POIN PENTING DALAM UU ITE Muhammad Fachri Maulana fachri.maulana@raharja.info Abstrak Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang Undang nomor 11 tahun 2008 atau UU ITE adalah UU yang mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum. UU ini memiliki yurisdiksi yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia. Kata Kunci: cyberlaw, hukum, ITE, teknologi informasi, transaksi elektronik Pendahuluan Revisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mulai diberlakukan pada Senin, 28 November 2016. Dengan berlakunya Revisi UU ITE, artinya ada sebagian dari poin pada UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 yang diubah.
Berlakunya revisi UU ITE ini membuat berbagai pihak mengingatkan pengguna internet dan media sosial untuk berhati-hati saat berada di dunia maya. Untuk itu, pengguna internet wajib tahu apa saja poin penting dalam perubahan UU ITE yang disahkan DPR pada 27 November 2016. Pembahasan 1. Menurunkan ancaman pidana dan denda Dengan berlakunya revisi UU ITE per 27 November 2016, ada dua ancaman pidana yang diturunkan. Pertama, terkait dengan ancaman pidana penghinaan atau pencemaran nama baik yang diturunkan dari penjara paling lama enam tahun menjadi paling lama empat tahun. Selain itu, denda pun diturunkan dari maksimal Rp 1 miliar menjadi maksimal Rp 750 juta. Hal ini tertuang dalam Pasal 45 ayat 3. Selanjutnya adalah ancaman pidana terkait pengiriman informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik ancaman kekerasan atau menakut-nakuti (dijelaskan dalam Pasal 29 UU ITE) dengan pidana paling lama empat tahun dan denda maksimal Rp 750 juta. Sebelumnya ancaman pidana maksimal 12 tahun dan denda maksimal Rp 2 miliar.
2. Dokumen elektronik sebagai bukti hukum Salah satu perubahan dalam revisi UU ITE adalah penambahan penjelasan pada ketentuan Pasal 5 ayat 1 dan 2 mengenai keberadaan informasi elektronik dan/ atau dokumen elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah. 3. Penambahan ayat baru pada Pasal 40. Dalam revisi UU ITE yang disahkan 27 Oktober 2016, peran pemerintah diperkuat. Tujuannya adalah memberi perlindungan dari segala gangguan akibat penyalahgunaan informasi dan transaksi elektronik. Kewenangan tambahan itu disisipkan dalam Pasal 40. Pemerintah wajib melakukan pencegahan penyebarluasan informasi elektronik yang memiliki muatan yang dilarang.
Selain itu, pemerintah juga berwenang melakukan pemutusan akses atau memerintahkan kepada penyelenggara sistem elektronik untuk memutus akses terhadap konten yang melanggar hukum. 4. Penambahan ketentuan tentang Hak Untuk Dilupakan Tambahan ketentuan ini tertuang dalam Pasal 26. Artinya, seseorang boleh mengajukan penghapusan konten atau informasi tak benar tentang dirinya yang dipublikasikan di masa lalu. Misalnya saja, saat seorang dibuktikan tidak bersalah di pengadilan, ia berhak meminta penyelenggara sistem elektronik untuk menghapus informasi atau berita yang salah di internet. Menurut Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto, saat ini pemerintah sedang menyiapkan aturan turunan mengenai right to be forgotten ini yang nantinya tertuang dalam sebuah peraturan pemerintah. bahasan yang merupakan isi dari artikel, isi harus bisa mempertanggungjawabkan judul yang ditulis.
Penutup Dunia Maya memang tempat yang paling tepat untuk menyampaikan segala macam gagasan maupun ekspresi, namun kita harus berhati-hati dalam penyampaiannya, jangan sampai apa yang kita sampaikan menyinggung orang lain, apalagi melanggar normanorma dan aturan yang berlaku. Pemberlakuan UU ITE ini bisa jadi dua mata pisau bagi kita, yang satu bisa menjadi perlindungan, dan yang satu bisa jadi mengenai kita, jika tidak mawas diri. Karena dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, hanya karena komentar dan pihak yang dikomentari tidak berkenan maka hal itu bisa dilaporkan dan dijerat dengan UU ITE ini. Jadi mari kita belajar untuk menjadi orang yang bijak dalam berekspresi maupun berpendapat, khususnya di dunia maya. Referensi 1. https://id.wikipedia.org/wiki/undangundang_informasi_dan_transaksi_elektronik 2. https://www.javainblue.com/parenting/mengenal-pengertian-ite-uu-ite.html 3. https://dayat66.wordpress.com/isi-uu-ite/ 4. www.hukumonline.com/berita/baca/.../11-istilah-penting-dalam-uu-ite-baru 5. ryan-apendy.blogspot.com/p/rancangan-penjelasan-rancangan-undang.html 6. https://nasional.tempo.co/.../revisi-uu-ite-muncul-aturan-tentang-penghapusaninform...https://news.detik.com/.../ini-7-poin-utama-revisi-uu-ite-yang-mulaidiberlakukan-hari-ini Biografi Hai nama saya Muhammad Fachri Maulana atau yang biasa dipanggil dengan fachri atau FOTO ai atau ipay. Musik dan photography adalah hobi saya. Hal lain dari saya yaitu suka travelling dan adventure, dari pengalaman itu saya bisa banyak belajar arti menghargai waktu, mandiri, bersyukur, dan menolong sesama. Saat ini saya sedang menempuh kuliah jurusan Teknik Informatika konsentrasi multimedia, audio-visual & broadcasting. Untuk informasi mengenai pribadi dapat hubungi saya di kosongdelapantujuhdepalantujuhlimadelapanlimatigadualimadelapan. Hatur nuhun.