PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGETAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan ketentuan Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa dan untuk mewujudkan ketertiban dalam pemberian penghasilan tetap dan/atau tunjangan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa perlu diatur kedudukan keuangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu menetapkan Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 1965 ( Lembaran Negara Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730 ); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890 ); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 ) ; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Penggati Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara tahun 2005 Nomor 38 Tambahan Lembaran Negara 4993 ) yang telah ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 ( Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108 Tambahan Lembaran Negara 4548 ); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 ) ; 1
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan ( Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575 ); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578 ); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ( Lembaran Negara Nomor 4587, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587 ); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGETAN DAN BUPATI MAGETAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 2. Bupati adalah Bupati Magetan. 3. Camat adalah Camat dalam Kabupaten Magetan. 4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 7. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 8. Pegawai Negeri, adalah Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 10. Tanah Kas Desa adalah tanah bekas bengkok desa dan tanah lain yang dikuasai desa yang berupa tanah sawah dan atau tanah darat yang menjadi kekayaan desa. BAB II JENIS PENGHASILAN Pasal 2 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan penghasilan tetap setiap bulan dan/atau tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa. (2) Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya yang diterima Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APBDes. (3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit sama dengan Upah Minimum Regional Kabupaten Magetan. BAB III PENGHASILAN TETAP Pasal 3 (1) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dapat berasal dari tanah kas desa yang dikelola oleh Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa. (2) Luas tanah kas desa yang dikelola oleh Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa dengan berpedoman pada asal-usul dan adat istiadat. (3) Hasil Pengelolaan tanah Kas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinilai dengan uang dan dituangkan dalam APBDes. BAB IV TUNJANGAN Pasal 4 (1) Disamping penghasilan tetap, Kepala Desa dan/atau perangkat desa dapat diberikan tunjangan. (2) Jenis-jenis tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa : a. Tunjangan keluarga; b. Tunjangan kesehatan; dan/atau c. Tunjangan lainnya yang sah. (3) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai kemampuan keuangan desa. (4) Jenis dan Besaran tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) ditetapkan dengan Peraturan Desa. 3
BAB V TAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 5 (1) Pemerintah Kabupaten memberikan tambahan penghasilan bagi Kepala Desa dan / atau Perangkat Desa yang penghasilannya di bawah Upah Minimum Regional Kabupaten Magetan sesuai kemampuan keuangan daerah. (2) Tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB VI TATACARA PENGELOLAAN TANAH KAS DESA Pasal 6 Pengelolaan Tanah Kas Desa yang digunakan sebagai penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) terhitung mulai tanggal pelantikan yang bersangkutan sebagai Kepala Desa atau Perangkat Desa dan berakhir terhitung mulai tanggal Kepala Desa atau Perangkat Desa yang bersangkutan berhenti dari jabatannya. Pasal 7 Pengelolaan Tanah Kas Desa yang digunakan sebagai penghasilan tetap dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa dapat mengelola tanah kas desa dengan cara menggarap/mengerjakan sendiri ; dan/atau b. Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa menyewakan seluruh / sebagian tanah kas desa yang menjadi bagiannya kepada pihak ketiga. Pasal 8 Jangka waktu perjanjian sewa menyewa tanah kas desa antara Kepala Desa atau Perangkat Desa dengan pihak ketiga paling lama 1 (satu) tahun. Pasal 9 Apabila pada saat Kepala Desa atau Perangkat Desa berhenti dari jabatannya, tanah kas desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b masih dalam masa sewa atau masih terdapat tanaman yang belum dapat di panen, maka penyelesaiannya dimusyawarahkan bersama antara Pemerintah Desa, BPD, pihak penyewa dan pihak yang menyewakan. BAB VII PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 10 (1) Kepala Desa atau Perangkat Desa yang diberhentikan dengan hormat dari jabatannya diberikan penghargaan dari Pemerintah Desa dan/atau Pemerintah Kabupaten. 4
(2) Pemberian penghargaan oleh Pemerintah Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa. (3) Tata cara pemberian penghargaan oleh Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 11 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang diberhentikan sementara dari jabatannya diberikan penghasilan sebesar 75 % ( tujuhpuluh lima per seratus) dari penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1). (2) Penjabat Kepala Desa diberikan penghasilan sebesar 75 % (tujuhpuluh lima per seratus) dari penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1). BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 8 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Lurah Desa dan Perangkat Desa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Peraturan Daerah ini ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magetan. Ditetapkan di Magetan pada tanggal 12 September 2007 Plt. BUPATI MAGETAN ttd Diundangkan di Magetan pada tanggal 12 September 2007 H. SH. MIRATUL MUKMININ SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ttd H. SUMANTRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2007 NOMOR 4 5
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA. I. UMUM Bahwa dalam rangka untuk melaksanakan ketentuan Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, untuk mewujudkan ketertiban dalam pemberian penghasilan tetap dan/atau tunjangan perlu di atur kedudukan keuangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa yang diatur dalam Peraturan Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal ini dimaksudkan sebagai penegasan terhadap beberapa istilah yang dipergunakan dalam Peraturan Daerah ini dengan maksud untuk menyamakan pengertian. Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Angka 6 Angka 7 Angka 8 Angka 9 Angka 10 Pasal 2 Yang dimaksud dengan perangkat desa yang menerima penghasilan tetap dalam ketentuan ini tidak termasuk Sekretaris Desa yang berstatus PNS. 6
Ayat (3) Pasal 3 Ayat (3) Pasal 4 Ayat (3) Ayat (4) Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Yang dimaksud pihak ketiga dalam Pasal ini adalah orang perorangan, perusahaan, maupun badan hukum lainnya. Pasal 8 Jangka Waktu mulai berlakunya perjanjian adalah sejak tanggal ditanda tanganinya perjanjian. Pasal 9 Apabila pihak penyewa dan/atau yang menyewakan meninggal dunia, maka dapat diwakilkan kepada Ahli Warisnya. Pasal 10 Apabila Kepala Desa atau Perangkat desa yang bersangkutan berhenti karena meninggal dunia, maka penghargaan diterimakan kepada ahli warisnya. Ayat (3) Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 7