BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, dimana pada satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H 2 O, dimana satu molekul air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanah membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga jika menggunakan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan

GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas

kimia Yang berbeda untuk masing-masing lapisan tanah. Disamping itu, pengotoran juga masih terus berlangsung. Terutama pada permukaan air yang dekat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

PENENTUAN KUALITAS AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

Spektrofotometer UV /VIS

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memadai.selain merupakan sumber daya alam, air juga merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup, baik pada tumbuh tumbuhan ataupun pada hewan ( termasuk di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BIOAKUMULASI LOGAM Fe OLEH CACING AKUATIK DALAM PROSES REDUKSI LUMPUR

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

Mengapa Air Sangat Penting?

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: ANA KUSUMAWATI

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas manusia memerlukan air, seperti

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB IV HASIL PENGAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air adalah zat yang sangat dibutuhkkan oleh semua makhluk hidup termasuk

STUDI FENOMENA AIR HITAM DAN AIR PUTIH

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen utama bagi semua mahluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang

KIMIA TERAPAN DALAM PRESPEKTIF AGRO INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, dimana pada satu molekul air memiliki dua atom hidrogen yang berikatan kovalen pada atom oksigen. Secara fisik air tidak memiliki warna, tidak berasa, dan tidak berbau. Air juga dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air). Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Semua makhluk hidup membutuhkan air (Nurhayati,2013). Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan zat-zat kimia yang larut dalam air seperti gula, garam, asam, gas dan banyak molekul organik. Air sangat essensial dalam kelangsungan proses biokimia semua makhluk hidup, contohnya pada energi listrik, aktivitas rumah tangga, tehnologi pangan, sebagai sumber air bersih dan air minum (Hafni,2012). 2.1.1 Sifat air Sifat air dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Sifat fisik air dapat berupa tiga wujud yaitu padatan, cairan, dan gas. Sifat kimia air mempunyai ph 7 (netral), tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya. Sifat biologis air yaitu di dalam perairan selalu terdapat kehidupan flora dan fauna (Hafni,2012). 7

8 2.1.2 Sumber air Sumber sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan air bersih dan air minum adalah: a. Air angkasa yaitu air yang berasal dari atmosfir,seperti hujan dan salju. b. Air permukaan yaitu air rawa, air sungai, dan air danau. c. Air tanah yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. 2.1.3 Pembagian air Di alam ini banyak sekali sumber air, pembagian tersebut dapat dibedakan dari macam, letaknya dan kemurniannya, air dapat digolongkan sebagai berikut: a. Air Angkasa Air angkasa jumlahnya sangat terbatas dipengaruhi antara lain oleh musim, intensitas dan distribusi hujan. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh letak geografis suatu daerah dan lain-lain. Kualitas air angkasa sangat dipengaruhi oleh kualitas udara atau atmosfer di daerah tersebut. Umumnya kualitas air hujan relatif baik namun belum mengandung mineral dan sifatnya mirip air suling. Air hujan biasanya banyak dimanfaatkan apabila sukar memperoleh atau terkendala dengan air tanah serta air permukaan pada daerah yang bersangkutan. Pemanfaatan air hujan biasanya bersifat individual. Caranya air hujan yang turun dari talang dan genting rumah ditampung pada tandon. b. Air permukaan Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi, meliputi air sungai, danau, waduk, telaga, rawa. Air permukaan berasal dari air hujan yang mengalir melalui saluran saluran ke dalam sungai atau danau. Air permukaan ini

9 biasanya sudah terkontaminasi oleh berbagai macam kotoran, bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu. c. Air Tanah Air tanah adalah air permukaan yang meresap ke dalam tanah dan akan menjadi air tanah. Air tanah terbagi atas tiga yaitu : 1). Air tanah dangkal Air tanah dangkal berasal dari lapisan air didalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan ini dari permukaan tanah dari tempat satu ke tempat lainnya berbeda beda. Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini biasanya masih belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu perlu direbus dulu sebelum dijadikan air minum. 2). Air tanah dalam Air tanah dalam yaitu air yang berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari permukaan tanah biasanya lebih dari 15 meter. Oleh karena itu, sebagian besar air sumur ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung ( tanpa melalui proses pengolahan). 3). Mata air Air yang keluar dari mata air ini berasal dari tanah yang muncul secara alamiah dan biasanya terletak di lereng-lereng gunung atau sepanjang tepi pantai. 2.1.4 Kualitas air Kualitas air menurut kegunaannya digolongkan menjadi :

10 a. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. b. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. c. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk kepwrluan perikanan dan peternakan. d. Golongan D, yaitu air yang dapa dipergunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industry, dan PLTA. 2.1.5 Pencemaran air Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 mengenai pengelolaan kualitas air dan pencemaran air menyatakan bahwa, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas perairan turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air menurut surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu lingkungan adalah : masuk atau di masukannya mahluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.(pasal 1). Dalam kehidupan sehari hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lainnya. Air bersih harus mempunyai standart B3 ( tidak berwarna, berbau dan beracun).

11 Pencemaran air adalah penyimpangan sifat sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. (Nurhayati,2013). Pencemaran air dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: a. Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa anorganik. b. Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan materi tersuspensi. c. Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba patogen, lumut, dan tumbuhtumbuhan air. 2.2 Cangkang telur bebek Cangkang telur bebek adalah bagian terluar dari telur bebek yang berfungsi memberi perlindungan bagi komponen-komponen isi telur dari kerusakan, baik secara fisik, kimia maupun mikrobiologis. Komposisi cangkang telur secara umum terdiri atas air (1,6%) dan bahan kering (98,4%). Dari total bahan kering yang ada, dalam cangkang telur terkandung unsur mineral (95,1%) dan protein (3,3%). Berdasarkan komposisi mineral yang ada, maka cangkang telur tersusun atas kristal CaCO3 (98,43%), MgCO3 (0,84%) dan Ca3(PO4)2 (0,75%) (Yuwanta,2010). Tabel 2. Berat absolut dan relatif dari mineral penyusun cangkang telur Sumber : Yuwanta ( 2010 ) Mineral % dari berat total g / berat total Kalsium ( Ca ) 37,30 2,30 Magnesium ( Mg ) 0,38 0,02 Fosfor ( P ) 0,35 0,02 Karbonat ( CO3) 58,00 3,50 Mangan ( Mn ) 7 Ppm

12 2.3 Ion Fe 2+ Besi (Fe) adalah logam-logam yang berwarna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Fe didalam susunan unsure berkala termasuk logam golongan VIII B, dengan berat molekul atom 55,85 g.mol -1, nomor atom 26, berat jenis 7.86 g.cm -3 dan umumnya mempunyai valensi 2 dan 3 (selain1,4,6). Besi (Fe) adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, jarang dijumpai dalam keadaan bebas, untuk mendapatkan unsure besi campuran lain harus dipisahkan melalui kimia(eaton dkk., 2005). Besi merupakan elemen kimiawi yang dapat ditemukan hampir disetiap tempat di bumi pada semua lapisan-lapisan, namun besi juga merupakan salah satu logam berat yang berbahaya apabila kadarnya melebihi ambang batas besi (Anonim, 2006). Besi dapat larut pada ph rendah, kadar besi dalam air tidak boleh melebihi 1,0 mg/l, karena dapat menimbulkan rasa, bau, dan dapat menyebabkan air berwarna kekuningan, menimbulkan noda pada pakaian dan tempat berkembangbiaknya bakteri Creonothrinx yaitu bakteri besi (Sutapa,2000). Besi (Fe) diperlukan oleh tubuh manusia, dosis berlebihan dalam tubuh selain pada penderita hemokromatosis, debu besi juga dapat terakumulasi dalam alveoli serta dapat menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru (Soemirat,2004). 2.3.1 Sifat Besi dalam air Pada umumnya, ion Fe 2+ yang berada dalam air bersifat: a. Terlarut sebagai Fe 2+ (ferro) atau Fe 3+ (ferri). b. Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter 1µm) atau lebih besar, seperti Fe2O3, Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau FeSO4 tergantung dari unsur yang mengikatnya.

13 c. Tergabung dengan zat organik, atau zat padat anorganik, seperti tanah liat. 2.3.2 Dampak ion Fe 2+ dalam air Konsentrasi besi terlarut dalam air yang masih diperbolehkan adalah 0,3 mg/l. Apabila konsentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan: a. Gangguan Teknis Endapan Fe(OH)2 bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap pada saluran pipa sehingga mengakibatkan pembuntuan saluran pipa,dapat merugikan seperti mengotori bak, wastafel dan kloset. (http://id.wikipedia.org/wiki/dampak_besi_dalam_air). b. Gangguan fisik Gangguan fisik yang ditimbulkan besi dalam air adalah timbulnya warna, bau dan rasa. Air akan berasa tidak enak bila konsentrasi besi yang terlarut > 1,0 mg/l (Sutrisno,2004). c. Gangguan Kesehatan Air minum yang mengandung besi akan cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi, dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kadar Fe >1,0 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit dan menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru. (Fakhreni,2011). Penyakit kelebihan zat besi disebut Hemokromatis, dimana ferritin besi ada dalam keadaan jenuh, sehingga bila mineral ini disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin, berakibat serosis hati dan kerusakan pancreas sehingga menimbulkan diabetes (Kurniyati.2012).

14 2.4 Penetapan Kadar ion Fe 2+ 2.4.1 Prinsip Penetapan Kadar ion Fe 2+ Prinsip Penetapan Kadar ion Fe 2+ dalam air adalah besi dalam larutan direduksi menjadi bentuk ferro dengan cara mendidihkannya dengan asam dan hidroksilamin HCL, kemudian direaksikan dengan 1,10 fenantrolin pada ph 3,2-3,3. Tiga molekul fenantrolin dengan satu atom besi ferro membentuk senyawa komplek berwarna merah jingga. Warna yang terbentuk dibandingkan dengan baku yang telah diketahui kadarnya secara spektrofotometri pada λ 510 nm (Yusrin, 2004). a. Reaksi Fe 2+ + 1,1 Fenantrolin Fe 2+ Merah Jingga b. Gangguan 1). CN -, NO - 2, persulfat hilang saat pendidihan. 2). Cr, Zn, Co, Cu. Ni dapat dihilangkan dengan penambahan hidroksilamin. 3). Bi, Cd, Hg, Mo, Ag dapat diendapkan oleh fenantrolin. 4). Warna zat organik dapat dihilangkan dengan cara ekstraksi dengan chlorofrom sebanyak satu kali. 5). Pengawetan sampel diasamkan dengan HNO3 sampai ph 2 supaya FeO,Fe2O3,Fe (OH)3 larut semua.

15 2.5 Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube ( Day R A,2010). Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absosbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombang dan dialirkan oleh suatu perekam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan yaitu daerah UV ( 200 380 nm), daerah visible (380-700 nm), daerah infra red ( 700-3000 nm). 2.5.1 Bagian bagian spektrofotometer Secara garis besar bagian spektrofotometer terdiri dari : a. Sumber sinar Sesuai dengan daerah jangkauan spektrumnya maka spektrofotometer menggunakan sumber sinar yang berbeda pada masing-masing daerah (sinar tampak,uv, IR). Sedangkan sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak.

16 b. Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang dibutuhkan untuk pengukuran. c. Cuvet Cuvet adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat cuplikan yang akan dianalisis. Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan cuvet kaca dan daerah UV digunakan cuvet kuarsa serta kristal garam untuk daerah IR. d. Detektor Detektor adalah suatu alat yang berfungsi untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan besaran yang dapat diukur. 2.5.2 Prinsip kerja spektrofotometer Prinsip kerja spektrofotometer adalah apabila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu dan sisanya diteruskan.nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Hukum beer menyatakan absorbansi cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi dan ketebalan bahan/medium.

17 2.6 Kerangka teori Limbah industri Limbah Rumah tangga Limbah Pertanian Pencemaran Air Fe 2+ dalam air Cangkang telur bebek Absorben Penurunan kadar Fe 2+ Gambar 1. Kerangka Teori 2.7 Kerangka konsep Variasi konsentrasi dan lama perendaman cangkang telur bebek 6% b /v, 7% b /v, 8% b /v, 9% b /v, 10% b /v selama 1,2,3,4,5 jam Penurunan Kadar ion Fe 2+ larutan sampel Variabel bebas Variabel Terikat Gambar 2. Kerangka Konsep

18 2.8 Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ha = ada pengaruh variasi konsentrasi dan lama perendaman cangkang telur bebek terhadap penurunan kadar ion Fe 2+ dalam air.