BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. data dari situs resmi Bank Umum Syariah terkait. Karena disitus tersebut terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

METODE PENELITIAN. dibursa efek Indonesia dari periode yang diakses dari bulan Maret

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan pada bab sebelumnya dan memaparkan hasil hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada BPR yang ada di Propinsi Riau, baik yang berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Bank Indonesia pada tahun yaitu Bank Mandiri syariah,bni, BRI,

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan perusahaan yang terdaftar di LQ-45 merupakan perusahaanperusahaan

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR). Jika merujuk pada tujuan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:13) bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3.2. Lokasi Penelitian Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk membahas permasalahan, maka penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 3.3. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan tertentu yang ditetapkan peneliti untuk diamati dan kemudian ditarik kesimpulan (Sujarweni, 2015:80). Dalam penelitian ini, objek 29

30 penelitian yang telah ditentukan adalah bank umum syariah yang telah terdaftar di OJK. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Syariah yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2013-2016, dimana tercatat sebanyak 12 Bank Umum Syariah pada periode tersebut. Sebanyak dari 12 Bank Umum Syariah yang tercatat dalam periode diatas hanya ada 8 Bank Umum Syariah yang memiliki laba. Sehingga sebanyak 8 BUS dikalikan periode penelitian sebanyak 4 tahun yang kemudian berjumlah 32 data panel. Tabel 3.1 Sampel Penelitian No Nama Bank 1 BNI SYARIAH 2 BANK MEGA SYARIAH 3 BANK MUAMALAT INDONESIA 4 BCA SYARIAH 5 BRI SYARIAH 6 BANK PANIN SYARIAH 7 BANK SYARIAH BUKOPIN 8 BANK TABUNGAN PENSIUNAN SYARIAH Sumber : Otoritas Jasa Keuangan,data diolah. 3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara lebih rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut :

31 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel No Variabel Konsep Indikator Skala Pengukuran 1 Loan To Deposit Ratio (LDR) Rasio Untuk Mengukur Komposisi Jumlah Kredit Yang Diberikan Dibandingkan Dengan Jumlah Dana Masyarakat Yang Berhasil Dihimpun Oleh Bank. (Kasmir, 2014) LDR = Jumlah Kredit Dana Pihak Ketiga x 100% Jumlah kredit yang berikandari total DPK yang diperoleh nasabah dan disalurkan kembali ke nasabah lainnya. Data diambil pada Rasio Kinerja Keuangan pada Laporan Keungan pada Bank Umum Syariah Data dalam bentuk persentase. Persentase 2 Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio kinerja bank yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. (Dendawijaya, 2009). Modal Bank CAR = x100% ATMR Modal Sendiri Bank Aktiva Tertimbang Menurut Risiko dimana nilai aktiva yang rentan terkena risiko seperti kredit yang diberikan. Data diabil pada Rasio Kinerja Keuangan pada Laporan Keungan Publikasi pada Bank Umum Syariah Data dalam bentuk persentase. Persentase 3 Non Performig Loan (NPL) Perbandingan antara total kredit bermasalah terhadap kredit yang diberikan. (Dendawijaya, 2009) NPL = Jumlah Kredit Bermasalah Total Kredit x 100% Jumlah kredit macet dibandingkan total kredit. Data diambil pada Rasio Kinerja Keuangan pada Laporan Keungan Bank Syariah Data dalam bentuk persentase. Persentase ROA = Laba Bersih Total Aktiva x 100% 4 Return On Asset (ROA) Rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan (Dendawijaya, 2009) Laba bersih dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki bank. Aktiva produktif yaitu seluruh aset yang dimiliki bank untuk menghasilkan pendapatan seperti kredit. Data diambil pada Rasio Kinerja Keuangan pada Laporan Keungan Bank Umum Syariah Persentase

32 Data dalam bentuk persentase. 5 Biaya Operasional (BOPO) Rasio yang menunjukkan besaran perbandingan antara beban atau biaya operasional terhadap pendapatan operasional suatu bank pada periode tertentu. (Dendawijaya, 2009) Beban Operasional BOPO = x 100% Pendapatan Operaional Biaya operasional yang digunakan untuk memperoleh pendapatan operasional seperti biaya dana yang harus dibeli atau dikeluarkan bank untuk memperoleh pendapatan. Data diambil pada Rasio Kinerja Keuangan pada Laporan Keungan Bank Umum Syariah Data dalam bentuk persentase. Persentase 3.5. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data dokumen. Data dokumen merupakan data yang berupa catatan-catatan atau dokumen tertentu. Penelitian ini mengambil data dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah Periode 2013-2016. Berdasarkan jenis data yang digunakan, maka sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, baik yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Umum Syariah pada tahun 2013-2016. Data diperoleh dengan mengakses situs website bank umum syariah terkait. 3.6. Teknik Pengambilan Data Data dalam penelitian ini diambil dengan teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen-dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan. Pada penelitian ini peneliti

33 terlebih dahulu mengumpulkan laporan keuangan Bank Umum Syariah melalui website publikasi laporan keuangan yang telah disampaikan sebelumnya. Kemudian, peneliti mengutip item-item tertentu yang telah disebutkan dalam definisi operasional variabel untuk diolah lebih lanjut. Langkah selanjutnya yaitu pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan membuat kertas kerja tabulasi data penelitian. 3.7. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi. analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas atau bebas) dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati dalam Ghozali, 2013;50). Data yang terkumpul dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan metode sebagai berikut : 3.7.1. Uji Asumsi Klasik Model regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik.apabila model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang diujikan, maka persamaan regresi yang diperoleh tersebut tidak efisien untuk menggeneralisasikan hasil penelitian yang berupa sampel ke populasi karena akan terjadi bias yang artinya hasil penelitian bukan semata pengaruh dari variabel-

34 variabel yang diteliti tetapi ada faktor pengganggu lainnya yang ikut mempengaruhinya. Adapun uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Apabila model yang digunakan terjadi normalitas, autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas maka regresi penaksir tidak efisien, peramalan berdasarkan regresi tersebut akan bias dan uji baku yang umum untuk koefisien regresi menjadi valid. 3.7.1.1. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2013;105) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang variabel bebasnya berkorelasi dengan variabel bebas lainnya. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF). Semakin tinggi VIF dan semakin kecil tolerance value mengindikasikan bahwa multikolinearitas di antara variabel independen semakin tinggi. Batas nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Tolerance > 0.1 atau sama dengan VIF < 10.

35 3.7.1.2. Uji Autokorelasi Autokorelasi artinya terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui tenggang waktu. Hal ini berarti bahwa nilai variabel saat ini berpengaruh terhadap nilai variabel lain pada masa yang akan datang. Jika dalam suatu model regresi terdapat autokorelasi maka akan menyebabkan varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasi dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel Independent tertentu. Untuk mendiagnosis ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan dengan cara melakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson (Uji DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada auto korelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 3.7.1.3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung masalah heteroskedastisitas atau homokedastisitas.

36 Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang tinggi. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedastisiitas dengan Uji Park. Ghozali (2013;141) uji glesjer dapat dilakukan dengan cara meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan masing-masing variabel independen. 1. Melakukan perhitungan residual pada persamaan regresi liner berganda. 2. Mengabsoultkan nilai residual. 3. Menguadratkan nilai residual (U 2 i) 4. Meregresikan nilai residual (U 2 i) sebagai variabel dependen dan variabelvariabel independen. Adapun kriteria Uji Park menurut Ghozali (2013;142) adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai probabilitas > 5% (0,05) maka dikatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 2. Jika nilai probabilitas < 5% (0,05) maka dikatakan terjadi gejala heteroskedastisitas. 3.7.1.4. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013;160). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji

37 Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui residual dalam model regresi menyebar normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas menggunakan probabilitas, yaitu: a) Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal. b) Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal. 3.7.2. Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sugiyono (2012;277) mengatakan bahwa Regresi linear bergandadigunakan memprediksi hasil variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen dimanipulasi. Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan regresi mengunakan standardized beta. Proses analisisnya dilakukan dengan program SPSS, menurut Ghozali (2013;99) formulasinya adalah : Y= α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 +ε Keterangan : Y = Loan to Deposit Ratio (LDR) α = Alpha X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR) β1- β4 = Koefisien Regresi X2 = Non Performing Loan (NPL) ε = Error X3 X4 = Return On Assets (ROA) = Biaya Operasional (BOPO) 3.7.3. Goodness Of Fit Ketetapan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit. Secara statistik dapat diukur dengan prosedur pengujiannya sebagai berikut :

38 3.7.3.1. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0<R 2 <1). Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti vaiabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013;97). 3.7.3.2. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalan model mempunyai pengaruh secara bersama-bersama terhadap variabel dependen. Apabila nilai probabilitas Fhitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi layak, sedangkan apabila nilai probabilitas Fhitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak (Iqbal, 2015;24). 3.7.3.3. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t) Analisis koefisien regresi digunakan untuk melakukan pengujian berpengaruhnya variabel bebas variabel CAR, NPL, ROA dan BOPO pada variabel terikat LDR bank umum syariah masing-masing dengan menggunakan uji t. Hipotesis :

39 Ha : β > 0 : artinya variabel independen (CAR dan ROA) bepengaruh positif dan variabel independen (NPL dan BOPO) berpengaruh negatif terhadap variabel dependen (LDR) Ho : β < 0 : artinya varibel independen (CAR dan ROA) tidak berpengaruh positif dan variabel indipenden (NPL dan BOPO) tidak berpengaruh negatif terhadap variabel dependen (LDR). Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstanta. Jika nilai signifikansi 0,05 maka variabel bebas (CAR dan ROA) berpengaruh positif signifikan dan variabel bebas (NPL dan BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel terikat (LDR), sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel bebas (CAR, NPL, ROA dan BOPO) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (LDR).