BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan bangsa Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya manusia yang terampil, potensial dan berkualitas sebagai pelaksanaan pembangunan bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah menetapkan sebuah peraturan tentang masalah pendidikan di Indonesia, yang termuat dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf, diakses tanggal 15 Desember 2011) Namun seperti diketahui, bahwa salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran (http://ganis.student.umm.ac.id/masalah-pendidikandi-indonesia, diakses pada tanggal 15 Desember 2011). Berbagai upaya telah 1
2 dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, perbaikan sarana dan prasarana, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat alat pelajaran serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator kualitas pendidikan belum menunjukkan peningkatan kualitas sesuai dengan harapan. Kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan salah satunya dapat dilihat melalui prestasi belajar yang dicapai siswa karena prestasi tersebut menunjukkan sejauh mana tingkat penguasan siswa terhadap mata pelajaran yang telah ditempuh. Kualitas pendidikan yang baik dapat tercapai apabila proses belajar di kelas diselenggarakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk jenjang pendidikan tingkat SMA jurusan IPS atau SMK jurusan Akuntansi, kualitas pendidikan salah satunya dapat dilihat dari prestasi belajar akuntansi. Prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar materi Akuntansi yang dibuktikan melalui hasil tes yang dinyatakan dalam bentuk simbol atau angka. Untuk mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi bukanlah hal yang mudah, tetapi membutuhkan usaha. Oleh karena itu, perlu ditelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi diharapkan siswa dapat mencapai prestasi belajar akuntansi yang tinggi.
3 Secara garis besar, prestasi belajar akuntansi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar siswa (eksternal). Faktor internal, terdiri dari faktor psikis dan fisik. Faktor psikis meliputi inteligensi, kreativitas, bakat, perhatian, motivasi, disiplin, sikap, mental, cara belajar, keterampilan, sedangkan faktor fisik meliputi jasmani, indera dan syaraf. Faktor eksternal, meliputi rumah, sekolah, termasuk alat atau media pembelajaran, masyarakat dan alam sekitar. Apabila faktor internal dan eksternal tersebut dimaksimalkan fungsinya, maka prestasi belajar akuntansi yang dicapai dapat tinggi. Cara belajar merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa. Cara belajar adalah cara atau strategi siswa dalam melakukan kegiatan belajar untuk mencapai prestasi belajar yang diharapkannya. Dalam hal cara belajar tentunya terdapat cara-cara yang baik maupun tidak baik. Banyak siswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan kebanyakan hanya mencoba menghafal pelajaran. Untuk mencapai prestasi belajar akuntansi yang tinggi diperlukan cara belajar yang baik. Setiap siswa pasti memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Siswa yang mempunyai cara belajar yang baik, misalnya selalu memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas-tugas, rajin membaca, menepati jadwal belajar, belajar kelompok secara rutin, tentunya akan memiliki prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, bagi siswa yang cara belajarnya tidak teratur dan disiplin, maka akan mengalami kesulitan dalam mencapai prestasi belajar
4 yang tinggi. Cara belajar yang baik dimulai dari diri sendiri yaitu belajar dengan teratur, disiplin dan konsentrasi pada saat mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, agar prestasi belajar akuntansi siswa yang dicapai tinggi, maka hendaknya faktor cara belajar tersebut dapat difungsikan secara maksimal. Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan, yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. Pengalaman langsung semacam itu tentu saja merupakan proses belajar yang sangat bermanfaat, sebab dengan mengalami secara langsung kemungkinan kesalahan persepsi akan dapat dihindari. Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat disajikan secara langsung. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran tersebut. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Penggunaan media pembelajaran adalah cara guru dalam menggunakan alat pengajaran sebagai perantara dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun para siswa. Media pembelajaran meliputi buku, tape recorder, kaset, video, kamera, film, slide (gambar bingkai), foto,
5 televisi, komputer, dan sebagainya. Penggunaan media pembelajaran membantu guru dalam menyampaikan materi yang mungkin tidak dapat disampaikan hanya dengan lisan, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Dalam proses belajar mengajar, penting bagi guru untuk memahami nilai yang dimiliki masing-masing jenis media. Penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan prinsip penggunaan media agar tercapai tujuan pengajaran. Penggunaan media pembelajaran haruslah disesuaikan dengan efektivitas dan efisiensi media, kualitas media, sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa, dan kemampuan guru dalam mengoperasikan. Media pembelajaran yang baik dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, sehingga pencapaian prestasi belajar tinggi. Sebaliknya, apabila penggunaan media pembelajaran oleh guru tidak memperhatikan hal-hal tersebut, seperti penggunaan media pembelajaran yang sembarangan, maka akan menghambat siswa dalam pencapaian prestasi belajar. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dibutuhkan penggunaan media pembelajaran yang baik. Prestasi belajar yang tinggi merupakan dambaan semua pihak, baik pribadi diri siswa, orang tua maupun pihak sekolah, seperti halnya juga di SMA Negeri 2 Bantul. SMA Negeri 2 Bantul merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang memiliki daya saing cukup tinggi dalam kualitas pendidikan. Sekolah ini beralamat di Jalan R.A Kartini, Trirenggo,
6 Bantul. SMA Negeri 2 Bantul merupakan jenjang sekolah menengah yang sudah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam proses pembelajarannya. Di sekolah ini terdapat dua jurusan yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Akuntansi merupakan bagian dari mata pelajaran Ekonomi yang harus diajarkan pada siswa dengan materi sesuai kurikulum yang berlaku. Guru Akuntansi di SMA Negeri 2 Bantul menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai dalam proses pembelajaran Akuntansi sesuai peraturan kurikulum yang berlaku sebesar 78. Prestasi belajar siswa dapat dikatakan tinggi jika 90% siswa dalam suatu kelas dapat mencapai KKM. Prestasi belajar siswa dapat diukur dari seberapa siswa dapat menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada saat observasi, dapat diketahui bahwa prestasi belajar yang dicapai siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi masih rendah karena banyak siswa yang belum mencapai KKM. Nilai yang belum mencapai KKM mencapai 30% pada Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal, dan 25% pada rata-rata hasil ulangan harian semester gasal mata pelajaran Akuntansi tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan observasi di lapangan, sedikit siswa yang telah tampak benarbenar menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang siswa. Dari hasil pengamatan peneliti dan wawancara dengan guru maupun para siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul dapat diketahui bahwa cara belajar yang dimiliki siswa pada saat mengikuti pelajaran di kelas, cara belajar mandiri, cara
7 mempelajari buku pelajaran, cara belajar kelompok dan cara menghadapi ujian belum menunjukkan cara belajar yang baik. Berdasarkan observasi tersebut diketahui bahwa ada siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah mereka, belum mempunyai jadwal belajar yang baik atau mempunyai jadwal tapi tidak melaksanakan secara disiplin, jarang belajar kelompok dan belajar hanya jika akan ada ulangan Dari hasil pengamatan tersebut terlihat bahwa masih terdapat siswa yang tidak konsentrasi pada pelajaran, tidak memperhatikan penjelasan guru dan justru berbicara tentang hal-hal yang tidak berkaitan dengan pelajaran Akuntansi dengan siswa lainnya. Kenyataan demikian memperlihatkan bahwa siswa belum mempunyai cara belajar yang baik sehingga prestasi belajar akuntansi siswa banyak yang belum mencapai KKM atau dapat dikatakan masih rendah. Permasalahan lain yang terdapat di kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul adalah masalah penggunaan media pembelajaran oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan wawancara dengan guru maupun siswa, diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran oleh guru Akuntansi masih sangat sederhana, kurang bervariasi, belum lengkap dan penggunaannya belum jelas. Dalam observasi tersebut, media pembelajaran yang digunakan oleh guru sebatas pada modul dan LKS. Penggunaan media tersebut masih perlu ditingkatkan, seperti penggunaan gambar-gambar, grafik, slide, komputer dan sebagainya.
8 Permasalahan lain yang turut mempengaruhi prestasi belajar akuntansi adalah masalah kedisiplinan. Berdasarkan pengamatan peneliti diketahui bahwa kesadaran akan disiplin siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul masih sangat rendah. Hal tersebut terlihat dari terdapatnya siswa yang masih berada di luar kelas ketika sudah masuk jam pelajaran atau ketika waktu istirahat telah selesai. Kedisiplinan yang rendah akan merugikan diri siswa dan mengakibatkan prestasi belajar yang dicapai rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi perlu untuk diteliti karena dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh positif maka pihak-pihak yang terkait seperti siswa dan guru dapat meningkatkan faktor-faktor tersebut, sehingga prestasi belajar yang dicapai akan tinggi. Cara belajar dan penggunaan media pembelajaran merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar akuntansi. Maka untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi tersebut perlu diperhatikan dan dikaji secara mendalam. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi masalah yang terdapat dalam pembelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012 diantaranya:
9 1. Prestasi belajar akuntansi siswa belum mencapai KKM sebesar 30% pada Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal, dan 25% pada rata-rata hasil ulangan harian semester gasal. 2. Cara belajar yang dimiliki siswa belum menunjukkan cara belajar yang baik. 3. Penggunaan media pembelajaran oleh guru belum baik. 4. Kesadaran akan disiplin siswa masih rendah. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, agar penelitian ini tidak meluas dan mendapatkan temuan yang berfokus maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti dua faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi yaitu Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran. Cara Belajar diduga menjadi salah satu penyebab utama Prestasi Belajar Akuntansi siswa belum mencapai KKM. Penggunaan Media Pembelajaran oleh guru yang belum baik dipilih karena masalah ini cukup mempengaruhi kegiatan pembelajaran di kelas yang menentukan keberhasilan siswa dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, penelitian ini lebih diarahkan pada Pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012.
10 D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012? 2. Bagaimanakah pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012? 3. Bagaimanakah pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui pengaruh Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Mengetahui pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. 3. Mengetahui pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012.
11 F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kreativitas khususnya dalam bidang pendidikan. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah dan sekaligus motivasi untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan yang baik bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. b. Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang baik bagi guru dalam memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. c. Bagi peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan, sebagai wujud pengembangan berfikir dalam penerapan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari oleh peneliti di bangku kuliah, dan untuk mempersiapkan diri sebagai pendidik.