PERANCANGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING PANEL SURYA MENGGUNAKAN BUCK BOOST CONVERTER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE

dokumen-dokumen yang mirip
Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

RANCANG BANGUN MPPT BOOST CONVERTER PADA POMPA AIR TENAGA SURYA DESIGN OF MPPT BOOST CONVERTER TO SOLAR CELL WATER PUMP

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE-VOLTAGE CONTROL BERBASIS dspic30f4012

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1375

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE KENDALI ARUS BERBASIS dspic30f4012

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

ANALISIS PERBANDINGAN BUCKBOOST CONVERTER DAN CUK CONVERTER DENGAN PEMICUAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 UNTUK APLIKASI PENINGKATAN KINERJA PANEL SURYA

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

Penggunaan Algoritma Incremental Conductance pada MPPT dengan Buck Converter untuk Pengujian Indoor dan Outdoor

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

MAXIMUM POWER POINT TRACKER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE TRANSCONDUCTANCE CONTROL BERBASIS. dspic30f4012

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

BOOST-UP CHOPPER 24 V/320 V DENGAN KENDALI PROPORSIONAL- INTEGRAL (PI) BERBASIS MIKROKONTROLLER

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR

RANCANG BANGUN MPPT DENGAN METODA INCREMENT CONDUCTANCE BERBASIS MIKROKONTROLER AT-MEGA 16 PADA SIMULATOR PANEL SISTEM SOLAR SEL

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

INVERTER JEMBATAN PENUH DENGAN RANGKAIAN RESONANSI PARALEL UNTUK FREKUENSI RENDAH BERBASIS IC SG3524

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Dwi Agustina Hery Indrawati

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control

EVALUASI KONVERTER DC DC TIPE CUK PADA SISTEM FOTOVOLTAIK TIPE STAND ALONE DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB)

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

JIEET: Volume 01 Nomor (Journal Information Engineering and Educational Technology) ISSN : X

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

PERANCANGAN SYNCHRONOUS POWER CONVERTER TIPE BUCK BERBASIS ATMEGA16

Desain Maximum Power Point Tracking untuk Turbin Angin Menggunakan Modified Perturb & Observe (P&O) Berdasarkan Prediksi Kecepatan Angin

LAMPIRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAIAN SENSOR ARUS SENSOR DAYA. Gambar 1. Realisasi alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

DESAIN MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA PHOTOVOLTAIC

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

ANALISIS SISTEM CYCLOCONVERTER PADA BEBAN NON LINEAR

Desain Sistem Photovoltaic (PV) Terhubung Dengan Grid Sebagai Filter Aktif

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

OPTIMASI DAYA KELUARAN PANEL SURYA DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

METODE PENGENDALIAN DAYA PADA PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN METODE KENDALI INTERNAL TUGAS AKHIR

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

Transkripsi:

PERANCANGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING PANEL SURYA MENGGUNAKAN BUCK BOOST CONVERTER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE Betantya Nugroho *), Susatyo Handoko, and Trias Andromeda Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 7, Indonesia *) E-mail: betantya@gmail.com Abstrak Potensi energi matahari di Indonesia dapat dimanfaatkan sepanjang hari, hal ini sangat menguntungkan untuk membangkitkan energi listrik dengan menggunakan panel surya. Beberapa metode digunakan pada panel surya untuk menaikkan efektifitas konversi energi panel surya. Metode pencarian dinamis menggunakan motor listrik untuk mengarahkan panel surya ke matahari, sedangkan metode pencarian statis atau Maximum Power Point Tracking (MPPT) menggunakan konverter daya. MPPT digunakan untuk mencari titik daya maksimum dari kurva karakteristik P-V pada panel surya. Titik daya maksimum panel surya berubah-ubah ketika terdapat perubahan irradiasi dan temperatur. Pada penelitian ini dilakukan perancangan MPPT menggunakan buck boost converter dengan metode algoritma Incremental Conductance untuk mencari daya maksimum panel surya. Pada pengujian sistem, didapatkan hasil sistem MPPT mampu mencari daya maksimum rata-rata panel surya sebesar, watt pada irradiasi watt/m temperatur 9 o C, sedangkan daya tanpa MPPT pada resistansi Ω sebesar,7 watt,, Ω sebesar,88 watt, Ω sebesar,7 watt dan Ω sebesar, watt. Irradiasi 7 watt/m temperatur 9 o C sebesar, watt,, sedangkan daya tanpa MPPT pada resistansi Ω sebesar, watt,, Ω sebesar,8 watt, Ω sebesar,8 watt dan Ω sebesar, watt. Kata kunci: Maximum Power Point Tracking, Incremental Conductance, Buck Boost Converter Abstract Potential of solar energy in Indonesia can be used all of the day, it is most advantageous to generate electrical energy using solar panels. Methods to increase the energy conversion of solar panels is various. Dynamic tracking method using an electric motor to drive the solar panels to the sun. Static tracking or Maximum Power Point Tracking (MPPT) using power converters. MPPT tracks maximum power point from P-V curve characteristic of solar panel. Maximum power point changes when the irradiation and temperature changes or when the solar panel is partially shaded. In this study, This final project designed MPPT using buck boost converter with incremental conductance algorithm method to find maximum power of a solar panel. In the result, MPPT system can track average maximum power. watt on irradiation watt/m and temperature 9 o C, power without MPPT is,7 watt at resistance Ω,,88 watt at, Ω,,7 watt at Ω and, watt at Ω. Power on irradiation 7 watt/m and temperature 9 o C is, watt, maximum power without MPPT is, watt at resistance Ω,,8 watt at, Ω,,8 watt at Ω and, watt at Ω. Keywords: Maximum Power Point Tracking, Incremental Conductance, Buck Boost Converter. Pendahuluan Potensi energi matahari di Indonesia dapat dimanfaatkan sepanjang hari karena Indonesia berada pada daerah beriklim tropis, hal ini sangat menguntungkan untuk membangkitkan energi listrik dengan menggunakan panel surya. Permasalahan utama pada penggunaan panel surya adalah pembangkitan tenaga listrik yang rendah [] pada kondisi radiasi yang rendah dan besarnya daya listrik yang dibangkitkan berubah secara berkala seiring dengan perubahan cuaca dan temperatur[]. Terdapat metode yang digunakan untuk mengoperasikan panel surya pada titik daya maksimumnya, yaitu metode dinamis dan metode statis[]. Metode dinamis menggunakan motor listrik untuk mengarahkan panel surya ke matahari, sehingga irradiasi matahari yang diterima panel surya dapat maksimum. Metode statis atau Maximum Power Point

TRANSMISI, 8, (), OKTOBER 6, e-issn 7 6, 69 Tracking (MPPT) menggunakan konverter daya untuk mencari titik daya maksimum pada kurva karakteristik panel surya, namun irradiasi matahari yang diterima panel surya metode statis tidak sebesar metode dinamis. MPPT digunakan untuk mencari titik daya maksimum dari kurva karakteristik P-V pada panel surya []. Titik daya maksimum panel surya berubah ketika terdapat perubahan irradiasi dan temperatur. MPPT terdiri dari bagian utama, yaitu konverter DC-DC dan metode MPPT. Konverter DC-DC pada MPPT berfungsi sebagai konverter untuk mengubah tegangan yang dibangkitkan panel surya ke level tegangan yang dibutuhkan. Konverter DC-DC terdiri dari beberapa konfigurasi, yaitu tipe Buck, Boost, Buck Boost, Cuk dan Sepic. Buck converter sebagai penurun tegangan, tipe Boost converter sebagai penaik tegangan, sedangkan Tipe Buck Boost converter, Cuk converter dan Sepic converter digunakan sebagai penurun dan penaik tegangan. Berbagai metode algoritma telah dipaparkan Trishan Esram dan Patrick L. Chapman [], antara lain Incremental Conductance, Perturb and Observe (P&O), Fuzzy Logic dan lain-lain. Semua algoritma tersebut berbeda aspek termasuk kesederhanaan, kecepatan, implementasi hardware, sensor yang dibutuhkan, efektifitas, dan parameter yang dibutuhkan. Pada Penelitian ini dilakukan perancangan MPPT menggunakan Buck Boost Converter dengan metode Incremental Conductance.. Metode Perancangan MPPT ada sistem utama yaitu modul panel surya, rangkaian daya, rangkaian kontrol dan algoritma MPPT. Berikut blok diagram sistem MPPT terlihat pada Gambar. surya yang akan diamati. Sensor temperatur diletakkan pada tengah panel surya. Tabel. Panel surya pada watt/m temperatur o C Parameter Nilai Daya Masimum watt Tegangan Daya Maksimum 8 volt Arus Daya Maksimum,6 ampere Tegangan Open Circuit,7 volt Arus Short Circuit,9 ampere.. Perancaangan Rangkaian Daya Buck boost converter berfungsi untuk mengubah level tegangan DC, baik ke level yang lebih tinggi maupun ke level yang lebih rendah. Buck boost converter merubah polaritas dari tegangan keluaran terhadap tegangan masukan[6]. Parameter yang digunakan dalam perancangan buck boost converter adalah sebagai berikut. Tabel. Parameter perancangan buck boost converter Parameter Nilai Tegangan Masukan,7 volt Tegangan keluaran 9, volt Arus maksimum,6 ampere Frekuensi khz Terdapat komponen utama dalam buck boost converter yaitu Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor (MOSFET), dioda, induktor, kapasitor dan resistor sebagai beban. MOSFET digunakan sebagai komponen switching yang dikontrol menggunakan PWM. Tabel. Komponen rangkaian buck boost converter Komponen Tipe/Nilai MOSFET IRFP6N Dioda MUR6 Induktor mh Kapasitor µf/6 V Modul Panel Surya V I Buck-Boost Converter PWM Mikrokontroller Beban (a) Simulasi rangkaian Buck Boost Converter Gambar. Blok diagram sistem MPPT.. Perancaangan Modul Panel Surya Modul panel surya yang digunakan adalah tipe monocrystalline. Modul panel surya yang digunakan dalam percobaan dengan spesifikasi sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan dalam kondisi panel surya yang berada dalam kotak yang tertutup. Lampu halogen ditempatkan pada sisi atas kotak tepat dibawah panel (b) Rangkaian Buck Boost Converter Gambar. Buck boost converter

TRANSMISI, 8, (), OKTOBER 6, e-issn 7 6, 7.. Perancaangan Rangkaian Kontrol Rangkaian kontrol membutuhkan sumber arus bolak-balik (AC) satu fasa yang berasal dari rangkaian jala-jala PLN dengan tegangan volt dan frekuensi Hz. Pada rangkaian kontrol adaptor switching diturunkan menjadi volt untuk rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMega6 dan adaptor switching volt untuk suplai booster rangkaian pemicuan TLP.... Sistem Minimum Mikrokontroller Sistem minimum mikrokontroler adalah rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen dasar yang dibutuhkan mikrokontroller agar berfungsi dengan baik. Mikrokontroller digunkan sebagai pembacaan sensor arus dan tegangan yang kemudian memberikan perhitungan dengan metode algoritma MPPT dan memberikan sinyal PWM ke rangkaian daya. Rangkaian sistem minimum menggunakan ATMega6 dengan sumber clock pada internal crystal oscillator 8MHz yang berfungsi untuk memberikan sinyal agar mikrokontroller dapat memproses data. Regulator LM78 sebagai catu daya. Gambar. Rangkaian TLP... Sensor Arus Sensor arus yang digunakan adalah ACS7 merupakan Hall Effect current sensor, yaitu arus yang dibaca mengalir melalui kabel tembaga menghasilkan medan magnet kemudian ditangkap oleh integrated Hall IC dan diubah menjadi tegangan proporsional[8]. Data yang berupa tegangan analog tersebut terlebih dahulu melalui OP-AMP sebagai buffer, dan outputnya digunakan sebagai input ADC mikrokontroller. Gambar. Sensor ACS7 dan OpAmp[9]... Sensor Tegangan Gambar. Skematik rangkaian ATMega6... Rangkaian Driver MOSFET Rangkaian TLP digunakan untuk mengisolasi dan menguatkan sinyal PWM level tegangan volt yang dibangkitkan mikrokontroller menjadi level tegangan yang lebih tinggi dengan sistem ground terpisah dan cukup untuk memicu MOSFET yang membutuhkan tegangan VGS ± V[7]. Sensor tegangan yang digunakan adalah rangkaian pembagi tegangan[]. Nilai maksimum input buck boost converter,7 V, sehingga dibutuhkan nilai dari R sebesar kω dan R sebesar kω. Tegangan keluaran pembagi tegangan terlebih dahulu melalui OP-AMP agar dibuffer dan kemudian diteruskan sebagai input ADC mikrokontroller. Gambar 6. Rangkaian sensor tegangan

Daya (watt) Daya (watt) TRANSMISI, 8, (), OKTOBER 6, e-issn 7 6, 7.. Perancaangan Algoritma MPPT Algoritma MPPT digunakan untuk mencari titik daya maksimumnya. Algoritma yang digunakan adalah incremental conductance. Metode ini bekerja berdasarkan gradien kurva P-V atau kurva P-I karakteristik panel surya[]. Karakteristik P-V panel surya merupakan fungsi daya terhadap tegangan, mencapai titik maksimum ketika gradien-nya bernilai nol. dp dv = () Karena P = V. I, maka: d(v.i) dv = V.dI+dV.I dv V di dv + I = di dv = I V Flowchart dari algoritma Incremental Conductance ditunjukkan oleh Gambar 7. Mulai Input Sensor V(t),I(t) Gambar 8. Kurva daya dengn tegangan pada irradiasi watt/m temperatur 9 o C Pada Gambar 8 kurva daya dengan tegangan dapat diperoleh daya maksimum berada pada titik daya, watt dengan tegangan,8 volt pada saat irradiasi watt/m dan temperatur 9 o C. Tegangan (Volt) dv=v(t)-v(t-) di=i(t)-i(t-) di/dv=-i/v dv= di= Vref++ di/dv>-i/v Vref-- V(t-)=V(t) I(t-)=I(t) di> Vref-- Vref++ Gambar 9. Kurva daya dengn tegangan pada irradiasi 7watt/m temperatur 9 o C Pada Gambar 9 kurva daya dengan tegangan dapat diperoleh daya maksimum berada pada titik daya, watt dengan tegangan,8 volt pada saat irradiasi 7 watt/m dan temperatur 9 o C. t=tmax Selesai Gambar 7. Flowchart Incremental Conductance. Hasil dan Analisa.. Pengujian Panel Surya Pengambilan data arus dan tegangan dilakukan menggunakan nilai irradiasi lampu halogen watt/m dan 7 watt/m serta temperatur yang dijaga konstan 9 o C... Pengujian Rangkaian Kontrol Pengujian rangkaian kontrol dilakukan untuk mengetahui nilai gelombang keluaran PWM mikrokontroller, sensor arus, sensor tegangan dan gelombang keluaran optocoupler TLP.... Pengujian PWM Mikrokontroller Gambar menunjukkan output pin PWM PORTD. dimana pengamatan dilakukan pada V/div volt dan Time/div µs.

Efisiensi (%) TRANSMISI, 8, (), OKTOBER 6, e-issn 7 6, 7 Berdasarkan data pada Tabel didapatkan error rata-rata pembacaan sensor tegangan sebesar,%. Hal ini disebabkan karena nilai dari sensor tegangan yang terdiri dari resistor memiliki toleransi % dari nilai yang tertera pada gelang resistor tersebut. Perhitungan pembulatan nilai konstanta dan nilai konversi nilai analog ke digital pada mikrokontroller yang tidak presisi menyebabkan semakin besar nilai tegangan input maka nilai pembacaan sensor semakin besar selisihnya.... Pengujian Rangkaian TLP Gambar. Gelombang keluaran PWM %... Pengujian Sensor Arus Gambar menunjukkan output pin PWM PORTD. dimana pengamatan dilakukan pada V/div volt dan Time/div µs. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai arus multimeter SANWA PC dengan nilai arus yang ditampilkan mikrokontroller yang kemudian akan didapatkan error dari nilai selisih pembacaan arus multimeter SANWA PC dan nilai arus mikrokontroller. Tabel. Pengujian Arus Input dan Arus Sensor Beban (Ω) Arus Input (A) Arus Sensor (A) Error (%),6,6,,,,,,8,7,7,,,86 Berdasarkan data pada Tabel didapatkan error rata-rata pembacaan sensor arus ACS7 sebesar,8%. Hal ini disebabkan karena perhitungan pembulatan nilai konstanta pada mikrokontroller yang tidak tepat dan sensor ACS7 dipengaruhi oleh medan magnet disekitar sensor yang disebabkan induktor pada rangkaian.... Pengujian Sensor Tegangan Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai tegangan multimeter SANWA PC dengan nilai tegangan yang ditampilkan mikrokontroller yang kemudian akan didapatkan error dari nilai selisih pembacaan tegangan multimeter SANWA PC dan nilai tegangan input mikrokontroller. Tabel. Pengujian tegangan input dan tegangan sensor Tegangan Input (volt) Tegangan Sensor (volt) Error (%),,9,,9 6 6,,6 8 8,,,,9,,7,, 6 6,6,6 8 8,6,,7,9 Gambar. Gelombang keluaran TLP %.. Pengujian Rangkaian Daya Pengujian buck boost converter dilakukan untuk mengukur tegangan masukan, arus masukan, tegangan keluaran, arus keluaran, dan perhitungan efisiensi rangkaian buck boost converter. Pengujian buck boost converter bertujuan untuk mengetahui efisiensi dari buck boost converter yang dibuat. 8 6 6 8 Duty Cycle (%). Ω Ω Gambar. Perbandingan efisiensi buck boost converter

Daya(watt) Daya(watt) TRANSMISI, 8, (), OKTOBER 6, e-issn 7 6, 7 Nilai efisiensi yang tidak mencapai % disebabkan karena adanya daya yang terbuang dalam komponen buck boost converter. Komponen MOSFET dan dioda pada buck boost converter terdapat switching frekuensi yang menyebabkan berkurangnya daya pada saat switching. Komponen induktor menyebabkan terbuangnya daya karena induktor yang digunakan memiliki nilai yang besar dan menyebabkan lilitannya bertambah banyak sehingga resistansinya semakin besar... Pengujian Algoritma MPPT Pengujian Algoritma dilakukan dengan membandingkan titik daya menggunakan MPPT dengan titik daya tanpa MPPT pada kurva karakteristik P-V. Pengujian juga dilakukan dengan perubahan variasi resistansi beban pada masing-masing variasi irradiasi.... Pengujian MPPT pada Kurva Karakteristik P-V, watt. Titik daya maksimum MPPT algoritma Incremental Conductance pada saat irradiasi watt/m temperatur 9 o C resistansi beban Ω sebesar,8 watt yang berada pada nilai maksimum kurva karakteristik P-V panel surya. Titik daya maksimum MPPT algoritma Incremental Conductance pada saat irradiasi 7 watt/m temperatur 9 o C resistansi beban Ω sebesar, watt yang berada pada nilai maksimum kurva karakteristik P-V panel surya. Pengujian MPPT pada kurva karakteristik P-V panel surya dilakukan dengan membuat titik daya pada kurva karakteristik P-V panel surya dengan irradiasi watt/m temperatur 9 o C dan kurva karakteristik P-V panel surya dengan irradiasi 7 watt/m temperatur 9 o C. Titik daya dengan MPPT dan titik daya tanpa MPPT dibandingkan dengan ditempatkan pada kurva karakteristik yang telah dibuat. R, ohm kurva P-V watt/m R, ohm kurva P-V 7 watt/m R, ohm dengan MPPT watt/m R, ohm dengan MPPT 7 watt/m R, ohm tanpa MPPT watt/m R, ohm tanpa MPPT 7 watt/m R ohm kurva P-V watt/m R ohm kurva P-V 7 watt/m R ohm dengan MPPT watt/m R ohm dengan MPPT 7 watt/m R ohm tanpa MPPT watt/m R ohm tanpa MPPT 7 watt/m Gambar. Grafik titik daya R, Ω dengan MPPT dan tanpa MPPT pada kurva P-V Pada Gambar daya pada resistansi beban Ω tanpa MPPT belum mencapai daya maksimum kurva karakteristik P-V panel surya saat irradiasi watt/m sebesar,88 watt dan saat irradiasi 7 watt/m sebesar,8 watt. Titik daya maksimum MPPT algoritma Incremental Conductance pada saat irradiasi watt/m temperatur 9 o C resistansi beban, Ω sebesar, watt yang berada pada nilai maksimum kurva karakteristik P-V panel surya. Titik daya maksimum MPPT algoritma Incremental Conductance pada saat irradiasi 7 watt/m temperatur 9 o C resistansi beban, Ω sebesar, watt yang berada pada nilai maksimum kurva karakteristik P-V panel surya. Gambar. Grafik titik daya R Ω dengan MPPT dan tanpa MPPT pada kurva P-V Pada Gambar daya pada resistansi beban Ω tanpa MPPT belum mencapai daya maksimum kurva karakteristik P-V panel surya saat irradiasi watt/m sebesar,7 watt dan saat irradiasi 7 watt/m sebesar Pada Gambar daya pada resistansi beban Ω tanpa MPPT belum mencapai daya maksimum kurva karakteristik P-V panel surya saat irradiasi watt/m sebesar,7 watt dan saat irradiasi 7 watt/m sebesar,8 watt. Titik daya maksimum MPPT algoritma Incremental Conductance pada saat irradiasi watt/m temperatur 9 o C resistansi beban Ω sebesar

Dya (watt) Daya(watt) Daya (watt) Daya(watt) TRANSMISI, 8, (), OKTOBER 6, e-issn 7 6, 7, watt yang berada pada nilai maksimum kurva karakteristik P-V panel surya. Titik daya maksimum MPPT algoritma Incremental Conductance pada saat irradiasi 7 watt/m temperatur 9 o C resistansi beban Ω sebesar, watt yang berada pada nilai maksimum kurva karakteristik P-V panel surya. Pada Gambar 6 daya pada resistansi beban Ω tanpa MPPT belum mencapai daya maksimum kurva karakteristik P-V panel surya saat irradiasi watt/m sebesar, watt dan saat irradiasi 7 watt/m sebesar, watt. Titik daya maksimum MPPT algoritma Incremental Conductance pada saat irradiasi watt/m temperatur 9 o C resistansi beban Ω sebesar, watt yang berada pada nilai maksimum kurva karakteristik P-V panel surya. Titik daya maksimum MPPT algoritma Incremental Conductance pada saat irradiasi 7 watt/m temperatur 9 o C resistansi beban Ω sebesar, watt yang berada pada nilai maksimum kurva karakteristik P-V panel surya.... Pengujian MPPT dengan Perubahan Resistansi Pengujian dilakukan dengan perubahan variasi resistansi beban Ω, Ω,, Ω, Ω dan Ω. Pengujian dilakukan dengan irradiasi lampu halogen sebesar watt/m dan nilai temperatur panel surya konstan 9 o C. R ohm kurva P-V watt/m R ohm kurva P-V 7 watt/m R ohm dengan MPPT watt/m R ohm dengan MPPT 7 watt/m R ohm tanpa MPPT watt/m R ohm tanpa MPPT 7 watt/m Ω Ω,Ω Ω Ω Gambar. Grafik titik daya R Ω dengan MPPT dan tanpa MPPT pada kurva P-V Sampling Waktu (T) R ohm kurva P-V watt/m R ohm kurva P-V 7 watt/m R ohm dengan MPPT watt/m R ohm dengan MPPT 7 watt/m R ohm tanpa MPPT watt/m R ohm tanpa MPPT 7 watt/m Gambar 7. Grafik MPPT irradiasi watt/m temperatur 9 o C Berdasarkan data grafik diatas dapat disimpulkan bahwa algoritma MPPT Incremental Conductance sudah berhasil mencari daya maksimumnya. Daya maksimum rata-rata yang dihasilkan pada percobaan yang dilakukan adalah, watt pada irradiasi watt/m dengan temperatur 9 o C. Ω Ω,Ω Ω Ω Sampling Waktu (T) Gambar 6. Grafik titik daya R Ω dengan MPPT dan tanpa MPPT pada kurva P-V Gambar 8. Grafik MPPT irradiasi 7 watt/m temperatur 9 o C

TRANSMISI, 8, (), OKTOBER 6, e-issn 7 6, 7 Berdasarkan data grafik diatas dapat disimpulkan bahwa algoritma MPPT Incremental Conductance sudah berhasil mencari daya maksimumnya. Daya maksimum rata-rata yang dihasilkan pada percobaan yang dilakukan adalah, watt pada irradiasi 7 watt/m dengan temperatur 9 o C.. Kesimpulan Berdasarkan pengukuran dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian Maximum Power Point Tracking dengan buck boost converter menggunakan metode Incremental Conductance telah berhasil direalisasikan. Sistem MPPT mampu mencari daya maksimum rata-rata panel surya sebesar, watt pada irradiasi watt/m temperatur 9 o C, sedangkan daya tanpa MPPT pada resistansi Ω sebesar,7 watt,, Ω sebesar,88 watt, Ω sebesar,7 watt dan Ω sebesar, watt. Irradiasi 7 watt/m temperatur 9 o C sebesar, watt,, sedangkan daya tanpa MPPT pada resistansi Ω sebesar, watt,, Ω sebesar,8 watt, Ω sebesar,8 watt dan Ω sebesar, watt. Untuk pengembangan sistem dan hardware lebih lanjut, maka dapat diberikan saran-saran bahwa penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan konverter yang lain seperti sepic atau cuk dan algoritma yang lain seperti Fuzzy logic. Referensi []. Surojo, Mochamad.Ashari dan H.P.Mauridhi, Desain dan Simulasi Maximum Power Point Tracking (MPPT) Sel Surya Menggunakan Fuzzy Logic Control untuk KontrolBoost Konverter, dipresentasikan di 7 th Basic Science Nasional Proceeding, Malang,. []. Fuad, Faishal., Analisis Pengaruh Kenaikan Temperatur dan Variasi Irradiasi pada Tegangan, Arus dan Daya Keluaran Photovoltaic jenis Monocrystalline, Laporan Tugas Akhir, Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang, 6. []. Hendra Laksono, Indhana Sudiharto, Abdul Nasir. Sistem Tracker pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Emergency Rumah Tangga. Jurnal Elektro PENS, Vol., No.,. []. M.Stefan dan P.Anton, Maximum Power Point Tracking : Algorithm and Software Development, Bachelor Thesis, Faculty of EEMCS, Delf University of Technology,. []. E. Trishan dan P. L. Chapman, Comparison of Photovoltaic Array Maximum Power Point Tracking Techniques, IEEE Transactions on Energy Conversion, vol, no., hal 9-9, Juni, 7. [6]. Powe Electronics Handbook, nd., Elsevier Inc, BY-NC- ND, USA, 7. [7]. TLP, Toshiba Corporation, Japan, 7. [8]. AC7, Allegro MicroSystems, Worcester, Massachusetts, USA,. [9]. DT-ense Current Sensor, Innovative Electronics, Jakarta,. []. L. Tobing, Bonggas., Dasar-dasar Teknik Pengujian Tegangan Tinggi, edisi kedua. Jakarta, Indonesia: Penerbit Erlangga,. []. X. Weidong, A Modifield Adaptive Hill Climbing Maximum Power Point Tracking (MPPT) Control Method for Photovoltaic Power System, Master Thesis, Departemen of Electrical and Computer Engineering, University of British Columbia,.