BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lambang (simbol- simbol) ini memiliki bentuk dan makna (bersisi dua), atau dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

تماسك : درجة التجاذب بين عنصرين لغويين في جملة واحدة

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sabar itu terbagi dalam tiga macam(uadijartou; 2012):

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam wujud bunyi itu (Muhammad, 2011:48). Bahasa merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada. Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah.

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. mengandung banyak pengetahuan didalamnya. Tidak jarang ditemui kesulitan

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN والله اخرجكم من بطون امهاتكم لا تعلمون شيي ا و جعل لكم السمع والابصار والافي دة لعلكم تشكرون. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Al-Khuli (1982: 157) dalam A dictionary of Theoretical Linguistics

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

VARIASI MAKNA PADA TERJEMAHAN SURAT AL-MURSALAT

عاطف: كلمة تعطف وحدتين من نوع واجب ا ي تعطف فعلا على فعل ا و اسما على اسم ا و ظرفا على ظرف ا و جملة على جملة

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu perlawanan kata. Perlawan kata dalam pelajaran bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Sumber: Gambar 2.1 Salah satu kitab Allah yang diturunkan ke bumi adalah Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

BAB I PENDAHULUAN. Arab. Keindahan bahasa, susunan kata-kata, serta maknanya menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. dasarnya adalah mampu yang berarti bisa atau sanggup. Dalam KLBI (tanpa

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sesuatu yang kḥas, yang hanya dimiliki oleh manusia. Ernest Cassier dalam hal ini menyebutkan manusia sebagai animal symbolicum, yakni makhluk yang menggunakan media berupa simbol kebahasaan dalam memberikan arti dan mengisi kehidupan. Oleh Cassier, keberadaan manusia sebagai animal symbolic itu dianggap lebih berarti dari pada keberadaan manusia sebagai makhluk berpikir karena adanya simbol, manusia tidak akan mampu melangsungkan kegiatan berpikirnya. Selain itu, dengan adanya simbol itu juga memungkinkan manusia untuk bukan hanya sekedar berpikir, melainkan juga mengadakan kontak dengan realitas kehidupan di luar diri serta mengabdikan hasil berpikir dan kontak itu kepada dunia. Aminuddin (2001 : 17). Kemampuan manusia dalam menggunakan bahasa merupakan ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya. Manusia berinteraksi dengan sesamanya juga dengan menggunakan bahasa. Ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan keberadaban pun pada dasarnya dipelajari dan diwariskan dari generasi kegenerasi dengan menggunakan bahasa (Asrori,2004:4). Menurut Sudaryat (2008 : 2 ) bahasa ialah sebuah sistem lambang bunyi yang Arbiter yang digunakan oleh masyarakat untuk tujuan komunikasi. Sebagai sebuah system, bahasa bersifat sistematis. Dikatakan sistematis karena bahasa memiliki kaidah atau aturan tertentu. Bahasa juga bersifat sistematis karena memiliki subsistem, yakni : subsistem fonologi, subsistem gramatikal, dan subsistem leksikal. Ketiga subsistem tersebut bertemu dalam dunia bunyi dan dunia makna. Kajian makna dalam bahasa indonesia disebut kajian semantik. Menurut Tarigan (1995: 7) semantik yaitu tela ah makna. Aminuddin (2001 : 50) 1

mengatakan Dalam pemakaian sehari-hari kata makna digunakan dalam berbagai bidang maupun konteks pemakaian. Apakah pengertian khusus kata makna tersebut serta perbedaannya dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan. Sebab itu, sudah sewajarnya bila makna juga disejajarkan pengertiannya dengan arti, gagasan, konsep, pernyataan, pesan, informasi, firasat, dan pikiran. Menurut Kridalaksana ( 1982 : 15 ) dalam Aminuddin ( 1985 : 50 ) dari sekian banyak pengertian yang diberikan itu, hanya arti yang paling dekat dengan pengertiannya dengan makna. Meskipun demikian, bukan berarti keduanya sinonim mutlak. Disebut demikian karena arti adalah kata yang telah mencakup makna pengertian. Alquran merupakan kalam Allah S.W.T yang merupakan mukzijat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya adalah ibadah. (Depag R.I, 1977:16). Alquran Al-karim adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ilmu pengetahuan kisah-kisah, falsafah, peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara hidup manusia baik sebagai makhluk individu maupun sosial, sehingga berbahagialah hidup di dunia dan akhirat. (Depag R.I, 1977:27) Alquran juga diturunkan dengan bahasa Arab. Sebagai kitab suci umat Islam, selayaknyalah bagi umatnya untuk mempelajari bahasa Arab dan mengetahui makna serta ajaran yang terkandung di dalamnya. Dalam firman-nya : /innā anzalnāhu qur ānan 'ārabiyyan la allakum ta qilūna/. Sesungguhnya Kami Menurunkannya berupa Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS; Yusuf : 2) 2

Allah menyuruh manusia menghayati kandungan ayat Alquran, sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran pada surah An-Nisa ayat : 82 /afalā yatadabbarūnal-qurāna walau kāna min indi gairillahi lawajadū fihi ikhtilāfān kaśīran/. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (An-Nisa : 82) Kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/ dalam kamus (Yunus:2007) di artikan baik, kebaikan, yang baik. Maka dengan kata lain ketiga kata tersebut termasuk dalam jenis isim sifat.(صفة/نعت) Ada memiliki kesamaan dalam arti, namun dari segi penggunaanya dalam kalimat tidak bisa digantikan dengan salah satu kata tersebut. Alasan peneliti memilih judul ialah dalam kehidupan kita sehari-hari kata /ṭayyib/ sering kita dengar dan sudah tidak asing طيب /khair/, dan خير /ḥasan/, حسن lagi di telinga kita, yang mana kita telah mengetahui arti dari kata tersebut adalah baik / yang baik. Kita juga selalu menganggap ketiga kata tersebut adalah persamaan kata, dengan kata lain disebut sinonim. Namun apakah dalam penggunaan kata tersebut selalu sama, atau apakah setiap kita menggunakan salah satu suku kata tersebut selalu dapat kita gantikan dengan yang lain?. Ternyata tidak. Misalnya : ketika kita menanyakan kabar, Bagaimana kabarmu? / Khair /. Dan kita بخير baik, / kaifa ḥaluka? /, dan akan dijawab كيف حلك حسن tidak pernah mendengar orang menjawab pertanyaan tersebut dengan kata ḥasan, Atau طيب / thoiyib /. Dan kita tahu juga bahwa Alquran adalah sumber daripada ilmu, termasuk ilmu tatabahasa arab. Kemudian di dalam Alquran juga banyak terdapat kata-kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/. 3

Contoh di dalam Al-Qur an (QS, Al-Mu minun : 96) /idfa u billatῑ hiya `asanussai`ata naḥnu a lamu bimā yaṣifūna/. Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan (cara) yang lebih baik, Kami lebih Mengetahui apa yang mereka sifatkan (kepada Allah). (QS, Al-Mu minun : 96) Dari ayat di atas kata ح س ن /ahsan/ atau asal katanya حسن /ḥasan/ diartikan خير /ḥayyib/, dan طيب sebagai cara yang baik-baik. Nah bagaimana dengan kata /khair/. Berikut ayatnya : /yā`yyuhā ar-rasulu kulū minaṭṭayibāti wa malū ṣāliḥā `innῑ bimā ta malūna alῑmun/. Allah Berfirman, Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik,dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Mu minun : 51). Ayat di atas mengartikan kata طيب /ṭayyib/ makanan yang baik-baik, dengan kata lain menerangkan sifat suatu benda. Selanjutnya kata خير /khair/ di dalam Alquran : /nusāri u lahum fῑlkhairāti bal lā yasy urūna/ Kami segera Memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidak), tetapi mereka tidak menyadarinya. (QS, Al-Mu minun : 56) 4

Ayat ini menerangkan kata khair /خير diartikan sebagai kebaikankebaikan, namun dari konteksnya baik disini dimaksudkan untuk suatu keadaan, yaitu keadaan yang baik. Dari pernyataan dan contoh di atas timbul rasa ingin tahu peneliti untuk طيب /khair/, dan خير /ḥasan/, حسن mengetahui lebih lanjut makna sebenarnya kata /ṭayyib/. Terlebih lagi belum ada yang meneliti kata-kata tersebut di Departemen Sastra Arab FIB USU ini, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti apa sebenarnya arti / makna kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/. Dan dalam penelitian ini peneliti membatasi penelitian hanya dalam makna gramatikal afiksasi saja dengan mengambil contoh-contoh di dalam Alquran. Maka dari itu peneliti mengambil judul Analisis kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/ dalam Alquran Ditinjau Dari Segi Makna Gramatikal. Peneliti menggunakan terjemahan Alquran Departemen Agama RI. 1.2 Perumusan Masalah Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari pembahasan yang dikehendaki maka peneliti membuat batasan masalah yang meliputi : 1. Berapa jumlah kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/ yang mengalami proses afiksasi dalam Alquran? طيب /khair/, dan خير /ḥasan/, حسن 2. Apa saja makna gramatikal afiksasi /ṭayyib/ dalam Alquran? 3. Kapan saja penggunaan kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/ yang mengalami proses afiksasi dalam Alquran? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : 5

1. Mengetahui berapa jumlah kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/ yang mengalami proses afiksasi dalam Alquran. 2. Mengetahui makna gramatikal afiksasi kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan Alquran. /ṭayyib/ dalam طيب طيب /khair/, dan خير /ḥasan/, حسن 3. Mengetahui kapan saja penggunaan kata /ṭayyib/ yang mengalami proses afiksasi dalam Alquran. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menambah pengetahuan peneliti maupun pembaca mengenai berapa jumlah kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/ yang mengalami proses afiksasi dalam Alquran. 2. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menjadi refrensi pengetahuan khususnya di bidang Bahasa Arab terkait tentang makna gramatikal afiksasi serta penggunaan kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/ dalam Alquran. 1.5 Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani, methods- secara sederhana adalah suatu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran yang bersangkutan (Suyanto dan sutinah:2007) Menurut Suyanto dan Sutinah (2007) penelitian (research) sosial pada hakikatnya adalah kegiatan spionase untuk mencari, menata-menati dan menemukan pengetahuan dari lapangan yang dipertanggungjawabkan menurut kaidah ilmiah tertentu-bukan mencari kebenaran-kebenaran normatif yang sematamata hanya dituntun oleh cara berfikir dedukatif. 6

Jadi dapat disimpulkan metode penelitian ada cara yang digunakan seseorang untuk meneliti/ mencari, menata-menati dan menemukan pengetahuan yang dapat diprtanggungjawabkan menurut kaidah ilmiah yang semata-mata hanya dituntun oleh cara berpikir dedukatif. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif merupakan gambaran ciri-ciri data yang akurat sesuai sifatnya alamiah itu sendiri, data disini berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. (Djajasudarma:1993) Data yang akan dijadikan bahan penelitian ini adalah data yang bersumber dari Alquran yang berupa kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/. Adapun tahap-tahap pengumpulan data penganalisaan data dilakukan oleh peneliti dalam hal ini adalah : 1. Mengumpulkan bahan rujukan atau buku referensi yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dikaji. 2. Mengumpulkan data yang akan dijadikan bahan penelitian dengan menggunakan kitab Almu jamul Mufarras Li alfazil Qur an serta Al- Kalam Digital Versi 1.0 2009 Penerbit Diponegoro dan tetap berpedoman pada Alquran 3. Membaca, mempelajari, dan mencatat data-data yang telah terkumpul. 4. Mengklasifikasikan data-data yang telah terkumpul 5. Menganalisis data yang terkumpul dan menyusunnya secara sistematis dalam bentuk laporan ilmiah berupa skripsi Adapun data yang akan dijadikan bahan penelitian ini adalah data yang bersumber dari Alquran yang berupa kata حسن /ḥasan/, خير /khair/, dan طيب /ṭayyib/. 7