BAB I PENDAHULUAN. dirinya dari suatu keadaan dan sifat masyarakat yang tradisional, dengan keadaan ekonomi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1994: 136 ) mengatakan tujuan dari welfere state ( negara kesejahteraan ) pada hakikatnya

BAHAN TAYANG MODUL 5

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PLEASE BE PATIENT!!!

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pancasila dan Implementasinya

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang dihadapi bangsa Indonesia pada saat ini. Kemiskinan,

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam

IMPLEMENTASI NILAI DAN KEDUDUKAN PANCASILA DALAM UUD 1945

5. Distribusi Distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.

KEADILAN SOSIAL BAGI SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VIII/2010 Tentang UU Kesehatan Tafsiran zat adiktif

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat. disebutkan :

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

DEMOKRASI PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : FAUZAN AZIZ NIM : : M KHALIS PURWANTO, Drs, MM

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Geopolitik

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dan terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil serta mempunyai berbagai bahasa,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 112/PUU-XIII/2015 Hukuman Mati Untuk Pelaku Tindak Pidana Korupsi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gagasan Indonesia. Pembukaan UUD 45. Kuliah Umum Kerjasama Institut Leimena dan Universitas Ciputra Surabaya, y, 28 April 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi. segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas kekuasaan belaka, maka segala kekuasaan negara harus

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RESEPSI KENEGARAAN DALAM RANGKA PERINGATAN HUT PROKLAMASI RI KE 63 TAHUN 2008

Kedudukan Konstitusi. a. Cara Pembentukan

PANCASILA. Pancasila Merupakan Bagian Matakuliah Pengembangan Kepribadian. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruh isi paparan ini dengan mencantumkan sumber kutipan atas nama Komite Ekonomi dan Industri Nasional

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 alinea

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijaksanaan Negara Fakultas TEKNIK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

D E W A N P E R W A K I L A N R A K Y A T D A E R A H D A E R A H I S T I M E W A Y O G Y A K A R T A F R A K S I P D I P E R J U A N G A N

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODUL 5 PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Fokus Media UUD 1945 dan Amandemennya. Bandung: Fokus Media

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

MAKALAH PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA

AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold

PENDIDIKAN PANCASILA

PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI NORMA HUKUM DALAM ETIKA POLITIK GUNA MENCAPAI TUJUAN NEGARA. Oleh : ARFA I

UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1986

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sekolah didirikan untuk mengembang tugas mewujudkan inspirasiinspirasi

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 28/PUU-XIII/2015 Materi Kesehatan Reproduksi Dalam Sistem Pendidikan Nasional

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara berkembang, indonesia sedang giat-giatnya melakukan pembangunan baik dikota maupun di pedesaan. Pembangunan yang dilakukan merupakan rangkaian gerakan perubahan menuju kearah kemajuan. Hal ini tentunya dengan maksud mewujudkan terciptanya suatu lingkungan masyarakat yang adil dan makmur didalam wadah negara kesatuan republik Indonesia. Setiap negara yang sedang berkembang, umumnya berupaya untuk meninggalkan dirinya dari suatu keadaan dan sifat masyarakat yang tradisional, dengan keadaan ekonomi yang terbelakang menuju kearah keadaan yang lebih baik. Dalam alinea 4 pembukaan UUD 1945 disebutkan kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu peemrintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang- undang dasar negara Republik Indonesia yang berdaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi secara terperinci tujuan daan cita- cita bangsa dan negara Indonesia adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Jika berbicara tentang tujuan negara Indonesia, maka dalam bahasa yang lebih singkat bisa dikatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang ingin mewujudkan masyarakat yang

madani. Secara umum masyarakat madani adalah masyarakat yang sejahtera tentram dan juga damai. Ubaedillah & Rozak ( 2010: 234 ) mengatakan masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang ingin menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, jadi semua lapisan masyarakat harus merasakan keadilan itu, baik yang tinggal dipusat kota, didesa dan maupun didaerah pelosok sekalipun. Tatanan pemerintahan yang baik merupakan suatu kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran, kesamaan, dan keseimbangan peran serta adanya saling mengontrol yang dilakukan oleh komponen negara yaitu pemerintah dan rakyat. Komponen ini mempunyai tata hubungan yang sama. Kesamaan ini akan sangat berpengaruh terhadap upaya menciptakan tata pemerintahan yang baik untuk mewujudkan cita- cita negara yang dirangkum dalam perwujudan masyarakat yang madani. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2004 : 24) Karakteristik pemerintahan yang baik adalah berdasarkan literatur yang ada, paling tidaknya memiliki tiga karakterisitik utama yaitu transparasi, penegak hukum dan akuntabilitas. Dalam tatanan pemerintahan yang demokratis, rakyat yang disebut sebagai masyarakat madani ( civil society ) harus memperoleh peran yang utama, hak ini didasari pada kenyataan bahwa dalam sistem yang demokratis kekuasaan tidak hanya ditangan penguasa melainkan ditangan rakyat. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Jika tradisi dan sifat yang menggambarkan tentang masyarakat madani sudah berkembang pesat sebelum negara Indonesia berdiri, maka seharusnya sifat tersebut sebagai

warisan yang berharga untuk mewujudkan masyarakat madani yang secara berkelanjutan akan mewujudkan cita- cita negara Indoensia. Peran Ormas dalam mewujudkan masyarakat yang madani dimasyarakat sangat besar. Karena organisasi bertujan untuk melayani kepentingan umum, tampa perhitungan rugilaba.tujuannya adalah memberikan pelayanan dan bukan memperoleh laba. Jika dilihat dari tujuan dari ormas peran ormas dalam suatu daerah tersebut sangat penting guna mewujutkan kepentingan daerah tersebut. Jika dilihat saat sekarang ini, bagaimana negara Indonesia sudah merdeka selama puluhan tahun akan tetapi masih seperti hidup dizaman penjajahan, yang seolah- olah hidup tanpa pemimpin. Bagaimana hendak mewujudkan masyarakat yang madani jika masih terus seperti ini? Hal ini sangat meprihatinkan bagi semua. Sebagai manusia yang sadar akan kebutuhannya. Semua harus sadar bahwa pembangunan adalah sebuah proses, artinya harus dilaksanakan secara terus- menerus yang dilaksanakan secara sadar dan penuh perencanaan yang akhirnya akan membawa masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik mencakup seluruh aspek kehidupan baik itu aspek social, aspek ekonomi, aspek politik aspek budaya, aspek hankam maupun administrasi yang akan mewujudkan cita- cita negara Indonesia yang sangat dicintai ini. Seperti yang dikemukakan oleh Ubaedy ( 2005 : 48 ) para psikolog olahraga yang sudah bertahuntahun mendampingi para kliennya, menyimpulkan ada kolerasi antara visi dan motivasi.hal itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan sebuah penelitian. Melihat situasi dan kondisi saat ini yang sepertinya semua masyarakat Indonesia lupa akan tujuan negaranya, baik itu aparat pemerintahan beserta jajarannya dan semua lapisan masyarakat. Dan penelitian yang akan peneliti lakukan dimulai dari ormas yang berada didesa hutapuli karena sepertinya warga desa tersebut sangat jauh dari masyarakat kekeluargaan dengan judul Peran Ormas Dalam

Mewujutkan Masyarakat Madani di Desa Hutapuli Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. B. Identifikasi Masalah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan terjadi penelitian yang tidak sesuai, terjerumus dalam banyak masalah yang diteliti, maka perlu ditentunkan ruang lingkupnya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas agar tidak terjadi kesalah pahaman pengertian tentang masalah yaang diteliti, maka penulis mengidentifikasikan masalah ini sebagai berikut : 1. Peran ormas dalam mewujudkan masyarakat madani 2. Hambatan yang ditemukan oleh ormas dalam mewujudkan masyarakat madani 3. Upaya ormas dalam mewujutkan masyarakat madani. C. Batasan Masalah Pembatasan masalah gunanya untuk mempertajam konsep. Sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2009: 396) Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, waktu dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau sosial tertentu, tetapi perlu menentukan focus. Penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Peran Ormas Dalam Mewujutkan Masyarakat Madani di Desa Hutapuli Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Ormas yang diteliti dalam penelitian ini adalah : IMPH ( Ikatan Mahasiswa Peduli Hutapuli )

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada obyek yang diteliti. Untuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap masalah yang dibicarakan maka penulis mengemukakan rumusan masalah penelitian ini adalah Sejauh mana peran yang dilakukan oleh ormas dalam mewujudkan masyarakat madani di Desa Hutapuli Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. E. Tujuan Penelitian Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian yang dilakukan harus tujuan tertentu. Sugiyono (2009 : 397) mengemukakan sebagai berikut Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mangembangkan dan membuktikan pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Memperoleh gambaran faktual mengenai peran ormas dalam mewujutkan masyarakat madani di Desa Hutapuli Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. 2. Untuk mengetahui sejauh mana peran ormas dalam mewujutkan masyarakat madani di Desa Hutapuli Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut diatas maka penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Mendorong ormas dalam meningkatkan perannya untuk mewujudkan masyarakat yang madani. 2. Memberikan masukan kepada ormas dalam mewujutkan masyarakat madani 3. Sebagai bahan masukan pada ormas dalam pembentukan masyarakat yang sejahtera, dan makmur sebagai mana tujuan dan cita-cita negara Indonesia yaitu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 4. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir penulis, bagi penulis lain penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam menerapkan penelitian yang sejenis.