PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN TETAP SERVICE CENTER PANASONIC SURABAYA)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP STRES KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PTPN XI Unit Usaha PG Semboro)

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PR. Sejahtera Abadi Malang)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SDN 005 SEKOLAQ MULIAQ DI KUTAI BARAT ABSTRACT

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan demokratis, motivasi, kinerja

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Tetap PT Karoseri Tentrem Sejahtera Kota Malang)

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHDAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

Pengaruh Pemberian Kompensasi, Gaya Kepemimpinan Demokratis, Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Jember

PENGARUH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS) TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA P.T ALTRAK 1978 CABANG MEDAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA (Studi pada Karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kediri)

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang)

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Bojana Tour Blitar

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN (Studi pada Karyawan Eco Green Park, Batu)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi Pada Karyawan PT. Naraya Telematika Malang)

Kharisma Widi Utami Endang Siti Astuti Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

Lia, et al, Pengaruh Etos Kerja, Gaya Kepemiminan Berorientasi Tugas...

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Universitas Diponegoro,

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPEMIMPINAN DAN KINERJA (Studi pada Karyawan PT Bo Kyung, Beji - Pasuruan)

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management, Leadership Style, Productive Behavior of Employees, Company Performance. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

Titah Mustika Alam Taher Alhabsji Kusdi Rahardjo Fakultas Ilmu Administrasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Lintas Nusa Gema Televisi (LNGTV) Bontang)

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR Oleh: Nur Alfi

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

Oleh : Heri Qurniawan (NPM : ), Putra Wisnu Agung ABSTRACT

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, KUALITAS PRODUK, DESAIN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA JAZZ DI KOTA SURAKARTA ABSTRACT

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ARINA MULTIKARYA CABANG BANDUNG

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan Hotel Grand Pujon View Kabupaten Malang)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Victory International Futures Malang)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI BUMIDA BUMIPUTERA MUDA CABANG AMANDO

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

ABSTRAK. Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan AJB Bumi Putera 1912 Cabang Kayutangan Malang)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan)

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transaksional, Penempatan Karyawan, Kinerja Karyawan

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

Oleh: Abdullah Huda *) Hadi Sunaryo **) M. Khoirul ABS ***)

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INSANI BARAPERKASA DI SAMARINDA

FAJAR WIJAYA B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, kinerja karyawan.

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ( Studi Pada: PT. Telkom Indonesia, Tbk. Malang)

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS BANJARMASIN 70000

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

Moses Junaedy, Anton et al., Pengaruh Kompensasi, Kompetensi Dan Motivasi...

Isa Bharoka Trawardani Arik Prasetya Yuniadi Mayowan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang)

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Auto 2000 Sukun Malang)

ABSTRAK. Kata kunci: Loyalitas, Disiplin, Kepuasan, Prestasi Kerja. Universitas Kristen Maranatha

Persaingan dunia pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Karakteristik Individu Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara XII Kantor Wilayah I Jember

SKRIPSI OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN

ENYKA CUMALLA SARI B100

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

Transkripsi:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN TETAP SERVICE CENTER PANASONIC SURABAYA) Ferry Hardian Kusdi Rahardjo Moch. Soe'oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang hardian.ferry19@gmail.com Abstrak Penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan yang dilakukan pada karyawan tetap Service Center Panasonic Surabaya ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan secara parsial.jenis penelitian ini yaitu explanatory research, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan tetap Service Center Panasonic Surabaya yang berjumlah 48 orang responden. Analisis data yang dipakai adalah analisis deskriptif dan analisi regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 18 for Windows.Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel gaya kepemimpinandemokratismemiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap kinerja karyawan dibandingkan variabel gaya kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinanlaissez-faire. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kinerja Karyawan Abstract Research entitled The Influence Leadership Style on Employee Performance conducted on permanent employees at Service Center Panasonic Surabaya aims to explain at influence of leadership style partially on employee performance. The research method used is explanatory research, collecting data using questionnaires distributed to all permanent employees of Panasonic Service Center Surabaya which amounted to 48 respondents. Data analysis used in this research is descriptive analysis and multiple linear regression using SPSS 18 for windows. The results showed Democratic Leadership Style had the most significant effect on employee performance compared Authoritarian Leadership Style and Laissez-Faire Leadership Style. Keywords: Leadership, Employee Performance PENDAHULUAN Manusia, merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.bahkan dapat dikatakan sebagai sumber daya yang terpenting karena mempunyai peran yang besar dalam setiap kegiatan perusahaan.meskipun suatu perusahaan mempunyai sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi jika memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentu perusahaan tersebut dapat bertahan bahkan memiliki kemungkinan tumbuh dan berkembang besar pada kemudian hari.untuk dapat mencapai tujuan tersebut tentu diperlukan kinerja yang tinggi dari sumber daya manusia di setiap perusahaan dengan pengelolaan yang baik. Sumber daya manusia dapat digambarkan sebagai individu-individu yang bertugas dalam perusahaan dengan berbagai macam kepribadian, sikap, tujuan, dan motivasi yang berbedabeda.perlu adanya suatu pengelolaan dari perusahaan sehingga perusahaan dapat melihat potensi yang ada di dalam individu yang pada akhirnya dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.disamping itu dengan pengelolaan yang baik, maka tiap sumber daya 1

manusia dapat memahami maksud dan tujuan perusahaan, sehingga mereka terdorong untuk bekerja lebih baik. Selain pengelolaan yang baik, tiap perusahaan juga memerlukan kepemimpinan yang dapat menyampaikan dan menggambarkan dengan baik tujuan perusahaan. Pemimpin yang baik akan dapat menimbulkan kesadaran dari karyawan untuk memenuhi harapan sang pemimpin. Seorang pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kinerja seorang karyawan.untuk itu kepemimpinan yang baik dapat memotivasi karyawan untuk dapat mengeluarkan seluruh potensi yang ada dan pada akhirnya mampu memberi hasil yang optimal bagi perusahaan. Kinerja secara umum bermakna sebagai suatu hasil dicapai dengan kemampuan karyawan itu sendiri.tentu tidak mudah untuk mencapai kinerja sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.berbagai macam faktor mempengaruhi tingkat kinerja karyawan.tidak hanya dari karyawan itu sendiri, tetapi juga faktor yang berasal dari perusahaan, seperti sarana pendukung dan iklim kerja pada perusahaan itu sendiri.kewajiban perusahaan adalah menjaga tingkat kinerja yang ada, serta meningkatkan bila hal tersebut memungkinkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan keunggulan dari sumber daya manusianya, yang berarti juga keunggulan bagi perusahaan, maka perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja karyawan yang dimilikinya.dan seorang pemimpin mempunyai peran penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara tujuan karyawan dan tujuan perusahaan. Panasonic adalah perusahaan elektronik yang sudah terkenal di dunia. Upaya untuk memasarkan produknya di Indonesia dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Moh. Gobel yang telah mempunyai produk radio transistor.dari awal mula itulah telah hadir berbagai produk yang yang berkualitas dan telah mendapat kepercayaan dari masyarakat.berbagai macam produk yang dihasilkan seperti TV, LCD, AC, mesin cuci, lampu, senter, dan lainnya. Meskipun memproduksi produk yang berkualitas, tetap saja suatu produk dapat rusak karena cacat produksi atau salahnya pemakaian dari konsumen.dari sekian banyaknya produk yang dibeli oleh konsumen tentu tidak sedikit pula barang yang harus diservice secara rutin atau diperbaiki karena rusak. Oleh karena itu tiap karyawan diharapkan mampu bekerja sama untuk memperbaiki barang yang telah rusak secara cepat dan tepat. Selain itu pemimpin harus bisa memotivasi karyawan untuk bekerja secara optimal memenuhi target yang ada, sehingga barang yang diservis tidak sampai menumpuk yang pada akhirnya secara tidak langsung dapat bepengaruh pada nama baik perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi ketika pemimpin mampu memberikan arahan dan motivasi yang tepat sehingga karyawan mampu bekerja dengan optimal sesuai keinginan pemimpin. Panasonic telah mengantisipasi hal-hal yang dapat mempengaruhi tersendatnya servis yang dilakukan oleh konsumen.mulai dari tersedianya suku cadang elektronik, memperbanyak tempattempat servis, hingga melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusia yang dimilikinya.sehingga kita hampir tidak pernah mendengar keluhan konsumen Panasonic tentang lamanya waktu pengerjaan ketika mereka menserviskan barang-barangnya.hal tersebut dapat terjadi karena setiap produk yang diservis dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan gaya kepemimpinan yang dominan di Service Center Panasonic Surabaya dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan tetap di Service Center Panasonic Surabaya. TINJAUAN TEORI Kepemimpinan Stoner (1996:234) berpendapat kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh terhadap kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Sedangkan menurut Terry (2000:13), kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan. Seorang pemimpin organisasi dapat melakukan berbagai cara dalam kegiatan mempengaruhi atau memberi motivasi orang lain atau bawahan agar melakukan tindakan-tindakan yang selalu terarah terhadap pencapaian tujuan organisasi. Cara ini mencerminkan sikap dan pandangan pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya, dan merupakan gambaran gaya kepemimpinannya. Adapun tiga macam gaya kepemimpinan (Timpe, 2002:117-152) adalah sebagai berikut: a. Otoriter 2

Gaya otoriter adalah gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin (sentralistik) sebagai satu-satunya penentu, penguasa, dan pengendali anggota perusahaan dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. b. Demokratis Pada kepemimpinan demokratis ini, manusia ditempatkan sebagai faktor terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan karyawan. c. Laissez-Faire atau Free-Rein Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi atau karyawan mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing. Kinerja Karyawan Kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).menurut Mangkunegara (2011:67) pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Darmawan (2013:177) menyebutkan bahwa kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang secara kualitas dan kuantitas harus dipantau secara terus menerus perkembangannya, pemantauan akan memberikan informasi apakah kinerja karyawan telah sesuai dengan harapan organisasi. Hasibuan (2002:95) menyebutkan bahwa prestasi kerja dipengaruhi atau dapat dinilai dari beberapa faktor-faktor. Beberapa faktor-faktor tersebut adalah kesetiaan, kedisplinan, kreativitas, kerja sama, kepemimpinan, prakarsa, dan tanggung jawab. Penilaian kinerja dapat digunakan untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan berkinerja yang sama atau lebih baik dimasa mendatang. Menurut Dernandin dan Russel dalam Darmawan (2013:192) ada enam kriteria primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan. Keenam kriteria tersebut adalah quality, quantity, timeliness, cost effectiveness, need for supervision, dan interpersonal impact. HIPOTESIS Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gaya kepemimpinan otoriter (X 1) Gaya kepemimpinan demokratis (X 2) Gaya kepemimpinan laissez-faire (X 3) H2 H1 H3 Kinerja karyawan (Y) Gambar 1: Model Penelitian Berdasarkan dari model penelitian seperti gambar di atas, ada 3 hipotesis yang dihasilkan, antara lain yaitu: Hipotesis 1 (H1): Diduga ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y) di Service Center Panasonic Surabaya. Hipotesis 2 (H2): Diduga ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan Demokratis (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) di Service Center Panasonic Surabaya. Hipotesis 3 (H3): Diduga ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan Laissez- Faire (X3) dengan Kinerja Karyawan (Y) di Service Center Panasonic Surabaya. METODE PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian penjelasan atau eksplanatori. Populasi pada penelitian ini adalah semua karyawan yang berstatus tetap yang bekerja di Service Center Panasonic Surabaya dengan jumlah 48 karyawan tetap dan teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu menentukan sampel dengan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pemilihan teknik tersebut dikarenakan jumlah populasi yang kecil dan kurang dari 100 orang.teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferential. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Uji Parsial / t test a. Hipotesis 1 (Variabel X1 (Gaya Kepemimpinan Otoriter) terhadap Y (Kinerja Karyawan)) Pengujian hipotesis pada koefisien regresi variabel X1 (Gaya Kepemimpinan Otoriter) dapat dituliskan seperti tabel dibawah ini: Tabel 1 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X1 (Gaya Kepemimpinan Otoriter) Keputusa Hipotesis Nilai H 0 : β 1 = 0 H 1 : β 1 0 α = 0.05 t = 0.416 sig = 0.679 t tabel = 2.013 n Terima H 0 Variabel X1 (Gaya Kepemimpinan Otoriter) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.049 dan diperoleh nilai statisitik uji t sebesar 0.416 dengan signifikansi sebesar 0.679. Nilai statistik uji thitung lebih kecil dari ttabel (0.416 <2.013) dan juga signifikan lebih besar dari α = 0.05. Pengujian ini menunjukkan H0 diterima yang dapat disimpulkan variabel X1 (Gaya Kepemimpinan Otoriter) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan). b. Hipotesis 2 (Variabel X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) terhadap Y (Kinerja Karyawan)) Pengujian hipotesis koefisien regresi variabel X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) dapat dituliskan seperti tabel dibawah ini: Tabel 2 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) Keputusa Hipotesis Nilai H 0 : β 2 = 0 H 1 : β 2 0 α = 0.05 t = 2.651 sig = 0.011 t tabel = 2.013 n Tolak H 0 dapat disimpulkan variabel X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan). c. Hipotesis 3 (Variabel X3 (Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire) terhadap Y (Kinerja Karyawan)) Pengujian hipotesis pada koefisien regresi variabel X3 (Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire) dapat dituliskan seperti tabel dibawah ini: Tabel 3 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X3 (Gaya Kepemimpinan Laissez- Faire) Hipotesis H 0 : β 2 = H 1 : β 2 0 α = 0.05 Nilai t = 2.651 sig = 0.011 t tabel = 2.013 Keputusa n Tolak H 0 Variabel X3 (Gaya Kepemimpinan Laissez- Faire) memiliki nilai koefisien regresi sebesar - 0.296 dan diperoleh nilai statisitik uji t sebesar - 1.769 dengan signifikansi sebesar 0.084. Nilai statistik uji thitung lebih besar dari -ttabel (-1.769 > - 2.013) dan juga signifikan lebih besar dari α = 0.05. Pengujian ini menunjukkan H0 diterima yang dapat disimpulkan variabel X3 (Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan). Uji Dominan Dalam menentukan variabel independen mana yang memiliki pengaruh paling besar terhadap Y, dapat dilakukan dengan cara membandingkan koefisien regresi (β) antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap Y adalah variabel yang memiliki nilai koefisien regresi yang paling besar. Untuk membandingkan koefisien regresi masing-masing variabel independen, dapat disajikan tabel peringkat seperti tabel dibawah ini: Variabel X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.392 dan diperoleh nilai statisitik uji t sebesar 2.651 dengan signifikansi sebesar 0.011. Nilai statistik uji thitung lebih besar dari ttabel (2.651 >2.013) dan juga signifikan lebih kecil dari α = 0.05. Pengujian ini menunjukkan H0 ditolak yang Tabel 4 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X2 4

Peringkat Variabel BETA Pengaruh 1 X 2 (Gaya Demokratis) 0.369 Signifikan 2 X 3 (Gaya Tidak -0.253 Laissez-Faire) Signifikan 3 X 1 (Gaya Tidak 0.055 Otoriter) Signifikan Berdasarkan pada nilai-nilai tabel di atas, dapat dilihat bahwa variabel X2 (Gaya Demokratis) saja yang memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap Y (Kinerja Karyawan). Variabel X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) merupakan variabel yang memiliki nilai koefisien terstandarisasi Beta paling besar, yaitu sebesar 0.369. Hal ini menunjukkan bahwa X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) adalah variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Y (Kinerja Karyawan). Nilai koefisien yang dimiliki oleh variabel X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) bertanda positif yang bermakna jika terjadi peningkatan pada X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) maka terjadi peningkatan pula pada Y (Kinerja Karyawan) dan sebaliknya jika terjadi penurunan pada X2 (Gaya Kepemimpinan Demokratis) maka terjadi penurunan pula pada Y (Kinerja Karyawan). Pembahasan a. Hasil Analisis Deskriptif Dari uraian diatas, dapat diringkas dengan beberapa poin dari variabel Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1), Gaya Kepemimpinan Demokratis (X2), Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire (X3), dan Kinerja Karyawan (Y) sebagai berikut: 1) Berdasarkan dari kuisioner yang telah jawaban pada pilihan tidak setuju dengan nilai rata-rata untuk variabel Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1) sebesar 2,67. Nilai tersebut masuk ke dalam kategori cukup, yang berarti karyawan menilai pemimpin mereka tidak terlalu menerapkan gaya kepemimpinan yang otoriter. 2) Berdasarkan dari kuisioner yang telah jawaban pada pilihan setuju dengan nilai ratarata untuk variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis (X2) sebesar 4,07. Nilai tersebut masuk kategori tinggi, yang berarti karyawan menilai pemimpin mereka menerapkan gaya kepemimpinan demokratis. 3) Berdasarkan dari kuisioner yang telah jawaban pada pilihan tidak setuju dengan nilai rata-rata untuk variabel Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire (X3) sebesar 2,4. Nilai tersebut masuk kategori rendah, yang berarti karyawan menilai pemimpin mereka bukan tipe pemimpin Laissez-Faire. 4) Berdasarkan dari kuisioner yang telah jawaban pada pilihan tidak setuju dengan nilai rata-rata untuk variabel kinerja karyawan (Y)sebesar 3,99. Nilai tersebut masuk kategori tinggi, yang berarti karyawan merasa mereka memiliki kinerja yang tinggi. b. Hasil Analsis Inferensial Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Variabel Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1) mempunyai hubungan positif tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dikarenakan karyawan merasa Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1) dengan beberapa indikator seperti sentralisasi keputusan, adanya pengawasan yang ketat, tidak adanya ruang untuk inisiatif, dan kondisi perusahaan yang selalu stabil dan statis masih belum diterapkan seluruhnya oleh pemimpin mereka, sehingga hal tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Timpe (Darmawan, 2013: 192) yang menyatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitis kerja, dan iklim organisasi. Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bila seorang pemimpin menerapkan Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1) yang mengakibatkan suasana kerja yang tidak kondusif, maka kinerja karyawan pun akan ikut terpengaruhi. 2) Pengaruh variabel Gaya KepemimpinanDemokratis (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) 5

Variabel Gaya KepemimpinanDemokratis (X2) mempunyai hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dikarenakan karyawan merasa Gaya KepemimpinanDemokratis (X2) dengan beberapa indikator seperti adanya kesempatan untuk berpartisipasi, kebebasan untuk menyampaikan ide dan gagasan, dan kebebasan untuk menyampaikan ide dan gagasan masih telah diterapkan oleh pemimpin mereka, sehingga hal tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Timpe (Darmawan, 2013: 192) yang menyatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitis kerja, dan iklim organisasi. Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bila seorang pemimpin menerapkan Gaya KepemimpinanDemokratis (X2) yang mengakibatkan suasana kerja menjadi baik, maka kinerja karyawan akan ikut terpengaruh. 3) Pengaruh variabel Gaya KepemimpinanLaissez-Faire (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Variabel Gaya KepemimpinanLaissez- Faire (X3) mempunyai hubungan negative dan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dikarenakan karyawan merasa Gaya KepemimpinanLaissez-Faire (X3) dengan beberapa indikator seperti sedikitnya kontak antara pemimpin dengan karyawan, pemberian kebebasan sepenuhnya kepada karyawan, dan kepemimpinan dijalankan tanpa memimpin atau tanpa berbuat sesuatu masih tidak diterapkan oleh pemimpin mereka, sehingga hal tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Nawawi (2003: 123) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan ini tidak berguna tetapi dapat menjadi efektif dalam kelompok profesional yang termotivasi tinggi. Hal tersebut sesuai dengan keadaan karyawan Service Center Panasonic Surabaya yang dapat dikatakan belum bisa menjadi kelompok profesional. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana saja yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1), Gaya Kepemimpinan Demokratis (X2), dan Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire (X3), dan variabel terikat yang digunakan adalah Kinerja Karyawan (Y). Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa dari ketiga variabel tersebut, yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan adalah Gaya Kepemimpinan Demokratis (X2). Sedangkan Gaya Kepemimpinan Otoriter (X1) dan Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Hasil penelitian menunjukan berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel gaya kepemimpinan demokratis mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar. Sehingga variabel gaya kepemimpinan demokratis mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya maka variabel gaya kepemimpinan demokratis mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja karyawan. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka saran yang dapat dilakukan adalah hendaknya perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan lebih menitikberatkan pada gaya kepemimpinan demokratis. Karena dari hasil penelitian yang telah dilakukan, variabel gaya kepemimpinan demokratis mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap kinerja karyawan. Bagi penelitian selanjutnya yang akan menggunakan judul yang sama yaitu kinerja karyawan, diharapkan untuk memasukkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti variabel sistem manajemen atau variabel kebijakan personalia. DAFTAR PUSTAKA Darmawan, Didit. 2013. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Cetakan Pertama. Surabaya: Pena Semesta. Hasibuan, Melayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kesepuluh. Bandung: PT. RemajaRosdakarya Offset. 6

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen. Edisi Kedua. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Terry, George R. 2000. Prinsip-prinsip Manajemen. Cetakan Keenam. Jakarta: Bumi Aksara. Timpe, A. Dale. 2002. SeriManajemen Sumber Daya Manusia: Kepemimpinan. Cetakan kelima. Jakarta: Elex Media Komputindo. 7