PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

I. PENGENALAN TEMPAT BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

Provinsi Papua, telah telah dapat menyelesaikan buku Statistik. tatistik Perkebunan Papua Tahun 2015 menyajikan data luas areal,

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

SURVEI HARGA PRODUSEN

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN 2014

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN TAHUN 2015

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

Produksi (Ton) Luas (Ha) Produksi (Ton) Karet , , , , , , ,01

DRAFT LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENYUSUNAN NERACA PRODUK TANAMAN PERKEBUNAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG, 24 NOVEMBER 2011

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013

SURVEI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TAHUN 2012

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki daerah, baik sumber daya alam maupun sumber daya

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. ternak. Penanaman tanaman dengan sistem agroforestri ini dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

LUAS AREAL DAN PRODUKSI / PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT KABUPATEN TAHUN Jumlah Komoditi TBM TM TT/TR ( Ton ) (Kg/Ha/Thn)

SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 65 TAHUN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GORONTALO,

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. bermakana. Peranansektor ini dalam menyerap tenaga kerja tetap menjadi yang

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

Tahun. 3. Hutan Lindung 6.593, ,78 KPH Purwakarta Dokumen RPKH KPH Purwakarta , ,90 KPH Bandung Utara

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2012) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, DAN LADA TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, Oktober 2012

Survei Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis (Rangkaian Kegiatan ST2013), 2008

Kebijakan Pengelolaan Data Komoditas Perkebunan

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

Studi Produktivitas Perkebunan Rakyat, 2010

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dengan sistem desentralisasi diimplementasikan di

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa , , ,16

DUKUNGAN DINAS PERKEBUNAN PROV KALSEL DALAM MEWUJUDKAN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA STATISTIK PERKEBUNAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

Revisi ke 02 Tanggal : 08 April 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

I. PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan

PENGGOLONGAN WILAYAH, JENIS PERKEBUNAN, DAN BESARNYA STANDAR INVESTASI TANAMAN PERKEBUNAN PER-HA

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CENGKEH DAN KELAPA TAHUN 2014

LAPORAN BULANAN KOMODITAS PERKEBUNAN KOMODITAS TANAMAN TAHUNAN/KERAS

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat) PERHATIAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN STRATEGIS

Disampaikan pada: RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2018 Jakarta, Januari 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 15 TAHUN : 1997 SERI : C NOMOR : 10

SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013

PENGUMPULAN DATA KEHUTANAN TRIWULANAN TAHUN 2017 TRIWULAN I : BULAN JANUARI MARET

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA DAN HASIL USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WATA ALA

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah,

Tabel 2. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Provinsi Sulawesi Selatan

STUDI PENGEMBANGAN USAHA PERKEBUNAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENGUMPULAN DATA KEHUTANAN

PROPOSAL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Transkripsi:

RAHASIA MI-01 PERKEBUNAN REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed asset) 2. Biaya komoditas per satuan, atau 3. Nilai/harga komoditas per satuan Dasar Hukum : 1. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan UU No. 16 tahun 1997, tentang Statistik, Pasal 11. 2. Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh UU No 16 tahun1997 tentang Statistik, pasal 21. 3. Survei ini tidak memungut biaya apapun. 4. Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik (UU No.16 Tahun 1997, Pasal 27, tentang Statistik). 5. Data yang akan dipublikasikan merupakan data agregat dan digunakan untuk kepentingan analisis dan perumusan kebijakan ekonomi. Batas Waktu Pengisian : Mohon lengkapi informasi yang dibutuhkan dan kirimkan ke BPS selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2017 Layanan Informasi : Untuk bantuan cara pengisian, dapat menghubungi : BPS Provinsi Bidang Neraca & Analisis, Telp.... BPS Pusat, Subdit Neraca Modal & Luar Negeri, Telp. 021-3841195 Ext. 7231-7233 Contact Person Suryani Widarta (suryani@bps.go.id), Dyah Soendhari (sundari@bps.go.id) BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi 2. Kabupaten 3. Nama Instansi 4. Alamat Instansi 5. Nominal Biaya Perawatan 1. Rupiah 3. Juta Rupiah 2. Ribu Rupiah 4. Miliar Rupiah 6. Tanggal Pencacahan BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT Tujuan blok ini adalah untuk mengetahui lokasi dan keterangan umum instansi yang dicacah. Rincian (1). Isikan nama provinsi Rincian (2). Isikan nama kabupaten (untuk pengisian data wilayah provinsi, kode kabupaten diisi 00) Rincian (3). Isikan nama instansi Rincian (4). Isikan alamat instansi Rincian (5). Isikan nominal biaya perawatan Rincian (6). Isikan tanggal pencacahan BLOK II. KETERANGAN TANAMAN PERKEBUNAN MENGHASILKAN BERULANG 1. Umumnya data luas area tanaman perkebunan yang belum menghasilkan tercatat di dinas perkebunan. 2. Komoditas perkebunan yang belum tercantum pada kuesioner perlu ditambahkan/dicatat di baris selanjutnya (baris 13 dst), misalnya: siwalan, jarak pagar, kapuk, kemiri, kemiri sunan, sagu, asam jawa, cabe jamu, kayu manis, gambir, pala, vanili, pinang, dll. 3. Jika luas tanaman tidak dapat dibedakan antara usia 1 tahun dan usia > 1 tahun, maka data luas tanaman dan biaya perawatan tanaman masing-masing dicatat di kolom 3 dan kolom 5. 4. Biaya perawatan mencakup nilai pembelian bibit jika bibit tersebut dibeli pada periode pencacahan. Biaya tersebut diisi sesuai dengan nominal biaya perawatan yang digunakan. 5. Jika data biaya perawatan tanaman tidak tersedia di dinas, maka dibutuhkan informasi dari sumber lain (perusahaan, petani, dll). Keterangan narasumber yang menjadi sumber informasi ditulis di Blok III Catatan. Kolom (1). Jenis Tanaman : Jenis-jenis tanaman perkebunan menghasilkan berulang. Kolom (2) dan (3). Luas Tanaman Belum Menghasilkan (Ha) : Luas lahan tanaman perkebunan yang belum menghasilkan. Kolom (4) dan (5). Biaya Perawatan per Ha/tahun (Nominal Menyesuaikan Isian Blok I Rincian 5) : Biaya perawatan meliputi biaya untuk pembelian bibit, pupuk, pembasmian hama, tenaga kerja, pengairan, penyusutan barang modal, dan lain-lain untuk setiap satu hektar luas tanaman selama satu tahun. Contoh: biaya perawatan pohon karet per Ha dalam satu tahun adalah Rp2.000.000. Jika nominal biaya perawatan yang digunakan adalah juta rupiah, maka isikan angka 2 pada kolom tersebut. Biaya perawatan dapat diperoleh menurut jenis usaha perkebunan, yaitu: a. Perkebunan rakyat (tidak berbadan hukum) Perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola oleh rakyat/pekebun yang dikelompokkan dalam usaha kecil tanaman perkebunan rakyat dan usaha rumah tangga perkebunan rakyat. b. Perkebunan besar Perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola secara komersial oleh perusahaan yang berbadan hukum. Perkebunan besar terdiri dari: Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) Nasional/Asing. Pengisian nilai biaya perawatan memiliki pendekatan yang berbeda untuk setiap jenis tanaman. Biaya perawatan didasarkan pada luas terbesar jenis usaha perkebunan di wilayah tersebut. Misalnya: Di Kabupaten A terdapat perkebunan karet dan teh. Jika sebagian besar luas lahan perkebunan karet dimiliki oleh perkebunan swasta, maka biaya perawatan yang digunakan adalah biaya perawatan perkebunan swasta. Berbeda dengan perkebunan teh yang sebagian besar dimiliki oleh perkebunan rakyat, biaya perawatan yang digunakan adalah biaya perawatan perkebunan rakyat. CATATAN: Pengisian data tahun 2015 dapat ditulis (menggunakan pensil) terlebih dahulu berdasarkan kuesioner tahun 2016. Hal ini bertujuan untuk memverifikasi ulang data tahun 2015 apabila terjadi perubahan data. 3

BLOK IIA. KETERANGAN TANAMAN PERKEBUNAN MENGHASILKAN BERULANG SELAMA TAHUN 2016 Jenis Tanaman Luas Tanaman Belum Menghasilkan (Ha) Biaya Perawatan per Ha/tahun (Nominal Menyesuaikan Isian Blok I Rincian 5) Usia 1 Tahun Usia > 1 Tahun Usia 1 Tahun Usia > 1 Tahun 1. Karet 2. Kelapa 3. Kelapa Sawit 4. Kopi 5. Teh 6. Kakao 7. Cengkeh 8. Jambu Mete 9. Lada 10. Aren 11. Kelapa Deres 12. Nipah 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. (1) (2) (3) (4) (5) 4

BLOK IIB. KETERANGAN TANAMAN PERKEBUNAN MENGHASILKAN BERULANG SELAMA TAHUN 2015 Jenis Tanaman Luas Tanaman Belum Menghasilkan (Ha) Biaya Perawatan per Ha/tahun (Nominal Menyesuaikan Isian Blok I Rincian 5) Usia 1 Tahun Usia > 1 Tahun Usia 1 Tahun Usia > 1 Tahun 1. Karet 2. Kelapa 3. Kelapa Sawit 4. Kopi 5. Teh 6. Kakao 7. Cengkeh 8. Jambu Mete 9. Lada 10. Aren 11. Kelapa Deres 12. Nipah 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. (1) (2) (3) (4) (5) 5

BLOK III. CATATAN Harap ditulis jika ada hal-hal khusus berkaitan dengan data perusahaan/instansi BLOK IV. KETERANGAN PETUGAS 1. Nama Pencacah 1. Nama Pemeriksa 2. Tanggal Pencacahan 2. Tanggal Pemeriksaan 3. Tanda Tangan 3. Tanda Tangan 6

BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon: (021) 3841195, 3842508, 3810291-5, Fax: (021) 3857046, Homepage : http://www.bps.go.id e-mail: bpshq@bps.go.id