PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 120 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dalam rangka menyelengarakan ketenteraman dan ketertiban umum serta untuk menegakkan Peraturan Daerah dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja sebagai Perangkat Pemerintah Daerah; b. bahwa pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum serta penegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah adalah hal yang tidak bisa ditunda untuk dilaksanakan; c bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b konsideran ini, perlu segera dibentuk organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, mendahului Pedoman umum pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja yang akan ditetapkan Pemerintah. d. bahwa untuk maksud tersebut huruf c konsideran ini, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin. Mengingat :1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong ( Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2756); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 72
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 4262); 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 03 Tahun 2000 tentang Kewenangan Kabupaten Tapin sebagai Daerah Otonom. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TAPIN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Tapin; b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah otonom lainnya sebagai Badan Eksekutif Daerah Kabupaten Tapin; c. Kepala Daerah adalah Bupati Tapin; d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin; 73
e. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tapin; f. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tapin; g. Polisi Pamong Praja adalah Polisi Pamong Praja aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin; h. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Kantor Polisi Pamong Praja. i. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tapin. BAB II PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN Bagian Pertama Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja adalah unsur pelaksana tugas tertentu dibidang Ketentraman dan Ketertiban dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. BAB III TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 (1) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu dalam bidang pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat serta penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah; 74
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat(1), Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum daerah, perlindungsn masyarakat serta penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian ketentaraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat di Daerah; c. pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah; d. Pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan perundang-undangan; e. Koordinasi pelaksanaan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat serta penegakkan Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya dengan aparat Polri, PPNS dan aparatur lainnya. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; d. Seksi Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah; e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 6 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga, dan ketatalaksanaan. 75
(2) Seksi Ketenteraman dan Ketertiban mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi Pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat di Daerah. (3) Seksi Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pengawasan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 7 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, sesuai dengan keahlian dan kebutuhan; (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. BAB V TATA KERJA Pasal 8 Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Satuan Polisi Pamong Praja wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Pasal 9 (1) Kepala Kantor melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah; 76
(2) Kepala Kantor wajib memberikan petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsure-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungan unit kerjanya. BAB VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 10 Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Kantor dan Pejabat struktural pada tingkat bawahnya serta pejabat fungsional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 11 (1) Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; (2) Dengan tidak mengurangi ketentuan ayat (1) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dapat diberikan bantuan lain yang sah sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Tugas dan fungsi masing-masing unsur-unsur organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan hal-hal lain sepanjang mengenai pelaksanaannya yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur kemudian dengan Keputusan Kepala Daerah. 77
BAB IX PENUTUP Pasal 13 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala peraturan yang berkaitan dengan Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tapin dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 14 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di Rantau pada tanggal 17 Oktober 2003 BUPATI TAPIN Diundangkan di Rantau pada tanggal 24 Oktober 2003 IDIS NURDIN HALIDI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TAPIN Drs. H. HURIANSYAH, MM. NIP. 540 003 853 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 18 TAHUN 2003 SERI D NOMOR SERI 12 78
A. Umum. PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Pasal 120 Ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa dalam rangka menyelengarakan ketenteraman dan ketertiban umum serta untuk menegakkan Peraturan Daerah dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja sebagai perangkat Pemerintah Daerah. Pasal 120 Ayat (2) Undang-undang tersebut kemudian menyebutkan bahwa Susunan Organisasi, formasi, kedudukan, wewenang, hak, tugas, dan kewajiban Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, dimana pada Pasal 11 Ayat (3) disebutkan bahwa Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Dalam rangka efektivitas penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Tapin, khususnya dalam penyelenggaraan ketenteraman dan Ketertiban serta implementasi Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah, maka sangat diperlukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja sebagai wadah pelaksana tugas dimaksud, kendati Peraturan Pemerintah sebagai Pedoman pembentukan Organisasi belum diterbitkan. Dengan ketentuan apabila dikemudian hari diterbitkan Peraturan Pemerintah sebagai Pedoman Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, maka Peraturan Daerah ini akan menyesuaikan. Wadah organisasi Satuan Polisi Pamong Praja dimaksud berbentuk Kantor, yang mempunyai susunan organisasi, Kepala Kantor, Sub Bagian Tata Usaha dan sesuai dengan kebutuhan terdapat 2 (dua) Seksi yakni Seksi Ketenteraman dan Ketertiban dan Seksi Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah. Peraturan Daerah ini mengatur pembentukan nomenklatur lembaga, susunan organisasi, tugas dan fungsi unsur-unsur masing-masing organisasi B. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 sampai dengan Pasal 2 cukup jelas 79
Pasal 3 Pertanggungjawaban Kepala Kantor kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administrative. Pengertian melalui bukan berarti Kepala Kantor merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah. Secara struktural Kantor Satuan Polisi Pamong Praja berada langsung di bawah Kepala Daeah. Pasal 4 sampai dengan Pasal 14 cukup jelas. 80