SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN TANAH BERDASARKAN NILAI TAHANAN UJUNG KONUS (qc)di KABUPATEN SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

BAB 1 PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR. Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal Erlangga

PROFIL PERMUKAAN TANAH KERAS KOTA SURAKARTA SEBAGAI INFORMASI PRADESAIN PONDASI

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN

BAB III DATA PERENCANAAN

ABSTRACT. Kekurangan uji sondir :

TUGAS AKHIR Pemodelan Daya Dukung Pondasi Dangkal Dengan Bahasa Visual Basic 6. Disusun Oleh : Razaqy Ashari Y Setya Herbowo

No. Dokumen Tanggal P L P. Revisi. Disetujui

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang berdasarkan pada metode baji (wedge method), dan kalkulasi dari program

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. pijakan terakhir untuk menerima pembebanan yang ada diatasmya. Peran tanah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Perancangan pondasi pada bangunan-bangunan tersebut

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN SISTEM HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

HITUNG BALIK NILAI KEKAKUAN TANAH DARI HASIL PILE LOADING TEST DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Mata Kuliah : Sistem Informasi Spasial

PENGGUNAAN BAMBU PETUNG SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL KONSTRUKSI DINDING PENAHAN GALIAN PADA KONDISI TANAH NON KOHESIF

BAB III METODOLOGI PRA RENCANA STRUKTUR BAWAH

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN ANALISA TANAH 3.2 METODE PEMBUATAN TUGAS AKHIR

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

PEMETAAN KONSISTENSI TANAH BERDASARKAN NILAI SONDIR DI KOTA PONTIANAK

Perhitungan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jenis Publik (Studi Kasus : Kota Surakarta)

KAJIAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR PADA TANAH BERBATU KERAS DI JEMBATAN TAYAN. Abstrak

PENETROMETER TEST (DCPT) DI JALAN ARTERI

XVIII. SONDIR (Cone Penetration Test)

ANALISA PERBANDINGAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH PADA PONDASI V PILE (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Medan)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PERSYARATAN PRODUK

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG ULTIMIT TIANG PANCANG ANTARA METODE TEORETIS DAN METODE AKTUAL DENGAN KONFIGURASI TIANG DAN KEDALAMAN

TOPIK I Pengantar Sistem Informasi Geografi

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD SUMATERA UTARA MEDAN

Analisa Kestabilan Lereng Metode Spencer

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo seperti Gambar 3.1.

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K )

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: ASSESSMENT PONDASI DINAMIK TURBIN ANGIN DI CIHERAS WIND FARM, TASIKMALAYA, JAWA BARAT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

ALAT UJI SONDIR. Bangun Rekaprima Vol.03/2/Oktober/ Ukiman ¹), Setio Utomo ¹), Yusetyowati ¹) ¹)

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung kebutuhan akan lahan sebagai penunjang kehidupan pun semakin besar.

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DESA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB

EVALUASI PERKIRAAN DAYA DUKUNG TEORITIS TERHADAP DAYA DUKUNG AKTUAL TIANG BERDASARKAN DATA SONDIR DAN LOADING TEST

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

KORELASI NILAI MACKINTOSH PROBE DENGAN N-SPT DAN CPT PADA TANAH LEMPUNG

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TANAH BERDASARKAN DATA SONDIR DAN SPT. Gati Sri Utami Jurusan Teknik Sipil ITATS ABSTRAK

TUGAS AKHIR ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO PTPN III SEI MANGKEI DISUSUN OLEH DEBORA NAINGGOLAN

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

Perancangan Sistem Informasi Daerah Rawan Kriminalitas di Kabupaten Lahat

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

BAB III DATA PERENCANAAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

PENGARUH VARIASI DIAMETER SOIL CEMENT COLUMN SKALA LABORATORIUM UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 1 DAN 1.

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT DENGAN ENVI. Oleh: Nama : Deasy Rosyida Rahmayunita NRP :

S O N D I R TUGAS GEOTEKNIK OLEH : KAFRIZALDY D

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PADA PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA UMUM

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

BAB I PENDAHULUAN. pembersihan lahan dan pengupasan overburden. Tujuan utama dari kegiatan

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

BAB VI PENUTUP. yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa. dukung yang baik jika dilihat dari analisis perhitungan, namun pada

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD TAUFIQ

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN NUMERIK

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN TANAH BERDASARKAN NILAI TAHANAN UJUNG KONUS (qc)di KABUPATEN SUKOHARJO ABSTRACT Ardli Surakhmad 1), Niken S. Surjandari ), Agus P. Saido 3) 1)Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret 2) 3)Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta 57126.Telp.0271647069. Email: ardli.surakhmad@gmail.com The use of geographic information system (GIS) in the geotechnical field is becoming more popular today. This paper describes the use of GIS in mapping and analysis of soil densities in Sukoharjo Regency using CPT data based on cone resistance values (q c). The CPT data used is sourced from the Soil Mechanics Laboratory of Sebelas Maret University in 2004-2016 mapped on the 1: 25,000 Rupa Bumi Indonesia Digital Map from Bdan Informasi Geospasial and processed with GIS software. The results showing good soil density in Kartasura District, Mojolaban District and Grogol District in the north with very dense soil depth at q c 250 kg/cm 2 in average of 4-5 meters from ground level. While the poor soil density is found in Sukoharjo District, Grogol District in the south and Bendosari District in the west with very dense soil depth at q c 250 kg/cm 2 in average of 15-17 meters from ground level. Keywords : mapping, GIS, soil density, CPT, q c. ABSTRAK Penggunaan sistem informasi geografis (SIG) dalam bidang geoteknik menjadi semakin populer saat ini. Makalah ini menjelaskan penggunaan SIG dalam pemetaan dan anlisis kepadatan tanah di Kabupaten Sukoharjo menggunakan data CPT berdasarkan nilai tahanan ujung konus (q c). Data CPT yang digunakan bersumber dari Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret tahun 2004-2016 yang dipetakan pada Peta Digital Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 dari Badan Informasi Geospasial dan diolah dengan bantuan perangkat lunak SIG. Hasilnya menunjukkan kepadatan tanah yang cukup baik di Kecamatan Kartasura, Kecamatan Mojolaban, dan Kecamatan Grogol bagian utara dengan kedalaman tanah sangat kompak pada q c 250 kg/cm 2 rata-rata 4-5 meter dari permukaan tanah. Sementara kepadatan tanah yang kurang baik ditemukan di Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Grogol bagian selatan dan Kecamatan Bendosari bagian barat dengan kedalaman tanah sangat kompak pada q c 250 kg/cm 2 rata-rata 15-17 meter dari permukaan tanah. Kata Kunci : pemetaan, SIG, kepadatan tanah, CPT, q c. PENDAHULUAN Kabupaten Sukoharjo letaknya strategis di wilayah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karangannyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten, wilayah yang berkembang pesat di sebelah tenggara Provinsi Jawa Tengah. Perkembangan ekonomi yang pesat di wilayah tersebut berdampak pada meningkatnya pembangunan infrastruktur. Ketersediaan informasi geoteknik diperlukan untuk tahap studi kelayakan dari suatu proyek pembangunan infrasrtuktur untuk keperluan desain dan konstruksi salah satunya informasi kepadatan tanah. CPT merupakan salah satu metode investigasi geoteknik yang sering digunakan ahli geoteknik untuk mendapatkan informasi lapisan bawah tanah secara praktis. Data parameter tanah hasil CPT, antara lain : tahanan konus (q c), tahanan lekat (f s), dan rasio friksi (R f). Tahanan konus (q c) adalah tahanan atau perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Secara tidak langsung, nilai q c digunakan untuk menentukan kapasitas daya dukung ultimate (q ult) dari suatu lapisan tanah berdasarkan variasi model dan persamaan. Data q c dapat diinterpretasikan dalam bentuk tingkat kepadatan tanah. Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret adalah salah satu lembaga yang sering diminta melakukan CPT. Data-data CPT yang ada untuk wilayah Kabupaten Sukoharjo selama ini belum pernah dianalisis dan dikembangkan dalam bentuk pemetaan kepadatan tanah. Makalah ini disusun dalam rangka analisis dan pemetaan kepadatan tanah di Kabupaten Sukoharjo dengan menggunakana SIG berdasarkan nilai tahanan ujung konus (q c) dari data CPT. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Maret 2018/150

LANDASAN TEORI Cone Penetration Test Cone Penetration Test (CPT) atau sondir adalah salah satu metode pengujian tanah in situ. Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan sebuah alat yang ujungnya berbentuk kerucut (konus) besudut 60 o dan dengan luasan ujung 10 cm 2. Alat ini digunakan dengan cara ditekan ke dalam tanah secara kontinu dengan kecepatan tetap 20 mm/detik dan besarnya tahanan tanah terhadap ujung konus (q c) diukur secara bersamaan. Sebagian besar alat penetrometer yang banyak digunakan mempunyai selubung geser (bikonus) yang dapat bergerak mengikuti konus penetrometer tersebut. Hasil penetrometer dapat dibaca secara terpisah antara nilai tahanan ujung konus (q c) dan nilai tahanan lekat (f s) dari tanah beserta nilai kedalaman tanah. (Das, 2011). Hasil pengujian CPT digunakan untuk menyelidiki jenis lapisan dan mengevaluasi parameter geoteknik dari suatu lapisan tanah salah satunya dengan menggunakan parameter tahanan ujung konus (q c). Pengidentifikasian tanah secara praktis salah satunya dapat menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Mayerhof pada tahun 1965 dengan mengasumsikan sebagian besar wilayah Kabupaten Sukoharjo merupakan tanah pasir. Mayerhof mengembangkan hubungan yang sebanding antara kepadatan dengan q c, nilai N SPT, relative density, dan Ø pada tanah pasir. Hal ini dapat dilihat dalam pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Hubungan Antara Kepadatan, Relative Density, Nilai N SPT, q c dan Ø Kepadatan Relative Density (γ d) Nilai N SPT Sudut Geser (Ø) Very Loose (sangat lepas) < 0,2 < 4 < 30 Loose (lepas) 0,2 0,4 4 10 30 35 Medium Dense (agak kompak) 0,4 0,6 10 30 35 40 Dense (kompak) 0,6 0,8 30 50 40 45 Very Dense (sangat kompak) 0,8 1,0 > 50 > 45 (Mayerhof, 1965 dalam buku Bowles 1996) Tekanan Konus q c (kg/cm 2 ) < 20 20 40 40,0 120 120 200 > 200 Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem yang dikenal mampu menyediakan sarana untuk untuk mengolah informasi dalam bentuk data spasial dan dapat menyimpan informasi dalam database yang berlapis-lapis (Prahasta, 2009).Sistem ini menyediakan fasilitas yang memungkinkan data dapat disimpan, dianalisis, dan diperbarui secara efisien sehingga menghasilkan bentuk informasi lainnya seperti peta dan tabel yang sangat diperlukan dalam pemetaan geoteknik. Data SIG tersusun oleh dua komponen penting yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial merepresentasikan posisi atau lokasi geografis dari suatu obyek di permukaan bumi, sedangkan data atribut memberikan deskripsi atau penjelasan dari suatu obyek (Ekadinata dkk, 2008). Data spasial dan data atribut pada pemetaan kepadatan tanah di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Data Spasial dan Data Atribut pada Pemetaan Kepadatan Tanah di Kabupaten Sukoharjo. Nama Layer Jenis Layer Keterangan Administrasi Transportasi Drainase Titik CPT Poligon (polygon) Garis (line) Garis (line) Titik (point) Merepresentasikan batas-batas administrasi seperti : batas kabupaten dan batas kecamatan Merepresentasikan sarana transportasi seperti: jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten dan rel kereta Merepresentasikan sarana drainase seperti: badan sungai, sistem irigasi, sistem drinase kota. Merepresentasikan lokasi titik CPT yang di dalamnya memuat berbagai data atribut antara lain: 1. Alamat lokasi CPT 6. Koordinat lokasi CPT 2. Kode lokasi CPT 7. Elevasi muka tanah 3. Nama kelurahan 8. Kedalaman lapis kepadatan tanah 4. Tanggal CPT 9. Elevasi lapis kepadatan tanah 5. Jumlah titik uji e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Maret 2018/151

METODE PENELITIAN Data-data CPT dari Laboratorium Mekanika Tanah Univesitas Sebelas Maret tahun 2004-2016 yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo dikumpulkan, dipilih yang alamatnya jelas kemudian dilakukan suvei GPS. Data-data CPT tesebut kemudian dianalisis untuk mencari nilai kedalaman lapis kepadatan tanah dengan cara meninjau tabel atau grafik hasil rekapitulasi CPT pada setiap titik lubang uji. Nilai kedalaman ditinjau pada saat manometer menunjukkan nilai q c 20 kg/cm 2 untuk kepdatan tanah very loose, q c 40 kg/cm 2 untuk tanah loose, q c 120 kg/cm 2 untuk tanah medium dense q c 200 kg/cm 2 untuk tanah dense, dan q c 250 kg/cm 2 untuk tanah very dense yang pertama kali. Jadi, nilai q c yang ditinjau adalah nilai q c lapis kepadatan tanah pada lapisan tanah yang paling atas. Misalkan pada suatu titik CPT tabel manometer menunjukkan q c 20 kg/cm 2 pada kedalaman 2 m, maka jika ditemukan lagi q c 20 kg/cm 2 pada kedalaman berikutnya hal tersebut diabaikan. Kemudian seterusnya belaku untuk q c 40 kg/cm 2, q c 120 kg/cm 2, q c 200 kg/cm 2, dan sampai pada q c 250 kg/cm 2. Setelah itu nilai kedalaman lapis kepadatan tanah tiap titik uji dirata-rata untuk mencari kedalaman lapis kepadatan tanah dalam satu lokasi proyek tersebut. Langkah selanjutnya, data-data CPT di-plott-kan ke Peta Kabupaten Sukoharjo yang diolah dari Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia Digital lembar-lembar Sukoharjo skala 1:25.000 dari Badan Informasi Geospasial. Data CPT yang telah di-plott-kan ke Peta Kabupaten Sukoharjo diolah sehingga terbentuk Peta Sebaran CPT berdasarkan lapis kepadatan tanah di Kabupaten Sukoharjo. HASIL DAN PEMBAHASAN Data CPT Lokasi CPT yang di-plott-kan dalam peta tersebar di beberapa kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Grogol : 37 lokasi CPT Data CPT di Kabupaten Sukoharjo 2004-2016 : Kecamatan Sukoharjo : 18 lokasi CPT 137 lokasi CPT Kecamatan Kartasura : 16 lokasi CPT Data CPT yang digunakan dalam penelitian : Kecamatan Bendosari : 8 lokasi CPT 90 lokasi CPT Kecamatan Nguter : 4 lokasi CPT Kecamatan Mojolaban : 3 lokasi CPT Kecamatan Tawangsari : 2 lokasi CPT Kecamatan Polokarto : 1 lokasi CPT Kecamatan Bulu : 1 lokasi CPT Peta Sebaran CPT Berdasarkan Lapis Kepadatan Tanah Data CPT di-plott-kan ke dalam Peta Kabupaten Sukoharjo sehingga dapat dilihat sebaran titik-titik yang merepresentasiakan lokasi CPT. Titik-titik tersebut diberi gradasi warna sesuai tingkat kedalaman dari permukaan tanah pada setiap lapis tingkat kepadatan tanah. Variasi kedalamanan tiap lapis tingkat kepadatan tanah dan trend penyebarannya dapat dilihat pada Gambar 1 sampai Gambar 5. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Maret 2018/152

Gambar 1. Peta Sebaran Peta sebaran CPT q c 20 kg/cm 2 Gambar 2. Peta Sebaran Peta sebaran CPT q c 40 kg/cm 2 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Maret 2018/153

Gambar 3. Peta Sebaran Peta sebaran CPT q c 120 kg/cm 2 Gambar 4. Peta Sebaran Peta sebaran CPT q c 200 kg/cm 2 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Maret 2018/154

Gambar 5. Peta Sebaran Peta sebaran CPT q c 250 kg/cm 2 KESIMPULAN Sebaran CPT menunjukkan trend kepadatan tanah yang cukup baik di wilayah Kabupaten Sukoharjo bagian pinggir terutama di wilayah bagian utara. Pada wilayah ini kedalaman tanah sangat kompak pada q c 250 kg/cm 2 rata-rata 4-5 meter dari permukaan tanah. Wilayah ini meliputi Kecamatan Kartasura, Kecamatan Mojolaban, dan Kecamatan Grogol bagian utara. Trend kepadatan tanah yang kurang baik ditemukan di wilayah Kabupaten Sukoharjo bagian tengah yang meliputi wilayah Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Grogol bagian selatan, dan Kecamatan Bendosari bagian barat dengan kedalaman tanah sangat kompak pada q c 250 kg/cm 2 rata-rata 15-17 meter dari permukaan tanah. SARAN Sumber data perlu ditambah tidak hanya data dari Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret. Kemudian pengembangan basis data dengan jaringan internet diperlukan agar dapat tercipta sistem informasi geografis secara nasional sehingga basis data dapat real time terkoneksi dari daerah ke pusat. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada Ibu Dr. Niken S. Surjandari, S.T., M.T. dan Bapak Ir. Agus P. Saido, M.Sc. yang telah membimbing, memberi arahan dan masukan dalam penyususan makalah ini. Terimakasih kepada Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret atas data dan informasi yang menunjang penyususnan makalah ini. REFERENSI Bowles, J. E. (1996). Foundation Analysis and Design (5th ed). Singapore: McGfraw-Hill Inc. Das, B. M. (2011). Principle of Foundation Engineering (7th ed). United States of America: Cengage Learning. Ekadinata, A. dkk., 2008. Sistem Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam. Buku 1: Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source. Bogor: World Agroforestry Centre. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Maret 2018/155

Prahasta, E. (2009). Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung: Informatika. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Maret 2018/156