3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

662 Aplikasi Model Sains...

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 5 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

Keywords: RME, paper folding media, fraction

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL CTL DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI AMPIH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA PUZZLE

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENERAPAN MODEL THINK, TALK AND WRITE (TTW) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGLI TAHUN 2015/2016

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

PENERAPAN MODEL THINK, TALK AND WRITE (TTW) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGLI TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN MODEL ARIAS SETTING KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETHIC DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 4 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Muhammad Sukron 1, Suripto 2, Wahyudi 3 PGSD FKIP UNS Surakarta Jl Kepodang 67 A Panjer Kebumen e-mail: sukronahmad26@gmail.com 1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of model using Audio Visual Media in Improving Social Science Learning for the Fourth Grade Students of SD Negeri IV Kutosari in the Academic Year of 2015/2016.The objectives of this research is to improve social science learning about the development of technology. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted within three cycles. Subjects of the research were 44 students of the fourth grade of SD Negeri 4 Kutosari. The conclusion of this research is the application of VAK model using audio visual media can improve social science learning for the fourth grade students of SD Negeri IV Kutosari. Keywords: Visualization, Auditory, Kinestethic model, audio visual media, social science learning Abstrak: Penerapan Model Visualization, Auditory, Kinestethic dengan Media Audio Visual Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas IV SDN 4 Kutosari Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar IPS tentang perkembangan teknologi, dan Penelitian ini merupakan penelitian kolaborasi yang dilakukan selama 3 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 4 Kutosari berjumlah 44 siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan Penerapan Model Visualization, Auditory, Kinestethic dengan Media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari. Kata Kunci: Model Visualization, Auditory, Kinestethic, Media Audio Visual, hasil belajar IPS. PENDAHULUAN Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan manusia untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan selalu terjadi perubahan tingkah laku, bukan saja perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi lebih dari itu, perubahan yang diharapkan meliputi seluruh aspekaspek pendidikan seperti aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. pendidikan juga memiliki peranan penting dalam mengembangkan aspek fisik, intelektual, religius, moral, social, emosi, dan pengetahuan. Dalam konteks pembangunan negara pendidikan memiliki peranan yang penting dalam kemajuan negara, pendidikan merupakan sarana yang ampuh untuk menghasilkan berbagai inovasi baik dalam bidang 346

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3.1, hlm. 346 352 347 pemerintahan, pembangunan nasional serta dalam berbagai kehidupan. Tirtarahardja (2008: 262) menyatakan sistem pendidikan nasional Indonesia disusun berdasarkan kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai nilai hidup bangsa Indonesia. Penyelenggaraan system pendidikan nasional disusun sedemikian rupa, meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan nasional bangsa lain. Pendidikan nasional memiliki visi mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokrastis dan bermutu, guna memperteguh akhlak mulia, kreatif dan inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas dan sehat, berdisiplin dan beranggung jawab, berketrampilan, serta menguasai IPTEK, dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia yang berprespektif global Depdiknas, (dalam Suharjo, 2006: 3). Menurut Degeng (dalam Hamzah 2006: 2) Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Degeng (dalam Sholeh 2011: 24) mengemukakan ada tiga faktor penting yang terkandung dalam pembelajaran, yaitu : 1) Kondisi pembelajaran, yakni faktor yang mempengaruhi metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran 2) Strategi pembelajaran, yaitu strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran 3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran Kegiatan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) harus mampu mengembangkan pengetahuan serta sikap sikap sosial peserta didik, sehingga peserta didik mengembangkan kepribadiannya agar mampu menjadi individu yang memiliki jiwa sosial yang baik. Untuk mengembangkan itu guru perlu memilih cara mengajar yang tepat salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas IV SDN 4 Kutosari pada saat kegiatan pembelajaran IPS berlangsung ditemukan beberapa fakta di antaranya, secara keseluruhan pembelajaran sudah baik akan tetapi masih ada siswa siswa yang kurang bisa memahami materi hal ini terjadi karena pembelajaran belum tersampaikan secara menyeluruh, guru sudah menggunakan metode yang baik tetapi masih belum efektif, guru sebenarnya sudah menggunakan model pembelajaran tetapi belum efektif ketika digunakan pada pembelajaran IPS, guru sudah menggunakan media, akan tetapi penggunaanya belum maksimal, kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga hasil belajar IPS masih sangat rendah, hal ini terlihat dari nilai terakhir siswa yaitu nilai UTS semester ganjil dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 46, hanya 17 siswa yang memenuhi KKM yaitu 70, sisanya 29 anak masih belum memenuhi KKM, ada 7 anak yang nilainya dibawah 50. Hasil nilai siswa terlampir di halaman 9. Oleh karena itu guru harus berperan aktif untuk membangkitkan

348 Penerapan Model Visualization... minat dan gairah belajar siswa. Namun sekarang ini sebagian guru enggan untuk mencari penyebab rendahnya hasil belajar siswa, Seharusnya guru berinovasi untuk mencari penyebab serta solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi di kelasnya agar hasilnya lebih baik. Salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif adalah menggunakan model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK), Model (VAK) dikembangkan untuk mencapai pembelajaran akademik, Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) juga efektif karena mampu menjangkau setiap gaya belajar siswa baik siswa yang bertipe visual, auditory maupun kinestetik Pembelajaran dengan model ini mementingkan pengalaman belajar secara langsung dan menyenangkan bagi siswa, pengalaman belajar secara langsung dengan mengingat (visual), mendengar (auditory) dan gerak( kinestetik). Dengan demikian model (VAK) dapat berpotensi meningkatkan hasil pembelajaran IPS di kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016. Peneliti tertarik untuk menggunakan model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) dalam peningkatan hasil belajar IPS. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran, dan dapat memotivasi siswa terhadap pembelajaran IPS. Dengan motivasi siswa yang tinggi mengakibatkan siswa dapat meningkatkan, memudahkan, dan memahami materi pelajaran IPS untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Selain menggunakan model pembelajaran, untuk meningkatkan pembelajaran guru juga perlu menggunakan media yang sesuai untuk pembelajaran. Padmono (2012: 3) menyatakan Anak usia sekolah dasar belajar melalui aktivitas kerja, hal ini sejalan dengan masa anak yang senantiasa membutuhkan kerja dan benda benda konkret sebagai media pembelajaran. Media digunakan sebagai alat komunikasi agar lebih mengefektifkan proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang dapat membantu guru memperkaya pengetahuan peserta didik. Penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran, memperjelas pelajaran serta mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan serta kemungkinan peserta didik untuk belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Salah satu media pembelajaran adalah media audio visual. Dalam pembelajaran di sekolah dasar agar materi pelajaran IPS dapat diserap maksimal oleh siswa maka dibutuhkan suatu media yaitu peneliti menggunakan media audio visual, dengan media audio visual siswa akan lebih memahami materi pelajaran karena dalam media tersebut ada gambar visual (video) yang dapat memperjelas materi karena ditampilkan melalui video dan suara, sehingga gambaran siswa terhadap materi akan lebih jelas. Model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) sangat tepat untuk pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi, karena dengan model pembelajaran

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3.1, hlm. 346 352 349 (VAK) siswa belajar dengan gaya belajar mereka masing masing. Serta sangat cocok dengan karakteristik perkembangan siswa siswa kelas 4 SD yang senang mencoba hal baru dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, yang secara tidak langsung membantu mereka memahami materi dengan cara mereka masing masing, adanya media audio visual akan membantu siswa dalam memberikan pemahaman secara lebih mendalam karena menampilkan materi secara menarik (gambar dan suara) dan bervariasi sehingga minat belajar siswa meningkan serta membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran. Peneliti menggunakan media audio visual sehingga siswa dapat memahami materi secara lebih mendalam karena media audio visual menampilkan gambar dan suara sekaligus, sehingga sangat tepat apabila dipadukan dengan model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti pada penelitian ini menuliskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana langkah-langkah penerapan model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) dengan Media Audio Visual dalam peningkatan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016?. (2) Apakah penerapan model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) dengan Media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016?. (3) Apakah kendala dan solusi penerapan model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) dengan Media Audio Visual dalam peningkatan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016?. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas maka yujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk mendeskripsikan penerapan model model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) dengan Media Audio Visual dalam peningkatan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016. (2) Untuk mendiskripsikan peningkatan pembelajaran IPS tentang perkembangan teknologi melalui penerapan model Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) dengan Media Audio Visual pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016 (3) Untuk mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model (VAK) dengan Media Audio Visual dalam peningkatan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016 METODE PENELITIAN Tempat penelitian terletak di SDN 4 Kutosari kelas IV. Sekolah Dasar Negeri 4 Kutosari dahulu berdiri pada tahun 1951 dengan nama PR Kebumen 1 atau Sekolah Perempuan Kebumen 1. Nama PR Kebumen 1 ini digunakan sejak tahun 1951 hingga 1961. Kemudian berdasarkan SK dari Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah pada tanggal 1 Maret 1961 dengan nomor SR/Kep/PPK.12/.1. PR Kebumen 1 berubah nama menjadi Sekolah Rakyat Kutosari 4 yang terdiri kelas dari kelas

350 Penerapan Model Visualization... 1 sampai dengan kelas 6. Namun seiring berjalannya waktu, berdasarkan surat lampiran keputusan Gubernur Daerah Tingkat I Jawa Tengah nomor 421.2/034/XII.16/70/85 Sekolah Rakyat Kutosari 4 ini berubah nama menjadi Sekolah Dasar Negeri Kutosari 4. Komplek Sekolah Dasar Negeri 4 Kutosari terletak di Jalan Pahlawan Nomor 207 Kebumen. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data triangulasi. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Masing-masing siklus melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pelaksanaan tindakan penerapan model VAK dengan media audio visual dalam peningkatan hasil belajar IPS tentang materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus 1, II, dan III sudah memenuhi peningkatan, peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang lebih baik dari sebelum tindakan. Langkah penerapan model VAK dengan media audio visual yang dilaksanakan pada siklus I sampai III terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) persiapan dengan media audio visual, (2) penyampaian dengan media audio visual (3) pelatihan dengan media audio visual, (4) penampilan hasil dengan media audio visual. Penelitian melalui penerapan model VAK dengan media audio visual pada pembelajaran IPS tentang perkembangan teknologi dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Berikut adalah data rerata hasil observasi terhadap guru terkait penerapan model VAK dengan media audio visual Tabel 1.Perbandingan penerapan model VAK dengan media audio visual terhadap guru Siklus Rerata % I 3,10 78 II 3,35 85 III 3,51 88 Berdasarkan tabel diatas hasil observasi terhadap guru pada siklus I 78%, kemduian meningkat pada siklus II menjadi 85%, sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 88%. Target indikator kinerja observasi terhadap guru adalah 85%. Analisi tindakan pada siklus I sampai III pada penerapan penerapan model VAK dengan media audio visual yang dialami siswa dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2.Perbandingan penerapan model VAK dengan media audio visual terhadap siswa Siklus Rerata % I 3,22 81 II 3,35 85 III 3,48 85 Berdasarkan data tabel diatas, rata rata hasil observasi penerapan model VAK dengan media audio visual terhadap siswa yang dilaksanakan pada siklus I sebesar 3,22 dengan persentase 81%. Pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 3,35 dengan persentase 85%. Pada siklus III

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3.1, hlm. 346 352 351 memperoleh 3,48 dengan persentase 85%. Analisis juga dilakukan untuk hasil belajar siswa setiap siklus. Berikut disajikan nilai evaluasi siswa pada kondisi awal, siklus I, siklus II, dan siklus III: Tabel 3 Perbandingan Ketuntasan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, II, dan III (%) Tindakan Tidak Tuntas tuntas Siklus I 86,37 13,64 Siklus II 89 11 Siklus III 93 7 Berdasarkan tabel 3 nampak terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 ketuntasan mecapai 86,37 kemudian pada silus II meningkat ketuntasan menjadi 89%, kemudian pada siklus III meningkat mendjadi 93%. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan deskripsi pelaksanaan penelitian selama tiga siklus dalam pembelajaran IPS pada penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan model Visualization, Auditory, Kinestethic dengan Media Audio Visual dalam peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016 dapat disimpulkan sebagai berikut: Langkah penerapan model Visualization, Auditory, Kinestethic dengan Media Audio Visual dalam peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016 dilaksanakan melalui angkah langkah: a) tahap persiapan, guru mempersiapkan media yang digunakan, membuka pelajaran menyampaikan apersepsi, b) tahap penyampaian, guru menyampaiakan materi menggunakan media audio visual., c) tahap pelatihan, siswa melaksanakan diskusi,, d) tahap penampilan hasil, mempresentasikan hasil, pemberian reward. Penerapan model Visualization, Auditory, Kinestethic dengan Media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 4 Kutosari tahun ajaran 2015/2016. Hal tersebut ditunjukan dengan perolehan ketuntasan hasil belajar pada siklus I mencapai 87.68% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 89% kemudian meningkat pada siklus III yaitu 91,95%. Kendala dalam proses pembelajaran pada siklus I hingga III antara lain: (a) penggunan media belum maksimal, (b) guru belum memberikan kesempatan mencatat, (c) guru belum membuat kelompok secara variasi, (d) guru belum memberikan reward secara simbolis, (e) guru belum menyuruh siswa mempresentasikan hasil diskusi, (f) siswa masih pasif, Solusi dari kendala-kendala tersebut yaitu: (a) mendiskusikan langkah-langkah penerapan model Visualization, Auditory, Kinestethic (b) memberikan kesempatan siswa untuk mencatat materi (c) mengkoordinasikan kembali skenario pembelajaran, (d) mengkoordinasikan kembali langkahlangkah pembelajaran, (e) mendiskusikan kembali langkahlangkah dan skenario pembelajaran, (f) memberikan kesempatan siswa untuk lebih aktif dikelas, Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah disebutkan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: Bagi Guru Sebaiknya guru menerapkan model VAK dengan media audio visual dengan materi lain atau

352 Penerapan Model Visualization... mata pelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta guru harus kreatif mendorong siswa untuk bertanya dan intensif dalam membimbing siswa. Bagi Siswa, sebaiknya siswa fokus di setiap kegiatan pembelajaran agar pembelajaran dapat terus meningkat, semakin aktif bertanya dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat, serta menghargai siswa lain saat pembelajaran. Bagi Sekolah, sebaiknya sekolah melengkapi fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran yang menerapkan model VAK dengan media audio visual sehingga memudahkan guru dalam menerapkan model VAK dengan media audio visual. Tirtarahardja, U dan Sulo, La. (2008). Pengantar Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Adi Mahasatya. Uno, Hamzah. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian tindakan kelas. Jakarta: Rieneke cipta. Padmono. (2012). Pembelajaran Terpadu Untuk Guru Sekolah Dasar. Surakarta: Yuma Pustaka. Shoimin, Aris (2014). 68 Model pembelajaran iniovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruz Media. Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif kualitatif, dan R and D. Bandung: Alfabeta Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar (Teori dan Praktek). Jakarta: Depdiknas