LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KEBUN BINATANG TINJOMOYO SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

EKOWISATA DI KAWASAN HUTAN MANGROVE TRITIH CILACAP (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Panduan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka 2 Ibid

OCEANARIUM DI KAWASAN PANTAI KARTINI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. terus mengunjungi kebun binatang dengan penuh suka cita. Untuk itu, pihak. pemeliharaan sarana fisik yang nyaman dan menarik.

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI ALAM INDAH KOTA TEGAL

TAMAN RIA DI SEMARANG

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA DENGAN FASILITAS SHOPPING MALL

PENATAAN KORIDOR JALAN LETJEN S. PARMAN SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN DI PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. ( 17/8/ % Spesies Primata Terancam Punah)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

REDESAIN KAWASAN AGRO TARUBUDAYA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

REKREASI DI HULU SUNGAI PEUSANGAN KABUPATEN ACEH TENGAH

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN MENARA KUDUS SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

MUSEUM ETNOBOTANI INDONESIA DI BOGOR DENGAN DESAIN ARSITEKTUR FRANK LLYOD WEIGHT

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

MUSEUM ZOOLOGI DI BOGOR PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSIS

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA (WANAWISATA) CINDELARAS DI KABUPATEN GROBOGAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN DAN DPRD BEKASI (Penekanan Desain Arsitektur Regionalisme)

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GEDUNG PUSAT KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

GRAHA LANSIA KELOMPOK EKONOMI MENENGAH ATAS DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TAMAN JURUG SEBAGAI KAWASAN WISATA DI SURAKARTA

VILLA RESORT PT. PLN (Persero) DI WADUK CIRATA JAWA BARAT (Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernacular)

PENATAAN PUSAT KAWASAN SENTRA KERAJINAN KOTAGEDE SEBAGAI KAWASAN PEMASARAN DAN WISATA YANG REKREATIF

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PASIR KENCANA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR REGIONALISM BERTEMA EKOTURISME

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) JONGOR TEGALSARI TEGAL (Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

JAKARTA ELECTRONIC CENTER Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi Tech

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

RELOKASI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PASAR BURUNG DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Organic

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SD DAN ASRAMA ISLAM BUDI MULID DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

TAMAN BUDAYA SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

TAMAN WISATA WADUK WADASLINTANG DI KABUPATEN WONOSOBO

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

PENATAAN MUSEUM KERETA API AMBARAWA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Neo-Vernacular

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

PUSAT BUDAYA BETAWI DI KAWASAN SRENGSENG SAWAH, JAKARTA SELATAN

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

KAMPUS FISIP UNDIP SEMARANG (Penekanan Desain Gaya Arsitektur Renzo Piano)

BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH BREBES

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

PASAR TANGGA ARUNG TENGGARONG

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

LOW RISE GARDEN APARTMENT DI BOGOR Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern Organik

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

PUSAT OLAH RAGA UNDIP DI TEMBALANG

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TELENG RIA DI PACITAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PUSAT GROSIR DI KAWASAN NGALIYAN SEMARANG

SEA SIDE HOTEL DI KARIMUNJAWA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TOWN HOUSE DI JAKARTA SELATAN

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

PUSAT PENGEMBANGAN KESENIAN BETAWI DI SITU BABAKAN SRENGSENG SAWAH JAKARTA

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERUMAHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO-ARSITEKTUR

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

TOWNHOUSE DI SEMARANG

PUSAT PERBELANJAAN PASAR FESTIVAL Di Kawasan Waterfont Pusat Kota Pelembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RELOKASI GELANGGANG OLAHRAGA TRILOMBA JUANG SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Hi Tech

OCEANARIUM DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Hi Tech

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PURWAHAMBA INDAH DI KABUPATEN TEGAL

HOTEL RESORT DI PULAU KARIMUNJAWA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright

PASAR IKAN DAN PASAR FESTIVAL IKAN DI SUNDA KELAPA

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KEBUN BINATANG TINJOMOYO SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : DEASY PURWIDIATY L2B 098 211 Periode 81 NOVEMBER 2002 MARET 2003 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Saat ini dunia sedang maju pesat dan tak akan berhenti bahkan akan melaju semakin cepat. Kehidupan tidak lagi sesederhana dulu, kemajuan teknologi memang mempermudah berbagai aspek kehidupan tapi disisi lain kemajuan teknologi pulalah yang membuat hidup manusia menjadi terlalu rumit dan complicated. Akan tetapi itu semua adalah sebuah perjalanan budaya yang harus dijalani dan dinikmati manfaat dan konsekuensinya. Di samping meningkatnya populasi manusia juga berkembangnya bangunan-bangunan yang semakin mendesak lingkungan yang asli. Di satu sisi, pembangunan itu memang suatu kebutuhan dari kehidupan manusia yang kian kompleks namun di sisi lain ekosistem juga harus tetap terjaga. Ekosistem yang terganggu akan merusak keseimbangan hidup manusia seperti yang diungkapkan oleh George Satayana, Nature is the basic, man is the goal, 1961. semua keadaan alam, kehancuran dan kelestariannya tergantung dari sikap manusia memperlakukan alam. Keberadaan flora dan fauna sebagai unsure dari ekosistem perlu dijaga dan dilestarikan demi keseimbangan hidup manusia itu sendiri. Suatu wadah untuk melestarikan flora dan fauna sangat diperlukan. Selain untuk menjaga keseimbangan alam, penghijauan kota yang bisa menjadi asset bagi penelitian dan pendapatan daerah Semarang. Pelestarian dan perlindungan alam di Indonesia memiliki lembaga sendiri yaitu PPA [Pelestarian dan Perlindungan Alam] PPA bersama dengan Departemen Kehutanan melakukan usaha-usaha penyelamatan satwa dalam wadah yang disebut kebun binatang. Kebun Binatang Tinjomoyo Semarang menempati lahan yang cukup luas yaitu sekitar 65 Ha dengan alam sekitar yang masih alami. Namun sebagai tempat konservasi, rekreasi dan edukasi maupun penelitian, kebun binatang ini tampak mengkhawatirkan keadaanya. Yang paling utama adalah jumlah koleksi satwa yang relative belum lengkap jika dibandingkan dengan kebun binatang lain di Indonesia seperti Ragunan atau Gembira

Loka. Beberapa kandang satwa tak berpenghuni dan tak terawat mengurangi daya tarik dari kebun binatang. Fasilitas lain seperti tempat informasi, perpustakaan dan lavatory umum tidak berfungsi lagi. Penataan ruang luar yang trkesan seadanya juga menjadi salah satu permasalahan yang ada di kebun binatang ini. Berbagai permasalahan yang terjadi di kebun binatang Tenjomoyo sudah saatnya dicari suatu pemecahannya. Sampai saat ini upaya untuk mengelola dan memanfaatkan kawasan kebun binatang menjadi suatu potensi yang dapat memberi keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah daerah terus diupayakan namun masih perlu adanya suatu arahan-arahan yang lebih nyata. Upaya pengembangan dimaksudkan untuk membuat suatu arahan atau pola baru tanpa meninggalkan konteks lingkungan yang sudah ada. Dan salah satunya adalah pengembangan kawasan kebun binatang menjadi suatu obyek wisata dengan tema lingkungan yang sesuai dengan karakter setempat. Tema pengembangan di kawasan kebun binatang diarahkan menjadi tema wisata dengan tetap mempertahankan kondisi alam setempat, hubungan timbal balik dengan lingkungan [wawasan lingkungan], dengan tetap memperhatikan efek psikologis pengguna. Bertitik tolak dari tema ini maka pengembangan kebun binatang bertema EkoArchitecture, yaitu suatu upaya untuk memadukan wisata dengan alam dan lingkungan. Sedang untuk penekanan desain digunakan penekanan desain arsitektur organic yang dipandang relevan dengan konteks ekoarcitechtuere. Dengan dikembangkannya kebun binatang Tinjomoyo tersebut, masyarakat juga diikutkan sebagai pertisipan yang secara aktif ikut mendukung pengembangannya, sehingga kebun binatang ini benar-benar dapat sesuai dengan fungsi dan tujuannya sebagai tempat rekreasi, konservasi, penelitian dan pendidikan. 1.2. PENGERTIAN JUDUL Judul yang diajukan untuk menjadi tugas akhir ini adalah Penataan dan Pengembangan Kebun Binatang Tinjomoyo Semarang. Judul ini memiliki substansi yaitu suatu pengaturan ulang sekaligus penambahan fasilitas dari kebun binatang Tinjomoyo yang berada di Semarang. Ditinjau dari pengertian tiap kata, penataan berarti pengaturan dari keadaan yang sudah ada dengan mengadakan perubahan desain secara keseluruhan disesuaikan dengan

konsep desain yang baru. Pengembangan mempunyai pengertian menambah dari yang sudah ada, bisa penambahan dari segi luas area atau penambahan fasilitas, sarana dan prasarana, pengelola dan flora fauna yang ada. Pengembangan dari kebun binatang ini tentunya menimbang factor-faktor yang ada seperti keadaan lokasi dan kesesuaian dengan tata guna lahan yang ada. Kebun binatang adalah tempat dimana berbagai macam satwa dikumpulkan, diperagakan untuk umum dalam rangka pengadaan sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik dan mengembangkan kebudayaan masyarakat dalam memelihara kelestarian alam. 1.3. TUJUAN Tujuan dari pembahasan ini menyusun dan merumuskan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur untuk menata dan mengembangkan kebun binatang Tinjomoyo sehingga benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya sebagai tempat rekreasi, konservasi, pendidikan dan penelitian. 1.4. MANFAAT Secara Subyektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti mata kuliah Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas UNDIP. Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam penyusunan LP3A yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Tugas Akhir. Secara Obyektif Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan da wawasan bagi mahasiswa yang akan mengajukan Proposal Tugas Akhir. 1.5. LINGKUP PEMBAHASAN Ruang Lingkup Substansial Penataan dan Pengembangan Kebun Binatang Tenjomoyo ini akan diuraikan dengan pembatasan-pembatasan yang jelas yang menjadi ruang lingkup pembahasan supaya perencanaan dan perancangan yang disusun menjadi terarah. Pembatasan tersebut antara lain :

a. Skala pelayanan perencanaan dan perancangan dari kebun binatang ini merupakan kebun binatang berskala pelayanan regional Jawa Tengah dan tak menutup kemungkinan pengunjung yang datang dari luar daerah. Sedang untuk waktu pelayanan digunakan proyeksi untuk 10 tahun ke depan sesuai dengan RDTRK BWK VIII Kota Semarang. b. Faktor yang mendukung perencanaan dan perancangan banyak sekali factor yang terkait dalam perencanaan dan perancangan sebuah kebun binatang yang akan ditata ulang dan dikembangkan. Factor-faktor yang dibahas di sini adalah factor yang berkaitan dengan disiplin arsitektur, antara lain : Rencana Tata Guna Lahan dari Kota Semarang Aksesibilitas Penataan ruang luar Flora dan fauna meliputi perilaku dan habitatnya Penambahan fasilitas yang sesuai dengan tujuan binatang yang direncanakan Besaran ruang sarana dan prasarana pokok maupun penunjang Ruang Lingkup Spasial Kebun Binatang Tinjomoyo sebagai obyek yang akan dikembangkan berada di Jl. Raya Tugu Ngaliyan, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati. Obyek yang akan dikembangkan sekitar 25 ha dari 65 ha luas lahan keseluruhan yaitu yang sekarang ini digunakan sebagai kebun raya. Sedangkan untuk pengembangan diutamakan di sisi sebelah selatan disesuaikan dengan rencana pengembangan kebun binatang dari pemerintahan kota Semarang. 1.6. METODOLOGI PEMBAHASAN Pembahasan ini mengunakan metodologi eskriptif dokumentatif yaitu menyusun data dan menguraikan, mengidentifikasi dengan perbandingan kasus yang sesuai substansi pembahasan, penentuan dari program perencanaan dan perancangan dilakukan setelah mengadakan analisis dan penarikan kesimpulan. Metoda pengumpulan data yang dilakukan adalah :

Observasi langsung pada obyek yang akan ditata dan dikembangkan dan obyek yang menjadi studi bandingnya Studi literature/pustaka dilengkapi dengan data statistic, brosur-brosur, peta, foto dan gambar Wawancara dengan sumber narasi yang terpilih 1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang permasalahan, pengertian judul, tujuan, manfaat, lingkup pembahasan, metoda pembahsan dan sistematika pembahasan dan alur pikir BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi studi literature mengenai perancangan kawasan, teori konversasi, teory eko arsitektur dan hal-hal yang berkaitan kebun binatang, studi kebijakan tentang kebun binatang dan studi banding yang akan dijadikan dasar penyusunan program perencanaan dan perancangan BAB III TINJAUAN KHUSUS KEBUN BINATANG TINJOMOYO Membahas tentang Kebun Binatang Tenjomoyo itu sendiri ditinjau dari delapan elemen perancangan kawasan. BAB IV KESIMPULAN Kesimpulan yang diambil dari bab sebelumnya untuk menentukan batasan dan anggapan yang akan digunakan dalam menyusun program perencanaan dan perancangan BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Dasar-dasar pendekatan mulai dari pendekatan filosofi, pendekatan perancangan kawasan, pendekatan kebutuhan ruang, struktur dan utilitas, juga pendekatan arsitektural. BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Menjelaskan tentang konsep dasar perencanaan dan perancangan dari Penataan dan Pengembangan Kebun Binatang Tenjomoyo dan menentukan program ruangnya.