01/04/2011 AL A F L ISO IS L L DAN DA ULT UL ISO IS L P L A P DA A DA VUL V K UL A K NIK A 3

dokumen-dokumen yang mirip
APLIK I AN LAN AN EKAP

1 AL A LUVI A FAN A S A l l uvi v a i l fan:

APLIKA ANALIS IS L A L NSEKA KES E E S S E UAI UAI LAH AN UNTUK UNT TANAM AN P AN ADI

APLIKASI ANALISIS LANSEKAP

2

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK

6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.

Analisis Lansekap Terpadu 21/03/2011

FAKTOR PEMBENTUK TANAH

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

Definisi Vulkanisme. Vulkanisme

Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) Sifat Gunungapi Tipe Strato

II. TINJAUAN PUSTAKA

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

Grup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M)

II. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3. linier. effusif. sentral. areal. eksplosif

AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar

BAB II PEMBAHASAN B. PROFIL TANAH

STANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional Geologi : Pemahaman Magma dan Vulkanisme

KLASIFIKASI BENTUKLAHAN

Beda antara lava dan lahar

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. PEMBETUKAN TANAH SUBUR DAN STRUKTUR BUMILATIHAN SOAL BAB 11. magma. kawah. lahar. lava

BAB II GEOLOGI REGIONAL KOMPLEKS GUNUNG RAJABASA

BAB II TATANAN GEOLOGI

geografi Kelas X LITOSFER II KTSP & K-13 H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme b. Gejala Vulkanisme

BAB I PENDAHULUAN. daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai.

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Proses Geologi

MATERI 3 : PENGENALAN BENTUKLAHAN DI FOTO UDARA

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia,

1. Tenaga Endogen : Tektonisme, Vulkanisme, dan seisme 2. Tenaga Eksogen : Sinar matahari, udara, air, erosi, dan organisme

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Oleh : Imron Bashori*, Prakosa Rachwibowo*, Dian Agus Widiarso (corresponding

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasrkan peta geologi daerah Leles-Papandayan yang dibuat oleh N.

TUGAS TERSTRUKTUR M-2 MATA KULIAH ANALISIS LANSEKAP TERPADU Pembentukan Dataran Blitar-Kediri-Jombang-Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I - 1

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA

KONDISI GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI KOTA SEMARANG DAN SEKITARNYA

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

BAB II GEOLOGI REGIONAL

DASAR-DASAR ILMU TANAH

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK)

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

TENAGA EKSOGEN BENTUK MUKA BUMI. Dampak Terhadap Kehidupan TENAGA ENDOGEN ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BLANGKO PENGAMATAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geomorfologi Terapan INTERPRETASI GEOMORFOLOGI CITRA SATELIT SEBAGAI DASAR ANALISIS POTENSI FISIK WILAYAH SELATAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring

IV. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB II TATANAN GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI REGIONAL

LITHOSFER GEO 1 A. STRUKTUR BUMI

HASIL DAN PEMBAHASAN Luas DAS Cileungsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and

BAB 2: GEOGRAFI LITHOSFER

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. PEMBENTUKAN TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Garis Besar Proses Geomorfik (Wiradisastra, Tjahjono, Gandasasmita, Barus, dan Munibah, 2002).

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4. Gamping. Beku. Sedimen. Andesit. Metamorf

7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

Jenis Bahaya Geologi

BAB II GEOLOGI REGIONAL

DEBIT AIR LIMPASAN SEBAGAI RISIKO BENCANA PERUBAHAN LUAS SUNGAI TUGURARA DI KOTA TERNATE, PROVINSI MALUKU UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

Resume Presentasi Mengenai Pengertian Magma, Tipe Magma, Proses Migrasi Magma, Dapur Magma, dan Tipe Gunung Api

Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TATANAN GEOLOGI REGIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ibukota Jawa Barat berada disekitar gunung Tangkuban Perahu (Gambar 1).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

APLIKASI ANALISIS LANSEKAP SEBARAN ALFISOL DAN ULTISOL PADA LANSEKAP ALFISOL Kandungan liat pada hor. B lebih tinggi Horison argilik Proses akumulasi liat pada hor. B (argilik, kandik) Beriklim sedang (humid, sub humid) Datar - berbukit Pencucian karbonat, pencucian besi 1

ALFISOL Penggunaan lahan (pertanian, peternakan, hutan) Vertic Haplustalf,0-3%,agak datar,dataran aluvial,aluvium liat dan pasir Tipic Paleustalf,0-2,agak datar,teras masrin,batu kapur dam aluvium Oxyaquic Haplustalf,0-3%,agak datar,datar aluvial,aluvium liat Oxyaquic Haplustalf,3-8%,berombak,koluvial,kolivium ULTISOL Terdapat diwliyah dengan suhu tanah rata-rata 8o C Memiliki horison argilik yang masam Proses pembentukan : terdapat di wilayah pembentukan tanah tua dan didominasi oleh vegetasi yang menghasilkan serasah masam Relief berombak sampai berbukit 2

ALFISOL DAN ULTISOL PADA VULKANIK 3

LANDFORM GRUP VOLKANIK (V) Terbentuk karena aktivitas volkan / gunung berapi (resen atau subresen). Dicirikan dengan adanya bentukan kerucut volkan, aliran lahar, lava ataupun dataran yang merupakan akumulasi bahan volkan. Landform dari bahan volkan yang mengalami proses patahan - lipatan (sebagai proses sekunder) tidak dimasukkan dalam landform - volkanik. 4

V.1. Volkan Berlapis (Strato Volcano) Sistem gunungapi dengan letusan berulang-ulang sehingga terjadi pelapisan bahan hasil letusan V.1.1. V.1.2. V.1.3. Kerucut Volkan (Volcanic Cone) Gunungapi yang berbentuk kerucut (Tidak ada) Aliran Lahar (muda) Bagian kerucut volkan berupa aliran lahar pada lereng dan kaki kerucut, umumnya berbatu (tidak ada) Aliran Lava (muda) Bagian kerucut volkan berupa aliran lava pada lereng dan kakinya (tidak ada) V.2. Volkan Tameng (Shield Volcano) Volkan dengan lereng landai terbentuk karena erupsi lava basaltik pada suhu tinggi. Lereng dekat puncak sekitar 5 o dimana lava paling panas dan paling cair membeku dan berangsur-angsur lereng meningkat mendekati 12 o ke bagian bawah (dasar) dimana lava lebih dingin cenderung menumpuk. 5

V.2.1. Tameng Membulat (Rounded Shield) Volkan tameng dengan bentuk cembung membulat V.2.2. Plateu Volkan tameng dengan permukaan relatif datar dengan dinding-dinding terjal di sekitarnya. V.3. Aliran Lahar Lebih Tua (Older Lahar Flow) Aliran bahan-bahan piroklastika hasil erupsi gunungapi yang telah lama diendapkan, baik langsung dari erupsi (lahar panas) atau karena jenuh air dari hujan atau air kepundan. 6

V.3.1. Lahar Bagian Atas (Upper part) Bagian aliran lahar yang terletak berdekatan dengan sumber lahar V.3.2. Lahar Bagian Tengah (Middle part) Bagian aliran lahar antara bagian atas dan bagian bawah V.3.3. Lahar Bagian Bawah (Lower part) Bagian aliran lahar yang terletak di sekitar ujung aliran a. KERUCUT SINDER 7

V.4. Kipas Volkanik (Volcanic Fan) V.4.1. Bagian Atas (Upper part) Bagian kipas volkan yang terdapat berdekatan dengan celah tempat keluarnya bahan tersebut (ada) V.4.2. Bagian Tengah (Middle Part) Bagian kipas volkan yang terdapat di antara bagian atas dan bawah (ada) V.4.3. Bagian Bawah (Lower Part) Bagian kipas volkan yang terdapat dengan ujung aliran (ada) V.5. Kerucut Anakan (Adventives Cone) Kerucut volkan yang terbentuk bukan pada kawah utama, tetapi pada anak-anak kawah/kawah tambahan di sekitar kawah utama. V.6. Dataran Volkanik (Volcanic Plain) Dataran (plain) yang terbentuk oleh lava atau bahan lain hasil letusan gunungapi. 8

V7. Lungur Volkan (Volcanic Ridges) Bukit-bukit memanjang dengan bahan volkanik. V.7.1. Perbukitan Volkan (Volcanic Hill) Lungur volkan dengan lereng > 15 % dan perbedaan tinggi 50 300 m. V.7.2. Pegunungan Volkan (Volcanic Mountain) Lungur volkan dengan lereng > 15 % dan perbedaan tinggi 50 300 m. V.8. Aliran Lava (Lava Flow) Aliran lava yang kemudian membeku menjadi batu, biasanya menghasilkan lereng curam di ujung alirannya. V.9. Leher Volkanik (Volcanic Neck) Batu lava yang mengisi lubang (leher) kepundan. Dapat tersingkap karena erosi. 9

V.10. Intrusi (Intrusion) Penerobosan magma melalui celah/retakan/ patahan dalam kulit bumi, membeku di bawah permukaan kulit bumi yang kemudian muncul ke permukaan karena erosi. V.10.1. Perbukitan Intrusif (Intrusion Hill) bentuk wilayah berbukit (lereng 15 30 % dan perbedaan tinggi 50 300 m) V.10.1. Pegunungan Intrusif (Intrusion Mountain) bentuk wilayah bergunung (lereng > 30 % dan perbedaan tinggi > 300 m). V.11. Batolith / Lakolith Landform berasal dari pembekuan magma di dalam perut bumi (batuan beku dalam) yang kemudian muncul di permukaan karena pengangkatan dan erosi. V.11.1. Batolith Berukuran besar raksasa V.11.2. Lakolith Berukuran kecil 10