ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya tumbuh berbagai Suku, Agama, dan bahasa daerah berbeda sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya terdiri dari suku yang berbeda-beda, dan hal itu menjadikan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebanggaan dan nilai tersendiri bagi kelompok sukunya. Setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ketoprak. Ketoprak berasal dari kata tok dan prak yaitu bunyi dari kentongan

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hilda Maulany, 2013

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mengetahui dan mempelajarinya. Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan paduan

OLEH : YUDHA FAHLEVI AMRI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, Jawa, Minang, Aceh dan Melayu sebagai penduduk di daerah ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di Sumatera Utara. Bentuk ciri khas kebudayaan setiap daerah di wujudkan dengan tari khas kebudayaan masing-masing setiap daerah. Dengan musik dan gerak menciptakan sebuah tarian yang menceritakan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia,seperti tari Serampang Dua Belas milik suku Melayu salah satunya. Suku Melayu mendiami Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, yang berada di propinsi Sumatera Utara. Suku Melayu Deli tinggal di daerah pesisir dan juga pinggiran sungai Deli dan Labuhan. Mereka tersebar di berbagai tempat di pinggiran kota. Suku Melayu Deli terkenal dengan seninya baik seni berpantun, teater dan seni tari. Salah satu tarian yang sangat terkenal bagi suku Melayu adalah tari Serampang Dua Belas. Tari Serampang Dua Belas adalah salah satu karya seni budaya kebanggaan suku Melayu. Tari Serampang Dua Belas adalah tarian yang berkisah tentang cinta suci dua anak manusia yang muncul sejak pandangan pertama dan diakhiri dengan pernikahan yang direstui oleh kedua orang tua sang dara. 1

2 Oleh karena menceritakan proses bertemunya dua hati tersebut, maka tarian ini biasanya dimainkan secara berpasangan, laki-laki dan perempuan. Tari Serampang Dua Belas pada awalnya berkembang di bawah Kesultanan Serdang di Kabupaten Serdang Bedagai (dahulu Kabupaten Deli Serdang), yang digubah dan diperkenalkan oleh Sauti bin Tatih. Tari ini pertama kali diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 9 April 1938, dalam rangka penggelaran Muziek en Toneel Vereeniging Andalas, bertempat di Grand Hotel. Pemimpin rombongan tari Serampang Dua Belas ini adalah Madong Lubis, dengan penarinya adalah Sauti bin Tatih, O.K Adram dan dua wanita pasangan mereka. (Takari dan Dja far, 2014: 95). Tari Serampang Dua Belas dijadikan sebagai salah satu Warisan Budaya Nasional Tidak Benda (WBTB) pada November tahun 2014 oleh direktorat jenderal kebudayaan. Hal ini sesungguhnya harus dibarengi dengan respon untuk melestarikan seni budaya tersebut. Tujuannya agar eksistensi dari kebudayaan ini dapat terus lestari di kehidupan masyarakat yang menjunjungnya. Kita menyadari betul manusia sebagai makhluk sosial pasti akan melakukan perubahan. Tari Serampang Dua Belas juga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman pada masyarakat tersebut, seperti masuknya pengaruh tarian-tarian modern. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang saling berhubungan baik dalam komunitasnya maupun diluar komunitasnya. Hal tersebut menyebabkan tidak mustahilnya terjadi perubahan. Perubahan ini terjadi di semua masyarakat baik dalam masyarakat tradisional maupun dalam masyarakat yang sudah bisa 2

3 dikatakan sebagai masyarakat modern. Walaupun perubahan-perubahan yang dialami oleh tiap masyarakat itu tidak sama, akan tetapi perubahan tersebut pasti mempengaruhi eksistensi dari suatu produk kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut. Apakah produk kebudayaan tersebut mengalami kemajuan atau malah mengalami kemunduran. Termasuk dalam hal ini adalah produk seni budaya asal Serdang Bedagai, Tari Serampang Dua Belas. Saat ini Tari Serampang Dua Belas sudah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia maupun dunia. Bahkan saat ini Serampang Dua Belas telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya nasional. Dengan dijadikannya Tari Serampang Dua Belas sebagai kebudayaan nasional, maka Serampang Dua Belas dipandang memiliki fungsi-fungsi tidak lagi hanya menjadi kebanggaan suku Melayu, melainkan telah menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan label budaya nasional yang disandang Serampang Dua Belas tersebut juga mengartikan bahwa makna-makna yang terdapat dalam Tari Serampang Dua Belas tidak hanya tentang nilai-nilai kehidupan suku Melayu, melainkan juga bermakna tentang nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Nilainilai tersebut adalah tentang pergaulan sosial, khususnya tentang kisah cinta sepasang manusia yang dimulai dari perkenalan hingga diikat oleh tali pernikahan. Tari Serampang Dua Belas juga merupakan jenis tarian pergaulan pada tradisi Melayu yang menyisipkan pesan-pesan moral tentang perjalanan cinta sepasang muda-mudi dalam mencari jodoh untuk membangun mahligai rumah tangga. mulai dari perkenalan sampai memasuki tahap pernikahan.

4 Inilah salah satu cara masyarakat Melayu pada zaman dahulu mengajarkan tata cara pencarian jodoh kepada generasi muda. Sehingga Tari Serampang Dua Belas menjadi kegemaran bagi generasi muda untuk mempelajari proses yang akan dilalui nantinya jika ingin membangun mahligai rumah tangga. Tarian ini biasa dijadikan sebuah nasehat bagi muda-mudi. Gerakan-gerakan dalam Serampang Dua Belas menggambarkan keseluruhan ciri dari pergaulan antara muda mudi yang saling mencintai dari mulai perjumpaan hingga menikah yang nampak seperti kenyataannya. Gerakan tari diambil sebagai pokok-pokok yang dapat menggambarkan tentang prosesi mulai dari pertemuan hingga diakhiri pernikahan. Dari tampilan gerakan tarian ini dapat terbaca sebuah stereo type gerakan antara pria dan wanita. Yaitu gerakan dan pakem yang berbeda walaupun secara keseluruhan maknanya sama. Gerakan wanita lebih hati-hati dan malu-malu sedangkan gerakan pria lebih berani dan agresif. Sebagai karya seni, penari yang membawakan tarian ini secara tepat dan benar akan mempengaruhi emosional penonton. Selain itu sebagai simbol-simbol yang dapat dibaca bahwa itu merupakan laki-laki dan itu merupakan perempuan. Terutama pada kebudayaan Melayu pada saat itu yang adat dan pergaulannya demikian. Namun pada saat sekarang ini tari serampang Dua Belas tetap lestari dan diwariskan namun hanya sekedar seremonial saja sebagai hiburan. Takari dan Dja far (2014: 97) menjelaskan bahwa Serampang Dua Belas oleh Sauti bin Tatih memang diciptakan untuk diterima oleh segenap bangsa Indonesia dari Sabang hingga ke Merauke, dengan mengambil dan mengolah

5 unsur-unsur seni tari dan musik kawasan nusantara dan juga kebudayaan dunia. Tari dan musik ini diharapkan akan mampu menjadi pemersatu bangsa, sebagai sarana hiburan dan pergaulan sosial, diterima oleh sebagian besar kolektif bangsa Indonesia. Tari Serampang Dua Belas dalam perkembangannya masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditampilkan disetiap pertunjukannya, baik dalam segi pengiring, maupun kostum yang digunakan. Hal ini tentu dilakukan agar terlihat menarik, namun tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya. Sebagai salah satu icon kesenian tradisional di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Tari Serampang Dua belas masih sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu, perayaan hari besar dan upacara adat lainnya yang diselenggarakan. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya, seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata, baik di tingkat daerah, dalam negeri, maupun mancanegara. Selain itu pelestarian dilakukan melalui kelurga secara turun temurun sebagai upaya untuk menjaga eksistensi tari Serampang Dua Belas, hal itu terlihat dari suku Melayu yang berada di Kampung Juani ini masih terus mempelajari dan melestarikan seni tari tersebut. Selain itu terlihat dengan berdirinya sanggar tari khusus mempelajari tari Serampang Dua Belas. Fenomena tari Serampang Dua Belas merupakan identitas suku Melayu yang menjadi kebanggaan bagi suku Melayu di kampung Juani khususnya dan seluruh suku Melayu dimanapun. Hal ini terlihat dalam menarikan dan mengikuti festivalfestival. pertunjukkan tari Serampang Dua Bela. Disamping itu dengan masuknya

6 tarian-tarian modern yang diakibatkan oleh kemajuan tekhnologi dikhawatirkan dapat menyebabkan turunnya minat suku Melayu untuk mempelajari tarian tradisional yang dianggap kuno dan tidak modern. Pengaruh kemajuan tekhnologi dengan masuknya tari modern menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi budaya daerah, seperti penurunan rasa cinta terhadap budaya sendiri, erosi nilai-nilai budaya, serta terjadinya akulturasi budaya yang kemudian bertransformasi menjadi budaya massa yang menyebabkan budaya lokal terkikis dan dilupakan keasliannya karena berbagai persepsi, sehingga warisan budaya yang merupakan wujud dari identitas budaya menjadi tergerus dan disangsikan punah. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat tentang Eksistensi Tari Serampang Dua Belas pada Suku Melayu di Kampung Juani Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kabupaten Serdang Bedagai. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Eksistensi tari serampang Dua Belas di Kampung Juani. 2. Perubahan yang terjadi setelah masuknya tarian modern dalam mempertahankan tari serampang Dua Belas di Kampung Juani. 3. Minat mempelajari Tari Serampang Dua Belas menurun dengan masuknya tarian modern di Kampung Juani.

7 4. Upaya yang dilakukan suku Melayu untuk melestarikan serampang Dua Belas. 5. Maraknya tarian Modern akibat masuknya pengaruh Tekhnologi. 1.3 Pembatasan Masalah Untuk mempermudah penelitian dilapangan, peneliti perlu memberi batasan terhadap masalah yang akan dibahas agar penelitian yang dilakukan bisa terarah, maka penulis membatasi masalah penelitian ini pada Eksistensi Tari Serampang Dua Belas dan Perubahan yang terjadi setelah masuknya tarian modern dalam mempertahankan tari serampang Dua Belas di Kampung Juani. 1.4 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana eksistensi tari Serampang Dua Belas pada suku Melayu di Kampung Juani? 2. Bagaimana perubahan yang terjadi setelah masuknya tarian modern dalam mempertahankan tari Serampang Dua Belas di Kampung Juani? 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan eksistensi tari serampang Dua Belas Di Kampung Juani Kelurahan Simpang Tiga pekan Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Untuk Mengetahui dan mendeskripsikan perubahan yang terjadi setelah masuknya tarian modern dalam mempertahankan tari Serampang Dua Belas di Kampung Juani.

8 1.5.2 Manfaat Penelitian Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah bermanfaat untuk para pembaca dan peneliti serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan khususnya Ilmu Antropologi Seni. Manfaat Praktis dari penelitian ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan yang mendalam kepada peneliti dan memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa suatu kebudayaan itu sangat penting untuk dijaga dan diwariskan ke generasi selanjutnya.