PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

dokumen-dokumen yang mirip
UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN

STUDI GASIFIKASI BERBAHAN BAKAR SEKAM PADI DENGAN VARIASI ISOLATOR DENGAN KECEPATAN UDARA 7,6 M/S UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

PENGARUH DISTRIBUSI UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah di Indonesia. menyebabkan konsumsi bahan bakar yang tidak terbarukan seperti

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

PENGARUH DISTRIBUTOR UDARA PADA TUNGKU GASIFIKASI UPDRAFT

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN DISTRIBUTOR UDARA JENIS PLAT

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan. tak berharga. Seperti sampah organik yang banyak di pedesaan, meski

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik

REKAYASA BURNER TUNGKU GASIFIKASI BIOMASSA DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG DAN KETINGGIAN PENYANGGA PADA BURNER

Pengaruh Ukuran Partikel Terhadap Kerja Reaktor Bubble Fluidized Bed Gasifire

BAB I PENDAHULUAN. Ketika konsumsi domestik bahan bakar minyak terus meningkat. sehingga membawa Indonesia sebagai net oil importet, dimana kita

STUDI GASIFIKASI BERBAHAN BAKAR SEKAM PADI DENGAN VARIASI ISOLATOR DENGAN KECEPATAN UDARA 7,6 M/S

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini;

Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat. indonesia, di daerah perdesaan banyak sekali sampah organik kebun

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

STUDI GASIFIKASI BATU BARA LIGNITE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA UNTUK KEPERLUAN KARBONASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 Tinjauan Pustaka

RANCANG BANGUN BURNER DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG SECONDARY AIRFLOW 11, 13, 15, 17 DAN DIAMETER LUBANG 5 MM, 10 MM, 15 MM PADA TUNGKU GASIFIKASI

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SERUTAN KAYU JATI

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk yang. sangat tinggi membuat kebutuhan bahan bakar fosil semakin

NASKAH PUBLIKASI STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP KERJA PADA REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

STUDI GASIFIKASI BERBAHAN BAKAR BRIKET BATUBARA TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BED TERHADAP SYNGAS YANG DIHASILKAN BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaa sampah dan penyediaan sumber daya alam adalah dua. membuat peningkatan konsumsi bahan bakar fosil dan membuat volume

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER TANPA SIRIP

BAB I PENDAHULUAN. Energi alternatif yang dapat diperbarui salah satunya adalah. pengolahan sampah organik. Di Indonesia sering sekali kita jumpai

PEMBERSIH GAS DENGAN MEDIA BONGGOL JAGUNG, ZEOLIT, SERBUK GERGAJI DARI REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

Studi Eksperimen Gasifikasi Pada Reaktor Fluidized Bed Dengan Bahan Bakar Ampas Tebu

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

PENGARUH TEMPERATUR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU TIPE DOWNDRAFT

PENGARUH VARIASI DESAIN DISTRIBUTOR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT KONTINU

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

KOMPOR GAS BERBAHAN BAKAR BIOMASSA

TUGAS AKHIR PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SERUTAN KAYU JATI

PERBANDINGAN NYALA EFEKTIF DAN TEMPERATUR PEMBAKARAN ANTARA POTONGAN BAMBU DAN JERAMI PADA PROSES GASIFIKASI DENGAN ISOLATOR GLASS WOOL

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT KONTINU

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

PENGARUH VARIASI PEMANASAN AWAL UDARA DAN PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI SEKAM PADI TOP LIT UPDRAFT (TLUD)

PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER

Pengaruh Kecepatan Udara Terhadap Kerja Reaktor Bubble Fluidized Bed Gasifire

KINERJA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG DENGAN KECEPATAN UDARA 3.0, 4.0, 5.0 m/s

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

REKAYASA BURNER TUNGKU GASIFIKASI BIOMASSA DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG DAN KETINGGIAN PENYANGGA PADA BURNER

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

KINERJA TUNGKU GASIFIKASI DOWNDRAFT CONTINUE BAHAN BAKAR SEKAM PADI

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI BAHAN BAKAR PADA TUNGKU GASIFIKASI TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMANSI PADA CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

BAB I. dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk, prasyarat utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. produksi gabah pada tahun 2013 mencapai 70,87 juta ton dengan. dengan 2013, produksi padi rata-rata meningkat sekitar 3,5% setiap

PENGARUH KECEPATAN UDARA PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN. batubara dan lainnya menjadikan harga energi terus maningkat. Negara Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa mengenai

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI DESAIN DISTRIBUTOR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT

KARAKTERISTIK API SYNGAS PADA GASIFIKASI DOWNDRAFT DENGAN BAHAN BIOMASSA SEKAM PADI. Nasrul Ilminnafik 1, Frenico A.O. 2 ABSTRACT

6/23/2011 GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

PENGARUH TEMPERATUR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE DENGAN PENGISIAN ULANG 2 KALI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

PENGARUH JUMLAH NOZEL DISTRIBUTOR TERHADAP KINERJA FLUIDIZED BED GASIFIER

STUDI EKSPERIMEN CO-GASIFIKASI BATUBARA- TEMPURUNG KELAPA DENGAN VARIASI EQUIVALENCE RATIO(ER) PADA REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN SMALL BATCH HUSK GASIFIER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED BLOWER. Yolli Fernanda

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan rumah tangga sampai dengan kebutuhan di bidang industri. Di

RANCANG BANGUN TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

pemanfaatannya di Indonesia ialah energi biomassa. Indonesia memiliki sumber

BAB I PENDAHULUAN. disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan

TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN FILTER DENGAN MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, ZEOLIT DAN SILICA GEL TERHADAP GAS YANG DIHASILKAN DARI REAKTOR GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Transkripsi:

PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh: PURNOMO D200 080 108 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI ABSTRAK Sekam Padi dapat diubah menjadi gas metana dengan metode gasifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lubang saluran pembakaran pada tungku gasifikasi terhadap temperatur pembakaran, mengetahui waktu lama nyala efektif dan mengetahui lama pendidihan air, Penelitian diawali dengan pembuatan tungku gasifikasi sekam padi didapatkan hasil rancangan tungku gasifikasi yang terdiri reactor pembakaran dengan spesifikasi: Tinggi reacktor 900 mm, diameter luar reactor 290 mm, dan diameter dalam reacktor 240 mm. Kemudian menganalisis hasil pembakaran tungku gasifikasi dengan lubang saluran pembakaran dengan diameter 4mm,6mm dan 8mm. Dalam penelitian tersebut mengukur temperatur pembakaran serta mencatat perubahan temperatur air sebanyak 5 liter setiap 3 menit, Hasil menunjukkan bahwa lubang saluran pembakaran dengan diameter 4 mm mempuyai temperatur lebih tinggi dan nyala efektif yang lebih lama. Pada diameter 4 mm temperatur rata-rata tertinggi 673,96 o C dengan nyala efektif 1 jam 9 menit. Pada diameter 6 mm temperatur rata-rata 516,46 o C dengan nyala efektif 1 jam 3 menit. Dan pada diameter 8 mm temperatur rata-rata 425,73 o C dengan nyala efektif 57 menit. Untuk pendidihan air,diameter 4 mm mampu mendidihkan 5 liter air di 6 menit 22 detik,diameter 6 mm di 7 menit 20 detik dan diameter 8 mm di 8 menit 10 detik. Kata kunci: sekam padi, tungku gasifikasi, lubang saluran pembakaran ABSTRACT Husk of rice could be converted into methane gas by gasification method. The objectives of this researh were to know the combustion hole's influences of gasification furnace to the combustion temperature, to know the duration of the flame effectively, and to know the duration of boiling the water, The research begins with the manufacturing of gasification furnace and it was obtained the gasification furnace design consisting of combustion reactor with the following spesificasions: 900mm for the high of reactor, 290mm for the outer diameter of reactor, and 240mm for the inner diameter of reactor. Then analyze the combustion result of gasification furnace with the combustion hole in diameter of 4 mm, 6 mm, and 8 mm. The measurement of combustion temperature and the recording of water changes' temperature done as much as 5 liters every 3 minutes, The result of this research shows that the combustion hole has a higher temperature and a longer effective flame in a diameter of 4 mm. At a diameter of 4 mm, the highest average temperature is 673.96 C with an effective flame of 1 hour 9 minutes. At a diameter of 6 mm, the average temperature is 516.46 C with an effective flame of 1 hour 3 minutes. And at a 1

diameter of 8 mm, the average temperature is 425.73 C with an effective flame of 57 minutes. For boiling water, a diameter of 4 mm can boil 5 liters of water in 6 minutes 22 seconds, a diameter of 6 mm in 7 minutes 29 seconds, and a diameter of 8 mm in 8 minutes 10 seconds. Key words: Husk of rice, gasification furnace, combustion hole 1. PENDAHULUAN Kebutuhan energi dunia masih tergantung pada bahan bakar fosil,baik itu berupa minyak bumi,gas alam maupun batu bara. Kecenderungan kebutuhan energi tersebut meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut seiring dengan bertambahnya berbagai macam alat yang menggunakan energi dari bahan bakar fosil,juga karena meningkatnya jumlah penduduk. Penggunaan bahan bakar fosil yang terus menerus mengakibatkan ketersediaannya semakin menipis dan habis. Kebijakan pemerintah Indonesia yang mengganti minyak tanah dengan gas LPG dalam kebutuhan rumah tangga,melalui konversi minyak tanah ke gas. Masyarakat harus menerima kenyataan bahwa harga gas LPG 3kg yang masih disubsidi pemerintah naik pada awal bulan ini,yang ketersediaan gas tersebut sekarang terjadi kelangkaan di daerah saya. Dan juga rencana kenaikan harga gas LPG non subsidi semakin memberatkan rakyat Naiknya harga dan kelangkaan gas LPG semakin menyulitkan masyarakat. Dengan demikian perlu dikembangkan suatu bentuk energi alternatif yang ketersediaannya ada disekitar kita dan dapat diperbaharui sebagai pengganti minyak dan gas. Biomassa seperti sekam padi,bonggol jagung,serbuk gergaji,sampah-sampah organik disekitar kita yang dapat kita manfaatkan untuk mengkonversi minyak dan gas. Efisiensi juga diperlukan untuk mengurangi penggunaan energi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan adanya berbagai macam model barner yang berpengaruh terhadap temperatur pembakaran dengan bahan bakar yang relatif lebih sedikit. 2

Biomassa adalah produk fotosintesis yang menyerap energi surya dan mengubah karbon dioksida, dengan air ke campuran karbon, hidrogen dan oksigen. Biomassa adalah material biologis yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar, baik secara langsung maupun setelah diproses melalui serangkaian proses yang dikenal sebagai konversi biomassa. Gasifikasi adalah konversi bahan bakar padat menjadi gas dengan oksigen terbatas yang menghasilkan gas yang bisa dibakar, seperti CH 4, H 2, CO dan senyawa yang sifatnya impuritas seperti H 2 S, CO 2 dan TAR. Karena teknologi gasifikasi biomas merupakan teknologi yang relatif sederhana, mudah untuk di operasikannya dan secara ekonomi cukup terjangkau.oleh karena itu sangat diperlukan untuk melakukan pengujian konstruksi alat produksi gas metana dari sampah organik dengan cara gasifikasi. 2. METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan diagram alir. Pada gambar dibawah ini: Tahap persiapan Survei Alat Survei Bahan Pembuatan desaign alat Pembuatan alat Pengujian pembakaran bahan sekam padi Dengan kapasitas 4 kg dengan kecepatan 4,3m/s 3

Lubang saluran 4 mm Lubang saluran 6 mm Lubang saluran 8 mm Pengambilan Data Temperatur Pembakaran, Temperatur Air dan Lama Nyala Efektif Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan Pembuatan Laporan Adapun langkah langkah penelitian yang direncanakan secara garis besar dapat diterangkan sebagai berikut : Menimbang bahan organik sekam padi yang akan digunakan sebagai bahan penelitian masing-masing, Mengisi sekam padi pada reaktor gasifikasi dengan kapasitas 4 kg, pada masing-masing percobaan, Menyalakan blower pada pada air regulator, dengan kecepatan udara 4.3 m/s Membuat potongan kertas, kemudian taruh potongan kertas tersebut diatas sekam padi yang telah diisi pada reaktor pembakaran Membuat bara api dari potongan kertas sebagai penyalaan bahan bakar Mencatat lama penyalaan bahan bakar dari pembuatan bara api sampai bara api benar-benar menyala diatas reaktor tungku gasifikasi. Memasang lubang saluran pembakaran diameter 4 mm pada percobaan pertama,diameter 6 mm pada percobaan kedua dan diameter 8 mm pada percobaan ketiga. Meletakkan panci yang telah di isi air 5 liter di atas burner Mengambil data kenaikan temperatur air. Dari temperatur awal air, temperatur air mendidih, temperatur air berubah fase setiap tiga menit sekali dari 5 liter air, Mengambil data temperatur pembakaran. Temperatur pembakaran diambil dari nyala tiga titik api yang diukur dari burner dengan ketinggian dan jarak yang sama setiap 4

tiga menit Ulangi percobaan yang sama sesuai kapasitas yg diujikan dari kapasitas 4 kg dengan lubang saluran pembakaran diameter 4 mm pada percobaan pertama,diameter 6 mm pada percobaan kedua dan diameter 8 mm pada percobaan ketiga. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengujian dengan Diameter Lubang Saluran Pembakaran 4 mm 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Temperatur Pembakaran 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 Gambar 4.1. Grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu dengan lubang saluran pembakaran 4 mm. Dari gambar 4.1. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu diketahui bahwa pada menit ke 3 Tungku Gasifikasi Sekam Padi mulai beroperasi sampai menit ke 69 dengan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 21 yaitu 690,99 C. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada menit ke 69 yaitu 341,33 C. Pada semua pengujian dengan diameter lubang saluran pembakaran 4 mm besar temperatur pembakaran dari menit ke 3 sampai menit ke 69 berbeda. Hal ini dikarenakan tidak stabilnya pembakaran sekam padi dalam reactor sehingga mengakibatkan pembentukan gas metana menjadi tidak stabil. 5

Temperatur o C 120 TEMPERATUR AIR 100 80 60 40 Temperatur air 20 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 Waktu (menit) Gambar 4.2. Grafik hubungan antara temperatur air dengan diameter lubang saluran pembakaran 4 mm. Dari gambar 4.2. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 5 liter diperlukan waktu 6 menit 22 detik dengan temperatur 100 C. Sedangkan lama nyala efektif rata-rata dari ke 3 hasil percobaan didapatkan 69 menit. Disini dapat dilihat pada menit ke 9 air mendidih sampai ke menit 63 temperatur air konstan 100 o C. Untuk menit ke 66 air mengalami penurunan 96,33 o C hal ini disebabkan bahan bakar sekam padi dalam reactor akan habis. 3.2 Hasil Pengujian dengan Diameter Lubang Saluran Pembakaran 6 mm 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Temperatur Pembakaran 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 Tem pera tur 6

Temperatur o C Gambar 4.3. Grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm. Dari gambar 4.3. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu diketahui bahwa pada menit ke 3 Tungku Gasifikasi Sekam Padi mulai beroperasi sampai menit ke 63 dengan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 9 yaitu 569,89 C. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada menit ke 63 yaitu 292,11 C. Pada percobaan dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm besar temperatur pembakaran dari menit ke 3 sampai menit ke 63 berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tidak stabilnya pembakaran sekam padi dalam reactor sehingga mengakibatkan pembentukan gas metana menjadi tidak stabil. 120 TEMPERATUR AIR 100 80 60 40 Temperatur air 20 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 Waktu (menit) Gambar 4.4. Grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm. Dari gambar 4.4. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 5 liter diperlukan waktu 7 menit 20 detik dengan temperatur 100 C. Sedangkan lama nyala efektif rata-rata dari ketiga hasil percobaan didapatkan 63 menit. Disini dapat dilihat pada menit ke 9 air mendidih 100 C. pada menit ke 9 7

sampai 54 temperatur air konstan 100 o C. Hal ini dapat dilihat Untuk menit ke 57 air mengalami penurunan 97.67 o C. Hal ini disebabkan berkurangnya bahan bakar sekam padi yang terbakar dalam reactor sehingga mengakibatkan sekam padi akan habis. 3.2 Hasil Pengujian dengan Diameter Lubang Saluran Pembakaran 8mm. 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Temperatur Pembakaran 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 Temperat ur Pembak Gambar 4.5. Grafik hubungan antara ternperatur pembakaran dengan waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm. Dari gambar 4.5. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu diketahui bahwa pada menit ke 3 Tungku Gasifikasi Sekam Padi mulai beroperasi sampai menit ke 57 dengan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 12 yaitu 525,67 C. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada menit ke 48 yaitu 135,33 C. Pada percobaan dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm besar temperatur pembakaran dari menit ke 3 sampai menit ke 57 berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tidak stabilnya pembakaran sekam padi dalam reactor sehingga mengakibatkan pembentukan gas metana menjadi tidak stabil. 8

Temperatur o C Temperatur o C 120 100 80 60 40 20 0 TEMPERATUR AIR 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 Waktu (menit) Gambar 4.6. Grafik hubungan temperatur air dengan waktu dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm. Dari grafik 4.6. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan 5 liter air diperlukan waktu 8 menit 10 detik dengan temperatur 100 C, sedangkan lama nyala efektif rata-rata dari ke 3 hasil percobaan didapatkan 57 menit. Disini dapat dilihat pada menit ke 6 air mendidih 100 C, dapat dilihat pada menit ke 9 sampai menit ke 39 temperatur air konstan 100 C sedangkan pada menit ke 42 temperatur air mulai mengalami penurunan 98.67 o C. Hal ini disebabkan berkurangnya bahan bakar sekam padi yang terbakar dalam reactor sehingga mengakibatkan sekam padi akan habis. 3.3 Hasil Pengujian Perbandingan Temperatur Pembakaran dengan Variasi Diameter Lubang Saluran Pembakaran 4mm,6mm dan 8mm. Temperatur air 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TEMPERATUR PEMBAKARAN 3 6 9 1215182124273033363942454851545760636669 Temperatur Pembakaran d:4mm Temperatur Pembakaran d:6mm Gambar 4.7. Grafik perbandingan variasi lubang saluran pembakaran 9

Temperatur o C terhadap temperatur pembakaran dengan waktu Pada gambar 4.7. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur pembakaran dengan waktu diketahui bahwa untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg menggunakan diameter lubang saluran 4mm temperatur pembakaran tertinggi terdapat pada menit ke 21 dengan temperatur pembakaran tertinggi 690,99 C. Untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg menggunakan diameter lubang saluran pembakaran 6mm didapatkan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 9 dengan temperatur pembakaran 569,89 C, sedangkan untuk gasifikasi sekam padi 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm didapatkan temperatur pembakaran tertinggi pada menit ke 12 dengan temperatur pembakaran 525,67 C. Dan perbandingan temperatur pembakaran terhadap diameter lubang saluran pembakaran menunjukkan hasil bahwa tingginya temperatur pembakaran dan waktu pendidihan 5 liter air semakin kecil diameter lubang saluran pembakaran yang melalui burner pada tungku gasifikasi sekam padi temperatur pembakaran semakin tinggi dan mempercepat proses pendidihan air dengan pembebanan sebanyak 5 liter air. Sedangkan temperatur pembakaran dari mulai pembentukan nyala api sampai nyala api mulai padam, temperatur pembakarannya berubah-ubah. Hal ini dikarenakan tidak setabilnya pembakaran sampah organik sekam padi dalam reactor sehingga mengakibatkan pembentukan gas metana menjadi tidak stabil. 120 100 80 60 40 20 0 TEMPERATUR AIR d :4 mm d : 6mm d : 8mm 3 6 9 1215182124273033363942454851545760636669 Waktu (menit) Gambar 4.8. Perbandingan variasi diameter lubang saluran pembakaran pada 10

temperatur air dengan waktu Dari gambar 4.8. menunjukkan grafik hubungan antara temperatur air dengan waktu diketahui bahwa untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 4mm dapat mendidihkan air sebanyak 5 liter dalam waktu 6 menit 22 detik, dengan lama nyala efektif selama 69 menit. Untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 6mm dapat mendidihkan air sebanyak 5 liter dalam waktu 7 menit 20 detik, dengan lama nyala efektif selama 63 menit. Sedangkan untuk gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm dapat mendidihkan air sebanyak 5 liter dalam waktu 8 menit 10 detik, dengan lama nyala efektif selama 57 menit. Dari percobaan pendidihan air sebanyak 5 liter didapatkan pendidihan air paling lama pada percobaan gasifikasi sekam padi sebanyak 4 kg dengan diameter lubang saluran pembakaran 8mm yaitu diperoleh waktu pendidihan air 8 menit 10 detik, lama nyala efektif 57 menit. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan pembahasan data hasil pengujian pengaruh kecepatan udara pada tungku gasifikasi sekam padi terhadap temperatur didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Pengaruh variasi diameter lubang buangan pembakaran sangat mempengaruhi tingginya temperatur pembakaran, yakni dari diameter 4mm,6mm dan 8mm diperoleh temperatur pembakaran tertinggi pada diameter 4mm dan temperatur terendah pada diameter 8mm. Pengaruh variasi diameter lubang buangan pembakaran terhadap waktu pendidihan air diperoleh bahwa diameter 4mm memerlukan waktu lebih sedikit untuk mendidihkan 5 liter air dibandingkan dengan diameter 6mm dan 8mm. 11

Pengaruh variasi diameter lubang saluran pembakaran terhadap nyala efektif diperoleh bahwa diameter 4mm mempuyai nyala efektif yang lebih lama dibanding dengan diameter 6mm dan 8mm. 4.2 Saran Setelah melakukan pengujian terhadap pengaruh kecepatan udara pada tungku gasifikasi sekam padi terhadap temperatur pernbakaran, maka penulis memberikan saran. Saran-saran ini di antaranya: Pada pendesainan atau pembuatan alat hendaknya dilakukan seteliti mungkin, sehingga alat yang dibuat lebih presisi terutama pada ruang fan harap diperhatikan. Hal ini dikarenakan untuk memaksimalkan suplai udara primer ke bahan bakar. Sebaiknya ada pengembangan lebih lanjut terhadap tungku gasifikasi sekam padi ini, misalnya pemasukan bahan bakar dapat secara berlanjut. Agar dapat diperoleh desain tungku gasifikasi yg lebih mudah dalam pengoperasiannya dan bias lebih efektif dalam penggunaan tungku gasifikasi. Pada saat pengujian pembakaran hendaknya dilakukan ditempat yang berangin stabil atau tidak berangin kencang. Dan apabila pemakaian tungku gasifikasi ini didalam ruangan hendaknya diruangan yang berventilasi. Perlu adanya pengujian dengan menggunakan diameter lubang buangan pembakaran diperkecil lagi,agar kita bisa mengetahui keefektifan dari tungku gasifikasi tersebut, Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat terhadap teknologi ini DAFTAR PUSTAKA Alexis, T. B. (2005). Rice Husk Gas Stove Handbook. Philippines: College of Agriculture Central Philippine University Iloilo City. Badan Pusat Statistik. www.iec.co.id/index.php/site/prevnews/9?lang=ind (diakses pada 3 Maret 2013 jam 19.00 WIB ) 12

Prasetyo, D. (2012). Pengaruh Kecepatan Udara Pada Tungku Gasifikasi Sekam Padi Terhadap Temperatur Pembakaran. Tugas Akhir. Surakarta : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Syawal, I. (2011). Rancang Bangun dan Pengujian Alat Produksi Gas Metana dari Sampah Organik dengan Variasi Bahan Sekam Padi, Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu. Tugas Akhir. Surakarta: Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. S. Rislima (2011). Teknologi Energi Terbarukan Yang Tepat Untuk Aplikasi Di Masyarakat Perdesaan. http://psflibrary.org/catalog/repository/training%20manual%20renewable% 20Energy_Green%20PNPM-DANIDA.pdf Habib, Z. A. G. A. (2008). Gasifikasi batubara dengan unggun terfluidakan. http://majarimagazine.com/2008/06/gasifikasi-batubara-dengan-unggunterfluidakan/ ( diakses pada tanggal 10 April 2013 jam 18.30 WIB ) Sanindita,A. (2014) Rancang Bangun dan Pengujian Tungku Gasifikasi Kapasitas 4 kg Bahan Bakar Sekam Padi, Tugas Akhir. Surakarta: Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 13