BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TARAKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 6 TAHUN 2014

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 7 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2011 T E N T A NG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

WALIKOTA TANJUNGBALAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGBALAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

Walikota Tasikmalaya

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 7 TAHUN 2016

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

-1- WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LEBAK TAHUN

NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOTA JAMBI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN

TENTANG. berdasarkan

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BUPATI DHARMASRAYA PROPINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Transkripsi:

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA BARAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Perubahannya, Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dan Pasal 52 Ayat (2) huruf f Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016-2021; 1

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang - Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah - daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4421); 4. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 2

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumba Barat Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2009 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 0003); 3

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT dan BUPATI SUMBA BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016 2021 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sumba Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumba Barat. 3. Bupati adalah Bupati Sumba Barat. 4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2005 2025, yang selanjutnya disingkat RPJPD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Sumba Barat untuk periode 20 (dua puluh) tahun. 4

5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016-2021, yang selanjutnya disingkat RPJMD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Sumba Barat untuk periode 5 (lima) tahun. 6. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. 7. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 8. Rencana Kerja - Satuan Kerja Perangkat Daerah atau disingkat Renja - SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 9. Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD. 10. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumba Barat. 5

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Pasal 2 (1) RPJMD berpedoman pada RPJPD dan RTRW dengan memperhatikan RPJMD Provinsi dan RPJM Nasional. (2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah, RKPD dan Renja Perangkat Daerah. (3) Periodesasi pembangunan jangka menengah daerah adalah selama 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021. Pasal 3 (1) Dalam rangka menjaga konsistensi dan kesinambungan perencanaan pembangunan daerah dalam proses penyusunan dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah, menggunakan sistem informasi perencanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah. (2) Sistem informasi perencanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai alat bantu untuk menyusun RKPD dan pedoman untuk penyusunan Kebijakan Uumum APBD dan PPAS. Pasal 4 Program pembangunan daerah Periode Tahun 2016 2021 disusun dan dilaksanakan sesuai dengan RPJMD. 6

BAB III SISTEMATIKA RPJMD Pasal 5 RPJMD disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut : Bab I Bab II pendahuluan; gambaran umum kondisi daerah; Bab III gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan; Bab IV Bab V Bab VI analisis isu-isu strategis; visi, misi, tujuan dan sasaran; strategi dan arah kebijakan; Bab VII kebijakan umum dan program pembangunan daerah; Bab VIII Bab IX Bab X Bab XI indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan; penetapan indikator kinerja daerah; pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan; dan penutup. Pasal 6 Uraian lebih lanjut RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 7

BAB IV PENGENDALIAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Pengendalian Pasal 7 (1) Bupati melakukan pengendalian terhadap perencanaan pembangunan daerah. (2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengendalian terhadap : a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; dan b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Pasal 8 (1) Pengendalian oleh bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (2) Pengendalian oleh Bappeda meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah. (3) Pemantauan pelaksanaan program dan kegiatan oleh SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi. (4) Hasil pemantauan pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun dalam bentuk laporan triwulan untuk disampaikan kepada Bappeda. 8

(5) Kepala Bappeda melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana pembangunan kepada Bupati, disertai dengan rekomendasi dan langkah-langkah yang diperlukan. Bagian Kedua Evaluasi Pasal 9 Bupati melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah. Pasal 10 Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 meliputi evaluasi terhadap : a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan c. hasil rencana pembangunan daerah. Pasal 11 (1) Evaluasi oleh bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya. (2) Evaluasi oleh Bappeda meliputi : a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan daerah, dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah; dan 9

b. menghimpun, menganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah. c. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. Pasal 12 Bupati berkewajiban memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah kepada masyarakat. BAB V PERUBAHAN RPJMD Pasal 13 (1) Perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila : a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa substansi yang dirumuskan, belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Peraturan Perundangundangan; b. terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau c. merugikan kepentingan Nasional. (2) Perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, mencakup antara lain terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional. 10

(3) Merugikan kepentingan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, apabila bertentangan dengan kebijakan nasional. Pasal 14 Perubahan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal 15 Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka panjang dan menengah, penetapan perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) Dalam hal terdapat perbedaan RKPD Tahun Anggaran 2017 dengan Peraturan Daerah ini, maka RKPD Tahun Anggaran 2017 harus menyesuaikan dengan Peraturan Daerah ini. (2) Peraturan Daerah ini dijadikan acuan dalam penyusunan RKPD Tahun Anggaran 2022. 11

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Barat. Diundangkan di Waikabubak pada tanggal, 1 September 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT, ttd UMBU DINGU DEDI Ditetapkan di Waikabubak pada tanggal, 30 Agustus 2016 BUPATI SUMBA BARAT, ttd AGUSTINUS NIGA DAPAWOLE LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016 NOMOR 3 NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 03/2016 12

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 I. UMUM Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian barat Pulau Sumba, dengan letak berada pada 9 22 9 47 Lintang Selatan dan 119 7 119 33 Bujur Timur, dan memiliki batas batas administratif pemerintahan : sebelah timur dengan Kabupaten Sumba Tengah, sebelah barat dengan Kabupaten Sumba Barat Daya, sebelah Utara dengan Selat Sumba, dan sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia. Luas wilayah Kabupaten Sumba Barat sebesar 737,42 Km², laut 441 Km2 Jika luas wilayah daratan diakumulasikan dengan luas wilayah laut, maka total wilayah Kabupaten Sumba Barat adalah 1.178,42 Km² dengan 6 kecamatan, 11 kelurahan, dan 63 desa dengan rincian luas kecamatan : Kecamatan Loli 132,36 Km², Kecamatan Kota Waikabubak 44,71 Km², Kecamatan Lamboya 125,65 Km², Kecamatan Wanukaka 133,68 Km², Kecamatan Tana Righu 139,79 Km², dan Kecamatan Laboya Barat 161,23 Km². 13

Tingkat kepadatan penduduk per kilo meter persegi sangat bervariasi, yakni Kecamatan : Kota Waikabubak 701 jiwa/km², Loli 225 jiwa/km², Kecamatan Lamboya 132 jiwa/km², Kecamatan Wanukaka 113 jiwa/km², Kecamatan Tana Righu 136 jiwa/km² dan Kecamatan Laboya Barat 50 jiwa/km², dengan rata rata kepadatan Kabupaten Sumba Barat 163 jiwa/km², memiliki latar belakang agama, suku, bahasa, dan adat istiadat yang beranekaragam, namun Heterogenitasnya telah terikat dalam ikatan Pada Eweta Manda Elu sebagai pengejawantahan tujuan dan cita cita berbangsa dan bernegara sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah dan akan terus menjadi nurani kolektif pemerintah dan rakyat untuk membangun daerah. Untuk mencapai tujuan dan cita cita tersebut, diperlukan perencanaan baik jangka panjang maupun jangka menengah, atau di kenal dengan RPJPD dan RPJMD. Kurun waktu RPJP Daerah adalah 20 (dua puluh) tahun dengan pentahapannya dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah 5 (lima) tahunan (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan bagian dari proses perencanaan dalam sistim perencanaan Pembangunan Nasional dan merupakan amanat dari Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015, dan memperhatikan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional. 14

RPJMD Kabupaten Sumba Barat memasuki tahap 3 (tiga) penyusunan yang berpedoman pada RPJP Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2005 2025 dan RTRW serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bhakti Kepala Daerah terpilih yang disusun berdasarkan visi, misi dan program Kepala Daerah, serta arah kebijakan, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Program dan kegiatan yang direncanakan sesuai urusan pemerintah yang menjadi batas kewenangan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan/kapasitas kuangan daerah, yang penjabarannya merupakan usaha-usaha pencapaian target yang tertuang juga dalam RPJPD, dengan memperhatikan kondisi wilayah, sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang, yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan rencana pembangunan tahunan daerah, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang merupakan partisipasi masyarakat. 15

Maksud dilakukannya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Sumba Barat adalah untuk membangun proses perencanaan pembangunan yang sistematis dan berkelanjutan dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki secara optimal, dengan tujuan: 1. menyediakan suatu dokumen perencanaan pembangunan untuk 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif yang memuat kerangka makro Kabupaten Sumba Barat dan pilihan program maupun kegiatan tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang ; 2. sebagai bahan acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja SKPD; 3. menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); 4. memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur; 5. meningkatkan efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya yang dimiliki. 16

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 17

Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016 NOMOR 0063. 18

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI SUMBA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBA BARAT NOMOR 7.b TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA BARAT, Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016-2021 yang telah ditetapkan oleh Bupati pada tanggal 30 Agustus 2016 perlu dilaksanakan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016-2021; 19

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4421); 3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 20

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumba Barat Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2009 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 0003); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 3 Tahun 2016, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0063); 21

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 Pasal 1 Melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016-2021. Pasal 2 Memerintahkan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat untuk mengundangkan Peraturan Daerah dimaksud dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Barat. Pasal 3 Menugaskan Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sumba Barat untuk mengambil langkah koordinasi dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumba Barat untuk mengambil langkah operasional Peraturan Daerah dimaksud. 22

Pasal 4 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumba Barat. Diundangkan di Waikabubak pada tanggal, 1 September 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT, ttd UMBU DINGU DEDI Ditetapkan di Waikabubak pada tanggal, 30 Agustus 2016 BUPATI SUMBA BARAT, ttd AGUSTINUS NIGA DAPAWOLE BERITA DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016 NOMOR 23