BAB I iii PENDAHULUAN. pada makhluk lainnya dimuka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbicara dan cara penyampaiannya. Dalam beberapa masyarakat, percakapan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

PENGANTAR. 1. Pengertian Sosiolinguistik 2. Masalah Yang Dikaji Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sebagai salah satu tempat interaksi bahasa berlangsung,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari surat merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentuk berdasarkan undang-undang RI tahun 1999 tentang pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

Tugas bahasa indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas-tugas tersebut. Tetapi kalau memahami masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan konseptual dan intelektual anak-anak. Memahami proses. perkembangan kognitif anak-anak secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari

BAB I PENDAHULUAN. dan dipelajari oleh berbagai kalangan di Indonesia, karena bahasa Jepang

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung

I. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat. Alat komunikasi itu disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

AIZUCHI YANG DIGUNAKAN ANAK-ANAK DALAM FILM SAYONARA BOKUTACHI NO YOUCHIEN SKRIPSI OLEH: DINDA ZINUL MISRI NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

Kariman, Volume 02, No. 02, Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. mulai berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah

BAB II DASAR PEMIKIRAN KONSEP DAN JENIS-JENIS WAKARE NO AISATSU

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang. mark having understood meanings.

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena

b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I. pikiran, maksud dan tujuan kepada orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Gorys Keraf dan

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB 1. Pendahuluan. Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan

Transkripsi:

BAB I iii PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya dimuka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan bahasa sebagai alat komunikasi. Hampir dalam semua kegiatan manusia memerlukan bahasa. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan khusus seperti kesenian dan ilmu pasti. Bagi manusia sendiri, bahasa merupakan salah satu kelebihan dibandingkan makhluk lain yang ada di muka bumi ini. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi maka semua yang berada disekitar manusia, peristiwa-peristiwa, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, hasil cipta karya manusia dan sebagainya, mendapat tanggapan dalam pikiran manusia, disusun dadituangkan lagi kepada orang lain sebagai bahan komunikasi. Memperhatikan wujud bahasa itu sendiri maka bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat merupakan simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Sudjianto, 1996:17). Hadirnya bahasa dalam kehidupan manusia demikian pentingnya sehingga pada awal kajian tentang sosiolinguistik perhatian kita diarah pada sejarah pengetahuan manusia dalam upaya memahami bahasa. Studi ilmiah tentang bahasa itu lazim disebut

linguistik. Sosiolinguistik merupakan ilmu antar disiplin antara sosiologi dan linguistik. Maka untuk memahami apa sosiolinguitik itu, perlu terlebih dahulu dibicarakan apa yang di maksud dengan sosiologi dan linguistuk itu. Tentang sosiolinguistik telah banyak batasan yang telah dibuat oleh para sosiolog, intinya kira-kira adalah bahwa sosiologi itu adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia didalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu didalam masyarakat (Chaer,2004:2) Abdul Chaer (2004 : 26), mendefenisikan bahasa (6 defenisi) sebagai berikut : Satu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan, satu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik, satu kesatuan sistem makna, satu kode yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna, satu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh : perkataan, kalimat, dan lain-lain), satu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep nyata mereka ke dalam pikiran orang lain. Bahasa merupakan sarana yang tidak dapat ditinggalkan. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi maka semua yang berada di muka bumi ini, baik itu binatang, hasil cipta karya manusia, mendapat tanggapan dalam pemikiran manusia. memperhatikan wujud bahasa itu sendiri maka bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Sudjianto, 1996 : 17).

Bahasa Jepang dipakai sebagai bahasa resmi, bahasa penghubung antara anggota masyarakat Jepang yang memiliki berbagai macam dialek dan dipakai sebagai bahasa pengantar di semua lembaga pendidikan Jepang. Menurut Sudjianto (1996:5), bahasa Jepang hanya memakai satu bahasa nasional yakni bahasa Jepang dan tidak ada di negara lain yang memakai bahasa Jepang sebagai bahasa nasionalnya. Hal ini menjadi salah satu ciri khas bahasa Jepang dapat dikatakan sebagai bahasa tunggal dan sebagai bahasa sendiri. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan. Bentuk umum komunikasi termasuk dalam bahasa sinyal, bicara, tulisan, gesture, dan lain-lain. Komunikasi antar personal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Salam merupakan bagian dari awal komunikasi yang dalam bahasa Jepang disebut dengan aisatsu. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam The Nihongo Journal (april 1997 :17), Greetings are the first big step towards communication. Yang berarti bahwa salam adalah langkah utama dalam komunikasi. Menurut Kyouna Ushi (1979 : 20), aisatsu no kotoba [muji-muji de arimasuyouni] to jikan wo arawasu. Asa wa [10 ji made desu], ohiru wa [11ji goro-14ji goro], gogo wa [15 ji goro-], aisatsu no kotoba de wa ue ni semai imi ni yoimasu. Shitagatte [konnichi wa] wa jiritsu ni yotte [selamat siang to selamat sore]. Artinya bahwa salam yang diberikan menunjukkan waktu. Pagi hari bagi orang Jepang sampai jam 10.00, siang hari dari jam 11.00 sampai jam 14.00, dan sore dari jam 15.00. Dari pengertian di atas, salam dalam bahasa Jepang dapat memberikan fungsi waktu,antar lain : - Ohayou Gozaimasu : Selamat Pagi, ketika bertemu di pagi hari

- Konnichi wa : Selamat Siang, diucapkan ketika bertemu di siang hari. - Konban wa : Selamat Sore- menuju malam, ketika bertemu sore menuju waktu di malam hari. Konban wa tidak dapat diucapkan kala mau berpisah juga pada saat mau tidur. Untuk hal itu, pada saat mau berpisah dapat mengucapkan sayounara atau ja, mata. Sedangkan aisatsu yang di gunakan sebelum tidur adalah oyasumi nasai. Hadirnya bahasa dalam kehidupan manusia demikian pentingnya sehingga pada awal kajian tentang sosiolinguistik, perhatian kita arahkan pada sejarah pengetahuan manusia dalam upaya memahami bahasa.studi ilmiah tentang bahasa itu lazimnya di kenal sebagai linguistik. Komunikasi adalah proses sistematik bertukar informasi diantara pihakpihak,biasanya lewat sistem simbol biasa, Komunikasi adalah juga disiplin ilmu yang mempelajari komunikasi. Komunikasi secara alamiah dapat juga berarati proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima menggunakan simbol-simbol tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung (mengggunakan media) untuk mendapatkan umpan balik (feed back) (www.wikipedia.com 19 januari 2008). Menurut Kridalaksana (1983:147), salam (greeting) adalah kalimat minor berupa klausa atau bukan, bentuknya tetap yang dipakai dalam pertemuan antara pembicara,memulai percakapan, minta diri dan sebagainya. Dalam bahasa jepang, salam(greeting) ini disebut dengan aisatsu. Dan jika ditinjau dari makna leksikalnya, aisatsu dapat diartikan sebagai salam, ucapan, sambutan dan pamit (Kenji Matsuura, 1994: 5).

Dalam penggunaannya, aisatsu selalu diikuti dimana dan dengan siapa berbicara atau berinteraksi. Selain salam yang menunjukkan waktu, salam juga terdapat dalam hubungan interaksi seperti pada saat perkenalan, pertemuan dan perpisahan, dan lain-lain. Contoh salam dalam perkenalan : - Goshōkai itashimasu. Kochira -san desu Saya perkenalkan, ini.. - Hajimemashite, namae wa desu Perkenalkan, nama saya Contoh salam dalam pertemuan : - Ogenki desuka. Apa kabar? Dalam perpisahan antara lain : - Sayounara. Selamat Tinggal Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menganalisis tentang kata salam melalui skripsi yang berjudul : ANALISIS PENGGUNAAN KATA SALAM DITINJAU DARI SOSIOLINGUISTIK BAHASA JEPANG I.2 Perumusan Masalah Bahasa Jepang tergolong unik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya salam (aisatsu) yang beragam sesuai keadaan ketika terjadinya proses komunikasi. Keragaman salam (aisatsu) dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang antara lain salam yang menunjukkan, perkenalan, pertemuan, perpisahan, dan permintaan maaf. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk meneliti kata-kata salam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

Berikut beberapa perumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas, yakni ; 1. Bagaimana jenis-jenis kata salam dalam bahasa Jepang? 2. Bagaimana penggunaan kata-kata salam di kehidupan masyarakat Jepang? I.3 Ruang Lingkup Pembahasan Agar penulisan skripsi ini dapat terorganisir dengan baik maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan. Ruang lingkup penulisan skripsi ini adalah terbatas pada jenis-jenis kata salam/aisatsu. Penulis ingin menjabarkan tentang bagaimana batasan penggunaan aisatsu dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dalam perkenalan, pertemuan, perpisahan, permintaan maaf, dan dengan berbagai contoh yang akan melengkapi penjelasan-penjelasannya. I. 4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori. I.4.1 Tinjauan pustaka Menurut Abdul Chaer (2004:4), sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu dalam masyarakat. Menyempurnakan pendapat sebelumnya, sosiologi linguistik menyoroti keseluruhan masalah yang berhubungan dengan organisasi sosial perilaku bahasa, tidak hanya mencakup pemakaian bahasa saja, melainkan juga sikap-sikap bahasa, perilaku terhadap bahasa dan pemakai bahasa (Sumarsono & Paina Partana, 2004:2).

Kajian yang akan dibahas kali ini adalah mengenai kata-kata salam yang yang merupakan salah satu objek dari sosiolinguistik. Persalaman (greeting) sendiri adalah kalimat minor berupa klausa atau bukan, bentuknya tetap, yang dipakai dalam pertemuan antara pembicara, memulai percakapan, minta diri dan sebagainya (Kridalaksana, 1983 : 147). Salam juga berarti adalah cara manusia untuk sengaja mengkomunikasikan kepedulian / kesadaran lain untuk menunjukkan perhatian antara individu atau kelompok masyarakat yang menjalin hubungan komunikasi dengan sesamanya (www.wikipedia.org) Persalaman (greeting) ini, dalam bahasa Jepang disebut dengan aisatsu. I.4.2 Kerangka Teori Sosiolinguistik merupakan ilmu antar disiplin antara sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah terhadap hal yang ada dalam masyarakat. Sementara linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa, atau bahasa menjadi objek kajiannya (Abdul Chaer, 2004 : 2). Sedangkan Pride dan Holmes dalam Sumarsono & Paina Partana, (2004:2), merumuskan sosiolinguistik secara sederhana : The study of language of part of culture and society, artinya sosiolinguistik adalah kajian bahasa sebagai bagian dari kebudayaan dan masyarakat. Sosiolinguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai variasi bahasa, serta hubungan diantara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa (Kridalaksana). Sosisolinguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam konteks sosial dan kebudayaan (Rene Appel, dkk 1976:10).

Sosiolinguistik juga dikenal sebagai linguistik Antropologi atau linguistik Sosial yaitu suatu cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dengan masyarakat. Sosiolinguistik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa dari segi hubungan antara latar, peserta, tajuk pembicaraan, fungsi suatu interaksi, bentuk hubungan, dan nilai-nilai yang dipegang oleh ahli-ahli yang terlibat dalam pertuturan sesama sendiri (Nor Hazizan Talib, www.google.com.2002). Penulis menggunakan teori pendekatan sosiolinguistik ini karena berhubungan dengan aisatsu sebagai alat komunikasi (objek) yang digunakan masyarakat Jepang dalam berinteraksi di kehidupan sehari-hari. Contohnya pada perkenalan, pertemuan, perpisahan dan lainnya. Dan sesuai dengan pendapat dari Pride dan Holmes diatas, Aisatsu sebagai objek dari kajian sosiolinguistik juga merupakan salah satu budaya dari masyarakat Jepang. I.5 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian I.5.1 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui jenis-jenis kata salam (aisatsu) dalam bahasa Jepang. 2. Untuk mengetahui penggunaan aisatsu di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. I.5.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain adalah :

1. Agar para pembelajar bahasa Jepang dapat memperkaya kosa kata dalam bahasa Jepang 2. Mengetahui aisatsu kotoba secara luas sesuai pemakaian waktu dan keadaan. 3. Dan juga sebagai referensi untuk penulis lain dalam meneliti judul yang berkaitan dengan aisatsu. I. 6 Metode Penelitian Dalam menyelesaikan penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu, memberi gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu (Koentjaraningrat, 1976 : 30). Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta atau data-data yang tampak atau semestinya. Metode deskriptif yang digunakan dalam penulisan ini adalah suatu metode yang diartikan sebagai langkah-langkah dalam penyusunan, yakni : 1. Mengumpulkan : mengumpulkan data sebelum menyusun menjadi satu kajian untuk dapat menemukan apa masalah pokoknya. 2. Menyusun : ketika sudah mendapatkan data-data sesuai pokok kajian, maka disusunlah rangkaian dari setiap masalah dari yang luas menjadi sangat spesifik. 3. Mengklasifikasikan : setelah semua data berdasarkan teori, masalah sampai kepada siapa yang memberikan defenisi akan pembenaran ilmu dalam ruang