BUTIL BENZIL FTALAT BUTYL BENZYL PHTHALATE

dokumen-dokumen yang mirip
MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4

AMONIUM PARA-MOLIBDAT AMMONIUM PARA-MOLYBDATE

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

SEMEN ALUMINA KIMIA CEMENT, ALUMINA, CHEMICALS

1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETHANE 1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETANA

AMONIUM OKSALAT MONOHIDRAT AMMONIUM OXALATE MONOHYDRATE

PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE

BRUSIN SULFAT BRUCINE SULFATE

KARBOWAKS 300 CARBOWAX 300

ISOPROPIL MIRISTAT ISOPROPYL MYRISTATE

SODIUM BROMAT SODIUM BROMATE

1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE

ALIZARIN ALIZARINE. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan senyawa anorganik

POLIVINIL ASETAT POLYVINYL ACETATE

ASAM TARTARAT TARTARIC ACID

AMIL ALKOHOL AMYL ALCOHOL

ASAM ANTRANILAT ANTHRANILIC ACID

BROMASIL BROMASIL. 1. N a m a. Golongan Heterocyclic, nitrogen, halogen, aromatic

TRANSFLUTRIN TRANSFLUTHRIN

Asam Maleat MALEIC ACID

ASAM ADIPAT ADIPIC ACID

BENDIOKARB BENDIOCARB

SERAT KERAMIK CERAMICS FIBER

MINYAK JARAK CASTOR OIL

RHODAMIN B RHODAMINE B

KRISOIDIN ( JINGGA BASA 2 ) CHRYSOIDINE (C.I. BASIC ORANGE 2)

N - Heptana. N - heptane

PIPERONAL PIPERONAL. 1. N a m a Golongan Aldehida, Heterosiklik

PARASETAMOL ACETAMINOPHEN

2,4,5-TRIKLOROFENOL 2,4,5-TRICHLOROPHENOL

KALSIUM KARBONAT CALCIUM CARBONATE

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PROPILEN GLIKOL PROPYLENE GLYCOL

LEMBAR DATA KESELAMATAN

BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PENTAERITRITOL PENTAERYTHRITOL

KARBON DIOKSIDA CARBON DIOXIDE

Polietilen Tereftalat (PET)

ISOAMIL ASETAT ISOAMYL ACETATE

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PIRIDIN PYRIDINE. 2. Sifat Fisika Kimia (1,4,5,6) Nama Bahan Piridin Deskripsi

BENOMIL BENOMYL. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Karbamat heterosiklik. Sinonim / Nama Dagang

ASAM BORAT BORIC ACID

BRODIFAKUM BRODIFACOUM

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

TIMBAL ASETAT LEAD ACETAT

MELAMIN MELAMINE (1, 2, 3, 5, 6, 8)

AMMONIUM IODIDA AMMONIUM IODIDE

: FERTERRA 0.4 GR Insektisida

BARIUM SULFAT BARIUM SULFATE

LEMBAR DATA KESELAMATAN

KARBON HITAM CARBON BLACK

ASAM SALISILAT SALICYLIC ACID

KAPTAN CAPTAN. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Thioftalimida; Sulfenimida

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBAR DATA KESELAMATAN

2,3,7,8 TETRAKLORODIBENZO P - DIOKSIN 2,3,7,8 TETRACHLORODIBENZO P DIOXIN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah

: Prevathon 50 SC Insektisida

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

ATROPIN SULFAT ATROPINE SULPHATE

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

SODIUM SULFIT SODIUM SULFITE

Lembar Data Keamanan Bahan Butyl glycol ether

KALSIUM HIPOKLORIT CALCIUM HYPOCHLORITE

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lenkote Alkali Resisting Primer

Lembaran Data Keselamatan Bahan

T-BUTIL ALKOHOL T-BUTYL ALCOHOL

Wood-Eco Woodstain. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya :

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

ASAM ASETAT ACETIC ACID

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembar Data Keamanan Bahan n-butyl acrylate

Jenis Penggunaan Untuk Campuran Cat Kedap Air ( Waterproofing ) PT. Avia Avian

DISODIUM OXALATE. Sinonim / Nama Dagang (1,2,3,8) Ethanedioic acid, disodium salt; Oxalic acids, disodium salt; Disodium Sodium oxalate.

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

ALUMUNIUM N a m a Golongan Sinonim / Nama Dagang Nomor Identifikasi : Sifat Fisika Kimia Nama bahan Deskripsi

Lembaran Data Keselamatan Bahan

ALUMINIUM HIDROKSIDA ALUMINUM HYDROXIDE

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lem Vip. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan :

SAFETY DATA SHEET (according to EC directive 93/112/EC) Update : Version: 2.7 Date : MIRACLE S240

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Material Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Transkripsi:

BUTIL BENZIL FTALAT BUTYL BENZYL PHTHALATE 1. N a m a Golongan Ester aromatik Sinonim / Nama Dagang 1,2-Benzenedicarboxylic acid; Butyl phenylmethyl ester; BBP; Benzyl n-butyl phthalate; n-butyl benzyl phthalate; Butyl phenylmethyl 1,2-enzenedicarboxylate; Palatinol BB; Phthalic acid, benzyl butyl ester; Santicizer 160; Sicol 160; Unimoll BB. Nomor Identifikasi : Nomor CAS : 85-68-7 Nomor RTECS : TH9990000 Nomor Indeks EC : 607-430-00-3 Nomor EINECS : 201-622-7 UN : 3082 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Butil benzil ftalat Deskripsi Bentuk cairan berminyak, tidak berwarna, berbau ringan; Berat molekul 312.4; Rumus molekul C 19 H 20 O 4 ; Titik didih 370 o C; Titik lebur -35 o C; Titik nyala 198 o C; Kerapatan relatif (air=1) 1,1; Kelarutan dalam air 0,71 mg/l Tekanan uap 0,16 mmhg (150 o C) Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1,4) : Kesehatan 1 = Tingkat keparahan rendah Kebakaran 1 = Dapat terbakar Reaktivitas 0 = Tidak reaktif

Klasifikasi EC : N = Berbahaya untuk lingkungan T = Beracun Repr. Cat. 2 = Racun reproduktif kategori 2 Repr. Cat. 3 = Racun reproduktif kategori 3 R61 = Dapat membahayakan janin R62 = Berisiko menurunkan fertilitas R50/53 = Sangat beracun bagi organisme perairan, dapat menyebabkan efek yang sangat merugikan jangka panjang di lingkungan perairan S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika memungkinkan segera bawa ke dokter/rumah sakit/puskesmas (perlihatkan label kemasan) S53 = Hindari/cegah pemaparan- dapatkan instruksi khusus sebelum penggunaan S60 = Bahan ini dan wadahnya harus dibuang sebagai limbah berbahaya S61 = Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan pada Lembar Data Keamanan/Instruksi khusus 3. Penggunaan Sebagai plasticizer, terutama untuk membuat lembut dan fleksibel polivinil klorida (PVC) untuk diaplikasikan pada industri otomotif, bahan bangunan dan konstruksi, kabel, lantai, peralatan kesehatan, dan mainan; sebagai intermediate bahan organik sebagai pelarut dan fiksatif parfum. 4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: Kontak jangka panjang dengan cairan bahan ini dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit. Organ sasaran: Hati, pankreas.

Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Iritasi saluran pernafasan. Kontak dengan kulit Iritasi ringan Kontak dengan mata Iritasi ringan. Tertelan Iritasi saluran pencernaan. Bahan ini dianggap sebagai pencahar dan menstimulasi otot halus pada saluran pencernaan Paparan jangka panjang Terhirup Kontak dengan kulit Kontak dengan mata. Tertelan 5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas : Stabil pada kondisi penyimpanan yang direkomendasikan Kondisi yang harus : Panas berlebih, nyala terbuka dihindarkan Tancampurkan : Bahan pengoksidasi, basa kuat Bahaya dekomposisi : Pembakaran normal akan membentuk karbon dioksida, produk uap air, dan kemungkinan oksida sulfur, nitrogen, dan fosfor

Polimerisasi : Tidak akan terjadi 6. Penyimpanan Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku. Hindarkan dari panas, nyala, bahan pengoksidasi percikan Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi yang memadai Simpan pada wadah yang tertutup rapat Hindarkan dari bahan pangan Hindarkan dari pakan hewan 7. Toksikologi Toksisitas Data pada hewan LD 50 oral-tikus (rat) 2330 mg/kg; LD 50 intraperitoneal-tikus (mouse) 3160 mg/kg ; LD 50 oral-tikus (mouse) 4170 mg/kg; LD 50 kulit-tikus (rat) 6700 mg/kg; LD 50 tidak dilaporkan-tikus (mouse) 13700 µg/kg; LD 50 kulit-kelinci >10 gm/kg; LD 50 oralmarmut 13750 mg/kg; TDL 0 oral-tikus (rat) 56 gm/kg/4 minggu kontinyu; TDL 0 oral-tikus (rat) 68250 mg/kg/91 hari kontinyu; TDL 0 oral-tikus (rat) 38402 mg/kg/13 minggu kontinyu; TCL 0 inhalasi-tikus (rat) 2100 mg/m 3 /6 jam/4 minggu intermittent TCL 0 inhalasi-tikus (rat) 789 mg/m 3 /6 jam/13 minggu intermittent; TDL 0 oral-tikus (rat) 21 gm/kg/14 hari kontinyu; LD 50 oral-tikus (rat) 20400 mg/kg; LC 50 6,7 inhalasi-tikus (rat) 6,7 mg/l selama 4 hari Data Karsinogenik IARC: Group 3 Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen terhadap manusia. ACGIH: Tidak ada komponen pada bahan ini keberadaannya mempunyai tingkat lebih atau sama dengan 0,1% yang diidentifikasikan sebagai karsinogen atau berpotensi sebagai karsinogen NTP: Tidak ada komponen pada bahan ini yang keberadaannya mempunyai tingkat lebih atau sama dengan 0,1% yang diidentifikasikan diketahui atau diantisipasi sebagai karsinogen

OSHA: Tidak ada komponen pada bahan ini keberadaannya mempunyai tingkat lebih atau sama dengan 0,1% yang diidentifikasikan sebagai karsinogen atau berpotensi sebagai karsinogen Data Tumorigenik TDL 0 oral-tikus (rat) 433 gm/kg/2 tahun kontinyu; TD oral-tikus (rat) 437 gm/kg/2 tahun kontinyu; TDL 0 oral-tikus (rat) 364 gm/kg/2 tahun kontinyu Data Mutagenik Transformasi morfologi embrio hamster 2 mg/l Data Reproduksi TDL 0 oral-tikus (rat) jantan 21 gm/kg selama 14 hari pra kawin; TDL 0 oral-tikus (rat) betina 16400 mg/kg selama 6-15 hari setelah pembuahan; TDL 0 oral-tikus (rat) betina 4900 mg/kg selama 1-7 hari setelah pembuahan; TDL 0 oral-tikus (rat) jantan 154 gm/kg selama 10 minggu pra kawin; TDL 0 oral-tikus (mouse) betina 9100 mg/kg selama 6-15 hari setelah pembuahan; TDL 0 oral-tikus (mouse) betina 23300 mg/kg selama 6-15 hari setelah pembuahan Informasi Ekologi Sangat beracun bagi organisme perairan. Dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang bagi lingkungan. Saran ekotoksikologi : Jangan biarkan bahan ini mencemari tanah, saluran air, dan saluran air limbah. Toksisitas pada ikan : LC 50 ikan lain >2,69 mg/l LC 50 Lepomis macrochirus (bluegill) 1,7 mg/l selama 96 jam ) LC 50 Parophyris vetulus 0,55 mg/l selama 96 jam ) LC 50 Salmo gairdneri 1,1 mg/l selama 96 jam NOEC Onchorynchus mykiss (rainbow trout) 0,48 mg/l selama 96 jam Toksisitas pada invertebrata : EC 50 Daphnia magna (water flea) 1,7 mg/l perairan selama 48 jam Toksisitas pada tanaman : EC 50 (end point: biomassa) Algae >2,69 mg/l perairan selama 96 jam

EC 50 (end point: biomassa) Selenastrum capricornutum (alga hijau) 0,52 mg/l selama 96 jam Toksisitas pada mokroorganisme : EC 50 mikroorganisme lumpur aktif <2,9 mg/l selama 30 menit Biodegradabilitas : Biotik/aerobik, hasil: 88% segera terbiodegradasi Potensi bioakumulasi : Lepomis macrochirus (bluegill) 21 hari Faktor biokonsentrasi (BCF): 663 8. Efek Klinis Keracunan akut Terhirup Berbahaya jika terhirup Kontak dengan kulit Berbahaya jika terabsorbsi melalui kulit. Dapat menimbulkan iritasi kulit Kontak dengan mata Dapat meyebabkan iritasi mata Tertelan Berbahaya jika tertelan Keracunan kronik Terhirup Kontak dengan kulit Kontak dengan mata Tertelan

9. Pertolongan Pertama Terhirup Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Bersihkan mulut dengan air. Jika pasien dalam keadaan sadar, berikan air untuk diminum. Jangan berikan susu atau alkohol (15). Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik (dekontaminasi dan fungsi vital). 10. Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 ml/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. Jangan biarkan pasien menggosok matanya. Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan butil benzil ftalat: TLV 5 mg/m 3 (oil mist) OEL-Rusia: STEL 1 mg/m 3 OEL-Swedia: TWA 3 mg/m 3 ; STEL 5 mg/m 3 OEL-Inggris: TWA 5 mg/m 3 Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan. Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja. Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia. Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia. Respirator: Tidak diperlukan jika ruangan berventilasi baik. Pada kasus pelepasan bahan yang tidak disengaja, paparan kerja melebihi batas paparan bahan, gunakan respiratory filter device pada kasus paparan singkat atau polusi tingkat rendah; gunakan respiratory protective device, yang bebas mensirkulasikan udara pada kasus paparan intensif atau paparan jangka panjang. 12. Manajemen Pemadam Kebakaran Media pemadam kebakaran: Kabut air, karbon dioksida, busa atau bahan kimia kering. Jangan gunakan aliran air secara langsung karena bahan akan mengapung dan menyala kembali. Kebakaran besar: Gunakan semprotan air atau busa tahan alkohol. 13. Manajemen Tumpahan Pencegahan: Tampunglah air yang terkontaminasi/air sisa pemadam kebakaran. Jangan dibuang ke saluran air/air permukaan/air tanah. Tumpahan sedikit: Gunakan absorbent inert (misal: pasir, tanah). Lalu buanglah bahan yang terkontaminasi tersebut.

Tumpahan yang banyak: Tumpahan dibersihkan dengan cara dipompa. 14. Daftar Pustaka 1. Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens. Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991 2. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0834.htm (diunduh Agustus 2010) 3. http://www.inchem.org/documents/iarc/vol29/butylbenzylphthalate. html (diunduh September 2010) 4. http://monographs.iarc.fr/eng/monographs/vol73/mono73-9.pdf (diunduh Agustus 2010) 5. http://www.chemicalland21.com/industrialchem/plasticizer/butyl %20BENZYL%20PHTHALATE.htm (diunduh Juli 2010)) 6. http://www.osha.gov/dts/chemicalsampling/data/ch_223215.html (diunduh September 2010) 7. http://msds.chem.ox.ac.uk/be/benzyl_butyl_phthalate.html (diunduh Agustus 2010) 8. http://www.lookchem.com/msds/butyl-benzyl- PHTHALATE(85-68-7).pdf (diunduh Agustus 2010) 9. http://www.chemcas.com/msds/cas/msds94/85-68-7.asp (diunduh September 2010) 10. http://www.itwcinc.com/images/systems/ssy%20specialty/ssy_88 0_poly_msds.pdf (diunduh Agustus 2010) 11. http://msds.carboline.com/website/carbmsds.nsf/(all)/e0067c9bb B70147F8525759A004EF318/$file/f107a1nl_2_usansi.pdf (diunduh September 2010) 12. http://www.basf-cc.com.sg/en/products/industrialandcommercial FlooringSystems/UCRETE/UcreteAntiStatic/UcreteMFAS/Documents/Ucrete %20Liq%20Pig%20Green_MSDS_180110.pdf (diunduh September 2010) 13. http://www.chemblink.com/msds/msdsfiles/85-68-7_sigma- Aldrich.pdf (diunduh Agustus 2010) 14. http://echa.europa.eu/doc/candidate_list/svhc_supdoc_bbp_public ation.pdf (diunduh Juli 2010)

15. http://books.google.co.id/books?id=xz2qb7bu5lwc&pg=pa304&l pg=pa304&dq=einecs+201-622- 7++MSDS&source=bl&ots=6LaZoBEQp6&sig=mb5nJd8q- MprCFnb76VPyQ6b7N0&hl=id&ei=E_AzTanPHcvnrAfXo9i2CA&sa=X&oi=b ook_result&ct=result&resnum=10&ved=0cfsq6aewctgu#v=onepage&q&f =false (diunduh September 2010) 16. http://www.penpet.de/upload/pdf/butylbenzylphthalat_msds_en.p df (diunduh Agustus 2010) 17. http://www.chemicalbook.com/chemicalproductproperty_en_cb2 772688.htm (diunduh September 2010) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------