BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0157 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 96 TAHUN 2016

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BURU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 NOMOR 30 TAHUN 2008

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 60 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MUSI RAWAS

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 99 TAHUN 2016

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka perlu mengatur Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan dengan Peraturan Bupati; : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten di Djawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 32) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Dearah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 290). MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASURUAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Pasuruan. 2. Daerah adalah Kabupaten Pasuruan. 3. Bupati adalah Bupati Pasuruan. 4. Dinas Daerah adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Pasal 2 (1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang Kebudayaan dan bidang Pariwisata. (2) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 (1) Susunan organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terdiri atas : a. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan. 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Industri Pariwisata, membawahi : 1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata. 2. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Usaha Jasa Industri Pariwista. c. Bidang Destinasi Pariwisata, membawahi : 1. Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata. 2. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Tata Kelola Destinasi Pariwisata. d. Bidang Seni Budaya, membawahi : 1. Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan. 2. Seksi Pelestarian Budaya dan Kesenian. e. Bidang Pemasaran, membawahi : 1. Seksi Informasi Wisata dan Budaya. 2. Seksi Promosi dan Kerjasama. f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian di pimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertangung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Pasal 4 (1) Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah di bidang pariwisata dan kebudayaan serta tugas pembantuan. (2) Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pariwisata dan kebudayaan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata dan kebudayaan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pariwisata dan kebudayaan d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pariwisata dan kebudayaan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyusunan program dan pelaporan, administrasi umum, kepegawaian dan keuangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris, mempunyai fungsi: a. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan program dan pelaporan; b. pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana; c. pelaksanaan dan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, dan keuangan; d. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan; e. pengelolaan aset dan barang milik daerah/negara; f. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas masing-masing bidang; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 6 (1) Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a angka 1 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penghimpunan data dan koordinasi penyusunan program; b. menyiapkan bahan pelaksanaan pengolahan data; c. menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan program; d. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan program; e. menyiapkan bahan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program; f. menyiapkan bahan penyusunan anggaran program; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a angka 2mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian; b. menyiapkan bahan pengelolaan tata naskah dinas dan tata kearsipan; c. menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga dinas; d. menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan dinas; e. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (3) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a angka 3 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan keuangan; b. menyiapkan bahan pengelolaan aset daerah; c. menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan gaji pegawai; d. menyiapkan bahan koordinasi penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan; e. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang keuangan; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Ketiga Bidang Industri Pariwisata Pasal 7 (1) Bidang Industri Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pembinaan usaha jasa dan sarana Pariwisata serta peningkatan kompetensi SDM industri Pariwisata. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Industri Pariwisata mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Bidang Industri Pariwisata untuk acuan pelaksanaan tugas;

b. penyusunan rencana kegiatan, inventarisasi, identifikasi dan pengelompokan usaha jasa dan sarana pariwisata; c. penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan yang berkaitan dengan pendirian dan pengembangan usaha jasa dan sarana pariwisata; d. pemberian rekomendasi atas pendirian Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata; e. peningkatan kompetensi SDM industri pariwisata; f. penyusunan laporan hasil kegiatan pelaksanaan tugas; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 8 (1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 1 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan rencana, petunjuk teknis dan bahan rumusan pelaksanaan pembinaan di bidang pengembangan usaha akomodasi, usaha makan minum, angkutan dan sarana wisata; b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan umum dan evaluasi di bidang usaha akomodasi, usaha makan dan minum, angkutan dan sarana wisata; c. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dasar klasifikasi hotel dan restoran; d. menyiapkan bahan penghimpunan, mengolah dan menganalisa data di bidang akomodasi, usaha makan dan minum, angkutan dan sarana wisata; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Pengembangan SDM Usaha Jasa Industri Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan penyusunan rencana, petunjuk teknis dan bahan rumusan pelaksanaan pembinaan di bidang pengembangan usaha jasa pariwisata; b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan umum dan evaluasi di bidang usaha jasa industri pariwisata; c. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi persyaratan administrasi usaha jasa dan industri pariwisata; d. menyiapkan bahan penghimpunan, mengolah dan menganalisa data di bidang usaha jasa industri pariwisata; e. menyiapkan bahan fasilitasi penyelenggaraan peningkatan kompetensi SDM industri pariwisata; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Bagian Keempat Bidang Destinasi Pariwisata Pasal 9 (1) Bidang Destinasi Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan daya tarik wisata, rekreasi, hiburan umum dan kawasan pariwisata serta pemberdayaan masyarakat dan tata kelola destinasi Pariwisata; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Destinasi Pariwisata mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Bidang Destinasi Pariwisata untuk acuan pelaksanaan tugas; b. penyusunan rencana kegiatan, inventarisasi, identifikasi dan pengelompokan daya tarik wisata, rekreasi, hiburan umum dan kawasan pariwisata; c. penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis yang berkaitan dengan pengembangan daya Tarik wisata dan pemberdayaan masyarakat serta tata kelola destinasi pariwisata; d. penyiapan pemberian rekomendasi atas pendirian usaha rekreasi, hiburan umum dan kawasan pariwisata; e. pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan tata kelola destinasi pariwisata; f. penyusunan laporan hasil kegiatan pelaksanaan tugas; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan rencana, petunjuk teknis dan bahan rumusan pelaksanaan pembinaan di bidang pengembangan daya tarik wisata, rekreasi, hiburan umum dan kawasan pariwisata; b. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan umum dan evaluasi di bidang pengembangan daya tarik wisata, rekreasi, hiburan umum dan kawasan pariwisata; c. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dasar pengembangan daya tarik wisata, rekreasi, hiburan umum dan kawasan pariwisataan; d. menyiapkan bahan mengolah dan menganalisa data di bidang pengembangan daya tarik wisata, rekreasi, hiburan umum dan kawasan pariwisata; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(2) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Tata Kelola Destinasi Pariwisata, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 2 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan rencana, petunjuk teknis dan bahan rumusan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan tata kelola destinasi pariwisata; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan tata kelola destinasi pariwisata; c. menyiapkan bahan fasilitasi kegiatan kerjasama dan kemitraan pelaku UMKM di bidang pariwisata; dan d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Bagian Kelima Bidang Seni Budaya Pasal 11 (1) Bidang Seni Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d mempunyai tugas melaksanakan kebijakan perencanaan, pembinaan, penggalian dan pelestarian nilai-nilai tradisi, adat istiadat serta pengembangan budaya daerah; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Seni Budaya mempunyai fungsi : a. penyusunan konsep program kerja Bidang Seni Budaya untuk acuan pelaksanaan tugas; b. penyusunan rencana kegiatan, inventarisasi, identifikasi, penggalian, pembinaan dan pelestarian tradisi, adat istiadat, seni dan budaya daerah; c. penyiapan dan pelaksanaan pembinaan yang berkaitan dengan upaya pengembangan dan pengelolaan bidang seni budaya daerah; d. pengelolaan Musium Daerah; e. penyusunan laporan hasil kegiatan pelaksanaan tugas; dan f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 1 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan pelaksanaan inventarisasi dan dokumentasi sumber sejarah; b. menyiapkan bahan penyelenggaraan kegiatan peningkatan pemahaman sejarah daerah serta wawasan kebangsaan; c. menyiapkan bahan menyelenggarakan pembinaan di bidang sejarah dan perlindungan serta penyelamatan benda cagar budaya; d. menyiapkan bahan penyusunan sejarah daerah dan pendirian musium; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(2) Seksi Pelestarian Budaya dan Kesenian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 2 mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan melaksanakan inventarisasi, dokumentasi lembagalembaga adat dan tradisi serta kebudayaan di daerah; b. menyiapkan bahan penyusunan pembinaan pelestarian tradisi, adat dan budaya daerah; c. menyiapkan bahan sosialisasi dan sarasehan adat-adat budaya daerah; d. menyiapkan bahan inventarisasi dan dokumentasi serta pengelompokan sanggar-sanggar seni, delegasi seni dan apresiasi seni ; e. menyiapkan bahan perencanaan penetapan kriteria dan pembinaan sanggar-sanggar seni, delegasi seni dan apresiasi seni dan film; f. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring dan pemberian penghargaan kepada seniman yang berjasa terhadap Bangsa dan Negara dengan karyanya; g. melaksanakan kegiatan workshop dan sarasehan di bidang seni dan budaya; dan h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Bagian Kelima Bidang Pemasaran Pasal 13 (1) Bidang Pemasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pengembangan analisa pasar, promosi pariwisata dan kebudayaan serta hubungan kerjasama baik dalam maupun luar negeri. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemasaran mempunyai fungsi : a. pengumpulan data dalam rangka penyusunan perumusan rencana promosi pariwisata dan budaya; b. pelaksanaan kerjasama dalam promosi pariwisata dan budaya; c. pengumpulan data dalam rangka analisa dan pengembangan pasar dalam negeri dan luar negeri; d. pemasaran pariwisata dan budaya serta penyediaan informasi; e. pelaksanaan hubungan kerjasama pariwisata dan budaya dengan lembagalembaga pemasaran di dalam maupun luar negeri; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 14 (1) Seksi Informasi Wisata dan Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 1, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan pengumpulan data dan analisa pasar di bidang pariwisata dan budaya; b. menyiapkan bahan sarana promosi dan informasi pariwisata dan budaya;

c. menyiapkan bahan koordinasi analisa pasar produk pariwisata dan budaya; d. menyiapkan bahan memberdayakan pusat informasi pariwisata; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Promosi dan Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka menyusun rencana kerjasama bidang pariwisata dan budaya dalam maupun luar negeri; b. menyiapkan bahan kerjasama pariwisata dan budaya dalam rangka mengoptimalkan potensi pariwisata dan budaya daerah; c. menyiapkan bahan rumusan program pertukaran pariwisata dan budaya; d. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata dan budaya daerah pada tingkat regional, nasional maupun internasional; e. menyiapkan bahan kerjasama pariwisata dan budaya dengan lembagalembaga baik dalam maupun luar negeri; f. mengikutsertakan generasi muda dalam kegiatan promosi pariwisata dan budaya; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 15 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya. (3) Kelompok jabatan sebagaimana dimaksud ayat (2) dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk oleh Bupati dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. (4) Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB V TATA KERJA Pasal 16 (1) Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. (6) Dalam menyampaikan laporan kepada masing-masing atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB VI PENGISIAN JABATAN Pasal 17 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari pegawai Aparatur Sipil Negara yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (2) Perangkat Daerah diisi oleh pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator dan jabatan pengawas pada Perangkat Daerah wajib memenuhi persyaratan kompetensi : a. Teknis; b. Manajerial; dan c. Sosial Kutural. (4) Selain memenuhi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan Perangkat Daerah harus memenuhi kompetensi pemerintahan. (5) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi. (6) Kompetensi manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen dan pengalaman kepemimpinan. (7) Kompetensi sosial kutural sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

(8) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terkait dengan kebijakan desentralisasi, hubungan Pemerintah Pusat dengan Daerah, pemerintahan umum, pengelolaan keuangan daerah, hubungan Pemerintah Kabupaten dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten, serta etika pemerintahan. (9) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 42 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 19 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pasuruan. Ditetapkan di Pasuruan pada tanggal, 14 Desember 2016 BUPATI PASURUAN ttd Diundangkan di Pasuruan pada tanggal 14 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH, M. IRSYAD YUSUF ttd AGUS SUTIADJI BERITA DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2016 NOMOR 62

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR : 62 TAHUN 2016 TANGGAL : 14 Desember 2016 BAGAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASURUAN DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAG PENYUSUNAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAG KEUANGAN BIDANG INDUSTRI PARIWISATA BIDANG DESTINASI PARIWISATA BIDANG SENI BUDAYA BIDANG PEMASARAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN USAHA JASA DAN SARANA PARIWISATA PENGEMBANGAN SDM USAHA JASA INDUSTRI PARIWISATA PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN TATA KELOLA DESTINASI PARIWISATA SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN PELESTARIAN BUDAYA DAN KESENIAN INFORMASI WISATA DAN BUDAYA PROMOSI DAN KERJASAMA BUPATI PASURUAN, ttd M. IRSYAD YUSUF