PENGUJIAN TRAINER SISTEM PGM-FI HONDA BEAT FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN HONDA SUPRA X 125 PGM FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEPEDA MOTOR

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

Sistem PGM-FI A. Latar Belakang

Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif saat ini, menunjukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Lab Pratikum Teknik Mesin Vokasi, Universitas Muhammadiyah. Tempat Pengambilan Data dan Pengujian :

JRM. Volume 01 Nomor 03 Tahun Hal 64-73

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM PGM-FI HONDA BEAT FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTEK SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL

TUGAS AKHIR SISTEM KONTROL ELEKTRONIK PADA HONDA SUPRA X 125 PGM-FI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM EFI (ELECTRONIC FUEL INJECTION) PADA SEPEDA MOTOR HONDA BEAT PGM-FI. Diploma III Program Vokasi Program Studi Teknik Mesin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

Rancang Bangun Trainer EFI (Electronic Fuel Injection) Yamaha V-ixion Sebagai Media Pembelajaran Praktik Sepeda Motor dan Motor Kecil

ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION DENGAN SISTEM INJEKSI YAMAHA MIXTURE JET-FI (YMJET-FI) TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI)

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB III METODE PENELITIAN

DuFI (Durux Fuel Injection)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN TRAINER YAMAHA MIO-J YMJET-FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL

Kelas pada Sistem Starter

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

JOB SHEET 1 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR BATERAI. OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes IBNU SISWANTO, M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TROUBLESHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR DENGAN ALAT PERAGA PROGRAMMED FUEL INJECTION (PGM FI) PADA SISWA SMK

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

MAX GUARD.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODE PENGUJIAN

Automotive Science and Education Journal

ANALISIS ELEKTRONIK FUEL INJECTION ( EFI ) PADA TOYOTA GREAT COROLLA TIPE 4A-FE

BAB IV HASIL DAN ANALISA

No. Nama Komponen Fungsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tegangan dari Batteray, kemudian ECU memberi tegangan kepada sesmor sesuai

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

Pengetahuan Produk Baterai

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

SISTEM PENGISIAN DAN PENERANGAN

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAYOUT ENGINE DAN KOMPONENNYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar Lampu kepala

INSTRUCTION MANUAL TAMPAK DEPAN CDI URUTAN PEMASANGAN KABEL

TUGAS AKHIR SISTEM BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO J YMJET-FI. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MODIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR MENJADI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SUZUKI SMASH AD 2663 ZG (TINJAUAN SISTEM BAHAN BAKAR) PROYEK AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK

TPI 440 SCOPE PLUS. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup penggunaan, perawatan dan kalibrasi TPI 440 Scope Plus

BAB IV PENGUJIAN ALAT

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

Transkripsi:

Pengujian Trainer Sistem PGM-FI Honda Beat FI PENGUJIAN TRAINER SISTEM PGM-FI HONDA BEAT FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL Dody Rofianto Putra D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: dido_rofy@yahoo.com Warju Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: warju_mesin@yahoo.com Abstrak Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, khususnya dalam bidang industri otomotif. Hal itu ditandai dengan banyaknya produk dan tampilan teknologi baru dalam dunia otomotif, baik di bidang keselamatan maupun kenyamanan dalam berkendara. Konsekuensinya menuntut lembaga pendidikan yang bergerak di bidang otomotif untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks khususnya di bidang otomotif tersebut. Ada banyak cara yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk meningkatkan kemampuan praktik dan teori peserta didik baik di sekolah, di lembaga pelatihan maupun di universitas. Oleh karena itu, trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI dibuat dengan tujuan untuk mengetahui apakah memenuhi spesifikasi standar sesuai dengan buku pedoman reparasi Honda Beat FI. Pengujian trainer Sistem PGM-FI Honda Beat FI menggunakan alat yaitu HiDS (Honda Intelligent Diagnostic System), Digital multimeter, DLC short connector yang biasanya digunakan pada bengkel resmi Honda. Pengujian yang dilakukan meliputi: kunci kontak, speedometer, daya/massa ECM, pompa bahan bakar, injektor, sensor EOT, sensor O 2, alternator, regulator, sensor TP, dan tahanan katub solenoid peninggi putaran stasioner. Pengujian ini tidak mengukur tegangan induksi ignition coil dan kekuatan rangka pada trainer. Standar pengujian ini berdasarkan buku pedoman manual reparasi Honda Beat FI.Hasil pengujian trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI tegangan baterai 12,23 V, tegangan sensor TP 4,99 V, tahanan katub solenoid peninggi putaran stasioner 26 Ohm, tahanan injector 13,0 Ohm, tahanan pompa bahan bakar (fuel pump) kondisi penuh 17 Ohm sedangkan kondisi kosong 106 Ohm, tegangan sensor EOT 4,99 V sedangkan tahanan sensor EOT 1,778 Ohm, tegangan ECM 11,48 V, tahanan alternator 1,0 Ohm, ada kontinuitas tutup sensor O 2, ada kontinuitas pada kunci kontak, sepedometer menyala normal, tegangan regulator 10,76 V, dan tahanan 0,7 Ohm. Semua hasil pengujian telah memenuhi spesifikasi standar yang terdapat pada buku pedoman reparasi Honda Beat FI. Oleh karena itu, trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI yang telah dibuat layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah praktek sepeda motor dan motor kecil. Kata Kunci: Sistem PGM-FI Honda Beat FI, media pembelajaran, dan mata kuliah praktek sepeda motor dan motor kecil. Abstract The development of technology is currently growing rapidly, particularly in the automotive industry. It was marked by numerous product and see new technologies in the automotive world, both in the field of safety and comfort in driving. Consequently demanding educational institutions engaged in the automotive field to face the challenges of an increasingly complex, especially in the automotive field. There are many ways in which the educational institutions to improve the practice and theory of learners well in school, in training institutions and in universities. Therefore, the trainer system Honda PGM-FI FI Beat created with the aim to determine whether it meets the standard specifications in accordance with the manual repair Honda Beat FI. Testing System trainer Beat Honda PGM-FI FI use tool that HIDs (Honda Intelligent Diagnostic System), Digital multimeter, short DLC connector is usually used in authorized repair shop Honda. Tests performed included: ignition, speedometer, power / mass ECM, fuel pump, injector, EOT sensor, O2 sensor, alternator, regulator, TP sensor and solenoid valve custody improvement round stationary. This test does not measure the induced voltage ignition coil and the strength of the framework on the trainer. This testing standards based guidebook repair manual Honda Beat FI.Results of testing systems trainer Beat Honda PGM-FI FI as follows: 12.23 V battery voltage, the TP sensor voltage 4.99 V, custody improvement round the stationary valve solenoid 26 Ohm, Ohm 13.0 injector prisoners, prisoners fuel pump (fuel pump) 17 Ohm full condition while the condition of empty 106 Ohm, EOT sensor voltage 4.99 V while the EOT sensor prisoners 1.778 Ohm, ECM voltage 11.48 V, prisoners alternator 1.0 Ohm, there is continuity cap O2 sensor, there is continuity in the key contacts, sepedometer starts normally, voltage regulators 10.76 V, and resistance 0.7 Ohm. All test results have met the standard specifications contained in the handbook repair Honda Beat FI. Therefore, the trainer system PGM-FI FI Honda Beat has been made fit for use as a medium of learning in the course of practice motorcycles and small motor. Keywords: System PGM-FI FI Honda Beat, instructional media, and subjects the practice of motorcycles and small engine. 21

JRM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015, 21-30 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, khususnya dalam bidang industri otomotif. Hal itu ditandai dengan banyaknya produk dan tampilan teknologi baru dalam dunia otomotif, baik di bidang keselamatan maupun kenyamanan dalam berkendara. Konsekuensinya menuntut lembaga pendidikan yang bergerak di bidang otomotif untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks khususnya di bidang otomotif tersebut. Ada banyak cara yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk meningkatkan kemampuan praktik dan teori peserta didik baik di sekolah, di lembaga pelatihan, dan universitas. Sumber daya manusia yang rendah menjadi penyebab utama ketertinggalan teknologi. Untuk meningkatkan SDM maka pemerintah membuka jalur-jalur pendidikan. Pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi sehingga diharapkan dapat tercapai keahlian dan keterampilan bagi peserta didik. Pembuatan media pembelajaran diharapkan dapat membantu dan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Keterbatasan akan peralatan juga menjadi salah satu penghambat berkembangnya IPTEK di kampus. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) juga berperan dalam pengembangan IPTEK. Namun Jurusan Teknik Mesin FT UNESA masih kurang akan peralatan/media praktik khususnya untuk mata kuliah Praktek Sepeda Motor dan Motor Mecil. Media peraga praktek Sepeda Motor dan Motor Kecil di Lab. Sepeda Motor masih kurang memadai, khususnya trainer sepeda motor injeksi. Tujan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hasil pengujian Trainer sistem PGM-FI Honda Beat Fuel Injection (FI), mengetahui apakah trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI yang telah dibuat memenuhi spesifikasi standar sesuai dengan buku pedoman reparasi Honda Beat FI. Manfaat dari penelitian ini sebagai menguji kelayakan trainer Honda Beat FI sebagai media pembelajaran praktikum sepeda motor dan motor kecil, meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang prosedur tune up dan trouble shooting pada Honda Beat FI, Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran pada mata kuliah praktek sepeda motor dan motor kecil. METODE Rancangan Penelitian Gambar 1. Rancangan Penelitian Prosedur Pengujian Pengujian trainer Honda Beat FI dapat dilakukan dengan langkah-langkah Persiapan. - Menyiapkan aki (accu) sebagai sumber utama arus listrik. - Menyiapkan alat, seperti: kunci pas-ring 8mm dan obeng positif (+). - Menyiapkan alat ukur pengujian, seperti: digital multi-meter, DLC short connector, HIDS (Honda Intelligent Diagnostic Sistem). - Isilah bahan bakar pada tangki yang sudah disediakan. - Menyiapkan buku untuk mencatat hasil pengujian. - Menyiapkan kamera untuk proses dokumentasi. Pengujian. - Pemeriksaan pada tegangan baterai. - Pemeriksaan pada kunci kontak. - Pemeriksaan pada speedometer. - Pemeriksaan pada daya/massa ECM. - Pemeriksaan pada Katub solenoid peninggi putaran stasioner - Pemeriksaan pada Fuel Injection. - Pemeriksaan pada Alternator. - Pemeriksaan pada Regulator - Pemeriksaan pada Pompa Bahan bakar. - Pemeriksaan pada Sensor TP - Pemeriksaan pada Sensor O 2 (Oksigen). - Pemeriksaan pada Sensor EOT (Engine Oil Temperature). - Pemeriksaan pada rangkaian masa dari sensorsensor. - Pengoperasian trainer Honda Beat FI.

Pengujian Trainer Sistem PGM-FI Honda Beat FI Data Spesifikasi Standar Komponen Tabel 1. Data Spesifikasi Standar Komponen No Komponen Standar 1. Bateray Kapasitas 12 V -3,5 Ah Tegangan (20 0 C) Penuh 13,0 V 13,2 V Perlu pengisian Di bawah 12,3 V Normal 0,4 A/5-10 jam Arus pengisian Cepat 3,0 A/30 menit Tabel 2. Diagnosis menggunakan scan tool Kedipan MIL Kebocoran arus Maksimum 0,5 ma 2. Alternator Kapasitas 0,111 kw/5000 rpm Tahanan pengisian kumparan 0,2 1,0 3. Bahan bakar Penuh 6-10 (Ohm) Kurang 90-100 (Ohm) Tekanan pada putaran 294 Kpa (43 psi) stasioner Aliran pada 12 V 4. Sensor EOT Tegangan 4,75 5,25 V Tahanan 2,5-2,8 k 5. Fuel injection 11 13 (Ohm) 24 o C 6. Rectrifier Tanpa beban 14-15 V Kapasitas 12 A Voltase with stand 200 V Minimum 98 cm 3 /10 detik 7. Trottle body TP (Trottle postion sensor) 4,75-5,25 V Katub solenoid peninggi putaran stasioner 24 27 8. CKP (Crankshaft Position Sensor) 248-372 (Ohm) Kode Kerusakan 7 Kedipan Sensor EOT (Engine Oil Temperatur) Gambar 2. Mengukur Tegangan Baterai Dari hasil pengujian didapatkan tegangan baterai sebesar 12,23 V, artinya baterai dalam kondisi baik dan terisi penuh, dengan spesifikasi standar 12 V/3 Ah. Memeriksa kunci kontak. Langkah-langkah memeriksa kunci kontak adalah sebagai berikut : - Menyiapkan digital multimeter, dan memutar selector pada sisi buzzer untuk memeriksa kontinuitas. - Memutar kunci kontak pada posisi ON. - Memeriksa kontinuitas pada terminal kabel dari konektor kunci kontak pada masing-masing posisi kunci kontak. Harus ada kontinuitas antara kabel dengan kode warna Gambar 3. Kabel Kunci Kontak Honda Beat Fi 8 Kedipan Sensor TP (Trottle Position) 12 kedipan Injector 21 Kedipan Sensor O 2 33 Kedipan ECM ( Engine Control Module) Sumber: PT ASTRA HONDA MOTOR (2012:4-9) Hasil Pengujian Menggunakan Digital Multimeter Memeriksa tegangan baterai. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memeriksa tegangan baterai - Menyiapkan digital multimeter dan baterai yang akan diukur tegangannya. - Menyalakan digital multimeter. - Memutar selektor digital multimeter pada posisi 20 V. - Menghubungkan jarum warna merah digital multimeter pada terminal positif (+) baterai. - Menghubungkan jarum warna hitam digital multimeter pada terminal negatif (-) baterai. - Mencatat hasil pengukuran. Gambar 4. Memeriksa Kontinuitas Kunci Kontak - Jika tidak ada kontinuitas antara kabel dengan kode warna menandakan kunci kontak bermasalah/rusak. - Dari pemeriksaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa kunci kontak dalam keadaan baik, tidak ada hubungan singkat antar konektor, karena pada saat dilakukan pemeriksaan kontinuitas lampu indikator multimeter menyala. Memeriksa speedometer. Cara pemeriksaan speedometer hanya dilakukan dengan cara memutar kontak ke posisi on sehingga speedometer akan menyala seperti gambar di bawah. Gambar 5. Memeriksa Speedometer 23

JRM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015, 21-30 Setelah speedometer menyala kemudian lampu indikator (MIL) kerusakan EFI akan menyala sebentar kemudian mati yang menandakan bahwa rangkaian EFI dalam keadaan normal seperti berikut: - Menghubungkan jarum warna merah multimeter pada terminal Kuning/Putih dan jarum warna hitam multimeter pada terminal Hijau. Periksa tahanan dari pelampung pada posisi atas dan bawah - Gambar 6. Lampu Indikator (MIL) Speedometer Memeriksa injektor. Langkah-langkah memeriksa Injektor adalah - Menyalakan digital multimeter. - Memutar selektor digital multimeter pada posisi 20 Ohm. - Memeriksa tahanan antara terminal konektor 2P sisi injector. Gambar 7. Mengukur Tahanan Injektor Dari hasil pengujian didapatkan tahanan injektor sebesar 13.0 Ohm, artinya injektor dalam kondisi baik, dengan sepisifikasi standar 11 13 (Ohm) pada 24 o C. Memeriksa Alternator. Langkah-langkah memeriksa alternator adalah - Menyalakan digital multimeter. - Memutar selektor digital multimeter pada posisi 200 Ohm. - Memeriksa tahanan pengisian pada konector 1P seperti berikut Gambar 9. Mengukur Tahanan Pelampung Kondisi Penuh Gambar 10. Mengukur Tahanan Pelampung Kondisi Kosong Dari hasil pengujian didapatkan tahanan pompa bahan bakar kodisi penuh 17 Ohm, sedangkan pompa bahan bakar dalam kondisi kosong 106 Ohm, artinya tahanan yang didapat melebihi standar yang diizinkan: penuh 6-10 (Ohm) - kosong 90-100 (Ohm). Hal ini disebabkan karena lempengan tembaga terkena oksidasi yang disebabkan oleh bensin/ bahan bakar, serta pengukuran dilakukan pada temperatur ruangan (30 o C/86 o F). Pemeriksaan Trottle Body: Sensor TP dan Katub Solenoid Peninggi Putaran Stasioner. Langkah-langkah pemeriksaan rangkaian daya/massa dari sensor unit (sensor TP dan katub solenoid peninggi putaran stasioner) dilakukan dengan prosedur Sensor TP Langkah-langkah memeriksa sensor TP adalah - Menyiapkan dan menyalakan digital multimeter. - Memutar selektor pada posisi 20 V. - Putar kunci kontak pada posisi ON. - Pemeriksaan tegangan pada sisi kabel sensor TP. Gambar 8. Tahanan Alternator Dari hasil pengujian didapatkan tahanan alternator sebesar 1.0 Ohm, artinya alternator dalam kondisi baik, dengan sepisifikasi standart 0,2 1,0. Memeriksa pompa bahan bakar (fuel pump). Langkah-langkah memeriksa Pompa Bahan bakar (Fuel Pump) adalah - Menyiapkan dan menyalakan digital multimeter. - Memutar selektor pada posisi 200 Ohm. Gambar 11. Tegangan Input Daya Sensor TP Dari hasil pengujian didapatkan tegangan sensor TP sebesar 4,99 V, artinya sensor TP dalam kondisi baik, dengan sepisifikasi standar 4,75 5,25 V.

Pengujian Trainer Sistem PGM-FI Honda Beat FI Katub Solenoid Peninggi Putaran Stasioner Langkah-langkah memeriksa katub solenoid peninggi putaran stasioner adalah - Memutar selektor pada posisi 20 V. - Putar kunci kontak pada posisi ON. - Pemeriksaan tegangan pada sisi kabel katub solenoid peninggi putaran stasioner. Gambar 12. Mengukur Tahanan Katub Solenoid Peninggi Putaran Stasioner Dari hasil pengujian didapatkan tahanan katub solenoid peninggi putaran stasioner sebesar 26 Ohm, artinya tegangan katub solenoid peninggi putaran stasioner dalam kondisi baik, dengan sepisifikasi standar 24 27. Memeriksa Sensor EOT (Engine Oil Temperature). Langkah-langkah memeriksa sensor EOT adalah - Menyiapkan dan menyalakan digital multimeter. - Memutar selektor pada posisi 20 V. - Putar kunci kontak pada posisi ON. - Pemeriksaan tegangan pada sisi kabel sensor EOT. kondisi kerja yang baik ia dapat dipergunakan sebagai pemasokan daya pertama. Jika baterai tidak dalam kondisi kerja yang baik, voltase alternator yang dibangkitkan oleh motor listrik dipakai sebagai pemasokan daya kedua. Sebelum menjalankan pemeriksaan daya/massa ECM pastikan untuk mengisi baterai dengan listrik atau mengganti baterai dengan yang baru. Langkah-langkah pemeriksaan daya/massa ECM dapat dilakukan dengan prosedur - Menyiapkan dan menyalakan digital multimeter - Memutar selektor pada posisi 20 V. - Putar kunci kontak pada posisi ON. - Menghubungkan kabel Hitam/Biru ECM ke jarum warna merah digital multimeter dan jarum warna hitam digital multimeter ke kabel hijau ECM. Gambar 15. Mengukur Tegangan Masuk ECM - Memeriksa kontinuitas antara konector 33P (hitam) ECM dan Massa (hijau). Gambar 16. Pemeriksaan Kontinuitas ECM Gambar 13. Tegangan Input Daya Sensor EOT - Putar kunci kontak posisi OFF. - Memeriksa tahanan pada sensor EOT. Gambar 14. Mengukur Tahanan Sensor EOT Dari hasil pengujian didapatkan tegangan input 4.99 V sedangkan tahanan pada sensor EOT 1.778 Ohm, artinya tahanan yang didapat kurang dari standar yang diizinkan yaitu ( 2.5 2.8 ohm, 4.75 5.25 V) karena pada saat pengujian tahanan sensor EOT tidak berhubungan langsung dengan mesin serta perbedaan suhu ruangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kondisi sensor EOT dalam kondisi baik. Memeriksa daya/massa ECM Honda Beat FI mempunyai dua jenis pemasokan daya untuk menjalankan ECM. Jika baterai dalam Dari pemeriksaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa daya/massa ECM dalam keadaan baik, tidak ada hubungan singkat antar konektor, karena pada saat dilakukan pemeriksaan ada kontinuitas pada digital multimeter. Memeriksa Sensor O 2 (Oksigen) - Menyiapkan dan menyalakan digital multimeter. - Memutar selektor pada posisi buzzer. - Putar kunci kontak pada posisi OFF. - Melepas konector 33P ECM dan tutup sensor O 2. - Menghubungkan kabel hitam ECM ke jarum warna merah digital multimeter dan jarum warna hitam pada terminal tutup sensor O 2. Gambar 17. Pemeriksaan Kontinuitas Sensor O 2 Dari pemeriksaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sensor O 2 dalam keadaan baik, karena pada saat dilakukan pemeriksaan ada kontinuitas pada digital multimeter. 25

JRM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015, 21-30 Mengukur regulator. Regulator/Rectifier berfungsi sebagai penyetabil tegangan untuk pengisian maupun untuk penyearah arus dari alternator (AC menjadi DC). Langkah langkah untuk pemeriksaan regulator adalah - Melepaskan konektor regulator/rectifier. - Memutar selector digital multimeter pada V DC. - Memeriksa tegangan pengisian, letakkan jarum warna merah multimeter pada terminal merah pada regulator/rectifier dan jarum warna hitam multimeter pada massa regulator/rectifier.. Gambar 18. Memeriksa Tegangan Pengisian - Harus ada voltase baterai, menandakan sistem pengisian tak ada masalah. - Memeriksa tahanan kumparan pengisian, selanjutnya meletakkan jarum warna merah multimeter pada terminal putih kumparan pengisian dan jarum warna hitam multi-meter pada massa kumparan pengisian. detik dan kemudian akan mati (kalibrasi). Apabila terjadi kegagalan/kerusakan pada sensor-sensor, lampu indikator akan memberikan kode yang berupa kedipan MIL sesuai dengan sensor yang rusak. Gambar 20. Informasi Kedipan MIL Ketika Kunci Kontak Pada Posisi ON. MIL Troubleshooting 7 Kedipan MIL (EOT Sensor) EOT - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF. - Melepas konektor EOT sensor. Gambar 21. Melepas Konektor EOT Sensor Gambar 19. Memeriksa Kumparan Pengisian - Tahanan standar yang dianjurkan 0,3 1,1 Ohm. - Memeriksa hubungan saluran massa, pastikan terminal hijau dangan massa harus ada kontinuitas/tersambung. - Mencatat semua hasil pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tegangan pada jalur sistem pengisian serta tahanan kumparan pengisian adalah 0,7 Ω untuk tegangan pada jalur sistem pengisian serta 10,76 V. Tegangan baterai sebesar 10,76 V memerlukan pengisian agar sistem dapat bekerja maksimal. Dari data yang diperoleh dari pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa sistem pengisian dalam keadaan baik karena tahanan pada kumparan pengisian masih dalam standar yang ditetapkan serta tidak ada hubungan singkat dari sistem pengisian. Diagnosis Menggunakan DLC Short Conector Sewaktu ECM mendeteksi tanggapan yang tidak normal dari sistem PGM-FI, maka MIL akan berkedip dengan fungsi pendiagnosaan mandiri dari sistem agar dapat memberitahu kepada pengendara tentang adanya masalah pada sepeda motor. Pada saat kunci kontak diputar dalam posisi ON, indikator lampu MIL akan menyala selama kira-kira 2 - Melepaskan DLC cap/penutup DLC. - Menghubungkan DLC short connector. lampu indicator (MIL) akan berkedip sebanyak 7 kedipan, menandakan kegagalan pada sensor EOT. Gambar 22. MIL Berkedip 7 Kali Menghapus kode kegagalan MIL: - Melepas DLC short connector, MIL akan menyala selama 10 detik. - Menghubungkan kembali DLC short connector dan kode kegagalan akan terhapus jika MIL mati dan mulai berkedip tanda proses berhasil. - Memutar kunci kontak pada posisi OFF. - Melepas kembali DLC short connector. 8 Kedipan MIL (Sensor TP) TP - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF. - Melepas konektor TP sensor.

Pengujian Trainer Sistem PGM-FI Honda Beat FI - Menghubungkan kembali DLC short connector dan kode kegagalan akan terhapus jika MIL mati dan mulai berkedip tanda proses berhasil. - Memutar kunci kontak pada posisi OFF. - Melepas kembali DLC short connector. Gambar 23. Melepas Konektor Sensor TP - Melepaskan DLC cap/penutup DLC - Menghubungkan DLC short connector. lampu indicator (MIL) akan berkedip sebanyak 8 kedipan, menandakan kegagalan pada sensor TP. 21 Kedipan MIL (Sensor O 2 ) O 2 (oksigen) - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF. - Melepas konektor sensor O 2 (oksigen). Gambar 27. Konektor Sensor O 2 Gambar 24. MIL Berkedip 8 Kali Menghapus kode kegagalan MIL: - Melepas DLC short connector, MIL akan menyala selama 10 detik. - Menghubungkan kembali DLC short connector dan kode kegagalan akan terhapus jika MIL mati dan mulai berkedip tanda proses berhasil. - Memutar kunci kontak pada posisi OFF. - Melepas kembali DLC short connector. 12 Kedipan MIL (Injektor) Langkah langkah troubleshooting pada injektor - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF. - Melepas konektor injektor Gambar 25. Konektor Injektor - Melepaskan DLC cap/penutup DLC. - Menghubungkan DLC short connector. lampu indikator (MIL) akan berkedip sebanyak 12 kedipan, menandakan kegagalan pada injector. - Melepaskan DLC cap/penutup DLC - Menghubungkan DLC short connector. lampu indicator (MIL) akan berkedip sebanyak 21 kedipan, menandakan kegagalan pada sensor O 2 (oksigen). Gambar 28. MIL Berkedip 21 Kali Menghapus kode kegagalan MIL: - Melepas DLC short connector, MIL akan menyala selama 10 detik. - Menghubungkan kembali DLC short connector dan kode kegagalan akan terhapus jika MIL mati dan mulai berkedip tanda proses berhasil. - Memutar kunci kontak pada posisi OFF. - Melepas kembali DLC short connector. Diagnosis Menggunakan HiDS (Honda intelligent Diagnostic System) Berikut ini langkah-langkah diagnosis pada trainer PGM-FI Honda Beat FI menggunakan alat HiDS (Honda intelligent Diagnostic System): Menyiapkan HiDS (Honda intelligent Diagnostic System) Gambar 26. MIL Berkedip 12 Kali. Menghapus kode kegagalan MIL - Melepas DLC short connector, MIL akan menyala selama 10 detik. Gambar 29. Honda intelligent Diagnostic System 27

JRM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015, 21-30 Memastikan kunci kontak pada posisi OFF. - apabila tidak terdapat kesalahan pada sistem injeksi. Akan ditampilkan seperti gambar 36 berikut ini: Gambar 30. Kunci Kontak Off Menghubungkan kabel HiDS pada DLC cap Gambar 36. Parameter-parameter Sepeda Motor - apabila terdapat kesalahan sistem injeksi. Maka akan ditampilkan seperti pada gambar 37 berikut ini: Gambar 31. Menghubungkan Kabel HiDS Memutar kunci kontak pada posisi ON, HiDS otomatis akan menyala. Gambar 32. Tampilan HiDS Setelah Berkoneksi Dengan ECM HiDS akan melakukan inisialisasi untuk mendeteksi apakah sepeda motor terhubung dengan HiDS. Gambar 37. Menu Pilihan Apabila Terjadi DTC Apabila lampu DTC berkedip-kedip dengan warna merah dibarengi dengan kedipan MIL pada sepedometer menunjukan telah terjadi kesalahan pada komponen sepeda motor, selanjutnya memilih tampilan LIHAT DTC TERJADI. Gambar 38. Menu Pilihan Terjadi DTC Dibarengi Kedipan MIL Melakukan proses penghapusan data. Gambar 33. Mendeteksi ECM Menyalakan motor penggerak Gambar 39. Penghapusan Kode DTC T (tidak) Gambar 34. Tombol Motor Penggerak Tekan tombol ( ) untuk memilih jenis sepeda motor, lalu tekan ( ) untuk mengeksekusinya maka tampilan HiDS akan berubah Gambar 40. Penghapusan Kode DTC Y (ya) Gambar 35. Pemilihan Sepeda Motor Gambar 41. Proses Penghapusan Data DTC

Pengujian Trainer Sistem PGM-FI Honda Beat FI Troubleshooting Sensor EOT EOT - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF (gambar 30). - Melepas konektor 2P EOT sensor (gambar 21). - Menghubungkan kabel HiDS pada DLC cap (gambar 31). HiDS akan membaca kegagalan komponen dan menyimpan data kode kegagalan. Gambar 42. Melihat MIL Yang Terjadi Gambar 43. Tampilan MIL Terjadi - Memasang kembali konector 2P sensor EOT. - Melakukan reset kode kegagalan komponen dengan memilih menu reset kode DTC seperti pada gambar 44 berikut ini: Gambar 45. Kegagalan Pada Sensor TP - Memasang kembali konector 3P sensor TP. - Lakukan reset kode kegagalan komponen dengan memilih menu reset kode DTC (gambar 44). - Tekan tombol ke bawah ( ), maka huruf T pada gambar 39 akan berubah menjadi huruf Y pada gambar 40 selanjutnya tekan ( ) menandakan HiDS sedang mengirim perintah pada ECM untuk melakukan reset (gambar 41). Injektor Langkah langkah troubleshooting pada injektor - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF (gambar 30). - Melepas konektor 2P injektor (gambar 25). - Menghubungkan kabel HiDS pada DLC cap (gambar 31). HiDS akan membaca kegagalan komponen dan menyimpan data kode kegagalan dan gambar 46 berikut ini: Gambar 46. Kegagalan Pada Injektor Gambar 44. Reset Kode DTC - Tekan tombol ke bawah ( ), maka huruf T pada gambar 39 akan berubah menjadi huruf Y pada gambar 40 selanjutnya tekan ( ) menandakan HiDS sedang mengirim perintah pada ECM untuk melakukan reset (gambar 41) Sensor TP TP - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF (gambar 30). - Melepas konektor 3P sensor TP (gambar 23). - Menghubungkan kabel HiDS pada DLC cap (gambar 31). HiDS akan membaca kegagalan komponen dan menyimpan data kode kegagalan dan gambar 45 berikut ini: - Memasang kembali konektor 2P injector. - Melakukan reset kode kegagalan komponen dengan memilih menu reset kode DTC (gambar 44). - Tekan tombol ke bawah ( ) maka huruf T pada gambar 39 akan berubah menjadi huruf Y pada gambar 40,selanjutnya tekan ( ) menandakan HiDS sedang mengirim perintah pada ECM untuk melakukan reset (gambar 41). Sensor O 2 O 2 - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF (gambar 30). - Melepas tutup 2P sensor O 2 (gambar 27). - Menghubungkan kabel HiDS pada DLC cap (gambar 31). HiDS akan membaca kegagalan komponen seperti 47 gambar berikut ini: 29

JRM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2015, 21-30 Gambar 47. Kegagalan Pada Sensor O 2 - Memasang kembali tutup sensor O 2. - Pada saat melakukan troubleshooting pada sensor O 2 dampak yang ditimbulkan tidak terpengaruh signifikan pada trainer dan berpacu pada indeks kode DTC komponen-komponen EFI dijelaskan kerusakan O 2 yaitu mesin bekerja dengan normal. ECM ECM - Memastikan kunci kontak dalam posisi OFF. - Melepas konektor 33P ECM. Gambar 48. Melepas Konektor ECM - Menghubungkan kabel HiDS pada DLC cap (gambar 31). HiDS akan membaca kegagalan komponen seperti gambar 49 berikut ini: Gambar 49. Kegagalan Pada ECM - Memasang kembali konector 33P ECM. - Pada saat melakukan troubleshooting pada ECM dampak yang ditimbulkan semua sistem tidak bekerja pada trainer dan berpacu pada Spesifikasi indeks kode DTC komponen-komponen EFI dijelaskan kerusakan ECM yaitu mesin sering mati dan susah dihidupkan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan Hasil pengujian trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI adalah tegangan baterai 12,23 V, tegangan sensor TP 4,99 V, tahanan katub solenoid peninggi putaran stasioner 26 Ohm, tahanan injector 13,0 Ohm, tahanan pompa bahan bakar (fuel pump) kondisi penuh 17 Ohm sedangkan kondisi kosong 106 Ohm, tegangan sensor EOT 4,99 V sedangkan tahanan sensor EOT 1,778 Ohm, tegangan ECM 11,48 V, tahanan alternator 1,0 Ohm, ada kontinuitas tutup sensor O 2, ada kontinuitas pada kunci kontak, sepedometer menyala normal, tegangan regulator 10,76 V, dan tahanan 0,7 Ohm. Trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI telah dilakukan proses pengujian seperti yang sudah dibahas pada bab IV dengan hasil yang memenuhi spesifikasi standar sesuai dengan buku panduan reparasi Honda Beat FI. Dengan demikian trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI layak dipakai untuk media pembelajaran pada mata kuliah praktik sepeda motor dan motor kecil. Saran Dari kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran Trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI dapat digunakan sebagai media pembelajaran mata kuliah praktik sepeda motor dan motor kecil. Karena telah terbukti layak dan memenuhi standar sesuai dengan buku pedoman reparasi. Trainer sistem PGM-FI Honda Beat FI perlu dilakukan upaya untuk memahami tingkat kebisingan. Perlu penambahan heater pada trainer sehingga kerja dari sensor EOT dan sensor O 2 dapat berfungsi secara optimal diberbagai suhu. Perlu dilakukan perawatan secara berkala, agar komponen yang terdapat pada trainer dapat bekerja secara optimal. Jika mencium bau asing segera untuk mematikan trainer, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan agar dapat digunakan secara terus menerus. Setelah melakukan praktik, diharapkan untuk mengosongkan tangki bahan bakar agar tangki bahan bakar tidak teroksidasi hingga menyebabkan korosi pada tangki bahan bakar serta injector tidak tersumbat oleh bahan bakar lama yang mengalami pengentalan. Diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan, kelengkapan, dan kerapian komponen setelah menggunakan trainer dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA PT. Astra Honda Motor. 2012. PGM FI System. Jakarta: Technical Training Dept, - Technical Service Division. PT. Astra Honda Motor. PT. Astra Honda Motor. Tanpa Tahun. Buku Pedoman Reparasi Honda Beat FI. Jakarta: PT. Astra Honda Motor. Supadi, H.S. 2010. Panduan Penulisan Tugas Akhir Program D3. Surabaya: Unesa University Press. Anonim. Tanpa tahun. Buku petunjuk penggunaan HD- 30. Surabaya.