BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu kadar hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5gr% pada trimester II (Soebroto,2009). Anemia pada kehamilan juga berhubungan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia gizi disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari ketiga penyebab tersebut anemia defisiensi besi yang sering terjadi. Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia dan menjangkit lebih dari 600 juta manusia. Frekuensi anemia yang masih cukup tinggi berkisar antara 10% dan 20% (Prawirohardjo, 2002). Seorang wanita hamil yang memiliki kadar (Hb) kurang dari 10 gr/100 ml dianggap menderita anemia dalam kehamilan. Dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil dapat menyebabkan komplikasi yang serius bagi ibu baik dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yaitu dapat menyebabkan abortus, partus prematurus, partus lama, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum. Anemia 1
yang sangat berat Hb kurang dari 4 g/100 ml dapat menyebabkan dekompensasikordi.sedangkan komplikasi dapat terjadi pada hasil konsepsi yaitu kematian mudigah, kematian perinatal, prematuritas, cacat bawaan dan cadangan besi kurang (Prawirohardjo, 2002). Penyebab dari anemia gizi yaitu tingkat pendidikan yang rendah sehingga kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang makanan yang baik untuk ibu hamil, selain itu juga rendahnya masukan makanan yang mengandung zat besi. Faktor ekonomi mempengaruhi rendahnya kesadaran tentang pentingnya makanan bergizi selama masa kehamilan. Anemi gizi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti status gizi dan pola makan, fasilitas kesehatan, pertumbuhan, daya tahan tubuh dan infeksi. Pemenuhan kebutuhan zat besi pada ibu hamil dipengaruhi oleh perilaku dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (Arisman, 2007). Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (2001) pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaan program pencegahan anemia. Berdasarkan hasil penelitian sikap ibu hamil tentang anemia (Anika, isri, 2008) adalah bersikap positif dimana ibu hamil menyadari bahwa keselamatam ibu dan anak dalam kandungan sangat penting. Dalam hal ini para ibu hamil berusaha untuk mencari dan berusaha mendapatkan pantauan dan pemeriksaan dari bidan agar kesehatanya dapat terjaga.
Anemia gizi merupakan salah satu masalah yang terjadi di Indonesia, penyebab anemia gizi yang paling banyak terjadi karena kekurangan zat besi. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010 didapatkan data bahwa cakupan pelayanan K4 meningkat dari 80,26% (tahun 2007) menjadi 86,04% (tahun 2008), namun cakupan pemberian tablet Fe kepada ibu hamil menurun dari 66,03 (tahun 2007) menjadi 48,14% (tahun 2008) (Depkes RI, 2008). Hasil survey anemia ibu hamil pada 15 kabupaten di Jawa Tengah pada tahun 2007 menunjukan bahwa prevalensi anemia di jawa tengah adalah 57,7%, angka ini lebih tinggi dari angka nasional yakni 50,9%. Dimana anemia tertinggi terjadi di kabupaten Sukoharjo (82,4%) dan terendah di kabupaten Cilacap (21,9%), sedangkan kabupaten Demak (39,05%). Pemerintah melakukan program penaggulangan anemia pada ibu hamil yaitu memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilanya tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil (Dinas Kesehatan Propinsi Jateng, 2009). Hasil survey anemia di kabupaten Demak tahun 2007 diketahui ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 39,05%. Pada tahun 2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Demak melakukan survey anemia di 14 kecamatan ditemukan ibu hamil anemia sebesar 33,32%. Kabupaten Demak terdiri dari 14 kecamatan dan mempunyai 26 puskesmas. Dari 26 puskesmas di kabupaten Demak, Puskesmas Wonosalam 1 mengalami anemia kehamilan terbanyak No.II di kabupaten Demak. Berdasarkan data dari puskesmas Wonosalam I tahun 2010, angka kejadian anemia sebesar 23,85% (Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak, 2010). Wilayah kerja puskesmas Wonosalam 1 terdapat 14 BPS. BPS yang memiliki tingkat anemia tertinggi berada diwilayah kerja BPS Ny DL di Desa Botorejo. Hasil survey yang dilakukan oleh peneliti pada bulan juni tahun 2011 di BPS DL pada tahun 2010 terdapat 122 wanita hamil dan 14 orang atau 11,47% yang menderita anemia. Menurut bidan Ny.DL Demak menyatakan bahwa masih ada ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah yang diberikan dan sesuai program terkadang tidak patuh alasan karena mual, kurangnya kesadaran, lupa dan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang manfaat tablet tambah darah selama masa kehamilan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengetahuan, sikap dan kepatuhan ibu hamil minum tablet tambah darah di BPS Ny.DLBotorejo, Wonosalam demak. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan kepatuhan minum tablet tambah darah pada ibu hamil di BPS Ny.D? C. Tujuan Penalitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan kepatuhan minum tablet tambah darah pada ibu hamil di BPS Ny.DL
2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil tentang tablet tambah darah di BPS Ny.DL b. Mendeskripsikan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah di BPS Ny.DL c. Mendeskripsikan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah di BPS Ny.DL D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Sebagai wacana ilmiah dan bahan referensi untuk melaksanakan penelitian selanjutnya. 2. Bagi Ilmu pengetahuan Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan / sumbangan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang tablet tambah darah. 3. Bagi penulis Merupakan penerapan dari ilmu yang diperoleh selama proses pembelajaran sehingga menanamkan pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian
E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 keaslian Penelitian No 1 Judul, Nama Tahun Hubungan Pengetahuan ibu hamil trimester III tentang zat besi kejadian anemia (studi di puskesmas mangkang kota semarang) Milani Budiarti, 2008 Sasaran 60 ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilanya di puskesmas mangkang Variabel yang diteliti Pengetahuan tentang tablet zat besi dan kejadian anemia Metode Analitik pendekatan crossectional Hasil Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa hipotesis yang menjelaskan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang zat besi kejadian anemia pada ibu hamil trimester III 2. Hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia kepatuhan ibu hamil minum tablet zat besi dibps Hj.Hendriati Semarang 58 responden ibu hamil trimester III instrument penelitian berupa kuesioner Pengetahuan tentang anemi kepatuhan minum tablet besi Analitik pendekatan Crossectiona l Hasil, tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia kepatuhan ibu hamil minum tablet besi Galuh Nainia, 2008 Penelitian yang dilakukan sebelumnya terdapat perbedaan penelitian ini yaitu Variabel, waktu, tempat penelitian, dan metode penelitian yang digunakan. Penelitian sebelumnya menggunakan metode analitik sedangkan penelitian ini menggunakan metode deskriptif.