANG PANGKAT/JABATAN (PD+PI/K) AKP KUMULATIF PER MINIMAL JENJANG Penata Muda/ III/a 100 50 3+0 5 Penata Muda Tk.I/ III/b 150 50 3+4 5 Penata/ III/c 200 100 3+6 10 Penata Tingkat I/ III/d 300 100 4+8 10 Pembina/ IV/a 400 150 4+12 15 Pembina Tingkat I/ IV/b 550 150 4+12 15 Pembinaan Utama Muda/ IV/c 700 150 5+14 15 Pembina Utama Madya/ IV/d 850 200 5+20 20 Pembina Utama/ IV/e 1.05 11
Menetapkan JM dan JWM dapat melihat roster pelajaran Menetapkan Nilai NK dapat diperoleh dengan cara berikut: Nilai PKG Sub unsur Pembelajaran Guru Mata Pelajaran adalah NPK= NPKG/56 x 100, sedangkan Nilai PKG Guru Bimbingan adalah NPK= NPKG/68 x 100. Setelah itu Nilai Hasil Penilaian Kinerja Guru di konversikan ke Prosentase Kredit (NK) seperti pada tabel berikut: Nilai Hasil Penilaian Prosentasee Sebutan Kinerja Guru kredit (NK) 91 1000 Amat baik 125% 76 90 Baik 100% 61 75 Cukup 75% 51 60 Sedang 50% 50 Kurang 25% Menetapkan Nilai angka kredit guru adalah sebagai berikut: Setelah nilai AKK, AKPKB, AP, JM, JWM, dan NK diperoleh maka nilai-nilai tersebut disubstitusikan ke dalam rumus Maka akan diperolehlah angka kredit guru untuk aspek PKG perpaket pertahun. e. Teknik Penghitungan Kredit Guru Untuk Aspek PKB Adapun teknik penghitungan angka kredit guru untuk aspek PKB adalah sebagai berikut: a) Memahami unsur-unsur PKB dan besaran angka kreditnya, b) Menganalisa PKB yang dilaksanakan, dan c) Menetapkan angka kredit PKB yang diperoleh. a) Memahami Unsur-Unsur PKB Dan Kreditnya dilihat dari tabel Tabel Kredit PKB dari Pengembangan Diri Kegiatan Kredit 1.1 Diklat Fungsional a. Lamanya lebih dari 960 jam b. Lamanya antara 641 s.d. 960 jam 15 9 c. Lamanya antara 481 s.d. 640 jam 6 d. Lamanya anya antara 181 s.d. 480 jam 3 e. Lamanya anya antara 81 s.d. 180 jam 2 f. Lamanya anya antara 30 s.d. 80 jam 1 12
1.2 Kegiatan Kolektif a. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok kerja guru) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran b. Keikutsertaan pada kegiatan ilmiah (seminar, koloqium dan diskusi panel) 1) Menjadi pembahas pada kegi-atan ilmiah 2) Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah c. Kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru 0,15 0,2 0,1 0,1 1. Presentasi di forum ilmiah Tabel kredit PKB untuk Publikasi Ilmiah Macam Publikasi Ilmiah Kreditnya a. Pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya. 0,2 b. Pemrasaran/nara sumber pada kolokium atau diskusi ilmiah. 0,2 2. Laporan Hasil penelitian a. Berupa buku yang diterbitkan ber-isbn diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP. b. Berupa makalah hasil penelitian dan telah diseminarkan di sekolah penulis. 3. Laporan hasil Penelitian Tindakan a. Berupa makalah hasil penelitian dan telah diseminarkan di sekolah penulis. 4. Laporan hasil Penelitian yang dimuat di Jurnal Ilmiah a. Berupa buku yang diterbitkan ber-isbn diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP. b. Berupa tulisan (artikel ilmiah) dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi. c. Berupa tulisan (artikel ilmiah) dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi. d. Berupa tulisan (artikel ilmiah) dimuat di jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota. 5. PUBLIKASI ILMIAH Tinjauan ilmiah a. Tinjauan Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan. 4 4 4 4 3 2 1 2 13
6. Tulisan ilmiah populer Macam Publikasi Ilmiah a. Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat Nasional. b. Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat Provinsi. 7. Artikel ilmiah a. Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan di muat di Jurnal tingkat Nasional terakreditasi. b. Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan di muat di Jurnal tingkat Nasional tidak terakreditasi /tingkat Provinsi. c. Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan di muat di Jurnal tingkat Lokal (kabupaten/kota/sekolah/ madrasah). 8. Buku pelajaran Kreditnya a. Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP. 6 b. Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber- 3 ISBN. c. Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber-isbn. 1 9. Modul/diktat a. Modul dan diktat yang digunakan di tingkat provinsi. 1,5 b. Modul dan diktat yang digunakan di tingkat kota / kabupaten. 1 c. Modul dan diktat yang digunakan di tingkat 0,5 sekolah/madrasah. 10. Buku dalam bidang pendidikan a. Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh 3 penerbit dan ber-isbn. b. Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber ISBN. 1,5 11. Karya terjemahan 1 12. Buku pedoman guru 1,5 2 1,5 2 1,5 1 14
No. Tabel Besaran angka kredit karya teknologi/sains Kegiatan Kredit 1 Kategori kompleks 4 2 Kategori sederhana 2 Tabel Besaran angka kreditmenemukan/menciptakan Karya Seni No. Kegiatan Kredit 1 Kategori kompleks 4 2 Kategori sederhana 2 No. Tabel Besaran angka kredit alat pelajaran atau media pembelajaran Kegiatan Kredit 1 Kategori Kompleks 2 2 Kategori Sederhana 1 No. Tabel Besaran angka kredit alat peraga Kegiatan Kredit 1 Kategori Kompleks 2 2 Kategori Sederhana 1 No. Tabel Besaran angka kredit untuk karya alat praktikum Kegiatan Kredit 1 Kategori Kompleks 4 2 Kategori Sederhana 2 Tabel Besaran angka kredit untuk mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya No. Kegiatan Kredit 1 Tingkat Nasional 1 2 Tingkat Provinsi 1 15
b) Menganalisa PKB yang dilaksanakan dapat dilakukan dengan cara menelaah aspek apa saja yang sudah dilakukan oleh seorang guru c) Menetapkan angka kredit PKB yang diperoleh dapat dilakukan dengan melihat angka kredit sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Setelah itu menetapkan jumlah perolehan seluruh angka kredit dari aspek PKB tersebut. C. PENUTUP a. Simpulan Penghitungan angka kredit guru aspek PKG dapat dilaksanakan dengan efektif bila seorang guru mampu memahami aspek-aspek kinerja guru, rumus penetapan angka kredit guru, dan tahapan penetapan angka kredit guru dengan baik. Begitu juga dengan penghitungan angka kredit guru aspek PKB dapat dilaksanakan dengan efektif bila seseorang guru mampu memahami unsur-unsur PKB dan besaran angka kreditnya, mampu menganalisa PKB yang dilaksanakan, dan mampu menetapkan angka kredit PKB yang diperoleh. b. Rekomendasi Kepada guru agar memahami teknik penghitungan angka kredit guru aspek PKG dan PKB agar dapat melakukan penghitungan angka kredit guru sendiri dengan cermat dan benar. Selain itu untuk dapat merencanakan perbaikan kinerja dan PKB untuk berikutnya sehingga dapat mencapai peningkatan pangkat dan golongan tepat pada waktunya. Kepada kepala madrasah, pengawas, dan widyaiswara agar memahami teknik penghitungan angka kredit guru secara detail sehingga dapat menyampaikannya kepada guru-guru dengan baik dan benar sewaktu sosialisasi, bimbingan teknis, ataupun pelatiahan. 16
DAFTAR PUSTAKA Darmo Mulyoatmodjo. 1980. Micro Teaching. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Dunkin. J. Michael. 1987. Teaching and Teacher Education. New York. Pergoman Press. Kementerian Agama RI, Himpunan Peraturan Tentang Kepegawaian Jilid VI, Biro Kepegegawaian, Jakarta, 2003 Kustimi. 2003. Kinerja Kepala Sekolah dan Pengawas dalam Membina Kemampuan Mengajar Guru. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Mohamad Uzer Usman. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nana Sudjana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : PER/16/M.PAN-RB/11/2009 Tentang Jabatan fungsional guru dan Kreditnya Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional & Kepala BKN No : 3/V/PB/2010 & No.14 Th. 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jf. Guru dan Kreditnya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Kreditnya Tim Penulis Akta IV. 2007. Pengajaran Mikro dan Keterampilan Mengajar Terbatas. Bandung: FIP Universitas Pendidikan Indonesia. Toto Toharuddin. 2002. Kinerja Profesional Guru. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Undang-Undang Pokok Kepegawaian Nomor 8 Tahun 1974 yang dirubah dengan Nomor 43 Tahun 1999 2003. Standar Kompetensi Guru. Jakarta 17