BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yakni penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis korelasi atau explanatory yaitu mengkaji

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian, mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian dan juga dapat menguji kebenaran hipotesis (Setiadi, 2007). Dari uraian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan desain deskriftif kolerasi menggunakan pendekatan cross sectional. Menurut Dharma (2011), desain cross sectional adalah desain penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dimana variabel independen dan dependen didefinisikan pada satu satuan waktu. Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat dan tidak dilakukan follow up. 32

33 1. Rancangan penelitian Penelitian dimulai Mengambil data bayi usia 0-12 bulan 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Dukungan keluarga (suami dan orang tua) 4. Tenaga Kesehatan Melakukan pengamatan Pemberian kolostrum Hasil pengamatan Hasil analisa Skema 3.1. rancangan penelitian Menurut Hidayat 2. Alur penelitian Puskesmas Pembantu Desa Simandolak Populasi Seluruh Bayi Usia 0-12 Bulan Sampel Seluruh Ibu yang Mempunyai Bayi 0-12 Bulan n= 36 Pengetahuan Sikap Dukungan keluarga (suami dan orang tua) Tenaga Kesehatan Pemberian kolostrum -Ya -Tidak Analisa data Skema 3.2. Alur penelitian Menurut Hidayat

34 B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini telah dilakukan di Desa Simandolak Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi,. Alasan peneliti melakukan penelitian dilokasi ini karena, berdasarkan data tahun 2015 jumlah bayi di Kecamatan Benai Desa Simandolak memiliki jumlah bayi terbanyak yang ada di Kecamatan Benai dengan jumlah bayi 36 orang dan memiliki umur 0-12 bulan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap ibu yang memiliki bayi di Desa Simandolak 6 dari 10 ibu tidak memberikan ASI jolong (kolostrum), selanjutnya di Desa Tebing Tinggi 4 dari 10 ibu tidak memberikan ASI jolong (kolostrum) dan di Desa Pulau Ingu 3 dari 10 ibu tidak memberikan ASI jolong (kolostrum). 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12-15 Mei 2016 KEGIATAN Rumusan Masalah Penyusunan Proposal Seminar Proposal Penelitian Pengelolaan Data Seminar Hasil Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan dan Waktu Penelitian WAKTU PELAKSANAAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

35 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berumur 0-12 bulan yang berada di Desa Simandolak Kecamatan Benai. Jumlah bayi yang berumur 0-12 bulan adalah 36 orang bayi. 2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi tersebut (Notoadmodjo, 2005). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik pengambilan total sampling dimana total sampling adalah jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan. a. Kriteria inklusi 1) Bersedia menjadi responden 2) Mampu berkomunikasi dengan baik

36 b. Kriteria eksklusi 1) Tidak berada ditempat ketika pengambilan data dilakukan. 2) Tidak sehat jasmani dan rohani. D. Etika Penelitian Etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka etika harus diperhatikan (Hidayat, 2007). Etika penelitian dalam penelitian ini yaitu meliputi : a. Informed consent (lembar persetujuan responden) Lembar persetujuan responden ini diberikan kepada responden yang diteliti, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan. Subjek yang setuju untuk menjadi responden, selanjutnya peneliti meminta responden untuk menandatangi lembar persetujuan responden. b. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasian responden (subjek), peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan kode pada masing-masing lembar tersebut atau dengan inisial. c. Confidentially (kerahasiaan) Kerahasian informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti. Informasi hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. E. Alat Pengumpulan Data

37 Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data. Sebelum melakukan pengumpulan data perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian (Notoadmodjo, 2005). Alat ukur pengumpulan data yang akan dipakai pada penelitian ini adalah dengan kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang telah tersusun dengan baik, sehingga responden tinggal memberikan jawaban dengan memberikan tanda tertentu (Notoadmodjo, 2005). Kuesioner pada laporan penelitian sudah dibuat sedemikian rupa sesuai dengan teori-teori yang ada. Sehingga diharapkan responden benar-benar dapat menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Kuesioner pada penelitian ini akan diberikan kepada responden yang berada di area yang diteliti. Bentuk pertanyaan pada kuesioner penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert dan skala Guttman. Kuesioner sikap, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan menggunakan skala likert untuk pertanyaan favorable (+) menggunakan empat jawaban yaitu sangat setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, sangat tidak setuju dengan skor 1. Untuk pertanyaan unfavorable (-) menggunakan empat jawaban yaitu sangat setuju dengan skor 1, setuju dengan skor 2, tidak setuju dengan skor 3, dan sangat tidak setuju nilainya 4. Kuesioner pemberian kolostrum menggunakan skala guttman dengan memberikan nilai 2 pada jawaban ya dan 1 pada jawaban tidak, sebaliknya untuk pertanyaan negatif (Yusuf, 2005).

38 F. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data. Sebelum melakukan pengumpulan data perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian (Notoadmodjo, 2005). Alat ukur pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang telah tersusun dengan baik, sehingga responden tinggal memberikan jawaban dengan memberikan tanda tertentu (Notoadmodjo, 2005). Kuesioner pada laporan penelitian sudah dibuat sedemikian rupa sesuai dengan teoriteori yang ada sehingga diharapkan responden benar-benar dapat menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Kuesioner pada penelitian ini diberikan kepada responden yang berada diarea yang diteliti. Bentuk pertanyaan pada kuesioner penelitian ini adalah skala Guttman, dengan memberikan nilai 2 pada jawaban ya dan 1 pada jawaban tidak, sebaliknya untuk pertanyaan negatif (Yusuf, 2005). Sebelum peneliti menyebarkan kuesioner, peneliti akan melakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu supaya instrumen yang digunakan sesuai untuk responden. Menurut Notoatmodjo (2005), sebaiknya jumlah responden untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner berjumlah paling sedikit 20 orang. Menurut Dharma (2011), uji instrumen dilakukan pada responden yang tidak terlibat dalam penelitian

39 tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang akan terlibat dalam penelitian. Validitas dan reliabilitas suatu instrumen salah satunya dapat dinilai melalui uji statistik. Nilai ini dijadikan sebagai dasar keyakinan peneliti untuk menggunakan instrumen ini sebagai alat ukur dari penelitian yang akan dilakukan. Jika nilai validitas dan reliabilitas tidak memadai maka peneliti akan mempertimbangkan untuk merevisi instrumen dengan mengurangi beberapa pertanyaan yang tidak valid atau memperbaiki bahasa yang digunakan. Selain memperhatikan nilai uji statistik, peneliti juga perlu memperhatikan beberapa hal seperti berapa lama waktu yang diperlukan responden untuk menjawab pertanyaan, apakah responden mengerti dengan bahasa yang digunakan dalam instrumen dan apakah ada pertanyaan yang tidak terjawab. Instrumen yang telah valid dan reliabel dengan penggunaan bahasa formal tingkat tinggi belum tentu memiliki nilai validitas dan reliabilitas yang sama jika digunakan pada suatu populasi sehingga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum digunakan pada penelitian sebenarnya (Dharma, 2011). Menurut Hastono (2007), uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur data. Cara mengukur validitas suatu instrumen (kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya (Hastono, 2007). Nilai kolerasi antara skor item dan skor

40 total (item-total correlation) yang baik adalah lebih dari atau sama dengan 0,3 (Dharma, 2011). Berdasarkan pendapat ini pada penelitian ini peneliti menggunakan nilai r 0,3. Peneliti akan menggunakan perangkat lunak komputer untuk menentukan nilai r hitung yang dapat dilihat pada kolom corrected item- correlation. Pertanyaan yang tidak valid dibuang dan pertanyaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya (Hastono, 2007). Uji reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Reliabilitas menunjukkan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika instrumen digunakan kembali secara berulang. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu Repeated measure atau pengukuran ulang dan One shot atau diukur sekali saja. Repeated measure dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada responden secara berulang pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. One shot dilakukan dengan menanyakan pertanyaan hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada umumnya pengukuran dilakukan dengan one shot dengan beberapa pertanyaan (Hastono, 2007). Dalam penelitian ini, peneliti mengukur reliabilitas pertanyaan dengan menggunakan perangkat lunak komputer. Menurut Hastono (2007) reliabilitas akan diketahui dengan cara membandingkan nilai r hasil dengan r tabel. Nilai r hasil ini adalah

41 nilai Alpha yang terletak di akhir output. Bila r Alpha lebih besar dari r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas kepada 20 orang ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan di desa tebing tinggi Kecamatan Benai. Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel pengetahuan ibu didapatkan 10 pernyataan yang valid dengan nilai r: 0,380 s.d 0,831 dan reliabel dengan nilai Cronbach Alfa 0,893. Untuk variabel sikap ibu di dapatkan 8 pertanyaan yang valid dengan nilai r: 0,534 s.d 0,767 dan reliabel dengan nilai Cronbach Alfa 0,867. Untuk variabel dukungan keluarga (suami dan orang tua) didapatkan 6 pertanyaan yang valid dengan nilai r: 0,411 s.d 0,567 reliabel dengan nilai Cronbach Alfa 0,762. Untuk variabel peran tenaga kesehatan di dapatkan 6 pernyataan yang valid dengan nilai r: 0,577 s.d 0,969 reliabel dengan nilai Cronbach Alfa 0,947. G. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : 1. Setelah proposal penelitian mendapat persetujuan dari pembimbing selanjutnya peneliti meminta surat rekomendasi dari STIKes Tuanku Tambusai Riau untuk izin penelitian yang pertama ke Kantor Camat Benai untuk mendapatkan izin penelitian diwilayah Kecamatan Benai. Setelah surat izin didapatkan peneliti menyerahkan semua surat izin penelitian ke Kantor Kepala Desa Simandolak untuk mendapat izin pengambilan dan pengumpulan data.

42 2. Setelah mendapatkan surat izin dari kepala desa, peneliti mendatangi Kepala Dusun tempat penelitian dilakukan untuk memberitahukan bahwa akan dilakukan penelitian di Dusun tersebut dan telah mendapatkan izin dari Kepala Desa. 3. Dalam penelitian peneliti dibantu oleh teman seangkatan sebagai asisten penelitian untuk mendatangi responden yang diteliti dan menjelaskan tujuan dari prosedur penelitian serta menjamin hak-hak responden. 4. Meminta ibu untuk menandatangani informed consent untuk menjadi responden. 5. Membagikan lembar kuesioner dan menjelaskan cara pengisian. 6. Setelah kuesioner diisi, peneliti langsung mengumpulkan untuk diperiksa kelengkapannya. Apabila belum lengkap, responden diminta untuk melengkapi. H. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2007). Untuk melihat hasil ukur yang digunakan, terlebih dahulu peneliti melakukan uji normalitas distribusi data terhadap

43 pertanyaan tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di desa Simandolak Kecamatan Benai. Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi Independen Operasional Alat Ukur Skala Hasil Ukur 1 Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Ordinal 1. Baik + diketahui ibu Cukup jika menyusui tentang responden kolostrum yang mendapatk meliputi an nilai pengetahuan, 60-100% manfaat, perbedaan gizi kolostrum dan ASI 2. Kurang jika responden mendapatk an nilai 2 Sikap Reaksi atau respon tertutup ibu menyusui untuk menolak atau memberikan kolostrum pada bayi. 3 Dukungan keluarga (suami orang tua) dan Suatu sikap, peran dan tindakan yang dirasakan ibu yang diberikan oleh keluarga berupa dukungan informasi, penghargaan, emosional, dan instrumental. <60% Kuesioner Ordinal 1. Positif jika ibu memberika n kolostrum nilainya mean 24,75 2. Negatif jika ibu tidak memberika n kolostrum nilainya < mean 24,75 Kuesiner Ordinal 1. Positif bila ibu menerima dukungan dari suami dan orang tua nilainya mean 19,56 2. Negatif bila ibu tidak mendapatk an dukungan dari suami

44 4 Tenaga Kesehatan Variabel Dependen Pemberian Kolostrum Orang yang memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan Definisi Operasional Tindakan ibu menyusui yang memberikan kolostrum pada hari 1-3 pasca persalinan Pada Bayi Baru Lahir. dan orang tua nilainya < mean 19,56 Kuesioner Nominal 1. Positif bila ibu menerima dukungan dari tenaga kesehatan nilainya mean 18,56 2. Negatif bila ibu tidak mendapatk an dukungan dari tenaga kesehatan nilainya < mean 18,56 Alat Ukur Skala Hasil Ukur Kuesioner Nominal 1. Ya 0. Tidak I. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Sebelum data dianalisa, terlebih dahulu dilakukan pengolahan data dengan cara sebagai berikut: a. Editing Setelah kuesioner selesai diisi kemudian dikumpul langsung oleh peneliti dan selanjutnya diperiksa kelengkapan data, apakah data dapat dibaca atau tidak. Kuesioner yang belum lengkap diisi oleh

45 responden, peneliti langsung meminta responden melengkapinya saat itu juga. b. Coding Untuk mempermudah dalam pengumpulan data, peneliti memberikan kode berupa angka pada semua variabel yaitu mulai dari karateristik responden, dukungan keluarga, status lingkungan dan aktivitas tingkat kemandirian. c. Entry Peneliti memasukkan seluruh data yang telah dikumpulkan yang diperlukan dalam penelitian ini dan mengolah data tersebut serta menganalisanya dengan menggunakan program komputer. d. Cleaning Data yang sudah ada di cek lagi kelengkapannya, sehingga data siap untuk dianalisa. e. Processing Data diproses dengan mengelompokkan data-data ke dalam variabel yang telah sesuai f. Analyzing Dalam penelitian ini digunakan analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan program komputer.

46 2. Analisa Data a. Analisa Univariat Menurut Hastono (2007), tujuan dari analisis univariat adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masingmasing variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini analisa univariat akan menjelaskan/mendeskripsikan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Analisa univariat merupakan analisa untuk mendapatkan gambaran dari masing-masing variabel dengan menggunakan distribusi frekuensi b. Analisa Bivariat Menurut Hastono (2007), analisa bivariat bisa digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara dua variabel yakni variabel independen dan dependen, atau bisa juga digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua atau lebih kelompok (sampel). Dalam penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan uji statistik Chi-Square. Menurut Dahlan (2009), Uji Chi-Square digunakan apabila variabel yang dihubungkan bersifat kategorik-kategorik. Uji statistik Chi-Square memiliki batas derajat tradisi (α = 0,05), apabila p-value α = 0,05 maka dapat dikatakan ada hubungan

47 yang bermakna antara dua variabel, sehingga Ho ditolak. Sedangkan apabila p-value > α = 0,05 artinya tidak ada hubungan yang bermakna, maka Ho gagal ditolak.