BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Menurut Nursid dalam Edward (2013), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDUHULUAN. masa depan bangsa, seperti tercantum dalam Undang-Undang RI. No 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan mampu sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menangani pembangunan yang senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman. Maka dari itu peranan lembaga pendidikan sangat besar untuk menghasilkan SDM yang potensial guna menyokong pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaanya. Pendidikan sebagai proses dan sebagai hasil dalam pelaksanaannya sangat memerlukan adanya pengkajian yang mendalam dan komprehensif agar proses untuk mencapai hasil yang dicapai dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai manusia mulia. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UUD No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional 1

2 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dibidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah dalam rangka mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Pendidikan dapat diperoleh melalui 3 jalur, yaitu : (1) pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, (2) pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang,dan (3) pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai pendidikan formal yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkanpendidikan kejuruan yang lebih tinggi

3 Untuk memasuki lapangan kerja menurut Spektrum Sekolah Menengah Kejuruan (2008), SMK memiliki tujuan untuk : (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri, maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya. SMK Negeri 1 Lubuk Pakam merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap, etos kerja dan pengetahuan teknologi yang bertujuan menciptakan lulusan lulusan yang siap pakai dalam dunia kerja. Salah satu program keahlian yang ada di sekolah ini adalah Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang meliputi berbagai mata diklat keteknikan. Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan juga memiliki berbagai kompetensi dasar program keahlian yang harus dipenuhi salah satunya adalah mata pelajaran Mekanika Teknik. Mata pelajaran Mekanika Teknik merupakan salah satu kompetensi dasar program keahlian dalam mata diklat produktif yang harus dikuasai oleh siswa

4 SMK Jurusan Teknik Bangunan. Mata pelajaran Mekanika Teknik ini memberikan teori dan pengetahuan dasar dalam menghitung kekuatan suatu konstruksi yang menahan gaya-gaya yang bekerja padanya. Mata pelajaran Mekanika Teknik dapat membantu siswa SMK untuk mempelajari tentang kekuatan dan kestabilan dari suatu konstruksi bangunan dan bagian-bagian lainnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Belajar Mata Diklat Mekanika Teknik Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2015/2016. Tahun Pelajaran 2015 / 2016 Nilai Fo Fr Keterangan 90 100 3 8,57% Sangat Kompeten 80 89 10 28,57% Kompeten 70 79 13 37,14% Cukup Kompeten < 70 9 25,72% Tidak Kompeten Total 35 100% (sumber :Guru Mata Pelajaran Mekanika Teknik) Melihat daftar hasil belajar di atas dapat dijelaskan bahwa, persentase hasil belajar siswa belum semuanya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Pada tahun 2015/2016, terdapat 25,72% (9 orang) tidak kompeten, 37,14% (13 orang) cukup kompeten, 28,57% (10 orang) kompeten, dan 8,57 % (3 orang) sangat kompeten. Berdasarkan perbandingan nilai tersebut maka penulis menyatakan pencapaian nilai pada mata

5 pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam belum memberi hasil yang optimal. Tidak tercapainya hasil belajar siswa seperti di atas dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Yaitu (1) faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) yang meliputi faktor fisiologi dan faktor psikologi, seperti bakat, minat, disiplin dan motivasi (2) faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) yang meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental. (Dimyati, 2009) Selanjutnya kompetensi dasar mata pelajaran Mekanika Teknik mempelajari bagaimana rancangan perhitungan-perhitungan untuk membuat suatu bangunan yang baik, yang dalam proses rancangannya tidak terlepas dari perhitungan fisika. Fisika merupakan suatu ilmu yang mempelajari keadaan status benda, baik dalam keadaan diam atau bergerak akibat pengaruh gaya-gaya yang bekerja. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar Mekanika Teknik, seorang siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan fisika khususnya dalam perhitungan gayagaya. Kenyataannya, ketika mengajar guru cenderung tidak mengingatkan siswa perlunya mengulangi mata pelajaran fisika sebelum mengikuti pelajaran Mekanika Teknik. Penguasaan fisika merupakan salah satu kondisi internal siswa yang turut menunjang pengetahuan Mekanika Teknik, dimana salah satu komponen mata pelajarannya merumuskan hukum kekekalan energi dan momentum dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut interaksi melalui gaya-gaya internal. Gambaran penguasan fisika yang dimiliki siswa dalam kompetensi dasar keahlian dengan mata pelajaran Mekanika Teknik sangat mempengaruhi keberhasilan dari

6 siswa dalam menyelesaikan materi pelajaran tersebut, yang dalam prakteknya Mekanika Teknik mempelajari gaya-gaya khususnya gaya normal, gaya lintang dan momen. Dengan demikian perlu memperhatikan tingkat penguasaan fisika siswa agar dalam proses pembelajaran pada kompetensi ini dapat berlangsung dengan baik dan dapat membantu siswa untuk dapat lebih cepat mengerti mengenai segala perhitungan. Disisi lain hasil belajar Mekanika Teknik memerlukan kemauan siswa untuk berusaha dalam meningkatkan hasil belajarnya. Selain meningkatkan penguasaan fisika, salah satu upaya yang dapat dilakukan siswa yaitu dengan menumbuh kembangkan disiplin belajar dalam melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, bahwasanya mereka kurang disiplin dalam belajar. Mereka tidak merencanakan waktu dalam belajar, sehingga mereka mengikuti pelajaran Mekanika Teknik sebagaimana yang telah ditentukan dalam jadwal, padahal disiplin belajar sangat diperlukan dalam mempelajari Mekanika Teknik. Karena disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan taat tertib berdasrkan dorongan dan kesadaran yang muncul dar dalam hatinya ( Rahman dalam bukunya Tu u, 2004:32). Selanjutnya disiplin belajar merupakan suatu gambaran tingkah laku yang dimiliki siswa tentang dirinya sendiri untuk prestasi belajar yang lebih tinggi. Rohani dan Ahmadi (1995) Disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan untuk membantu peserta didik agar mereka dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan juga penting tentang cara

7 penyelesaian tuntutan yang mungkin ingin ditujukan peserta didik terhadap lingkungannya. Disamping itu, kedisiplinan yang dimiliki siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kelas XI juga masih rendah, ini terlihat dari kurang kondusifnya (aman dan nyaman) keadaan kelas dalam mengikuti mata pelajaran Mekanika Teknik, sehingga ini tentunya dapat mempengaruhi hasil belajar Mekanika Teknik. Sejalan dengan uraian di atas dan melihat akan pentingnya penguasaan fisika dan disiplin belajar dalam mengikuti pelajaran Mekanika Teknik, maka penulis merasa tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui Hubungan Penguasaan Fisika dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Mekanika Teknik pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik belum optimal. 2. Disiplin siswa dalam belajar belum dimiliki siswa dalam mempelajari Mekanika Teknik. 3. Masih rendahnya kedisiplinan siswa dalam belajar Mekanika Teknik di dalam kelas. 4. Guru cenderung tidak mengingatkan siswa dalam mempelajari fisika sebelum belajar Mekanika Teknik.

8 C. Pembatasan Masalah Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Penguasaan fisika dibatasi pada penerapan impuls dan kekekalan momentum dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut interaksi melalui gaya-gaya internal. 2. Disiplin belajar dibatasi pada kemauan dan kepatuhan serta ketaatan siswa dalam belajar Mekanika Teknik. 3. Hasil belajar Mekanika Teknik dalam penelitian ini dibatasi pada menghitung dan membuat diagram gaya normal, gaya lintang, dan momen pada konstruksi bangunan sederhana. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah penelitian, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara penguasaan fisika terhadap hasil belajar Mekanika Teknik pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017. 2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara disiplin belajar terhadap hasil belajar Mekanika Teknik pada siswa kelas XI Program

9 Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017. 3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara penguasaan fisika dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar Mekanika Teknik pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan berarti antara Penguasaan Fisika terhadap hasil belajar Mekanika Teknik siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017. 2. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan berarti antara Disiplin Belajar terhadap hasil belajar Mekanika Teknik siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017. 3. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan berarti antara Penguasan Fisika dan Displin Belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar Mekanika Teknik siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2016/2017.

10 F. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan perhatian bagi pengelola pendidikan, khususnya guru mata pelajaran Mekanika Teknik dan Fisika dalam pembelajarannya agar dapat ditingkatkan seoptimal mungkin. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru SMK Negeri maupun Swasta bahwa perlunya disiplin belajar siswa dalam hasil belajar Mekanika Teknik. 3. Menumbuhkan disiplin belajar siswa dalam proses belajar tentang pelajaran Mekanika Teknik. 4. Menambah pemahaman siswa bahwa perlunya mengulangi pelajar fisika dalam pembelajaran Mekanika Teknik. 5. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah. 6. Sebagai bahan referensi dan menambah pemahaman tentang cara melakukan suatu penelitian dalam menghasilkan karya ilmiah yang bemanfaat begi mahasiswa Universitas Negeri Medan khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.