BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PATI DAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PATI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

PROSEDUR PENAGIHAN ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK REKLAME PADA BADAN PENGELOLAAN DAN KEUANGAN ASET DAERAH KABUPATEN PATI

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KENDAL

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Deskripsi Umum Ruang Lingkup Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 94 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

Menimbang. : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dijadikan studi kasus adalah Dinas Pendapatan,

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PERATURANDAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 2.1 Sejarah Kantor Dinas Pendaptan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Bandar Lampung

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Pati

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. 2.1 Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

Tugas Pokok dan Fungsi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2005

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

BAB II GAMBARANUMUMDINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASETKABUPATEN ROKAN HULU. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PROFIL BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN TANAH DATAR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

transparansi, partisipasi, penegakan hukum, dan akuntabilitas

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2013

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

a. DESKRIPSI JABATAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA.

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

29 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PATI DAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PATI 2.1 Gambaran Umum Kabupaten Pati 2.1.1 Aspek Geografis Kabupaten Pati terletak di pantai utara bagian timur, berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara dibagian barat, Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Rembang di bagian timur, dan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora di bagian selatan. Letak astronominya antara 110, 50-11, 15 bujur timur dan 6, 25-7, 00 lintang selatan. Luas wilayah Kabupaten Pati adalah 150.368 Ha. Kabupaten Pati merupakan salah satu dari daerah 35 kabupaten / kota di Jawa Tengah Bagian Timur a. Sebelah utara : dibatasi wilayah Kab.Jepara dan Laut Jawa b. Sebelah barat : dibatasi wilayah Kab.Kudus dan Kab.Jepara c. Sebelah selatan : dibatasi wilayah Kab.Grobogan dan Kab.Blora d. Sebelah timur : dibatasi wilayah Kab.Rembang dan Laut Jawa Bila dilihat dari sisi administrasi, Kabupaten Pati terbagi 21 wilayah Kecamatan, 401 desa dan 5 kelurahan yang ada di Kecamatan Pati

30 Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150.368 Ha yang terdiri dari 58.448 ha lahan sawah dan 91.920 ha lahan bukan sawah. Secara lebih rinci dapat dilihat dalam tabel luas tanah menurut penggunaannya,tabel berikut; Tabel 2.1 Tanah dan Luas Penggunannya di Kabupaten Pati Kecamatan Lahan Sawah Lahan Bukan Sawah Jumlah/Total Persentase(%) Sukolilo 7.253 8.621 15.874 10,56 Kayen 4.937 4.666 9.603 6,39 Tambakromo 2.947 4.300 7.247 4,82 Winong 4.202 5.792 9.994 6,65 Pucakwangi 5.023 7.260 12.283 8,17

31 Jaken 3.595 3.257 6.852 4,56 Batangan 2.082 2.984 5.066 3,37 Juwana 1.165 4.428 5.593 3,72 Jakenan 3.871 1.433 5.304 3,53 Pati 2.558 1.691 4.249 2,83 Gabus 4.075 1.476 5.551 3,69 Margorejo 2.708 3.473 6.181 4,11 Gembong 823 5.907 6.730 4,48 Tlogowungu 1.829 7.617 9.446 6,28 Wedarijaksa 1.967 2.118 4.085 2,72

32 Trangkil 1.034 3.250 4.284 2,85 Margoyoso 1.210 4.787 5.997 3,99 Gunungwungkal 1.624 4.556 6.180 4,11.Cluwak 1.344 5.587 6.931 4,61 Tayu 2.138 2.621 4.759 3,16 Dukuhseti 2.063 6.096 8.159 5,43 Jumlah/Total 58.448 91.92 150.368 100,00 (Sumber : patikab.go.id/pati-dalam-angka 2015)

33 2.1.2 Aspek Topografi dan Morfologi Wilayah Kabupaten Pati terletak pada ketinggian antara 0-1.000 m di atas permukaan air laut rata-rata dan terbagi atas relief daratan,yaitu: 1. Lereng Gunung Muria, yang membentang sebelah barat bagian utara Laut Jawa dan meliputi Wilayah Kecamatan Gembong, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak. 2. Dataran rendah membujur di tengah sampai utara Laut Jawa, meliputi sebagian Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Wedarijaksa, Juwana, Winong Gabus, Kayen bagian Utara, Sukolilo bagian Utara, dan Tambakromo bagian Utara. 3. Pegunungan Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil wilayah Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, dan Pucakwangi. Melihat peta topografi wilayah Kabupaten Pati, wilayah dengan ketinggian 0-100 m dpl merupaka wilayah yang terbesar yaitu meliputi wilayah seluas 100.769 Ha atau dapat dikatakan bahwa topografi wilayah Kabuaten Pati sebagian besar merupakan dataran rendah sehingga wilayah ini potensial untuk menjadi lahan pertanian. (Sumber : https://www.patikab.go.id/v2/id/kondisi-geografis/)

34 2.2 Gambaran Umum Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pati 2.2.1 Sejarah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pati Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pati dibangun tahun 2007 dan mulai beroperasi tanggal 3 Maret tahun 2009. Pada awal berdirinya, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah merupakan suatu dinas yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2008 Bab XI pasal 29 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pati. Namun pada awal tahun 2017 kebijakan tersebut diubah dan menjadikan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diubah menjadi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 62 tahun 2016 dan Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah. Perubahan ini tidak berdampak besar pada tugas pokok dan fungsi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pati. Dalam pelaksanaan tugasnya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala badan yang memimpin beberapa sekretariat dan bidang sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dalam suatu bidang akan dipimpin seorang kepala bidang yang membawahi kepala seksi setiap bidang tersebut.

35 2.3 Visi, Misi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pati 2.3.1 Visi Meningkatkan Pendapatan Daerah, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Transparan, Akuntabel, Efektif, Efisien dan Ekonomis 2.3.2 Misi A. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggung jawab ; B. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat dan baik dalam menyelenggarakan tugas Pemerintahan ; C. Meningkatkan Pendapatan Daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi D. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah yang efektif, efisien dan ekonomis ; E. Mengembangkan informasi keuangan yang transparan dan akuntabel.

36 2.4 Tujuan dan Sasaran Tujuan yang hendak dicapai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pati adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pemungutan pajak daerah, pengelolaan keuangan dan aset daerah; 2. Meningkatkan kualitas pelayanan pembayaran pajak daerah, pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah; 3. Menggali potensi dan meningkatkan pendapatan daerah; 4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi perencanaan dan penganggaran keuangan daerah yang berbasis anggaran kinerja; 5. Melakukanpengelolaan, penatausahaan keuangan dan aset daerah yang efektif, efisien dan ekonomis; 6. Mewujudkan laporan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang berintegritas dan berkompetensi tinggi; 2. Terpenuhinya tuntutan reformasi dibidang keuangan daerah dan aset daerah; 3. Meningkatnya kesadaran wajib pajak dan pendapatan daerah; 4. Meningkatnya kualitas pelayanan dalam pembayaran pajak daerah; 5. Terwujudnya pengelolaan anggaran yang tepat waktu, transparan dan akuntabel; 6. Tersusunnya kajian dan analisa pengelolaan keuangan dan aset daerah; 7. Tercapainya penatausahaan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang handal dan akuntabel; 8. Tercapainya akuntabilitas laporan keuangan; 9. Terwujudnya pemanfaatan aset daerah secara optimal.

37 2.5 Strategi dan Kebijakan Strategi yang diterapkan untuk menjamin terwujudnya efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan pelayanan publik yang mudah, cepat, responsive; 2. Meningkatkan kualitas dan peran aparatur dalam pemungutan pajak daerah, pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah; 3. Melaksanakan pemantauan lapangan untuk memperoleh data potensi pajak daerah; 4. Penegakan hukum menuju kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak; 5. Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah yang transparan dan akuntabel; 6. Pengembangan aplikasi SIMDA dalam penyusunan APBD yang berbasis anggaran kinerja untuk menunjang akuntabilitas dan responsibilitas; 7. Melakukan sinkronisasi, validasi dan inventarisasi dalam rangka penatausahaan pengeloaan keuangan daerah yang akuntabel; 8. Melakukan penatausahaan laporan keuangan daerah yang tepat waktu, transparan dan akuntabel. Kebijakan BPKAD Kabupaten Pati pada prinsipnya merupakan satu rangkaian dengan proses perencanaan ke depan yang akan terus berlanjut secara kontinyu sampai tercapainya visi dan misi secara paripurna. Adapun arah kebijakan dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Meningkatan kualitas aparatur pengelola sumber pendapatan daerah, pengelola keuangan dan aset daerah; 2. Menyusun Standar Operasional Prosedur dan Standar Pelayanan Minimal tentang pembayaran pajak daerah, pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah; 3. Menggali dan meningkatkan potensi sumber pendapatan daerah;

38 4. Menyusun standar operasional dan standar pelayanan minimal dalam pembayaran pajak daerah, pengelolaan keuangan dan aset daerah; 5. Penerapan sistem perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja; 6. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang transparan, akuntabel dan tepat waktu; 7. Melakukan inventarisasi dan pengamanan aset daerah; 8. Meningkatkan kesadaran dan kemitraan dengan stakeholder dalam pengelolaan dan penatausahaan aset daerah. 2.6 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Pati 2.6.1 Tugas Pokok Badan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang keuangan yang menjadi kewenangan Daerah. 2.6.2 Fungsi a. Penyusunan kebijakan teknis unsur penunjang urusan pemerintahan daerah bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ; b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis unsur penunjang urusan pemerintahan daerah bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ;

39 c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis unsur penunjang urusan pemerintahan daerah bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ; d. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan fungsinya. 2.7 Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuanagan dan Aset Daerah Kabupaten Pati Struktur Organisasi Badan terdiri dari : a. Kepala Badan. b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Pendapatan, terdiri dari : 1. Subbidang Pendataan dan Pelayanan Pendapatan; 2. Subbidang Penetapan dan Analisa Data Pendapatan; 3. Subbidang Pelaporan dan Penanganan Masalah Pendapatan. d. Bidang Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan, terdiri dari :

40 1. Subbidang Pendataan dan Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan; 2. Subbidang Penetapan dan Analisa Data Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan; 3. Subbidang Pelaporan dan Penanganan Masalah Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. e. Bidang Anggaran, terdiri dari : 1. Subbidang Perencanaan Anggaran; 2. Subbidang Pembiayaan dan Perimbangan. f. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari : 1. Subbidang Perbendaharaan dan Kas Daerah; 2. Subbidang Belanja Aparatur. g. Bidang Akuntansi, terdiri dari : 1. Subbidang Akuntansi dan Penatausahaan Keuangan Daerah; 2. Subbidang Analisa dan Informasi Keuangan Daerah; 3. Subbidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

41 Tabel 2.2 Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Pati Kelompok Jabatan Fungsional Kepala Dinas Ir. Turi Atmoko, MM Sekretaris Suwarto, SH. MM Subbagian Program Drs.Kuswantoro, MM Subbagian Keuangan Tati Nur Idha, SE Subbagian Umum dan Kepegawaian Eko Maryadi, SH Bidang Pendapatan Prapto Suseno, SE.,MSi Bidang PBB-P2 dan BPHTB Subono,SH.MM Bidang Anggaran Purwanto, SE. Bidang Perbendaharaan Dra.Like Hermawati,MM Bidang Akuntansi Ir.Suciati, MT Bidang Aset Dodo Subagyo SH, MM Seksi Pendataan dan Pelayanan Pendapatan Drs.M.Budi Winarto.MM Seksi Pendataan dan Pelayanan PBB-P2 dan BPHTB Aryanto Nugroho, SH. Seksi Perencanaan Anggara Zabidi, SH, MM Seksi Perbendaharaan dan Kas Daerah Ananto Mularso, S.Kom Seksi Akuntansi dan Penatausahaan IstiRoikhanah, SE.MM Seksi Inventarisasi aset Herman Setiawan, SH Seksi Penetapan dan Analisa Data Pendapatan Ceria Pramitasari, SE. Seksi Penetapan dan Analisis Data PBB- P2 dan BPHTB MadekanArif, S.Sos Seksi Pembiayaan dan Perimbangan Dra.Dian Setyorini,. Seksi Belanja Aparatur Hari Setiyana, SE,MM Seksi Analisa dan Informasi Keuangan Daerah Akiyadi, S.Sos Seksi Pengelolaan Aset Wartono, SH Seksi Pelaporan dan Penanganan Masalah Pendapatan Udhi Hrsilo N, S.STP. MSi Seksi Pelaporan dan Penanganan Masalah PBB-P2 dan BPHTB Moh. Yasin, SH. MSi UPTD Seksi Pengendalian dan Evaluasi APBD Indah Kartika Dewi, SE.MM Seksi Penyelesaian Aset Sucipto, SP.MM

42 2.8 Tugas pokok kepala badan dan sekretariat 2.8.1 Tugas Kepala Badan a. Merumuskan dan menetapkan program dan rencana kerja serta rencana kegiatan urusan fungsi penunjang keuangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis urusan fungsi penunjang keuangan guna pedoman pelaksanaan tugas; c. Membina, mengarahkan, dan memberi petunjuk kebijakan urusan fungsi penunjang keuangan serta mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugas pokok dan fungsinya agar tugas-tugas dapat diselesaikan dengan tepat, efektif dan efisien; d. Menyelenggarakan koordinasi baik vertikal maupun horizontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas; e. Merumuskan kebijakan teknis urusan fungsi penunjang keuangan sesuai dengan petunjuk teknis dan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas; f. Mengoordinasikan pelaksanaan program urusan fungsi penunjang keuangan secara berkala sesuai dengan bidang permasalahan guna terwujudnya keterpaduan pelaksanaan tugas;

43 g. Menyelenggarakan kegiatan urusan fungsi penunjang keuangan sesuai dengan petunjuk teknis dan ketentuan yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas; h. Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi urusan fungsi penunjang keuangan sinkronisasi pelaksanaan tugas; i. Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan urusan fungsi penunjang keuangan sesuai dengan ketentuan secara berkala sebagai bahan kebijakan lebih lanjut; j. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan program kesekretariatan, Bidang Pendapatan, Bidang Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan, Bidang Anggaran, Bidang Perbendaharaan, Bidang Akuntansi, Bidang Aset sesuai ketentuan yang berlaku agar terkendali dalam penyelenggaraan kegiatan; k. Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi; l. Melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan urusan fungsi penunjang keuangan baik secara lisan maupun tertulis kepada Bupati sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

44 2.8.2 Tugas Sekretariat a. Merumuskan program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di bidang kesekretariatan sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana; b. Mempelajari dan menelaah peraturan perundangundangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis bidang kesekretariatan; c. Memberi petunjuk, arahan serta membagi tugas kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tugas-tugas dapat diselesaikan dengan tepat, efektif dan efisien; d. Menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi baik vertical maupun horizontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas; e. Merumuskan bahan kebijakan teknis kesekretariatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di atasnya sebagai bahan kajian pimpinan; f. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan program, keuangan, umum dan kepegawaian berdasarkan data yang masuk dan pemantauan lapangan untuk mengetahui perkembangan serta permasalahan yang mungkin timbul; g. Mengoordinasikan perencanaan program sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna terwujudnya keterpaduan pelaksanaan tugas; h. Mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna terwujudnya keterpaduan pelaksanaan tugas ;

45 i. Mengoordinasikan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, serta pelayanan terkait hukum, hubungan masyarakat dan Organisasi Badan sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna terwujudnya keterpaduan pelaksanaan tugas; j. Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi; k. Melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan bidang kesekretariatan baik secara lisan maupun tertulis kepada atasan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.

46 2.9 Tugas pokok bidang a. Bidang pendapatan Tugas pokok bidang pendapatan adalah menyiapkan perumusan kebijakan umum dan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan Pendataan dan Pelayanan Pendapatan, Penetapan dan Analisa Data Pendapatan, Pelaporan dan Penanganan Masalah Pendapatan. b. Bidang PBB-P2 dan BPHTB Tugas pokok bidang PBB-P2 dan BPHTB adalah menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dan pengelolaan Subbidang Pendataan dan Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan, Subbidang Penetapan dan Analisa Data Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. c. Bidang anggaran Tugas pokok bidang anggaran adalah menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan perencanaan anggaran dan kegiatan pembiayaan dan perimbangan. d. Bidang perbendaharaan Tugas pokok bidang perbendaharaan adalah menyiapkan perumusan kebijakan umum dan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dan pengelolaan

47 kegiatan Subbidang Perbendaharaan dan Kas Daerah, Subbidang Belanja Aparatur. e. Bidang akuntansi Tugas pokok bidang akuntansi adalah menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan Subbidang Akuntansi dan Penatausahaan Keuangan Daerah, Subbidang Analisa dan Informasi Keuangan Daerah dan kegiatan Subbidang Pengendalian dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. f. Bidang aset Tugas pokok bidang aset adalah menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan Inventarisasi Aset, Pengelolaan Aset, Penyelesaian Aset.

48