FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. pada saat janin masih dalam kandungan dan awal masa pertumbuhannya. menghadapi tantangan globalisasi (Depkes, 2010).

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI FACTORS RELATED TO INITIATION OF BREAST-FEEDING EARLY

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

GAMBARAN PARITAS DAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI BPM HUSNIYATI PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

Daftar Pustaka : 44 ( ) Kata Kunci : Perilaku Bidan, Inisiasi Menyusu Dini

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI BAYI DI BPM APRI OGAN ILIR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2016

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

Linda Januarti Kamariatmi*), Sigit Ambar W.**), Gipta Galih Widodo***)

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Faktor Maternal yang Berpengaruh dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan Pertama Kelahiran

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PASCA MELAHIRKAN TERHADAP PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RSUD UJUNGBERUNG BANDUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Ketut Dara PuspaDewi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Esa Unggul

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 7 12 BULAN DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BREAST CARE DENGAN PERILAKU BREAST CARE PADA IBU HAMIL DI BPS KUSNI SRI MAWARTI DLINGO BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUANG KEBIDANAN DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) Di negara

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), data statistik. menyatakan bahwa Neonatal Mortality Rate Indonesia pada tahun 2010

FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KEBERHASILAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016 Desi Ulandari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Palembang Program Studi D III Kebidanan email:desi.ulandari86@gmail.com Received: January 2018 Revised: February 2018 Accepted: February 2018 ABSTRAK Latar Belakang: Masih rendahnya praktek menyusu dini dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Notoatmodjo (2012) ada faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang (pengetahuan, sikap, pendidikan, tindakan, keyakinan, nilai dan kepercayaan). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi pelaksanaan IMD pada pasien pasca persalinan di BPM Ratna Wilis Palembang tahun 2016. Metode:Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pedekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel yang kebetulan ada pada saat penelitian ini dilakukan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 32 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 Januari 2017. Hasil: uji chi square menunjukkan variabel pengetahuan (p = 0,007) ada hubungan dengan inisiasi menyusu dini, pendidikan (p = 0,023) ada hubungan dengan inisiasi menyusu dini dan sikap (p = 0,022) ada hubungan dengan inisiasi menyusu dini. Simpulan: ibu yang melahirakan mau mengikuti prosedur IMD jika pengetahuan, pendidikan dan sikap ibu tinggi, sehingga disarankan kepada pihak BPM melakukan penyuluhan tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini maupun konseling secara langsung kepada ibu hamil Trimester akhir akan pentingnya IMD. Kata Kunci: Inisiasi Menyusu Dini; Pengetahuan; Pendidikan; Sikap ABSTRACT Background: Low rates of early breastfeeding practices are influenced by many factors. According Notoatmodjo (2012) there are factors that influence the behavior of one s health that is predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors. Factors that facilitate or predict the occurrence of a person s behavior (knowledge, attitudes, education, actions, beliefs, 64

values and beliefs). Objective: The purpose of this study to determine the factors that affect the IMD in postpartum patients di BPM emerald Palembang years 2016. Methods: penelitian used descriptive analytic approach cross-sectional sampling is done with accidental sampling method is sampling there happened to be at the time of the study this is done. Number samples are 32 respondents. Bivariate analysis using the data analysis by using chi square. This research was conducted in December 2016- January 2017. The results :of chi square showed knowledge variable (p = 0.007) no relationship with early initiation breastfeeding, education (p = 0.023) no relationship with early initiation feeding with attitude (p = 0.022) there is a connection with the early initiation of breastfeeding. Conclusion: expecting mothers are willing to follow IMD procedures if knowledge, education and mother attitude are high, so it is suggested to BPM to do counseling about the implementation of early breastfeeding initiation and counseling directly to pregnant women The final trimester will be the importance of IMD Keywords: insiasi early breastfeeding; knowledge; education; attitude A. PENDAHULUAN Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan program yang sedang gencar dianjurkan oleh pemerintah. IMD merupakan program ibu menyusui bayi, tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibunya. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu (Danarti, 2014). Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 terdapat 1-15 juta bayi di dunia yang meninggal karena tidak di beri ASI eksklusif. ASI sangat bermanfaat mengurangi sakit yang berat. Bayi yang di beri susu formula berkemungkinan untuk di rawat di rumah sakit karena infeksi bakteri hampir 4 kali lebih sering dibanding bayi yang di beri ASI ekslusif. (Iskandar, 2014) Menurut Riskesdas 2013, proses mulai menyusui terbanyak terjadi pada 1-6 jam setelah kelahiran (35,2%) dan kurang dari 1 jam (inisiasi menyusui dini) sebesar 34,5%. Sedangkan proses mulai menyusui terendah terjadi pada 7-23 jam setelah kelahiran yaitu sebesar 3,7%.. Beberapa program terkini dalam proses pelaksanaan percepatan penurunan AKB adalah program Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI eksklusif, penyediaan konsultan ASI eksklusif di Rumah Sakit/Puskesmas, injeksi vitamin K1 pada bayi baru lahir, inisiasi hepatitis pada bayi kurang dari 7 hari, tatalaksana gizi buruk, dan program lainnya (Kemenkes, 2015) 65

Menurut penelitian yang dilakukan Dr. Karen Edmond tahun 2013, 22% kematian bayi baru lahir yaitu kematian bayi yang terjadi dalam satu bulan pertama dapat dicegah bila bayi disusui oleh ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. Pencapaian 6 bulan ASI eksklusif bergantung pada keberhasilan inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama (Departemen Kesehatan, 2012). Menyelamatkan satu juta bayi dimulai dengan satu pendidikan yaitu memberi dukungan selama satu jam dan dengan satu pesan yaitu biarkan bayi menyusu sendiri dalam satu jam setelah lahir (Roesli, 2012). Cakupan pemberian ASI eksklusif di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2014 sebesar 63,44%, pada tahun 2015 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 61% dan pada tahun 2015 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 66,70% (Dinkes Prov. Sumsel, 2015). Menurut data Dinas Kesehatan Kota Palembang, jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif pada tahun 2013 adalah sebesar 50,51% tahun 2014 jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif sebesar 60,14%, pada tahun 2015 jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif meningkat menjadi 73,57%, angka ini juga masih belum mencapai target Dinas Kesehatan Kota Palembang 80%. Cakupan ini masih jauh di bawah target pencapaian pemberian ASI ekslusif Indonesia yaitu 80% (Dinkes Kota Palembang, 2015). Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Ratna Wilis Palembang tahun 2013 dari 225 ibu yang melahirkan sebanyak 155 ibu yang melakukan IMD, pada tahun 2014 dari 257 sebanyak 203 ibu yang melakukan IMD dan pada tahun 2015 dari 256 ibu yang melahirkan sebanyak 248 ibu yang melakukan IMD. Masih rendahnya praktek menyusu dini dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Notoatmodjo (2012) ada faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang (pengetahuan, sikap, pendidikan, tindakan, keyakinan, nilai dan kepercayaan) Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Namun peningkatan pengetahuan tidak selalu menggambarkan perubahan perilaku. Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah pengetahuan dan sikap, 66

namun pembentukan perilaku itu sendiri tidak semata-mata berdasarkan hal tersebut tapi masih dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat kompleks (Notoatmodjo, 2012) Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Ironinya, pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan. Padahal kehilangan pengetahuan tentang menyusui berarti kehilangan besar, karena menyusui adalah suatu pengetahuan yang selama berjutajuta tahun mempunyai peran yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Bagi ibu hal ini berarti kehilangan kepercayaan diri untuk dapat memberikan perawatan terbaik untuk bayinya dan bagi bayi bukan saja kehilangan sumber makanan yang vital, tetapi juga kehilangan cara perawatan yang optimal (Lastriani, 2012). Kegagalan dalam menyusu sering disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu Tingkat pendidikan yang rendah dan pengetahuan yang terbatas merupakan faktor yang mendukung timbulnya anggapan bahwa pemberian inisiasi menyusu dini tidak memiliki keuntungan bagi bayi. Akibatnya para ibu tidak mau melakukannya (Muchlis, 2012) Sikap yang positif diharapkan menjadi motivasi yang kuat dalam usaha ibu untuk menyusui atau memberikan ASI pada bayi, karena motivasi itu akan berperanan dalam proses laktasi (Purwati, 2012). Hasil penelitian Rusnita (2010) menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai sikap positif dan negatif selisihnya sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi yang tidak nyaman atau kelelahan yang dirasakan ibu. Berdasarkan uraian diatas maka penulis melakukan penelitian mengenai Faktorfaktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Ibu Pasca Persalinan di BPM Ratna Wilis Palembang tahun 2016. tentang laktasi. Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah leih baik dari ASI, sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang (Perinasia, 2014). B. BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode analitik yaitu penelitian yang mencoba 67

menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang telah melahirkan (ibu nifas) di BPM Ratna Wilis Palembang tahun 2016. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu nifas yang datang ke di BPM Ratna Wilis Palembang tahun 2016 Pengambilan sampel pada penelitian ini akan dilakukan dengan cara non probability bertujuan untuk melihat hubungan antara 2 variabel dengan menggunakan uji Chi Square (χ2) bentuk uji hubungan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05 dan df = 1 dimana : bila p value α (0,05), menunjukkan ada hubungan antara variabel independen dengan dependen. bila p value > α (0,05), menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen. sampling dengan metode accidental sampling. Penelitian ini dilaksanakan di BPM Ratna Wilis Palembang yang beralamat di Jl. Nettrogen No. 5 RT. 004 RW. 001 Komplek Pusri Kebun Sirih Kenten. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 Januari 2017. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan cara pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden. analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu analisa data yang dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari tiap-tiap variabel, dari variabel independen (pengetahuan, pendidikan dan sikap) dan variabel dependen (kegagalan pemberian IMD) dengan menggunakan SPSS dan analisis bivariat adalah analisa dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoadmodjo, 2012). Analisa ini C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat Berdasarkan tabel 1 bahwa dari 32 responden sebanyak 19 responden (59,4%) melaksanakan inisiasi menyusu dini dan 13 responden (40,6%) tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini, responden berpengetahuan baik sebanyak 20 responden (62,5%) dan responden berpengetahuan kurang sebanyak 12 responden (37,5%), responden pendidikan tinggi sebanyak 23 responden (71,9%) dan responden pendidikan rendah sebanyak 9 responden (28,1%), responden sikap positif sebanyak 21 responden (65,6%) dan responden sikap negatif sebanyak 11 responden (34,4%). 68

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di BPM Ratna Wilis Palembang Tahun 2016 Pelaksanaan IMD Frekuensi Presentase Ya 19 59,4 Tidak 13 40,6 Total 32 100 Pengetahuan Frekuensi Presentase Baik 20 62,5 Kurang 12 37,5 Total 32 100 Pendidikan Frekuensi Presentase Tinggi 23 71,9 Rendah 9 28,1 Total 32 100 Sikap Frekuensi Presentase Positif 21 65,6 Negatif 11 34,4 Total 32 100 Hasil analisis untuk pengetahuan didapatkan nilai p value (0,007) < α (0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini di BPM Ratna Wilis Palembang tahun 2016. Tabel 2. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di BPM Ratna Wilis Palembang Tahun 2016 Pelaksanaan IMD Jumlah p value Pengetahuan Ya Tidak n % n % n % Baik 16 80 4 20 20 100 0,007 Kurang 3 25 9 75 12 100 Total 19 59,4 13 40,6 32 100 Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fifi (2013). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, faktor yang berhubungan dengan praktik IMD pada ibu pasca bersalin normal di wilayah kerja Puskesmas Blado I yaitu sikap, peran petugas kesehatan dan dukungan orang terdekat. Sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan. 2. Analisis Bivariat a. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putri dkk (2014) dengan judul gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pelaksanaan IMD pada ibu pasca melahirkan tahun 2014. Dari hasil penelitian ini didapatkan faktorfaktor yang mempengaruhi kegagalan IMD adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui (74,0%), kurangnya dukungan suami/keluarga (63,0%), persalinan caesar (56,1%), kurangnya pelayanan petugas/ tenaga kesehatan (53,4%), Ibu primipara (45,2%), promosi susu formula (43,8%) dan bayi prematur (19,1%). 69

Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti berpendapat bahwa sebaiknya pengetahuan ibu yang kurang baik menyebabkan ketidaktahuan ibu akan manfaat tentang dilakukannya inisiasi menyusu dini. Semakin baik pengetahuan seorang ibu tentang IMD maka semakin besar peluang seorang ibu akan memberikan IMD begitu juga sebaliknya semakin rendah pengetahuan ibu maka semakin kecil peluang ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini sejalan penelitian Fifi (2013). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, faktor yang berhubungan dengan praktik IMD pada ibu pasca bersalin normal di wilayah kerja Puskesmas Blado I yaitu sikap, peran petugas kesehatan dan dukungan orang terdekat. Sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan. Dari hasil penelitian, teori dan penelitian terkait peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi pendidikan seorang ibu maka akan semakin menambah pengetahuan ibu b. Hubungan Antara Pendidikan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Hasil analisis pendidikan diketahui nilai p value (0,023) < α (0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini di BPM Ratna Wilis Palembang tahun 2016. tentang inisiasi menyusu dini sehingga ibu akan melakukan inisiasi menyusu dini kepada bayinya yang baru lahir. Begitu juga sebaliknya rendahnya pendidikan seorang ibu membuat pengeta-huan ibu menjadi kurang sehingga ibu kurang mengetahui tentang inisiasi menyusu dini. Tabel 3. Hubungan Antara Pendidikan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di BPM Ratna Wilis Palembang Tahun 2016 Pelaksanaan Pendidikan IMD Jumlah p value Ya Tidak n % n % n % Tinggi 17 73,9 6 26,1 23 100 Rendah 2 22,2 7 77,8 9 100 0,023 Total 19 59,4 13 40,6 32 100 c. Hubungan Antara Sikap dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Hasil analisis sikap didapatkan nilai p value (0,022) <α (0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini di BPM Ratna Wilis Palembang tahun 2016. 70

Tabel 4. Hubungan Antara Sikap dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di BPM Ratna Wilis Palembang Tahun 2016 Pelaksanaan IMD Jumlah Sikap Ya Tidak p value n % n % n % Positif 16 76,2 5 23,8 21 100 Negatif 3 27,3 8 72,7 11 100 0,022 Total 19 59,4 13 40,6 32 100 Penelitian ini sejalan penelitian yang dilakukan Fifi (2013). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, faktor yang berhubungan dengan praktik IMD pada ibu pasca bersalin normal di wilayah kerja Puskesmas Blado I yaitu sikap, peran petugas kesehatan dan dukungan orang terdekat. Sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan Dari hasil penelitian, teori dan penelitian terkait peneliti berasumsi bahwa sikap yang positif terhadap pemberian inisiasi menyusu dini mendorong ibu untuk melakukan inisiasi menyusu dini kepada bayinya begitu juga sebaliknya sikap yang menanggapi akan negatif dari inisiasi menyusu dini membuat ibu tidak mau melakukan inisiasi menyusu dini. D. SIMPULAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : distribusi frekuensi dari 32 responden sebanyak 19 responden (59,4%) melaksanaan inisiasi menyusu dini dan 13 responden (40,6%) tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini. Distribusi frekuensi dari 32 responden berpengetahuan baik sebanyak 20 responden (62,5%) dan responden berpengetahuan kurang sebanyak 12 responden (37,5%). Distribusi frekuensi dari 32 responden pendidikan tinggi sebanyak 23 responden (71,9%) dan responden pendidikan rendah sebanyak 9 responden (28,1%). Distribusi frekuensi dari dari 32 responden sikap positif sebanyak 21 responden (65,6%) dan responden sikap negatif sebanyak 11 responden (34,4%). Ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan p value 0,007 < 0,05. Ada hubungan antara pendidikan dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan p value 0,023 < 0,05. Ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan p value 0,022 < 0,05. 71

2. Saran a. Bagi BPM Ratna Wilis Palembang Bagi BPM Ratna Wilis diharapkan dapat melakukan penyuluhan tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini maupun konseling secara langsung kepada Ibu Hamil Trimester akhir agar pengetahuan ibu dapat bertambah. Hal ini di tujukan agar masyarakat mempunyai pandangan yang benar mengenai pemberian inisiasi menyusu dini. b. Bagi STIKES Aisyiyah Palembang Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa seperti menambah jam kerja perpustakaan. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti yang akan datang diharapkan dapat mengembangkan penelitian tersebut dengan melakukan penelitian ke Bidan Praktik Mandiri lainnya yang berhubungan dengan inisiasi menyusu dini sebelum ke ASI eksklusif. DAFTAR PUSTAKA Danarti. 2014. Program IMD. (Online) at http://programimd.booksmail. Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Kemenkes RI. 2015. Laporan Nasional Hasil RISKESDAS. Jakarta: Depkes RI. Iskandar, A. 2014. ASI Eksklusif. Bagian pertama. Yogyakarta: diva press Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Lastriani. 2012. Bila Bayi Tidak Diberi ASI Eksklusif. (Online) at http://www. lastriani. co.id/2012/article/bayi/bila.bayi.tidak.diberi.asi.eksklusif /001/ Profil Dinkes Sumsel.2015. Profil BPM Ratna Wilis Palembang tahun 2015. Putri, A dkk. 2014. Gambaran Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pelaksanaan IMD pada ibu pasca melahirkan tahun 2014. Jurnal Univ. Kristen Maranatha Bandung. Siswono. 2015. Progran Untuk Balita Kurang Gizi. (Online) at http://www.republika.co.id 72