POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I P E N D A H U L U A N

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Perubahan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang

- 2 - Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

KOTA SURAKARTA KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU TAHUN 2015

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KOTA SORONG PERIODE

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR : 34 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI LAMPUNG Oleh: Hi. DEDI AFRIZAL, M.H. KETUA DPRD PROVINSI LAMPUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI Membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah. Tahun Jumlah 2014 32 Perda 2015 11 Perda 2016 14 Perda 2017 28 Perda

Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang diajukan oleh kepala daerah. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI Memilih wakil kepala daerah (wakil gubernur/wakil bupati/wakil wali kota) dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Landasan Hukum Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Lampung Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2688); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

- Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); - Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); - Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); - Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); - Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 12) - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); - Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518.)

Maksud dan Tujuan Penyusunan POKIR Memberikan bahan, arahan sekaligus masukan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, dalam menyusun dokumen awal draf RKPD Tahun Anggaran 2019. Memudahkan dan mengefektifkan penyusunan dokumen RKPD, KUA, PPAS, RKA-SKPD, dan RAPBD Tahun Anggaran 2019. Mengarahkan dan memfokuskan upaya pencapaian visi Provinsi Lampung melalui perencanaan dan penganggaran APBD Tahun Anggaran 2019. Mengarahkan penyusunan kebijakan dan program pembangunan sesuai dengan RPJPD dan RPJMD. Mewujudkan aspirasi masyarakat Provinsi Lampung dalam pelaksanaan pembangunan melalui fungsi DPRD Provinsi Lampung berupa pembentukan Perda, Anggaran dan pengawasan. Mewujudkan prioritas sasaran pembangunan daerah, rencana program, kegiatan dan pendanaan tahun 2019.

Revolusi mental DPRD Provinsi Lampung berpandangan bahwa revolusi mental perlu memasukan dimensi perbaikan tatanan sosial dan kelembagaan masyarakat agar tercipta suasana kebangsaan, cinta tanah air dan gotong royong Penanggulangan narkoba merupakan masalah krusial yang tentu saja dapat membuat Program Revolusi mental jalan di tempat untuk itu DPRD Provinsi Lampung meminta program penanggulangan narkoba dari Pemerintah Provinsi Lampung sebagai upaya Revolusi mental secara menyeluruh

I. Infrastruktur DPRD Provinsi Lampung berpendapat agar terus ada upaya peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan harus diimbangi dengan peningkatan kualitas infrastruktur yang dibangun untuk mendukung pengembangan wilayah disertai dengan meningkatkan pengawasan terhadap pengerjaan pembangunan tersebut. Pembangunan infrastruktur yang terintergrasi sehingga konektivitas antar wilayah kabupaten hingga kecamatan tercapai serta pemerataan anggaran pembangunan disetiap wilayah disertai adanya pemerataan anggaran.

II. Pemberdayaan Masyarakat dan Perluasan Lapangan Pekerjaan Sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan dan peningkatan lapangan pekerjaan DPRD Provinsi Lampung berpendapat bahwa upaya tersebut dapat dilakukan melalui revitalisasi/peremajaan balai latihan kerja (BLK) untuk meningkatkan keterampilan life skill untuk kemandirian masyarakat, serta mendorong pemerintah untuk dapat mengeluarkan kebijakan terkait kemudahan investasi bagi para investor untuk menciptakan lapangan pekerjaan

III. Peningkatan ketertiban dan keamanan DPRD Provinsi Lampung berpendapat bahwa peningkatan keamanan dan ketertiban daerah/wilayah akan dapat mendukung terciptanya iklim investasi. Untuk mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban diharapkan pihak pemerintah daerah agar dapat memfasilitasi pihak aparat keamanan untuk memperbanyak membangun pos-pos keamanan di Kabupaten /Kota yang rawan dalam masalah keamanan

IV. Pendidikan DPRD berpandangan bahwa pembangunan bidang pendidikan perlu arah kebijakan yang berkaitan dengan keseimbangan prioritas pendidikan kejuruan dibandingkan pendidikan umum. Mengingat masyarakat ekonomi asean (MEA) sudah berjalan sejak tahun 2016. Peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan, peningkatan kualitas pembelajaran, profesionalisme guru, revitalisasi LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) serta peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini, menengah Disamping itu perlu akses pendidikan dasar dan menengah bagi masyarakat yang tinggal dipedesaan, tertinggal, dan kepulauan

V. Kesehatan DPRD Provinsi lampung berpandangan bahwa pemerintah Daerah Provinsi dan kabupaten perlu meningkatkan akses pelayanan kesehatan, peningatan status dan fasilitas RSUD maupun PUSKESMAS agar dapat memenuhi standar kualitas.dprd Provinsi lampung juga mendesak kepada pemerintah provinsi lampung dan kabupaten yang belum memiliki RSUD, untuk segera membangun RSUD. Inovasi pemerintah provinsi Lampung melalui pelayanan rumah sakit keliling merupakan suatu terobosan yang perlu diapresiasi, namun hal ini belum dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan spesialistik yang dibutuhkan masyarakat setiap waktu, Untuk itu DPRD menyarankan pemerintah daerah kabupaten untuk meningkatkan puskesmas rawat inap menjadi Rumah sakit type D yang dilengkapi dengan sarana kamar operasi dan penunjang medik, dengan pelayanan spesialistik secara berkala. Terhadap RSUD Dr. Hi. Abdul Muluk dan RSJ Provinsi Lampung DPRD Provinsi Lampung berpandangan perlunya dilakukan penataan manajemen, SDM, sarana dan prasarana RS serta peningkatan kualitas maupun jumlah tenaga medis dan keperawatan.

VI. Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Petani DPRD Provinsi Lampung berpandangan bahwa kunci dari kemandirian pangan adalah reformasi agraria. Lahan pertanian harus terus diperluas dan yang sudah ada tidak boleh dialihfungsikan menjadi peruntukan lain. Kecuali itu, produktivitas pertanian wajib didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, seperti: saluran irigasi, embung, bendungan, jalan usaha tani, bibit/benih, serta pupuk dan obat-obatan. Setelah itu Pemerintah harus menjamin kelancaran distribusinya dan stabilitas harga yang menguntungkan petani.

VII. Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung sudah memiliki Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil. Zona-zona yang telah ditetapkan mesti dikembangkan sesuai peruntukannya. Tetapi, tidak boleh dilupakan adalah pemberdayaan masyarakat pesisir, misalnya, dengan pemberian bantuan dan sosialisasi. Selain itu, potensi budidaya ikan air tawar juga perlu dikembangkan agar kita tidak tergantung dengan perikanan tangkap.

VIII. Kehutanan dan Lingkungan Hidup Degradasi hutan dan lahan di Lampung sudah cukup mengkhawatirkan. Sekarang, bencana banjir, erosi, dan tanah longsor begitu gampang terjadi. Untuk merehabilitasi hutan dan lahan perlu langkah-langkah radikal. Di antaranya dengan penanaman hutan kembali untuk memulihkan fungsi daerah aliran sungai (DAS). Kemudian, hutan-hutan yang masih tersisa, bisa diselamatkan dengan skema perhutanan sosial. Masyarakat perlu diberi akses untuk mengelola hutan sembari melestarikannya.

IX. Pembangunan Pariwisata Kunjungan wisata, baik lokal maupun mancanegara ke Lampung cukup tinggi. Pada tahun 2017 tercatat sekitar 11 juta wisatawan datang ke provinsi ini. Agar kunjungan wisata ke Lampung terus meningkat perlu peningkatan infrastruktur penunjang, keamanan, dan pengembangan objek-objek wisata serta wahana-wahana di tempat wisata. Objek wisata yang potensial dikembangkan adalah wisata alam Taman Hutan Raya (Tahura)

X. Investasi dan PTSP Pemerintah Provinsi Lampung wajib menciptakan iklim berinvestasi yang kondusif. Investasi harus dipermudah agar makin banyak tenaga kerja dapat terserap. Untuk mempermudah pelayanan kepada calon investor, perlu pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

XI. Koperasi dan UKM Popularitas koperasi sedang merosot sedangkan UKM pada umumnya belum bisa diandalkan menjadi soko guru perekonomian. Oleh sebab itu, perlu diambil langkah-langkah: revitalisasi koperasi, akses permodalan bagi pelaku koperasi dan UKM, serta menjalankan fungsi intermediasi perbankan. Kemudian, para pelaku UKM juga perlu dilatih dan dibukakan akses pasar.

XII. Perdagangan dan Perindustrian Yang penting dikembangkan di Lampung adalah industri berbasis agro. Ini untuk bersinergi dengan pengembangan program, seperti perhutanan sosial, pariwisata, dan pertanian. DI bidang perdagangan, tugas paling pokok yang harus dilakukan adalah menjamin kelancaran distribusi dan stabilitas harga yang menguntungkan petani.

XIII. Kemandirian Energi Untuk meningkatkan produksi energy primer, meningkatkan cadangan penyangga dan operasional energy, meningkatkan peranan energy baru terbarukan,. DPRD Provinsi Lampung berpendapat bahwa ditengah keterbatasan energy kelistrikan di Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung kiranya dapat menciptakan trobosan untuk mengatasi kekurangan energy tersebut.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG eri ma Kasi