BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 1 2 Ibid, hlm. 2 3 Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan. Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED

BAB I PENDAHULUAN. transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perputaran roda perekonomian di dunia tidak lepas dari usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar kelompok manusia atau antar negara yang berbeda benua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat dalam segala bidang usaha. Hal ini terlihat pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya harus sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Koperasi syariah

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. alam sekitarnya. Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa para

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di masa ini Indonesia sedang dilanda berbagai masalah baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

Dan juga dalam Q.S An-Nisa;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan umat manusia, dan usaha juga sangat menentukan pola hidup, corak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. semenjak kemunculnya pada tahun Walaupun perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB I PENDAHULUAN. Alfabeta, 2004), 6. 1 Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemsaran jasa (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

PERJANJIAN E-COMMERCE DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI

PEDOMAN PELAKSANAAN PASAL 51 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 BAB I PENDAHULUAN. Peranan negara dalam kegiatan ekonomi dapat diwujudkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

PERSAINGAN BISNIS RITEL ANTARA INDOMARET DAN ALFAMART DALAM PERSPEKTIF MARKETING MIX (STUDI KASUS DI GENUK KOTA SEMARANG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. mengerti dengan baik tentang hukum, baik dari segi agama maupun dari aturan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan pada masa kini. Entah dalam ruang lingkup dunia bisnis secara makro,

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Ke-2, STIE YKPN Yogyakarta, Yogyakarta, 2012, hal. 106.

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai - nilai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai etika normatif bagi pemeluknya diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. Ristiayanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta, 2005, hlm. 56.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan perencanaan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Whindy Yoevestian, Fun With Symbian, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009, hlm. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik,

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli pada dasarnya merupakan kegiatan yang terdapat penentuan harga. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan nilai nominal yang dihitung dengan jumlah satuan mata uang. Mekanisme penetapan harga bertujuan untuk mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam keseimbangan pasar, jadi permasalahan harga adalah masalah yang sangat inti dalam kegiatan ekonomi. Kotler dan Amstrong, harga disdefinisikan sebagai jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa atau jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa, harga bagi penjual merupakam suatu nilai dalam uang yang ditawarkan pada pembeli. 1 Harga muncul atau terbentuk dalam sebuah mekanisme pasar. Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara permintaan atau penawaran untuk setiap jenis barang, jasa atau sumber daya. 2 Pasar dapat pula diartikan sebagai suatu kelompok orang-orang yang diorganisasikan untuk 1 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ketiga, Jilid I (Jakarta: Airlangga, 1997), hal. 339. 2 Karim Adiwarman, Ekonomi Mikro Islam, Edisi TIga, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 6

2 melakukan tawar-menawar sehingga dengan demikian terbentuk harga. 3 Jadi ketentuan harga tersebut berkaitan erat dengan mekanisme pasar yang ada. Yang nantinya harga tersebut akan menjadi harga yang adil atau tidak. Dalam konsep ekonomi Islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatankekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Dalam konsep Islam, pertemuan permintaan dengan penawaran tersebut haruslah terjadi secara suka rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut. 4 Dalam Al-Qur an surat An-Nisa ayat 29 diterangkan bahwa kita dilarang untuk berdagang secara curang dan harus dengan cara suka rela. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakanharta sesamamu dengan jalan yang bbathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhna Allah Maha Penyayang kepadamu. 5 Harga yang yang adil menurut Ibnu Taimiyah sebagaiman dikutip dari Zanikan adalah: Nilai harga dimana orang-orang menjual barangnya dan 3 Mursid, M, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Bumi Aksara, 2006), hal. 25 4 Karim Adiwarman A, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 152 5 Departemen Agama RI, AL-Qur an Terjemah, (Surabaya: Karya Abdatama, 2006, hal 86

3 diterima secara umum sebagai hal yang sepadan dengan barang yang dijual ataupun barang-barang sejenis lainnya di tempat dan waktu tertentu. 6 Harga sangat mempengaruhi posisi dan kinerja keuangan, dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran bagi konsumen tatkala ia mengalami kesulitan dalam menilai mutu produk-produk yang kompleks yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Apabila yang diinginkan oleh konsumen adalah barang dengan kualitas atau mutu yang baik, maka tentunya harga barang tersebut adalah mahal. Sebaliknya apabila yang diinginkan oleh konsumen adalah barang dengan kualitas biasa-biasa saja atau tidak terlalu baik, maka harga barang tersebut adalah tidak terlalu mahal. Fenomena penetapan harga seringkali disebabkan oleh sistem pasar, dari sinilah muncul adanya praktek monopoli yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi khususnya pemborong-pemborong barang dagangan. Dalam mekanisme penetapan harga menurut ekonomi Islam bahwa harga terbentuk sesuai dengan permintaan dan penawaran pasar dan tidak boleh adanya penetapan harga dan intervensi sepihak. Tentang wewenang pemerintah untuk menetapkan harga adalah pada saat masyarakat sangat membutuhkan kebijakan tersebut, seperti pada saat masyarakat sangat membutuhkan kebijakan tersebut, seperti pada saat kelaparan.tapi itupun harus dengan penetapan harga secara adil dan apabila tidak terjadi hal yang sangat berbahaya maka pemerintah tidak boleh menetapkan harga. 6 Zanaikan, Teori Harga dalam Ekonomi Islam dalam http://zanaikan.multiply.com/journal/item//2290, diakses 15 Juli 2016

4 Kesalahan dalam penentuan harga dapat menimbulkan berbagai konsekuensi dan dampaknya berjangkauan jauh. Tindakan penetapan harga yang melanggar etika dapat menyebabkan para pelaku usaha tidak disukai oleh para pembeli, bahkan para pembeli dapat melakukan suatu reaksi yang dapat menjatuhkan nama baik pelaku usaha. Apabila kewenangan harga tidak berada pada pelaku usaha melainkan berada pada kebijakan pemerintah, maka penentuan harga yang tidak diinginkan oleh para pembeli (dalam hal ini sebagian masyarakat) bisa mengakibatkan suatu reaksi penolakan oleh banyak orang atau kalangan. Reaksi penolakan itu bisa diekspresikan dalam berbagai tindakan yang kadang-kadang mengarah kepada tindakan-tindakan anarkis atau kekerasan yang melanggar norma atau hukum. Berpedoman dari latar belakang di atas maka peneliti melakukan analisis untuk lebih jauh meneliti dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul Analisis Penetapan Harga Produk Kerajinan Sabut Kelapa di Desa Doroampel Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung (Dalam Perspektif Ekonomi Islam). B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini adalah : 1. Bagaimana mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel? 2. Bagaimana mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Dorampel dalam perspektif Ekonomi Islam?

5 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan dan menganalisis mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel. 2. Untuk menjelaskan dan menganalisis mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel dalam perspektif Ekonomi Islam. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Bagi kalangan akademis Untuk mengetahui teori harga menurut Islam yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi pada suatu perusahaan. 2. Bagi kalangan praktis Berguna untuk para pengrajin sebagai pengetahuan agar dapat menambah kesejahteraan hidupnya. 3. Menambah perbendaharaan perpustakaan yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pembanding khususnya jurusan Ekonomi Syariah yang akan mengadakan penelitian dengan permasalahan yang sama pada waktu yang akan datang.

6 E. Penegasan Istilah Supaya memperoleh kesamaan pemahan mengenai konsep yang termuat dalam tema skripsi ini maka perlu menegaskan istilah yang menjadi kata kunci dalam tema ini baik secara konseptual maupun secara operasional. 1. Penegasan Konseptual a. Harga adalah nilai suatu barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang. 7 b. Produk adalah barang atau jasa yg dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu. 8 c. Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan yang dapat membantu mewujudkan human well being melalui pengalokasian dan pendistribusian sumber daya alam yang langka sesuai dengan ajaran Islam, tanpa mengabaikan kebebasan individual atau terus menciptakan kondisi makro ekonomi yang semakin baik dan mengurangi terjadinya keseimbangan ekologi. 9 2. Penegasan Operasional Secara operasional adalah penelitian dengan meninjau atau mengamati terhadap pelaksanaan penetapan harga produk industri kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung dalam Perspektif Ekonomi Islam. 7 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2008), hal. 524 8 Ibid., hal. 1215 9 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. (Yogyakarta: BPEF, 2004), hal 55

7 F. Sistematika Pembahasan Agar dalam pembahasan skripsi ini bisa mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh, maka sistematika pembahasannya dimuat per-bab yang terdiri dari 6 bab, dan pada tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub sebagai perinciannya. Adapun pembahasannya dalam skripsi ini sebagai perinciannya. Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagian Awal Bagian ini memuat halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahaan penguji, halaman pernyataan keaslian, motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar lampiran, dan abstrak. 2. Bagian Utama (Inti) BAB I: Pendahuluan berisi : Latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah (penegasan konseptual dan operasional), sistematika pembahasan. BAB II : Kajian pustaka yang memuat definisi harga, hakekat penentuan harga dan sistem pasar, ekonomi Islam dan penentuan harga menurut pemikir ekonomi Islam. BAB III: Metode penelitian yang memuat rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan temuan dan tahap-tahap penelitian.

8 BAB IV: Hasil penelitian berisi deskripsi umum yang memuat deskripsi tempat penelitian dan deskripsi produk kerajinan sabut kelapa. Temuan penelitian yang memuat mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel dan mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel dalam perspektif Ekomoni Islam. Analisis data yang memuat mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel dan mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel dalam perspektif Ekomoni Islam. BAB V: Pembahasan hasil penelitian yang memuat keterkaitan antara temuan penelitian dengan teori-teori besar yang diuraikan di kajian pustaka serta dilengkapi dengan implikasi-implikasi dari temuan penelitian. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi bagaimana memuat mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel dan mekanisme penetapan harga produk kerajinan sabut kelapa di Desa Doroampel dalam perspektif Ekomoni Islam tersebut yang dikaitkan dengan teori-teori besar yang telah dukemukakan di kajian pustaka. BAB VI: Penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran dari penulis yang ditujukan kepada semua pihak yang berkepentingan. Bagian akhir laporan penelitian ini memuat uraian tentang daftar rujukan, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup peneliti.