BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan data-data lapangan. Penelitian ini dikategorikan penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

individu yang telah melakukan kajian atau penelitian tentang menghafal al- karya yang membahas secara khusus tentang pembelajaran al-qur an Bin

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di mana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. (penelitian lapangan) dengan menggunakan pendekatan deskriptif

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. kategori penelitiannya lapangan (field research). Penelitian lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di mana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

BAB III METODE PENELITIAN. (e) Analisis Data dan (f) Pengecekan Keabsahan Data

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

BAB III METODE PENELITIAN. terarah sesuai dengan tujuan yang dicapai. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban dari permasalahan yang diangkat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. 1 Pendekatan kualitatif diharapkan

Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada konteks dari suatu keutuhan (entity). Instrumennya adalah manusia, baik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pemahaman konsep dan implementasi softskills

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang memanfaatkan paradigma penelitian interpretatif dengan tujuan membangun makna berdasarkan data-data lapangan. Penelitian ini dikategorikan penelitian lapangan (field research) yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskreptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (di observasi). Penelitian kualitatif bersifat natural setting atau keadaan/fakta/fenomena alamiah tanpa direkayasa peneliti. 1 Peneliti memilih jenis penelitian ini karena peneliti beranggapan bahwa suatu penelitian atau suatu keadaan akan terlihat keaslianya ketika diamati dan dideskripsikan. Ada lima macam metodologi penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu etnografi, studi kasus, teori grounded, fenomenologi, dan biografi. 2 Dan dalam hal ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian studi kasus adalah studi yang meliputi sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar serta dokumen, dan sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu 1 Djam an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), 27. 2 Ibid., 34. 98

99 totalitas, sesuai dengan latar, atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk memahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya. 3 Kasus yang diteliti dalam penelitian ini adalah implementasi pendidikan karakter dalam mewujudkan kepribadian siswa melalui sistem pesantren dan boarding school. Karena memiliki lebih dari satu subjek yang diteliti, maka penelitian ini digolongkan multi kasus (multi-case study). Sebagaimana ditegaskan oleh Bogdan dan Biklen bahwa: When research study two or more subjects, setting or depositories of data they are usually doing what we call multi-case studies. Multicase studies take a variety of forms. Some starts as a single case only to have the original work serve as the first in series of studies or as the pilot for a multi-case study. Other studies primarily single-case studies but include less intense, less extensive observations as other sites for the purpose of addressing the question of generalizability. Other researchers do comparative case studies. Two or more case studies are done and then compared and contrasted. 4 Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa karakteristik utama dari studi multi kasus adalah apabila peneliti meneliti dua atau lebih subjek, latar atau tempat penyimpanan data. B. Sumber dan Jenis Data 1. Informan Menurut Lofland dalam Lexy Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data 3 Imron Arifin, Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-ilmu Sosial dan Keagamaan (Malang: Kalimasahada Press, 1996), 57. 4 Bogdan dan Biklen, Qualitative Research for Education, An Introduction to Theory and Methode (Boston: Allyn and Bacon, Inc., 1998), 62.

100 tambahan seperti dokumen, data tertulis, foto dan lain-lainnya. 5 Dengan demikian, maka data-data yang dikumpulkan peneliti bersumber dari: a. Informan utama dalam hal ini adalah kepala sekolah, pengasuh pondok pesantren, kepala asrama, guru dan siswa. b. Dokumen tentang implementasi pendidikan karakter dalam mewujudkan siswa berkepribadian melalui sistem pesantren dan boarding school di MTs Manbail Futuh dan SMP Bina Anak Sholeh. c. Laporan hasil dari observasi Informan dalam hal ini adalah orang yang memberikan informasi tentang implementasi pendidikan karakter dalam mewujudkan siswa berkepribadian melalui sistem pesantren dan boarding school di MTs Manbail Futuh dan SMP Bina Anak Sholeh. Menurut Sanafiah dalam Sugiyono, penentuan informan dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi maksimum 6, karena itu orang yang dijadikan sampel atau informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui tetapi juga dihayati. b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti. 5 Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), 157. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), 218.

101 c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi kemasannya sendiri. e. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan penulis sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber. Selain daripada itu, dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan pengumpul data utama. Dalam hal ini, sebagaimana dinyatakan oleh Lexy Moleong, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya. 7 2. Jenis Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Yang dimaksud data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar. Menurut Sutrisno Hadi data kualitatif adalah data yang tidak berupa angka-angka, melainkan diuraikan dalam bentuk kalimat. 8 Adapun data kualitatif meliputi: a. Data tentang gambaran umum mengenai objek penelitian b. Data lain yang tidak berupa angka. 7 Ibid., 121. 8 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1987), 66.

102 Analisa bersumber dari hasil interview, dokumentasi, dan observasi. Interview dengan kepala sekolah, guru bidang studi, pengasuh pondok pesantren, dan kepala asrama/ma had, yang ada hubungannya dengan pokok bahasan tentang implementasi pendidikan karakter dalam mewujudkan siswa berkepribadian melalui sistem pesantren dan boarding school. C. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen atau analisis deskriptif. Adapun masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks, dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian. 9 Pengamatan tersebut bisa berkenaan dengan cara pembimbing mengajar, peserta didik belajar, kepala sekolah sedang memberikan pengarahan, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, hal-hal yang akan diobservasi adalah kegiatan seharihari, interaksi sosial guru dan murid di MTs Manbail Futuh Beji-Jenu- Tuban dan di SMP Bina Anak Sholeh Tuban. Observasi yang dilakukan oleh peneliti disini adalah observasi secara mendalam yaitu peneliti akan mengikuti pola kehidupan dan tinggal bersama mereka selama dua minggu. 9 Djam an Satori, Metodologi..., 105.

103 b. Wawancara secara mendalam Dalam wawancara mendalam, peneliti terlibat secara intensif dengan setting penelitian terutama pada keterlibatannya dalam kehidupan informan. Peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang pertisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. 10 Metode ini digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai pendidikan karakter dari informan utama dan informan pendukung. Langkah-langkah wawancara dalam penelitian ini adalah: (1) menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan; (2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan; (3) mengawali atau membuka alur wawancara; (4) melangsungkan alur wawancara; (5) mengeonfirmasikan hasil wawancara; (6) menulis hasil wawancara ke dalam catatan lapangan; dan (7) mengindentifikasi tindak lanjut hasil wawancara. 11 Dalam penelitian ini, hal-hal yang diwawancarakan meliputi: kepemimpinan kepala madrasah di Madrasah yang memiliki basis tradisi pesantren, kepemimpinan kepala sekolah di sekolah yang memiliki basis boarding school, metode dan sikap guru dalam membina karakter peserta didik, evaluasi hasil belajar peserta didik di Madrasah berbasis pesantren dan sekolah berbasis boarding school, dan pandangan peserta didik mengenai pembentukan karakter yang disampaikan kepada mereka. 10 Ibid., 130. 11 Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi (Malang: YA3, 1990), 63.

104 c. Studi Dokumentasi Data penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia melalui observasi dan wawancara, namun data dari sumber non manusia, seperti dokumen, foto, dan bahan statistik perlu mendapat perhatian selayaknya. Dokumen terdiri atas tulisan peribadi seperti suratsurat, buku harian, dan dokumen resmi. Dokumen, surat-surat, foto, dan lain-lain dapat dipandang sebagai narasumber yang dapat diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan diajukan oleh peneliti. 12 Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang mendukung untuk mengetahui implementasi nilai-nilai karakter berbasis tradisi pesantren di sebuah madrasah dan implementasi nilai-nilai karakter berbasis boarding school di sekolah. Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penulisan tesis ini antara lain: dokumen sejarah madrasah, dokumen peserta didik, dokumen prestasi akademik peserta didik, data peserta didik, data tenaga pendidik dan kependidikan, dan data-data lain yang menguatkan hasil penelitian ini. D. Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Kegiatan analisis dilakukan dengan menelaah data, menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, menyintesis, mencari pola, menemukan yang bermakna, dan apa yang diteliti dan laporkan secara sitematis. Data tersebut terdiri dari deskripsi-deskripsi 12 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik (Bandung: Tarsito, 2003), 89.

105 yang rinci menganai situasi, peristiwa, orang, interaksi, dan perilaku. Dengan kata lain, data merupakan deskripsi dari pernyataan-pernyataan seseorang tentang perspektif, pangalaman, atau sesuatu hal, sikap, keyakinan, dan pikirannya serta petikan-petikan isi dokumen yang berkaitan dengan suatu program. 13 Menurut Miles dan Huberman, bahwa analisis data penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. (1) reduksi data (data reduction), yaitu menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data. (2) penyajian data (data displays), yaitu: menemukan pola-pola hubungan yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. (3) penarikan kesimpulan/verfikasi (conclusion drawing/ verifivacation), yaitu: membuat pola makna tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. 14 a. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan akhir dan diverfikasi. Reduksi data diartikan juga sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian 13 Rober C. Bogdan dan Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods (Boston: Aliyn and Bacon, Inc., 1998), 97-102. 14 Matthew B. Miles and A. Michael Huberman, Qualitative Data Analysis (London: Sage Publications, 1994), 22.

106 berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul sudah mengantisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak sewaktu memutuskan kerangka konseptual, wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan penentuan metode pengumpulan data. Selama pengumpulan data berlangsung sudah terjadi tahapan reduksi, selanjutnya (membuat ringkasan, pengodean, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, dan menulis memo). Proses ini berlanjut sampai pasca pengumpulan data di lapangan, bahkan pada akhir pembuatan laporan sehingga tersusun lengkap. Langkah selanjutnya mengembangkan sistem pengkodean. Semua data yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip) dibuat ringkasan kontak berdasarkan fokus penelitian. Setiap topik liputan dibuat kode yang menggambarkan topik tersebut. Kode-kode tersebut dipakai untuk mengorganisasi satuan-satuan data, yaitu: potongan-potongan kalimat yang diambil dari transkrip sesuai dengan urutan paragraf menggunakan komputer. b. Penyajian Data Sebagaimana ditegaskan oleh Miles dan Hubberman, 15 bahwa penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna data-data yang telah 15 Ibid., 21.

107 diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi kompleks menjadi sederhana namun selektif. Data yang diperoleh dari penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragraf-paragraf. Penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif pada masa lalu adalah bentuk teks naratif. Namun oleh Miles dan Hubberman cara penyajian data dalam bentuk teks naratif dikritik sangat tidak praktis, 16 sehingga Miles dan Hubberman menyarankan agar data disajikan dalam matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Merancang deratan kolom-kolom sebuah matrik untuk data kualitatif dan merumuskan jenis dan bentuk data yang harus dimasukkan ke dalam kotak-kotak matriks merupakan kegiatan analisis. c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Kegiatan analisis pada tahap ketiga adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Analisis yang dilakukan selama pengumpulan data dan sesudah pengumpulan data digunakan untuk menarik kesimpulan sehingga dapat menemukan pola tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Sejak pengumpulan data peneliti berusaha mencari makna atau arti dari simbolsimbol, mencatat ketaraturan pola, penjelasan-penjelasan, dan alur sebab akibat yang terjadi. Dari kegiatan ini dibuat simpulan-simpulan yang sifatnya masih terbuka, umum, kemudian menuju ke yang spesifik/rinci. Kesimpulan final diharapkan dapat diperoleh setelah pengumpulan data selesai. 16 Ibid., 21-22.

108 E. Pengecekan Keabsahan Data Agar hasil dari penelitian yang akan dilakukan ini memiliki tingkat kepercayaan dan validitas yang tinggi, maka pengecekan data untuk pencapain kredibilitas penelitian sebagai upaya penjaminan mutu hasil dari penelitian, penulis akan melakukan penelurusan keabsahan data ditentukan dengan menggunakan kriteria kredibilitas (derajat kepercayaan). Kredibilitas menurut Djam an Satori adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian. 17 Kredibelitas data dimaksudkan untuk membuktikaan bahwa apa yang dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar penelitian. Sedangkan usaha-usaha yang akan dilakukan oleh penulis untuk memperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka tindakan yang akan dilakukan penulis adalah meneliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: a. Perpanjangan keikutsertaan peneliti di lapangan, peneliti akan melakukan perpanjangan masa penelitian jika peneliti belum menemukan subtansi dari implementasi pendidikan karakter dalam mewujudkan siswa berkepribadian melalui sistem pesantren di MTs Manbail Futuh Jenu- Tuban dan melalui sistem boarding school di SMP Bina Anak Sholeh Tuban. b. Ketekunan pengamatan (observasi yang diperdalam), peneliti akan melakukan observasi dengan tuntas yaitu mengikuti proses pembelajaran di dalam ruang kelas dan di lingkungan pondok pesantren serta di 17 Djam an Satori, Metode Penelitian Kualitatif..., 165.

109 lingkungan boarding school. Selain itu peneliti juga akan mengamati kegiatan siswa dan guru baik dari sudut pandang individunya maupun interaksi sosialnya di dalam pondok pesantren dan boarding school serta mengamati benda-benda atau lokasi tertentu yang dipandang relevan dengan penelitian ini. c. Triangulasi atau pembandingan data, peneliti akan membandingkan datadata yang ada dengan menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Karena yang dicari adalah kata-kata, maka tidak mustahil ada kata-kata yang keliru yang tidak sesuai antara yang dibicarakan dengan kenyataan sesuangguhnya. Hal ini bisa dipengaruhi kredibilitas informannya, waktu pengungkapan, kondisi yang dialami dan sebagainya. 18 Secara spesifik peneliti akan memandingkan hasil data-data yang ada dari informan yang memiliki kedudukan setara atau dari informan yang memiliki kedudukan tidak setara (misalanya informasi dari guru diverifikasikan dengan informasi dari guru lain atau dari siswanya dan seterusnya). Serta membandingkan data-data yang dihasilkan dengan menggunakan wawancara akan diverifikasikan dengan data yang menggunakan observasi atau dokumentasi, begitu juga sebaliknya. Model triangulasi ini digunakan agar peneliti bisa menemukan data-data yang terpercaya dan bisa dipertanggunjawabkan. 18 Ibid., 170.