ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG. Oleh : Mohamad Harun. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data dipeoleh dengan meneliti 16 tenaga kerja

BAB III METODE ANALISIS

PRODUKTIVITAS KELOMPOK TENAGA KERJA PADA GEDUNG BERTINGKAT (PEKERJAAN PLESTERAN)

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PROYEK PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN BAB I-1

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis data, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

Volume 14 No. 01 Maret 2013 ISSN :

Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan

ANALISIS PRODUKTIVITAS JUMLAH TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PLESTERAN DINDING DENGAN METODE WORK STUDY NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja pekerja wanita adalah sebagai berikut: manusia, faktor perusahaan, dan faktor lingkungan.

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil analisis data, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

TINJAUAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PEMASANGAN BATU GRANIT (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bukopin Kantor Cabang Solo)

Kata kunci : harga satuan pekerjaan pasangan bata,sni, Work Study.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN PEMBESIAN

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015] Abstrak

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN

PANDANGAN KONTRAKTOR MENGENAI SUMBER DAYA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN ROKAN HULU

Herwi Suryani, et al.pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Pekerja...

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

FAKTOR FAKTOR PENYABAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN ROKAN HULU BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

Jurnal Teknik Sipil ITP Vol. 4 No.1 Januari 2017 ISSN:

EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG

Jalan Perpustakaan Kampus USU, Medan ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

ANALISIS PRODUKTIVITAS TUKANG KERAMIK

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH USIA, PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING BATAKO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengalaman kerja 5-10 tahun, 21 responden dengan pengalaman kerja > 10 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN YANG DISEBABKAN FAKTOR MATERIAL DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS SMK NEGERI 1 SESEAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI KOTA BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

ANALISA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN BIAYA PADA PEKERJAAN PASANGAN RANGKA ATAP PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PANAM VIEW TIPE 48

BAB III METODE PENELITIAN. karena data yang diperoleh berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka

Transkripsi:

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN Noor Irwansyah dan Yuslan Irianie ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN Noor Irwansyah 1 dan Yuslan Irianie 2 1 Program Studi Magister Teknik Sipil UNLAM 2 Faculty of Engineering, LambungMangkurat University ABSTRAK Produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan pekerjaan rangka atap baja ringan menurut SNI adalah berlaku umum tanpa membedakan bentuk atap. Kenyataan sebenarnya adalah bahwa bentuk atap bervariasi. Merupakan hal yang penting untuk melakukan penelitian produktivitas tim tenaga kerja sebenarnya dengan memperhatikan kombinasi diantara bentuk atap dan komposisi tim tenaga kerja. Tujuan dari tesis ini adalah untuk menganalisis nilai produktivitas dan tingkat produktivitas (LUR), menganalisis pengaruh faktor-faktor produktivitas terhadap nilai produksi, dan mengetahui pengaruh kombinasi tersebut terhadap upah tim tenaga kerja. Nilai produktivitas dianalisis dengan cara mencatat waktu tim tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan rangka atap baja ringan per unit rumah. Lokasi penelitian adalah perumahan Citra Land dan Bunyamin Resident. LUR dianalisis dengan metode productivity rating, di mana waktu pengamatan dikelompokkan menjadi essential contributory work (waktu kontribusi), effective work (waktu bekerja efektif), dan not useful work (waktu bekerja tidak efektif). Faktor-faktor produktivitas dinyatakan oleh tujuh variabel penelitian, yaitu kondisi lapangan dan sarana bantu (X 1), keahlian tenagakerja (X 2), pengalaman kerja (X 3), kesesuaian upah (X 4), kesehatan tenaga kerja (X 5), koordinasi dan perencanaan (X 6), dan manajerial (X 7) yang diukur dengan berdasarkan persepsi dan dianalisis dengan menggunakan Skala Likert. Dari hasil uji validitas hanyaada satu variabel yang tidak valid, yaitu variabel kesehatan tenaga kerja (X 5). Upah tim tenaga kerja per meter persegi rangka atap baja ringan dianalisis dengan cara menghitung upah tim tenaga kerja rata-rata per meter persegi rangka atap baja ringan. Hasil penelitian memberikan nilai produktivitas tertinggi sebesar 60,7 m 2 /hari, LUR sebesar 87,2 %, dan upah tim tenaga kerja terkecil sebesar Rp 8.023,53/m 2, yaitu dengan kombinasi bentuk atap pelana dengan 3 tukang ahli dan 1 pelayan. Variabel koordinasi dan perencanaan (X 6) memberikan pengaruh terbesar terhadap nilai produktivitas tenaga kerja dengan nilai interpretasi 81,70 %, yang berarti sangat berpengaruh. Kata Kunci: Produktivitas, Rangka Atap Baja Ringan, Tenaga Kerja, dan Upah Tim Tenaga Kerja. 1. PENDAHULUAN Rangka atap rumah mengalami perkembangan teknologi bahan yaitu dengan diciptakannya bahan rangka atap baja ringan sebagai alternatif pengganti kayu. Ketersediaan rangka atap baja ringan sudah diproduksi secara masal dengan teknologi tinggi serta terstandarisasi. Di Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan Selatan pada khususnya selama ini perhitungan tenaga kerja rangka atap baja ringan mengacu pada pedoman Standar Nasional Indonesia (SNI). Di dalam SNI tersebut terdapat koefisien yang bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja rangka atap baja ringan yang dijadikan standar acuan produktivitas tenaga kerja bagi Para Pihak (Owner, Kontraktor, Konsultan Perencana, dan Konsultan Pengawas ) khususunya pada proyek-proyek pemerintah. SNI berlaku umum di lapangan tanpa membedakan faktor kombinasi bentuk rangka atap dengan komposisi tenaga kerja tim. Padahal pada kenyataan sebenarnya kombinasi bentuk atap dan komposisi tenaga kerja tim dilapangan bervariatif. Bagi pihak pelaksana, penggunaan SNI untuk menghitung produktivitas tenaga kerja 44 Vol. 4 No. 2 (2015) pp. 44-49

Volume 4 Nomor 2 tim pada pelaksanaan pekerjaan rangka atap baja ringan sulit untuk diterapkan di lapangan mengingat kenyataan sebenarnya bentuk atap bervariasi. Kebutuhan tenaga kerja rangka atap baja ringan dengan komposisi tenaga kerja tim yang tidak bisa dipukul rata untuk bentuk atap yang berbeda khususnya untuk proyek perumahan sekala besar. Secara ekonomi penentuan komposisi tenaga kerja berkaitan dengan biaya sehingga mempengaruhi efisiensi dan efektifitas penggunaan tenaga kerja di lapangan. Perencanaan tenaga kerja yang kurang baik akan mengakibatkan bermacam-macam persoalan dan masalah-masalah yang menjurus pada kerugian atau penggunaan dana yang kurang bermanfaat dan kesulitankesulitan lainnya. Untuk mencapai tenaga kerja yang berdaya guna dan berhasil guna yang sering diistilahkan dengan produktivitas tenaga kerja yang maksimal maka kita juga perlu memperkirakan biaya tenaga kerja yang akan digunakan pada waktu kita membuat rencana teknis dengan beberapa alternatif pada rencana pelaksanaan. Alternatif yang paling menguntungkan dan paling baik dipandang dari segala segi yang diambil untuk pelaksanaan pekerjaan. Tingkat produktivitas tenaga kerja merupakan faktor mendasar yang mempengaruhi kemampuan bersaing dalam industri konstruksi. Tingkat produktivitas merupakan ukuran untuk mengetahui efektivitas tenaga kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dinyatakan dalam persentase. Tenaga kerja dikatakan bekerja efektif apabila memiliki tingkat produktivitas (LUR) melebihi 50 %. Tingkat produktivitas (LUR) berbanding lurus dengan waktu penyelesaian. Nilai produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan konstruksi rangka atap baja ringan skala keci tidak begitu memberikan implikasi yang signifikan terhadap pekerjaan secara keseluruhan. Kalau dilakukan dalam skala besar nilai produktivitas tenaga kerja menjadi penting karena secara kumulatif memberikan pengaruh terhadap biaya. Maka mengetahui nila produktivitas tim tenaga kerja dan tingkat produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan konstruksi rangka Vol. 4 No. 2 (2015) pp. 43-49 atap baja ringan dengan kombinasi variasi bentuk rangka atap dan komposis anggota tim tenaga kerja pada perumahan menjadi hal yang penting untuk diangkat di dalam penelitian. Hasil penelitian ini nantinya dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan di lapangan pada proyek perumahan dalam berbagai skala pekerjaan. Selain itu penelitian ini juga menganalisis variable-variabel yang mempengaruhi tingkat produktivitas tim tenaga kerja tersebut serta implikasinya terhadap biaya tenaga kerja. 2. METODE PENELITIAN Untuk menganalisa nilai produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan rangka atap baja ringan pada perumahan yaitu dengan menghitung waktu yang diperlukan untuk membuat rangka atap baja ringan satu buah rumah dengan luasan tertentu dari mulai mengukur, memotong dan merangkai (dengan baut khusus) kuda-kuda dari bahan baja ringan, mendirikan kuda-kuda serta menyetelnya, memasang reng dari bahan baja ringan dan menyatukannya dengan kuda-kuda yang telah berdiri. Pekerjaan ini dilakukan oleh tukang ahli dibantu pelayan yang fungsinya melayani tukang ahli dalam proses pekerjaan rangka atap baja ringan dari awal sampai rangka atap baja ringan siap untuk dipasang penutup atap dengan variasi kombinasi bentuk atap (limas atau pelana) dan komposisi tim tenaga kerja (2 tukang ahli dan 2 pelayan atau 3 tukang ahli dan 2 pelayan atau 3 tukang ahli dan 1 pelayan). Untuk menganalisis tingkat produktivitas tenaga kerja (LUR) rata-rata tim tenaga kerja pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi rangka atap baja ringan menggunakan metode productivity rating, dimana aktivitas tenaga kerja diamati dan mencatat waktu yang dibutuhkan (menit) yang terbagi atas tiga kelompok waktu yaitu 1. Essential contributory work seperti waktu menunggu tukang yang lain dengan tidak bekerja, mengangkut peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan, membaca gambar proyek, menerima instruksi pekerjaan, dan mendiskusikan pekerjaan. 45

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN Noor Irwansyah dan Yuslan Irianie 2. Effective work (pekerjaan efektif) seperti waktu disaat tenaga kerja melakukan pekerjaannya di zona pekerjaan. 3. Not useful (pekerjaan tidak efektif) seperti waktu meninggalkan zona pengerjaan, berjalan di zona pengerjaan dengan tangan kosong dan mengobrol sesama tenaga kerja. Data primer diperoleh langsung dari sumber pertama dengan wawancara serta pemberian kuesioner secara langsung kepada tim tenaga kerja (tukang ahli dan pelayan) yang terdiri dari beberapa komposisi tim tenaga kerja yang merupakan tenaga kerja rangka atap baja ringan pada proyek perumahan yang ada di Kalimantan Selatan. Pengamatan lapangan dilakukan pada proyek perumahan yang ada di Kalimantan Selatan dan lokasi sampel yang dipilih adalah Perumahan Bun Yamin Resident dan Perumahan Citra Land dengan waktu pengamatan dari pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 12.00 wita, waktu istirahat pukul 12.00 wita sampai pukul 13.00 wita, dan waktu bekerja kembali pada pukul 14.00 wita sampai dengan pukul 17.00 wita dengan waktu kerja selama 8 jam. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian telah dilakukan terhadap 54 tim tenaga kerja dengan bentuk atap limas 27 tim tenaga kerja dan bentuk atap pelana 27 tim tenaga kerja yang masing masing terbagai atas 9 tim tenaga kerja untuk setiap komposisi anggota tim tenaga kerja. Dari hasil olah data penelitian diperoleh nilai produktivitas tim tenaga kerja rangka atap baja ringan tertinggi terdapat pada tim tenaga kerja dengan komposisi 3 tukang ahli dan 1 pelayan dengan bentuk atap pelana yaitu sebesar 60,7 m 2 /hari dan tingkat produktivitas tenaga kerja rata-rata (LUR) tim sebesar 87,2 % dengan syarat minimum LUR sebesar 50 % (kombinasi tim tenaga kerja efektif untuk bentuk atap pelana). Sedangkan untuk nilai produktivitas terendah dari hasil penelitian ini terdapat pada tim dengan komposisi tenaga kerja 2 tukang ahli dan 2 pelayan dengan bentuk atap limas yaitu sebesar 40,0m 2 /hari dengan tingkat produktivitas tenaga kerja (LUR) rata-rata tim sebesar 83,3% (kombinasi tim tenaga kerja efektif untuk bentuk atap limas). Untuk besarnya biaya tim tenaga kerja rangka atap baja ringan dengan beberapa variasi kombinasi bentuk atap dan komposisi tim tenaga kerja yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh biaya tim tenaga kerja terendah sebesar Rp. 450.000,00 per hari dengan nilai borongan sebesar Rp. 1.200.000,00 per proyek dengan bentuk atap yang pelana dan komposisi tim tenaga kerja 3 tukang ahli dan 1 pelayan. 3.1 Tingkat Produktivitas (LUR) dan Nilai Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 54 tim tenaga kerja dengan bentuk atap limas 27 tim tenaga kerja dan bentuk atap pelana 27 tim tenaga kerja yang masing masing terbagai atas 9 tim tenaga kerja untuk setiap kombinasi bentuk atap dan komposisi anggota tim tenaga kerja dan lamanya pengamatan sesuai dengan waktu penyelesaian pekerjaan rangka atap baja ringan dilapangan dengan rata-rata jam kerja per hari 8 jam yaitu dari pukul 08.00 wita s.d 12.00 wita dan dilanjutkan kembali pada pukul 14.00 wita s.d 18.00 wita. Dengan analisis data statistik maka tingkat produktivitas tenaga kerja (LUR) masingmasing tim tenaga kerja didapat dengan ratarata sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1 berikut. NO 1. 2. 3. Tabel 1. Hasil Perhitungan LUR dan Nilai Produktivitas Tenaga Kerja BENTUK ATAP LIMAS KOMPOSISI TENAGAKERJA LUR NILAI PRODUKTIVITAS 2 tukang ahli dan 2 pelayan 83,8% 40,0 m2/hari 3 tukang ahli dan 2 pelayan 84,1% 44,2 m2/hari 3 tukang ahli dan 1 pelayan 84,5% 44,8 m2/hari Rata-rata 84,13% 43,0 m2/hari 46 Vol. 4 No. 2 (2015) pp. 44-49

Volume 4 Nomor 2 NO 4. 5. 6. BENTUK ATAP PELANA Tabel 1 (lanjutan) KOMPOSISI TENAGA KERJA LUR NILAI PRODUKTIVITAS 2 tukang ahli dan 2 pelayan 85,0% 48,4 m2/hari 3 tukang ahli dan 2 pelayan 86,2% 57,9 m2/hari 3 tukang ahli dan 1 pelayan 87,2% 60,7 m2/hari Rata-rata 86,13% 55,66 m2/hari Dari Tabel 1 disimpulkan bahwa LUR dan nilai produktivitas tim tenaga kerja rangka atap baja ringan terbesar pada penelitian ini terdapat pada kombinasi bentuk atap pelana dan komposisi tenaga kerja 3 tukang ahli dan 1 pelayan dengan LUR 87,2% dan nilai produktivitas 60,7m 2 /hari. 3.2 Pengaruh Faktor-Faktor Produktivitas tarhadap Nilai Produksi Tenaga Kerja Melalui uji validitas menunjukan bahwa jawaban kuesioner yang memenuhi validitas yang disyaratkan ada enam variabel penelitian dari tujuh varibel penelitian yang telah dilakukan yaitu kondisi lapangan dan sarana bantu (X1), keahlian tenaga kerja (X2), pengalaman kerja (X3), kesesuaian upah (X4), koordinasi dan perencanaan (X6), dan manajerial (X7) sedangkan variabel kesehatan tenaga kerja (X5) tidak memiliki nilai validitas yang cukup karena nilai koefisien korelasi product momennya 0,167 dan ini lebih kecil dari r tabel = 0,329. Kemudian enam variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut dilakukan uji realibilatas dengan Metode Alpha Cronbach melalui program SPSS VERSI 17 dan diperoleh koefisien realibilitas hitung total 0,707 yang melebihi koefisien realibilitas tabel = 0,329 (rhitung > rtabel), maka disimpulkan instrument reliabel. Dari hasil Uji Normalitas data dengan menggunakan program SPSS VERSI 17 diperoleh nilai signifikan hitung 0,228, ini lebih besar dari nilai = 0,05 artinya data penelitian ini berdistribusi normal. Dengan menggunakan Skala Likert dengan interpretasi skala pengaruh berdasarkan Tabel dapat dihitung nilai interpretasi akhir untuk menentukan ukuran atau tingkat pengaruh dari keenam faktor produktivitas terhadap nilai produksi tenaga kerja rangka atap baja ringan yang dirangkum pada Tabel 2. Tabel 2. Pengaruh Faktor-faktor Produktivitas Tenaga Kerja Dari ke enam variabel penelitian yang digunakan dapat dilihat bahwa faktor koordinasi dan perencanaan memberikan pengaruh terbesar terhadap nilai produksi tenaga kerja rangka atap baja ringan di Vol. 4 No. 2 (2015) pp. 43-49 lapangan dengan nilai interpretasi 81,70 %, katagori pengaruh instrumen sangat berpengaruh, dan interpretasi skala pengaruh sangat kuat. 47

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN Noor Irwansyah dan Yuslan Irianie 3.3 Pengaruh variasi kombinasi bentuk atap dan komposisi tim tenaga kerja terhadap upah tim tenaga kerja Tabel 3. Pengaruh Variasi Kombinasi Bentuk Atap dan Komposisi Tim Tenaga Kerja Terhadap Biaya Tim Tenaga Kerja Upah harian tukang ahli rata-rata adalah sebesar Rp. 125.000,00 dan pelayan sebesar Rp. 75.000,00. Hasil perkalian waktu penyelesaian rangka atap baja ringan per unit rumah dengan besaran upah tim tenaga kerja (upah tukang ahli dan pelayan) terkecil rata-rata Rp. 450.000,00 per hari diperoleh upah per unit rumah sebesar Rp. 1.200.000,00 untuk bentuk atap pelana dengan komposisi tim tenaga kerja 3 tukang ahli dan 1 pelayan. Dengan luas rangka atap baja ringan rata-rata per unit rumah pada penelitian ini sebesar m 2 maka diperoleh upah tim tenaga kerja sebesar Rp.8.023,53/m 2 dengan cara membagi upah per unit rumah per luasan unit rumah rata-rata. Kesimpulan hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 3. NO 1. 2. 3. Tabel 3. Pengaruh Variasi Kombinasi Bentuk Atap dan Komposisi Tim Tenaga Kerja Terhadap Upah Tim Tenaga Kerja BENTUK ATAP LIMAS LUAS ATAP RATA-RATA (M 2 ) KOMPOSISI TENAGA KERJA 2 tukang ahli dan 2 pelayan 3 tukang ahli dan 2 pelayan 3 tukang ahli dan 1 pelayan UPAH RATA- RATA PER UNIT RUMAH Rp.1.511.111,00 Rp.1.808.333,00 Rp.1.600.000,00 UPAH PER (Rp./m 2 ) Rp.10.103,71/m 2 Rp.12.091,02/m 2 Rp.10.698,04/m 2 4. 5. 6. PELANA 2 tukang ahli dan 2 pelayan 3 tukang ahli dan 2 pelayan 3 tukang ahli dan 1 pelayan Rp.1.244.444,00 Rp.1.400.000,00 Rp.1.200.000,00 Rp.8.320,70/m 2 Rp.9.360,79/m 2 Rp.8.023,53/m 2 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa 1. Hasil analisis nilai produktivitas produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan pekerjaan rangka atap baja ringan pada perumahan di Kalimantan Selatan diperoleh nilai peroduktivitas tenaga kerja tertinggi sebesar 60,7 m2/hari dan tingkat produktivitas tenaga kerja (LUR) tim tenaga kerjanya diperoleh 87,2% dengan kombinasi bentuk atap pelana dan komposisi tenaga kerja 3 tukang ahli dan 1 pelayan. 2. Hasil analisis faktor-faktor produktivitas tenaga kerja terhadap nilai produksi tenaga kerja pada pelaksanaan pekerjaan rangka atap baja ringan dengan a. Uji validitas menunjukan bahwa jawaban kuesioner yang memenuhi validitas yang disyaratkan ada enam variable penelitian dari tujuh varibel penelitian yang dilakukan yaitu 48 kondisi lapangan dan sarana bantu (X1), keahlian tenaga kerja (X2), pengalaman kerja (X3), kesesuaian upah (X4), koordinasi dan perencanaan (X6), dan manajerial (X7) sedangkan variabel kesehatan tenaga kerja (X5) tidak memiliki nilai validitas yang cukup. b. Koefisien korelasi product momennya 0,167 dan ini lebih kecil dari rtabel = 0,329. c. Hasil Ujian Realibilitas data dengan Metode Alpha Cronbach diperoleh nilai koefisien realibilitas hitung total 0,707, nilai ini lebih besar dari koefisien realibilitas tabel 0,329 (rhitung>rtabel), maka disimpulkan bahwa instrument terbukti reliabel. d. Hasil Uji Normalitas data diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,228, nilai ini lebih besar dari nilai = 0,05 dan sebaran data penelitian berada disekitar garis diagonal. Dari kedua output ini disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Vol. 4 No. 2 (2015) pp. 44-49

Volume 4 Nomor 2 d. Faktor koordinasi dan perencanaan memberikan pengaruh terbesar terhadap nilai produksi tenaga kerja rangka atap baja ringan di lapangan dengan nilai interpretasi 81,70%, katagori pengaruh instrumen sangat berpengaruh, dan interpretasi skala pengaruh sanga tkuat. 3. Upah tim tenaga kerja terkecil rata-rata hasil penelitian ini sebesar Rp.450.000,00 per hari atau Rp.1.200.000,00 per unit rumah atau Rp.8.023,53/m 2 dengan bentuk atap pelana dengan komposisi tim tenaga kerja 3 tukang ahli dan 1 pelayan DAFTAR RUJUKAN Aprilia, T. 2010. Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Struktur Rangka Atap Baja Ringan. Tesis Master, Universitas Sebelas Maret. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Bandung, Alfabeta. Andi and W. Komputer. 2012. Solusi Praktis dan Mudah Menguasai SPSS 20 untuk Pengolahan Data. Semarang, Andi Wahana Komputer. Dajan, A. 1986. Pengantar Metode Statistik Jakarta-Barat, PT. Pustaka LP3ES. Ervianto. I, W.2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Ervianto. I, W. 2008. "Pengukuran Produktivitas Kelompok Pekerja Bangunan Dalam Proyek Konstruksi (Study Kasus Proyek Gedung Beringkat di Surakarta)." Teknik Sipil 9 31-42. Handoko, T. H. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta, BPFE. Martono, N. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta, Rajawali Pers. Muzayanah, Y. 2008. Pemodelan Proporsi Sumber Daya Proyek Konstruksi, Universitas Diponegoro. Nasir, M. 2005. Metodologi Penelitian. Bogor, Graha Indonesia. Oglesby, C. H., H. W. Parker. 1989. Productivity Improvement In Construction. New York, Mc.Graw-Hill Collage. Pemerintah Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1992 T. P. d. Permukiman. Pemerintah Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002. t. B. Gedung. Prabawati, A. 2010. Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian dengan SPSS VERSI 17.00. Yogyakarta, Andi. Rachmawati, I. K. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, CV. Andi Offset. Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung, Alfabet. Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Candi Gebang Permai Blok R/6,Yogyakarta, Graha Ilmu. Sinungan, M. 2009. Produktiviats Apa dan Bagaimana. Jakarta, Bumi Aksara. Soeharto, I.2001. Manajemen Proyek Jilid 2. Jakarta, Erlangga. Subagyo, P. and Djarwanto. 2011. Statistik Induktif. Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabet. Sugiyono and E. Wibowo. 2004. Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for windows. Bandung, Alfabeta. Tangoro, D., A. S. Somaatmadja. 2005. Teknologi Bangunan. Jakarta, Universitas Indonesia. Wibowo, M. A. and M. J. Mawdesley. 2002. Systems Modelling To Evaluate The effect Of Labour Intensive Construction. Bali-Indonesia. Vol. 4 No. 2 (2015) pp. 43-49 49