BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetapkan. Pengertian menurut Hansen dan Mowen (2004 : 40) adalah :

Penggolongan Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II BAHAN RUJUKAN

Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

Manajemen Keuangan Agribisnis: KLASIFIKASI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi pengertian sistem dalam buku Sistem Akuntansi. yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Walter T Harrison JR. (2011:03) Mulyadi (2009:5)

Akuntansi Biaya. Cost Accounting, Cost Concept Dan Cost Information System. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S,Ak.

BAB II BIAYA OVERHEAD PABRIK Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya. Untuk itu suatu perusahaan menyelenggarakan akuntansi, guna memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENENTUAN BIAYA JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

TUGAS MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII di Jln. Sindang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. bekerja secara efisien, efektif dan ekonomis untuk mencapai tujuan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam satuan moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat lagi dihindari, baik

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

Bahasan. 0 Pendahuluan tentang Akuntansi Biaya 0 Definisi Biaya 0 Klasifikasi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencatatan. 2.1.1 Pengertian Pencatatan pada suatu saat tertentu suatu usaha pasti memerlukan suatu alat untuk dapat mengukur hasil operasi arus kas dan posisi keuangan dari perusahaan tersebut. Dalam proses pengukuran tersebut diperlukan data yang terdiri dari transaksi dan kejadian yang jelas berhubungan dengan tindakan yang dialami oleh perusahaan, data-data tersebut tersusun menjadi suatu laporan nantinya mampu memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, untuk menggunakan laporan yang disiapkan oleh akuntan secara maksimal pengambilan keputusan harus memahami prosedur yang digunakan untuk mencatat dan menganalisa data akuntansi. Perlu dipahami pula apa yang dimaksud dengan pencatatan. Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi pencatatan mendefinisikan sebagai berikut : Pencatatan adalah suatu urutan ketiga kerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. (2001: 5) Pada definisi diatas prosedur merupakan kegiatan penulisan yang berurutan dan terdiri dari sekelompok orang atau lebih yang terjadi secara berulang-ulang.

Adapun maksud dari kegiatan klerikal diatas adalah suatu kegiatan yang terdiri dari menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan. Dari definisi diatas dikatakan bahwa pencatatan merupakan suatu kegiatan penghimpunan data dengan cara mencatat yang mampu memberikan satu kesatuan informasi, sedangkan dalam buku Akuntansi Berbasis Pengambilan Keputusan Bisinis karangan Henry Simamora, pencatatan didefinisikan sebagai berikut : Pencatatan merupakan pembuatan suatu catatan harian kronologis kejadian yang teratur melalui suatu cara yang sistematis dan teratur. (2000:4) Maka dari definisi diatas dapat diketahui pencatatan suatu proses tulis menulis yang sistematis. Setelah mengetahui definisi dari pencatatan dapat diambil kesimpulan bahwa suatu prosedur pencatatan merupakan tahapan kegiatan penulis yang dilakukan secara kronologis serta dilakukan berulang-ulang. 2.1.2 Pengertian Perhitungan Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta perhitungan didefinisikan sebagai berikut : Perhitungan adalah penjumlahan / penentuan total pengeluaran atau pembayaran untuk sebuah jasa dan ongkos antaran.

Maka dari definisi diatas dapat diketahui perhitungan adalah suatu proses penjumlahan yang sistematis untuk menentukan jumlah suatu biaya. 2.1.3 Pengertian Kiriman Menurut Undang Undang Nomor 6 Tahun 1984 revisi 21 September Tahun 2005 pengertian kiriman yang diambil dari www.depkominfo.go.id adalah sebagai berikut: Kiriman adalah satuan/kumpulan komunikasi tertulis/terekam dan atau logistik dan atau uang yang dikirim dan atau diterima oleh penyelenggara perposan Dari pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa kiriman itu adalah suatu benda baik berupa uang, surat, barang, dokumen maupun informasi yang dikirim atau diterima oleh pihak pos, dimana kiriman tersebut berasal dari pelanggan atau customer yang menginginkan agar benda tersebut dikirim sampai ke tujuan dengan menggunakan jasa pengiriman dari pihak pos. 2.1.4 Pengertian Pos Pengertian pos menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun1984 Tentang Pos yang diambil dari www.depkominfo.go.id yaitu:

Pos adalah pelayanan lalu lintas suratpos, uang, barang dan pelayanan jasa lainnya yang ditetapkan oleh Menteri, yang diselenggarakan oleh badan yang ditugasi menyelenggarakan pos dan giro. Menimbang bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat berpengaruh terhadap penyelenggaraan perposan sehingga pengaturan mengenai penyelenggaraan pos yang diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1984 tentang Pos dipandang tidak sesuai lagi, sehingga perlu diganti dengan undangundang yang baru. Adapun revisi dari Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1984 Tentang Pos (direvisi pada tanggal 21 September tahun 2005) yaitu: Perposan adalah penyelenggaraan layanan komunikasi tertulis atau terekam, logistik, transaksi keuangan yang diselenggarakan untuk kepentingan umum dalam hubungan nasional dan internasional dan atau layanan keagenan dan filateli Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pos pada umumnya adalah suatu bidang usaha yang bergerak dalam bidang jasa kurir, dimana melayani berbagai bentuk pengiriman baik berupa uang, dokumen, surat-surat, barang maupun informasi tergantung ketentuan perusahaan yang diselenggarakan untuk kepentingan umum dalam hubungan nasional dan internasional.

2.2 Biaya Biaya dalam kehidupan sehari-hari mengandung arti yang sangat sederhana sekali bila dibandingkan dengan arti biaya dalam bidang akuntansi. Banyak orang mengartikan biaya sebagai pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan mata uang untuk memperoleh satuan barang dan jasa sedangkan dalam akuntansi pengertian biaya dibedakan antara pengertian biaya (cost) sebagai biaya dan biaya (dalam arti expense) sebagai beban. Pada umumnya biaya (cost) diartikan sebagai biaya historis (historical cost) yaitu biaya yang sesungguhnya telah dikeluarkan, semua biaya ini dapat diklasifikasikan sebagai expired cost dan unexpired cost. Expired cost merupakan biaya yang telah digunakan, sehingga tidak dapat memberikan manfaat dalam menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang serta merupakan pengeluaran dalam bentuk barang dan jasa yang dapat dikurangkan dari pendapatan untuk menentukan keuntungan atau laba perusahaan. Expired cost ini dibedakan lagi ke dalam expense dan loss. Expense adalah expired cost yang telah digunakan dalam menghasilkan pendapatan dan loss adalah expired cost yang telah dikeluarkan tanpa memberikan manfaat pada perusahaan. Sedangkan unexpired cost merupakan biaya atau pengeluaran yang belum digunakan sehingga masih dapat memberikan manfaat dalam menciptakan pendapatan di masa yang akan datang, yang mana unexpired cost biasanya sering disebut sebagai cost saja.

2.2.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Activity Based Cost System : Sistem Biaya untuk Pengurangan Biaya, menyatakan bahwa: Biaya (cost) adalah kas atau nilai serta kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi. (2003:4) Dalam buku yang sama, biaya sebagai expense didefinisikan sebagai berikut: Biaya (expense) adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu. (2003:4) Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya, menyatakan bahwa: Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu., (2005:8) Menurut Ardiyos dalam bukunya yang berjudul Kamus Besar Akuntansi, menyatakan bahwa: Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur oleh satuan uang yang telah terjadi atau mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan. (2004:247)

Definisi di atas menitikberatkan pada pengertian biaya pada pengorbanan baik yang telah maupun yang akan datang untuk mencapai sasaran tertentu yang diukur dengan istilah moneter dalam akuntansi keuangan untuk suatu tujuan tertentu untuk memperoleh manfaat tertentu. Pengorbanan tersebut dicerminkan oleh pengurangan atas uang tunai atau aktiva lainnya. Dari definisi biaya di atas terlihat bahwa biaya memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Pengorbanan sumber ekonomi baik yang telah terjadi atau yang akan terjadi. 2. Dapat diukur secara kuantitatif dengan satuan uang. 3. Pengorbanan sumber ekonomis tersebut memiliki tujuan tertentu, yaitu memperoleh barang dan jasa dalam rangka memperoleh keuntungan. Pada umumnya istilah biaya atau harga pokok (cost) berarti sejumlah uang atau kekayaan lain yang dikeluarkan atau dibelanjakan, atau hutang (kewajiban) lainnya yang terjadi untuk barang atau jasa yang dibeli. 2.2.2. Pengertian Biaya Kiriman Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta perhitungan didefinisikan sebagai berikut : Biaya Kiriman adalah uang yang dikeluarkan untuk melakukan sesuatu atau ongkos yang dikeluarkan untuk membayar biaya perantaran. (2003:601)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya kiriman adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar suatu jumlah biaya jasa perantaran atau ongkos kiriman. 2.2.3 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya diperlukan untuk memperoleh informasi biaya secara terperinci mengenai biaya yang berhubungan dengan produksi dan penjualan barang jadi. Akuntansi biaya merupakan alat bagi manajemen dalam merencanakan, mengorganisir, mengawasi perusahaan agar tercapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya, menyatakan bahwa: Akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe akuntansi : akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Dalam buku yang sama, dinyatakan bahwa: (2005:1) Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya. (2005:7) Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya merupakan suatu proses pengumpulan dan pelaporan biaya produksi yang terdiri dari

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya produksi tidak langsung yang dilakukan oleh setiap bagian yang bertanggung jawab. Pengertian akuntansi biaya tidak hanya sekedar mencatat, menghitung dan menganalisa tetapi juga merupakan alat manajemen untuk mengendalikan biaya dalam suatu proses produksi sehingga manajemen dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. 2.2.4 Tujuan Akuntansi Biaya Memperhatikan bidang-bidang kegiatan yang mencakup dalam akuntansi biaya, tercermin apa yang ingin dicapai oleh akuntansi biaya yaitu penyedia informasi pada manajemen mengenai masalah biaya produksi untuk kepentingan dalam penentuan harga pokok. Perencanaan dan pengendalian biaya, mengukur efisiensi dan kalau mungkin mencegah kerugian akibat pemborosan dan kondisi-kondisi lain. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya, menyatakan bahwa: Tujuan akuntansi biaya adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Harga Pokok 2. Pengendalian Biaya 3. Pengambilan Keputusan Khusus. (2005:7) Dengan demikian dapat diketahui bahwa akuntansi biaya merupakan alat manajemen yang membantu dalam menyusun dan menetapkan, merencanakan

melalui anggaran operasi dari pembiayaan yang bersaing dari kondisi ekonomi, serta menilai hasil aktivitas produksi dan penjualan. 2.2.5. Penggolongan Biaya Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep : different cost for different purpose. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya, menyatakan bahwa : Biaya dapat digolongkan menurut: 1. Objek pengeluaran. 2. Fungsi pokok dalam perusahaan. 3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. 4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. 5. Jangka waktu manfaatnya. (2005:13) Adapun penjelasan dari kutipan di atas adalah sebagai berikut: 1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran. Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam Perusahaan

Kertas adalah sebagai berikut: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga dan biaya zat warna. 2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok: a. Biaya Produksi b. Biaya Pemasaran c. Biaya Administrasi dan Umum Kelompok biaya diatas diuraikan sebagai berikut: Biaya produksi, Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik Biaya pemasaran, Merupakan biaya biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contoh:biaya disrtibusi, biaya iklan, biaya promosi, biaya contoh (sample). Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh: biaya gaji bagian keuangan, akuntansi, personalia, biaya fotocopy, dan lain-lain.

Jumlah biaya pemasaran dan biaya administrasi sering pula disebut dengan istilah biaya komersial (commercial expenses). 3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan: 1. Biaya langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi, karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 2. Biaya tidak langsung (indirect cost), merupakan biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). 4. Penggolongan Biaya Menurut Perilaku biaya dalam Hubungannya dengan perubahan Volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:

1. Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 2. Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. 3. Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. 4. Biaya Tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi. 5. Penggolongan Biaya Menurut Jangka waktu manfaatnya. yaitu: Atas dasar jangka waktu pemanfaatannya, biaya dapat dibagi menjadi dua,

1. Pengeluaran modal (capital expenditures) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi tidak satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan pada tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk. Karena pengeluaran untuk keperluan tersebut biasanya melibatkan jumlah yang besar dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat pengeluaran tersebut dilakukan, pengorbanan tersebut diperlukan sebagai pengeluaran modal dan dicatat sebagai harga pokok aktiva (misalnya sebagai harga pokok aktiva tetap atau beban yang ditangguhkan). Periode akuntansi yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut dibebani sebagian pengeluaran modal tersebut berupa biaya depresiasi, biaya amortisasi atau biaya deplesi. 2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya.