Persahabatan Ayam dan Elang: Cerita Dongeng The Friendship Between the Rooster and the Eagle: A Folktale Bahasa Indonesia Cerita Tradisional
Persahabatan Ayam dan Elang: Cerita Dongeng The Friendship Between the Rooster and the Eagle: A Folktale Original book written by: Steven Malonta Illustrations by: Fred Adlao Bahasa Indonesia Indonesia
Dilarang memperbanyak buku ini untuk tujuan komersial. Untuk tujuan non-komersial, buku ini dapat diperbanyak tanpa izin dari SIL International. Copyright 2002, SIL International http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ Anda tidak boleh menggunakan karya ini untuk keperluan komersial. Anda dapat menyesuaikan dan menambahkan ke karya ini. Anda harus menghargai hak cipta dan pengakuan untuk para penulis, ilustrator, dsb.
Pada suatu ketika, ada seekor ayam jantan dan seekor elang tinggal bersama-sama di sebuah taman. Ayam dan elang bersahabat baik. Ke manapun ayam pergi, elang ikut terbang di atasnya. 1
Suatu hari, mereka pergi ke sebuah dataran. Di dataran itu tidak ada satu pun pohon untuk tempat mereka hinggap. Elang terbang berputar-putar di angkasa, mengamati ayam yang sedang mencari makan di tengah-tengah dataran itu. 2
Makanan ayam adalah belalang. Elang memperhatikannya dari atas, dan ayam kelihatan sangat senang. Elang terus berpikir, dan kemudian ia turun lalu mendarat di samping ayam. 3
Elang berkata, Teman, apa yang sedang kau cari? Ayam menjawab, Aku sedang mencari belalang untuk dimakan karena aku sangat lapar. 4
Ketika sedang berbicara, tiba-tiba ayam terdiam, sehingga elang bertanya, Teman, kenapa kau diam? Ayam menjawab, Kalau saja aku bisa terbang. Lalu ayam bertanya, Bagaimana caranya kau bisa terbang? 5
Elang menjawab, Aku bisa terbang sebab aku menjahit sayapku dengan benang emas dan menggunakan jarum emas. Ayam berkata, Teman, kalau saja aku bisa meminjam jarum dan benangmu, aku akan menggunakannya untuk menjahit sayapku. 6
Elang menjawab, Kau boleh pinjam. Tapi kalau orang lain, aku tidak akan meminjamkan benang emas dan jarum emas itu. Tapi aku minta satu hal darimu. Kalau kau menjahit sayapmu, jangan sampai teman-temanku melihatmu, sebab kalau mereka sampai melihat benag dan jarum itu, mereka akan merebutnya. 7
Ayam berkata, Aku senang sekali, sebab kau mau memberikannya padaku. Elang berkata, Tapi aku minta supaya kau menjaga jarum dan benang ini, jangan sampai hilang. 8
Maka ayam pergi meninggalkan dataran itu dan pulang ke rumahnya. Ia mulai menjahit sayapnya. 9
Ia selesai menjahit dan kemudian mencoba untuk terbang. Ia sangat senang karena sekarang ia bisa terbang! 10
Ketika mencoba untuk terbang, ia sampai di atas pagar dan berkokok. 11
Tidak lama kemudian datanglah seekor ayam betina. Ayam betina itu kaget melihat ada ayam jantan yang bisa bertengger di atas pagar. 12
Ayam betina bertanya, Bagaimana caranya kau bisa terbang? Ayam jantan menjawab, Aku menjahit sayapku dengan jarum emas dan benang emas. Ayam betina pun meminta agar dipinjamkan jarum dan benang itu. Kalau boleh, aku juga akan menjahit sayapku. 13
Ayam betina itu mulai menjahit sayapnya, dan ketika selesai menjahit kedua sayapnya, ia juga terbang dan hinggap di atas pagar, di sebelah ayam jantan. 14
Karena keduanya sangat senang, mereka tidak ingat lagi di mana mereka meletakkan jarum dan benang itu. 15
Mereka mencari di tanah, menggaruk-garuk tanah, berusaha menemukan jarum dan benang itu, tetapi tidak berhasil. 16
Ayam jantan menjadi ketakutan karena jarum dan benang itu hilang. 17
Esoknya ia pergi mencari temannya, si elang. 18
Mereka bertemu dan ayam berkata kepada elang, Teman, maafkan aku. Jarum dan benagmu hilang. Kami berusaha mencarinya di mana-mana tapi tidak ketemu. 19
Elang sangat marah dan berkata, Mulai sekarang, tidak ada lagi persahabatan di antara kita, dan semua keturunanmu akan menjadi makanan kami. 20
Ayam sangat sedih memikirkan perkataan elang dan demikianlah mereka berpisah. 21
Dan itulah sebabnya mengapa ayam terus mencari jarum dan benag itu sampai sekarang, terus menggaruk-garuk tanah. 22