AVIATION METOROLOGICAL OBSERVATION SYSTEM WEB BASED

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan dan Pen

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT MONITORING CURAH HUJAN, KECEPATAN ANGIN, TEMPERATUR UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR SUHU, KELEMBABAN DAN TEKANAN UDARA PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

STUDI TENTANG KOMPARASI DATA TEKANAN UDARA PADA BAROMETER DIGITAL DAN AUTOMATIC WEATHER SISTEM (AWOS) DI STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR

PROTOTIPE SISTEM PERINGATAN DINI TAIL WIND DAN CROSS WIND TAIL WIND AND CROSS WIND ALERT SYSTEM PROTOTYPE

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

Sistem Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Menggunakan Telemetri Radio Pada Frekuensi 433 MHz

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ALAT MONITORING SUHU MELALUI APLIKASI ANDROID MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MODUL SIM800L BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR DENGAN MEMANFAATKAN PENGUKURAN CURAH HUJAN Dinna Kartika Pasha Putri ABSTRAK

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM TELEMETRI SUHU, KELEMBABAN DAN GAS H 2 S PADA KAWAH GEOTHERMAL CANDI GEDONG SONGO MENGGUNAKAN JARINGAN Wi-Fi

PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

STUDI AWAL PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR SUHU KELEMBAPAN DAN TEKANAN UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32

PEMANTAU CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN WEB

Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Disusun oleh : QODARUDIN ROBBANI J0D004047

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN ANTARMUKA KOMPUTER

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

MAKALAH KELOMPOK 7 Automatic Weather Observation System (AWOS)

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MELALUI LAYANAN SMS

BAB I MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.001 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN SANDI METAR DAN SPECI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA CUACA PADA STASIUN METEOROLOGI MARITIM PONTIANAK. Novianto Asynuzar

Desain dan Realiasasi Alat Ukur Curah Hujan dengan Metode Timbangan Menggunakan Sensor Flexiforce

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tam

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

REALISASI ALAT PERAGA UNTUK MEMANTAU CUACA. Ananta Leska Saputra /

RANCANG BANGUN MONITORING KELEMBABAN UDARA DAN ARAH ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sensor dengan output toggle adalah sensor yang memiliki output biner dalam bentuk pulsa.

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELAJUAN DAN ARAH ANGIN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN WIFI

MODIFIKASI PENAKAR HUJAN OTOMATIS TIPE TIPPING BUCKET DENGAN HALL EFFECT SENSOR ATS276 SKRIPSI VALENTINA SOPHIA MANULLANG

RANCANG BANGUN PEREKAM DATA KELEMBABAN RELATIF DAN SUHU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16. Disusun Oleh : Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp :

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tah

BAB IV PEMBAHASAN.

Dr. Djunjunan No.133 Bandung 40173

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan

BAB III LANDASAN TEORI

ALAT UJI MCB OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN SUHU LINGKUNGAN PETERNAKAN AYAM BROILER DI DAERAH GIANYAR MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTOLER AVR ATMEGA16 Didik Setiawan

I. PENDAHULUAN. Peranan air dalam kehidupan sangat besar karena air merupakan sumber

PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

APLIKASI FUZZY LOGIC UNTUK PERANCANGAN ALAT PENGATURAN OTOMATIS INTENSITAS PENERANGAN RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SKRIPSI

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT

SISTEM MONITORING KELEMBABAN TANAH MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 DAN MySQL TUGAS AKHIR. Oleh: Berlian Asmarani J0D

PEMBUATAN ALAT UKUR TEKANAN UDARA (ATMOSFER) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 DI STASIUN METEOROLOGI POLONIA MEDAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELIAN TIKET KERETA API MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Laporan Tugas Akhir

SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER. Gelar Kharisma Rhamdani /

SOFTWARE MONITORING BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

MONITORING DATA KECEPATAN DAN ARAH ANGIN SECARA REAL TIME MELALUI WEB

Rancang Bangun Sistem Data Logger Alat Ukur Suhu, Kelembaban dan Intensitas Cahaya yang Terintegrasi Berbasis Mikrokontroler ATMega328 Pada Rumah Kaca

2011, No.81 2 Memperhatikan : 3. Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor KEP.005 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bes

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

Sistem Pemantau Curah. Berbasis Arduino Uno

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

SISTEM PENGELOLAAN DATABASE METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA MegaSoft

DATA LOGGER PARAMETER PANEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN I.1

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF PADA RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN DI KECAMATAN MANDUAMAS KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Interupsi Bagian Memori ROM (Read Only Memory) RAM (Random Access Memory) Komuniksai Serial...

BAB I PENDAHULUAN. Alat ukur adalah suatu alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler

Jurnal Sistem Komputer Unikom Komputika Volume 1, No PENGINDERA PARAMETER METEOROLOGI DAN PENENTUAN ARAH GERAK PADA PAYLOAD

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan

SISTEM INFORMASI PERALATAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, KUALITAS UDARA DAN GEOFISIKA BERBASIS WEBGIS DI STASIUN GEOFISIKA YOGYAKARTA

Analisis Potensi Terjadinya Thunderstorm Menggunakan Metode SWEAT di Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

DESAIN MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR

Rancangan Rangkaian Simulasi Luxmeter Dengan Menggunakan Sensor Light Dependent Resistor.. I Kadek Widiantara *, I Wayan Supardi, Nyoman Wendri

APLIKASI PENJADWALAN KEGIATAN UKM (UNIT KEGIATAN MAHASISWA) DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BERBASIS WEBSITE NASKAH PUBLIKASI

RANCANG BANGUN SENSOR SUHU TANAH DAN KELEMBABAN UDARA

Perancangan Sistem Telemetri Akuisisi Data Cuaca Dengan XBee Pro-S2

PROTOTIPE THERMOHYGROMETER DIGITAL DENGAN SENSOR SHT10 BERBASIS MIKROKONTROLER MEGA2560 MENGGUNAKAN LABVIEW

KOMPUTERISASI SISTEM PENGATURAN KETEBALAN GULUNGAN KAIN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK TUGAS AKHIR

Sistem Komunikasi Data Pada Pengukur Curah Hujan dan Kecepatan Angin Menggunakan Frekuensi Radio 2,4 GHz

Sistem Antar Muka Pada Pengukur Curah Hujan dan Kecepatan Angin Menggunakan Frekuensi Radio 2,4 GHz

BMKG PRESENTASI KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI DENPASAR, BALI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Web, Asuhan Keperawatan, Metode Waterfall, Sistem Informasi Manajemen

RANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam

AUTOMATIC EVAPORATION STATION ( A E S ) TESIS

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA SUHU DAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN KOMPUTER TUGAS AKHIR

PEMBUATAN DRY BOX UNTUK MENURUNKAN KELEMBAPAN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PADA PENYIMPANAN KAMERA SLR

PEMBUATAN PROGRAM VISUALISASI DAN BASIS DATA PADA OTOMASI PENGISIAN CAIRAN DENGAN BORLAND DELPHI 7.0

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN DETEKTOR KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

Transkripsi:

AVIATION METOROLOGICAL OBSERVATION SYSTEM WEB BASED Marthin Dendy Saputra Lumban Toruan 1,2, Ibnu Sofwan Lukito, S.Si, M.Si 3, Hapsoro A. Nugroho, M.T 1 1, Jakarta 2 Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta, Cengkareng 3 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta Email : marthinwebmaster@gmail.com Abstrak Pengamatan pada stasiun-stasiun meteorologi penerbangan di Indonesia memegang peranan yang penting dalam memastikan keselamatan penerbangan. Oleh sebab itu penelitian ini merancang sebuah sistem yang dapat bekerja secara otomatis atau semi-otomatis. Sehingga kesalahan baik dari faktor manusia maupun alat dapat saling mengoreksi. Guna memudahkan akses data, maka sistem ini dirancang berbasiskan web, memungkinkan komputer mana pun yang terhubung dengan jaringan lokal pada sistem tersebut untuk mengakses data dari alat dan mengobservasinya. Hal ini juga memudahkan dalam penyampaian informasi meteorologi seperti METAR, SPECI, Met Report, dan Special Report kepada ATC. Karena semua informasi dapat diakses dan ditampilkan langsung dilayar monitor serta dapat diupdate secara otomatis. Dengan memanfaatkan mikrokontroler ATmega16 dan sensor SHT11, HP03, WS31, WD31, Tipping Bucket terbentuklah sebuah sistem yang di integrasikan dengan server berbasis web untuk menjadi sistem pengamatan meteorologi penerbangan berbasis web (AMOS). Hasil yang didapat setelah uji coba pada Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta Cengkareng menunjukkan bahwa sistem ini dapat bekerja dengan baik dan dibuktikan dengan nilai hasil komparasi dengan AWS juga cukup baik. Selain itu juga menghasilkan sandi yang benar dalam hal tatacara penyandian Synop dan Metar. Kata kunci : observasi, METAR, SYNOP, otomatis, sensor, mikrokontroler, web Abstract Observation at aviation meteorological stations in Indonesia hold an important role in ensuring the safety of flight. Therefore this research designed a system that can work automatically or semiautomatic. So that errors both from human factor or instrument factor can mutually correct each other. In order to make it easier to access the data, this system designed based on web, enabling computer that connected to this LAN to access the data from the device and observe it. This system also ease the delivery of meteorological information such as METAR, SPECI, Met Report, and Special Report to Air Traffic Controller,because all the information can be accessed and displayed directly on the monitor, also able to update automatically. By using microcontroller ATmega16 and sensor, SHT11, HP03, WS31,WD31 and tipping bucket forming a system that is integrated with a web-based server that called Aviation Meteorological Observation System (AMOS) The result obtained after experiment at Station Meteorological Soekarno Hatta Cengkareng shows that this system can work properly, proved by a good value from comparison with Automatic Weather Station (AWS). It also provide a correct encoding for SYNOP and Metar Code. Keywords : observation, METAR, SYNOP, automatic, sensor, microcontroller, web 1

1. PENDAHULUAN Informasi cuaca sangat penting terkait dengan keselamatan penerbangan. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menjadi satu-satunya penyedia informasi cuaca yang resmi ditunjuk oleh pemerinta, hal ini tertulis dalam undang-undang nomor 31 tahun 2009. Oleh sebab itu BMKG wajib memberikan informasi cuaca yang akurat, cepat, dan terpercaya. Informasiinformasi cuaca yang diberikan didapat dari hasil pengamatan cuaca. Sampai saat ini stasiun pengamat BMKG masih banyak yang melakukan pengamatan secara manual dengan mengandalkan kemampuan manusia sekitar 80%. Hal ini dikarenakan belum adanya teknologi yang dapat menggantikan kemampuan pengamatan dan analisa manusia, dan belum adanya sistem yang terintegrasi sehingga dapat menggabungkan pengamatan manual dengan otomatis. BMKG sangat memerlukan sistem pengamatan ini, dengan tujuan agar memperkecil dampak kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan manusia maupun menutupi kekurangan dari alat yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian dengan maksud membuat sebuah sistem terintegrasi dimana parameter-parameter cuaca yang diamati oleh pengamat meteorologi diambil langsung dari alat digital sehingga menurunkan kesalahan yang diakibatkan pembacaan oleh pengamat, dan parameter tersebut akan dimasukan kedalam sebuah server yang dapat mengolah dan melakukan kendali mutu terhadap data yang masuk maupun keluar. Sistem terintegrasi ini juga membantu dalam penyandian seperti sandi Synop dan METAR. Sistem yang dibuat oleh penulis dinamakan Aviation Meteorological Observation Sistem. 2. PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem dimulai dari penentuan basis sistem yang digunakan. Basis dari sistem ini terbagi menjadi dua bagian utama yaitu bagian akusisi data dari sensor berbasiskan mikrokontroler sebagai pusat pengumpul data dari sensorsenor dan bagian kedua adalah server yang berbasiskan PHP sebagai pemrosesnya. Pada bagian hardware yaitu sensor dan logger. Logger yang dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega16 dan sensor yang digunakan adalah SHT11 untuk mengukur parameter suhu dan kelembapan, HP03 untuk mengukur tekanan udara, RMYoung Tipping Bucket 0.1mm untuk mengukur curah hujan, dan Environdata WS31 dan WD31 untuk mengukur kecepatan dan arah angin. Jalur komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan antara logger dengan server dapat menggunakan jalur RS232 dan RS485. Perancangan dua jalur ini dikarenakan untuk memudahkan dalam proses maintenance dimana jalur data ke server tidak akan tergangu bila terjadi pemeliharaan alat dilapangan. Pada sisi server dibuat dua buah program untuk mengakusisi data dari sensor dan memasukan data yang diterima kedalam database server. Kemudian data yang ada dalam server akan ditampilkan pada webpage yang telah dibuat untuk menampilkan data secara realtime. Selain itu pada webpage yang dibuat juga terdapat suatu form khusus yang telah dirancang untuk membantu dalam melakukan pengamatan dan penyandian. Pada form ini paramter seperti suhu, kelembapan, tekanan udara,curah hujan, kecepatan dan arah angin sudah terisi secara otomatis dari alat. Pengamat hanya tinggal memasukan data hasil pengamatan awan dan jarak pandang. Setelah semua data terisi maka sandi akan muncul, akan tetapi jika ada kesalahan memasukan data maka server akan memberikan peringatan bahwa data yang dimasukan tidak valid. Secara garis besar alur dari data dimulai dari sensor lalu menuju ke logger dalam logger akan dikoreksi dan di proses 2

menjadi suatu rangkaian data yang akan dikirimkan melalui jalur komunikasi menuju ke server. Pada sisi server data akan diterima oleh program pertama dan disimpan kedalam format raw data.txt, kemudian program kedua akan memisahkan data dari raw data.txt dan menyimpannya kedalam database server yaitu MySQL. Data yang telah tersimpan pada database dapat ditampilkan kapan saja pada webpage yang telah tersedia. Data ditampilkan dalam bentuk realtime maupun dalam bentuk form pengisian sandi. Lalu hasil dari pengamatan yang berupa sandi akan ditampilkan pada beberapa user terkait seperti ATC(Air Traffic Control), Forecaster, Observer, Admin. Hal ini dapat terlihat pada Gambar 1 diagram alir. Perancangan blok diagram dari sistem logger ini dapat terlihat dari Gambar 2. Pada Gambar 2 terlihat bahwa sensor tekanan dan RTC(Real Time Clock) menggunakan jalur I2C(Inter- Integrated Circuit), sedangkan SHT11 menggunakan TWI(Two Wire Interface). Gambar 2. Blok diagram 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari perancangan sistem ini diuji pada Stasiun Meteorologi Penerbangan Soekarno Hatta Cengkareng. Metode pengujian dengan membandingkan nilai yang dihasilkan alat dengan AWS (Automatic Weather Station) yang telah terkalibrasi dan membandingkan sandi yang dikeluarkan dengan Obstool yang digunakan oleh pengamat pada Stasiun Meteorologi Cengkareng. Pada saat pengujian alat, sensor suhu diletakan berdekatan dengan logger didalam sangkar meteo, sedangkan sensor tekanan udara berada didalam logger. Sensor curah hujan diletakan diluar sangkar meteo dengan jarak kira-kira 3 meter. Peletakan sensor kecepatan angin dan arah angin pada tiang anemometer dengan ketinggian 10 meter dari atas permukaan tanah. Gambar 1. Diagram alir sistem 3

A B C F E D Gambar 3. Uji Coba Sensor dan Logger, a) sensor kecepatan dan arah angin, b) sensor suhu dan kelembapan, c) sensor curah hujan, d) logger, e) kondisi taman alat, dan f) server. Sensor AWS diletakan pada tiang anemometer dengan ketinggian 1 meter dari atas tanah. Jarak dari tiang anemometer ke sangkar meteo kira-kira 6 meter. Gambaran dari peletakan sensor pada saat ujicoba alat dapat dilihat pada Gambar 3. Jarak dari logger keserver diperkirakan sekitar lebih dari 70 meter, jadi saat pengujian menggunakan jalur komunikasi RS485. A B C D E F Gambar 4. Grafik uji coba alat, komparasi AMOS dengan AWS, a) suhu, b) tekanan udara, c) kelembapan, d) titik embun, e) kecepatan angin, dan f) arah angin. 4

Hasil dari ujicoba komparasi alat ditunjukan pada gambar 4. Hasil komparasi alat dapat terlihat pada gambar 4, bahwa sensor AMOS menunjukan pola yang sama dengan sensor pada AWS. Kemudian setelah dianalisa didapatlah data simpangan yang terjadi antara sensor AMOS dengan AWS. Perbandingan nilai sensor suhu SHT11 dengan HMP155 vaisala mempunyai simpangan sebesar ±0.2 C. Kelembapan dengan simpangan ±1.2%. Pada sensor tekanan HP03 dengan sensor RM Young 61302V mempunyai simpangan sebesar ±0.1mb, sedangkan sensor kecepatan angin ±0.9 knots. Pengujian sensor curah hujan dilakukan pada lab kalibrasi BMKG, hal ini dikarenakan tidak ada hujan selama waktu penelitian. Intensitas 150 mm/jam 200 mm/jam 250 mm/jam Tabel 1. Pengujian sensor curah hujan AMOS (tipping Kalibrator bucket (Hanil Lab Selisih 0.2mm Tech)(mm/TIP) environdata) (mm/tip) 9.2mm/46tip 9.2mm/46tip 0 9.4mm/47tip 9.4mm/47tip 0 9.2mm/46tip 9.2mm/46tip 0 Tabel 1 menunjukan bahwa logger dapat menerima dan mengakusisi data hujan dengan baik walaupun dengan intensitas hujan yang cukup lebat. 4.KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem ini dapat mengakusisi data dengan baik dan dapat bekerja selama 24 jam secara terus menerus dan dapat menyimpan data dengan baik. Kekurangan dari sistem ini masih terdapat pada algoritma penyandian yang belum sempurna masih memerlukan percobaanpercobaan agar menemukan bug yang ada dalam program. Saran untuk pengembangan penelitian ini agar dapat digunakan pada operasional observasi, maka disarankan melakukan pengamatan paralel selama minimal satu tahun dengan sistem yang sudah ada, dan melakukan kalibrasi tiap sensor agar mendapat nilai offset yang lebih tepat. Selain itu juga disarankan untuk membuat sistem backup agar apabila terjadi kesalahan atau kecelakaan maka data masih dapat terselematakan. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmatnya agar penelitian ini dapat terselesaikan. Kepada pihak terkait Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta Cengkareng, dan rekanrekan di STMKG dan BMKG pusat. DAFTAR PUSTAKA Atmel Corporation, Rev. 2466T AVR 07/10, 8-bit Microcontroller with 16K Bytes In-System Programmable Flash,diakses 13 Februari 2015 http://www.atmel.com/images/doc2466.pdf Environdata,Wind Speed 31 and Wind Direction 31 datasheet, diakses 17 Juli 2015. http://techrentals.com.au/uploads/env _DL20WSD.pdf Holzner, Steve, 2006, Ajax For Dummies, Wiley Publishing Inc, Indianapolis. Innovative electronics, Manual DT-Sense Barometric Pressure & Temperature Sensor, diakses tanggal 15 februari 2015 http://innovativeelectronics.com/innova tive_electronics/download_files/manual /Manual_DT- Sense_Barometric_Pressure_&_Tempe rature_sensor.pdf Lukito, Ibnu Sofwan., 2010, Automatic Evaporation Station (AES) Tesis, Program Magister Fisika Fakultas MIPA UI, Depok. McFarland, David Sawyer, 2014, JavaScript & jquery: The Missing Manual, 3 th Edition, O Reilly Media Inc, Sebastopol. 5

Mueller, John Paul, 2013, HTML5 Programming with JavaScript For Dummies, John Willey& Sons Inc, Hoboken. Sensirion company, Datasheet SHT1x, diakses tanggal 15 april 2015. http://www.sensirion.com/fileadmin/us er_upload/customers/sensirion/dokume nte/humidity/sensirion_humidity_sh T1x_Datasheet_V5.pdf Toruan, Kanton L., 2009, Automatic Weather Station (AWS) Berbasis Mikrokontroler Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas MIPA UI, Depok. Valade, J.,Ballad, T., dan Ballad, B., 2008, PHP & MySQL WEB Development Allin-One Desk Reference For Dummies, Wiley Publishing Inc, Indianapolis. VanderVeer, Emily, 2005,JavaScript For Dummies, 4 th Edition, Wiley Publishing Inc, Indianapolis. 6