TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika dari tanaman jagung manis dalam (Purwono dan Hartono, 2007) adalah

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), klasifikasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, klasifikasi, dan syarat tumbuh tanaman jagung. Jagung manis (Zea mays saccharata) termasuk tanaman semusim dari jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk Class Monocotyledone, ordo Graminae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang memiliki sumber

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

TINJAUAN PUSTAKA Botani

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Parameter. (cm) (hari) 1 6 0, , , Jumlah = 27 0, Rata-rata = 9 0,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (2003), tanaman jagung diklasifikasikan dalam Kingdom:

TINJAUAN PUSTAKA. dan akar udara. Akar seminal merupakan akar-akar radikal atau akar primer

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Jagung Manis. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan tumbuh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung. Sistem perakaran tanaman jagung mempunyai perakaran yang tersebar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

DAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah termasuk ke dalam devisi Spematophyta, famili Papilionaceae, genus Arachis, species Arachis hypogaea L.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika dari tanaman jagung manis dalam (Purwono dan Hartono, 2007) adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Sub Divisio Class Ordo Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Graminales : Graminaceae : Zea : Zea mays Saccharata Sturt. Pada waktu tanaman berbunga jantan maka radius akarnya kurang lebih 100 cm dengan kedalaman dapat mencapai kurang lebih 75 cm. Akar adventif ini dapat berjumlah 20-30 akar. Dari akar adventif ini akan tumbuh akar - akar lateral dan diujung akar adventif dan lateral terdapat bulu - bulu akar, biasanya umurnya sangat pendek. (Ginting,dkk, 1995). Tinggi tanaman jagung manis tidak banyak berbeda dengab jagung biasa, namun lebih pendek. Rataan tinggi tanaman jagung antara 1-3m diatas permukaan tanah. Khusus untuk jagung manis tingginya berkisar 1,5m 2m dari atas permukaan tanah. Diameter jagung manis 3cm 4cm yang terdiri dari beberapa ruas (Leonard and Martin, 1963; Warisno, 1998; Muhadjir, 1988). Kedudukan daun tanaman ini distik (dua baris daun tunggal yang keluar dalam kedudukan berselang). Daun terdiri atas pelepah daun dan helaian daun. Helaian daun memanjang dengan ujung meruncing dengan pelepah -pelepah daun yang berselang-seling yang berasal dari setiap buku. Daun-daunnya lebar serta relatif panjang. Antara pelepah daun

dibatasi oleh lidah daun yang berguna untuk menghalangi masuknya air hujan atau embun ke dalam pelepah. Daunnya berkisar 10 20 helai tiap tanaman. Epidermis daun bagian atas biasanya berambut halus yang berguna untuk adaptasi tumbuhan terhadap transpirasi. Kemiringan daun sangat bervariasi antar genotif dan kedudukan daun yang berkisar dari hampir datar sampai tegak (Rukmana, 2007). Tanaman jagung manis termasuk monoceous, pada satu tanaman terdapat bunga jantan dan betina letaknya terpisah. Bunga jantan dalam bentuk malai terletak di pucuk tanaman, sedang bunga betina pada tongkol yang terletak kira-kira pada pertengahan tinggi batang. Tepung sari dihasilkan malai 1-3 hari sebelum rambut tongkol keluar, rambut tongkol ini berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari agar penyerbukan dapat berlangsung. Tepung sari mudah diterbangkan angin. Dari satu malai dapat menghasilkan 250 juta tepung sari. Tepung sari ini akan menyerbuki rambut tongkol. Apabila dalam satu tongkol terdapat 500 rambut tongkol maka inilah yang akan diserbuki sehingga diperoleh 500 biji dalam satu tongkol dari hasil penyerbukan. Karena letak bunga terpisah dan tepung sari mudah diterbangkan angin maka pembuahan berasal dari tanaman tetangga. Hal ini dikenal dengan penyerbukan silang. Pada tanaman jagung penyerbukan silang sebesar 95% dan penyerbukan sendiri sebesar 5%. (Purwono dan Hartono, 2007). Biji jagung berkeping tunggal, berderet rapi pada tongkolnya. Pada setiap tanaman jagung ada satu tongkol, kadang - kadang ada yang dua. Setiap tongkol terdapat 10-14 deret biji jagung yang terdiri dari 200-400 butir biji jagung. (Suprapto dan Marzuki, 2005). Biji jagung manis terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung mempunyai bentuk, warna dan kandungan endosperm yang bervariasi, tergantung pada jenisnya. Pada umumnya biji jagung manis tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji. Biji manis jagung terdiri atas tiga bagian utama yaitu kulit biji (seed coat), endosperm dan embrio (Rukmana, 2007).

Kandungan lemak pada jagung ini lebih tinggi dibandingkan jagung lain. Kandungan air sebanyak 73,9% dan setiap 100g jagung manis mengandung 100 IU vit.a; 9mg ascorbic acid; 0,17 thiamin; 0,06 riboflavin dan 1,67 niacin (Palungkun, 1995). Syarat Tumbuh Tanah Jagung manis tumbuh baik pada berbagai jenis tanah. Tanah liat lebih disukai karena mampu menahan lengas yang tinggi. Tanaman ini peka terhadap tanah masam dan tumbuh baik pada kisaran ph 6,0-6,8 dan agak toleran terhadap kondisi basa (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Jagung umumnya ditanam di dataran rendah, di lahan sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. tetapi terdapat juga didaerah dataran tinggi pada ketinggian 1000-1800 m di atas permukaan laut. Tanah dengan kemiringan sampai 8 % masih dapat ditanami jagung dengan arah barisan tegak lurus terhadap miringnya tanah, dengan maksud untuk mencegah erosi yang terjadi pada waktu turun hujan besar. (Rukmana, 2007). Iklim Menurut Hudson and Anton (1981), faktor iklim yang paling mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah curah hujan dan suhu. Jumlah dan sebaran curah hujan merupakan faktor lingkungan yang memberikan faktor terbesar terhadap kualitas jagung manis. Secara umum sweet corn memerlukan curah hujan sebanyak 200 300 mm/bulan. Jagung manis juga dapat hidup baik di daerah yang beriklim panas dan di daerah beriklim sedang. Tumbuh baik pada temperatur 23-27 C, dengan suhu harian 15-32 C dan mendapat sinar matahari yang cukup pada saat pertumbuhannya (Suprapto, 2001). Pupuk Cair Anorganik Potensi Pupuk cair Potensi adalah pupuk cair berwarna merah diformulasikan secara khusus dan istimewa, yang dilengkapi dengan zat pengatur tumbuh gebbriin dengan komposisi unsur

hara esensial yang seimbang, sangat dibutuhkan dalam pembentukan bunga, pembesaran buah dan umbi. Sangat baik untuk semua jenis tanaman hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan. Pupuk cair ini mengandung N-total 9,87%, P2O5-total 6,12%, K2O 12,26%, Cu 3900 ppm, Zn 17,00 ppm, Co 15,00 ppm, Mo 12,30 ppm, Pb 123,00 ppm, B 6,29 ppm. Pupuk ini berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga dan pembesaran buah meningkatkan produksi dan memperbaiki kualitas hasil panen berupa buah. Pemakaian pupuk ini disukai karena pupuk anorganik sangat praktis dalam pemakaiannya dan penyediannya mudah didapat, dapat disimpan lama, diperlukan dalam jumlah sedikit dan kandungan haranya dapat segera disediakan untuk tanaman. Unsur hara makro relatif lebih banyak digunakan/dibutuhkan. Sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit. Jadi tidak bisa hanya mengandalkan unsur hara mikro saja untuk mendorong pertumbuhan dan produksi tanaman tetapi juga harus diperhatikan pemberian unsur hara makro dengan dosis yang tepat. Keunggulan pupuk buatan yaitu kandungan hara dalam pupuk anorganik dibuat secara tepat, pemberiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, mudah dijumpai karena tersedia dalam jumlah yang banyak, praktis dalam transportasi dan menghemat ongkos angkut, dan beberapa jenis pupuk anorganik dapat langsung diaplikasikan sehingga menghemat waktu (Prihmantoro, 1999). Tanaman semusim umumnya berumur pendek dan ditanam dengan jarak tanam rapat, maka pemupukan dilakukan melalui daun dengan pupuk yang disebut dengan pupuk daun. Pemupukan lewat daun ini umumnya dilakukan dengan cara melarutkan pupuk tersebut ke dalam air lalu larutan pupuk tersebut disemprotkan ke permukaan daun (Prihmantoro, 2005). Menurut Lingga (1993) sebelum melakukan penyemprotan daun konsentrasi yang dibuat harus benar-benar mengikuti petunjuk dalam kemasan. Jika petani membuat konsentrasi yang lebih rendah dari yang dianjurkan, maka untuk mengimbanginya

penyemprotan pupuk daun bisa dipercepat atau diperpendek interval waktunya (Osman, 1996). Dosis dan waktu penyemprotan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pupuk daun. Dosis yang tepat untuk setiap tanaman berbeda sesuai dengan jenis dan sesuai tanaman. Pemberian pupuk daun yang tepat adalah antara jam 7-9 pagi atau 3-5 sore dengan catatan tidak terjadi hujan. Pemberian pupuk daun sebaiknya tidak diberikan pada malam hari, panas terik atau menjelang hujan. Pupuk daun sebaiknya diberikan pada saat ada cahaya matahari karena cahaya secara langsung merangsang penyerapan hara melalui daun (Lingga dan Marsono, 2004). Dosis anjuran pupuk cair anorganik potensi untuk tanaman jagung adalah 72 cc/ 36 liter untuk luas lahan 4000 m 2. Dalam pemakaian pupuk daun dikenal istilah konsentrasi pupuk atau kepekatan larutan pupuk. Besarnya konsentrasi pupuk daun dinyatakan dalam bobot pupuk daun yang harus dilarutkan kedalam satuan volume air. Contohnya, pada kemasan pupuk daun tertera angka konsentrasi 2 gram per liter air, artinya pupuk sebanyak 2 gram harus dilrutkan kedalam 1 liter air. Supaya lebih praktis, saat dilapangan, ukuran bobot pupuk daun dapat diubah kedalam satuan yang lebih gampang digunakan, misalnya sendok makan. Penentuan besarnya volume air dapat diketahui dengan membaca skala pada alat semprot. Angka konsentrasi ini selalu dicantumkan pada kemasan pupuk. Jika konsentrasi pupuk daun yang digunakan melebihi konsentrasi yang disarankan, daun akan terbakar (Novizan, 2002). Pemangkasan Daun Ginting (1994) dari hasil penelitiannya mengatakan bahwa bila tanaman semakin lambat dipangkas (saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam) maka tanaman masih dapat tumbuh dengan baik walaupun terlihat menurunnya tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan indeks luas daun.

Perompesan untuk memacu pembungaan dilakukan dengan membuang bagian vegetatif yang tidak produktif terutama daun-daun dibawah tongkol, sehingga energi atau bahan makanan yang dihasilkan akan mengalir pada pembungaan dan pembuahan, dengan demikian perkembangan tongkol akan lebih cepat. Waktu perompesan pada daun sangat menentukan efektivitas dalam penimbunan fotosintat sehingga dapat menekan masa vegetatif agar buah yang dihasilkan akan lebih baik. Waktu penimbunan asimilat untuk perkembangan tongkol terjadi pada saat sebelum dan sesudah pembungaan. Perompesan daun dilakukan untuk mengurangi adanya persaingan antara organ-organ reproduktif dalam memanfaatkan asimilat yang ada (William dan Joseph, 1997) Distribusi fotosintat dalam tanaman menunjukkan hubungan antara produksi fotosintat oleh daun sebagai source dan kebutuhan asimilat oleh sink karena itu karakteristik tumbuh tanaman, tahapan pertumbuhan daun, perkembangan tanaman dapat mempengaruhi distribusi hasil metabolisme (Geiger, 1987). Kemampuan sink untuk mengimpor hasil asimilat berkaitan dengan ukuran sink, tingkat pertumbuhan, aktivitas metabolik dan tingkat respirasi. Daun pada saat flush memiliki ukuran sink yang besar sehingga hasil fotosintesis dialirkan ke daun flush. Kebanyakan penelitian mengenai perubahan source dan sink melibatkan manipulasi tanaman seperti penguguran buah, pengguguran daun, dan perlakuan naungan (Dickson, et al, 2000). Pemangkasan bertujuan meningkatkan jumlah tunas, mengatur bentuk tanaman, meningkatkan jumlah bunga, dan mengatur waktu pembuangan (Weaver, 1972). Pertumbuhan vegetatif tanaman dengan cepat akan berlangsung setelah dilakukan pemangkasan. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan keseimbangan rasio akar dan tajuk. Aliran distribusi air, nutrisi, dan cadangan makanan berlangsung dari sistem perakaran yang tidak terganggu menuju area tajuk yang mengalami pemangkasan (Janick, 1972). Rasio akar dan tajuk dapat mempengaruhi pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan pada tanaman.

Setelah pemangkasan, maka menyebabkan jumlah daun berkurang dan berkurangnya proses fotosintesis. Cadangan makanan berupa karbohidrat akan dialihkan untuk pertumbuhan tunas baru (Denison, 1979). Setelah tanaman dipangkas, maka bagian tanaman yang tersisa harus cepat membentuk daun baru agar fotosintesis dan proses metabolisme lainnya dapat berjalan lancar. Pemanfaatan hasil ikutan tanaman jagung berupa batang dan daun yang masih muda, dikenal sebagai jerami jagung dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak sudah banyak dilakukan petani, namun belum seluruhnya optimal pemanfaatannya (disnak-jatim, 2010). Menurut Sukasman (1988) pemangkasan bertujuan untuk memacu pertumbuhan vegetatif, menekan pertumbuhan generatif serta mengubah pertumbuhan batang tunggal dan besar menjadi berbatang banyak dan rendah, selain itu pemangkasan dapat mempengaruhi pertunasan karena pemangkasan pada pucuk batang akan mempengaruhi kesimbangan zat pengatur tumbuh alami di daerah ketiak daun. Menurut Sutarno (1982) perubahan keseimbangan zat pengatur tumbuh alami tersebut akan merangsang pertumbuhan tunas baru. Pemangkasan akan mengakibatkan berkurangnya jumlah daun pada tanaman. Berkurangnya jumlah daun per tanaman tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena daun merupakan penghasil metabolit yang dibutuhkan tanaman melalui fotosintesis (source). Dari daun, metabolit-metabolit tersebut ditranspor ke bagian-bagian lain dari tumbuhan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya (sink). Hubungan source dan sink pada aliran distribusi metabolit memberi peranan penting pada tanaman. Menurut Geiger (1987) distribusi asimilat pada tanaman dapat dipengaruhi oleh berkurangnya daun yang berfungsi sebagai source dalam distribusi hasil fotosintesis dan metabolisme. Perbedaan fase pertumbuhan tanaman pada saat tanaman didominasi oleh pertumbuhan vegetatif dan pada saat tanaman memasuki fase generatif turut mempengaruhi hasil asimilat. Dickson et al (2000) menyatakan bahwa kemampuan sink untuk mengimpor

hasil asimilat berkaitan dengan ukuran sink, tingkat pertumbuhan, aktivitas metabolik dan tingkat respirasi. Pada tanaman yang dipangkas, daun-daun yang saling menutupi akan berkurang yang kemudian akan meningkatkan jumlah energi cahaya yang diterima oleh tanaman. Hal ini berakibat pada peningkatan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena daundaun yang tertinggal akan melakukan proses fotosintesis yang lebih tinggi daripada proses respirasi (Olasantan, 2008). Pemangkasan pada tanaman akan menyebabkan tajuk tanaman terbuka sehingga meningkatkan jumlah cahaya yang diterima oleh bagian-bagian tanaman. Cahaya memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman disamping air dan unsur hara. Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman berhubungan langsung dengan laju fotosintesis. Letak daun pada batang membedakan umur dan tingkat fotosintesis. Semakin tua daun, tingkat fotosintesis semakin menurun. Pemangkasan terhadap daun yang masih aktif berfotosintesis dan aktif mensuplay pengisian biji akan memberikan pengaruh berbeda dengan pemangkasan terhadap daun yang tidak aktif (Kays, 1985) Pemangkasan dilakukan dengan menghilangkan bagian-bagian tanaman tertentu. Tujuan pemangkasan secara umum adalah untuk mengendalikan ukuran, mengatur keragaan tanaman serta meningkatkan produksi dan mutu tanaman (Harjadi, 1989).