A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sungai Serayu merupakan salah satu sungai terbesar di Pulau Jawa terletak di bagian tengah pulau.sungai Serayu melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.Sungai Serayu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air oleh masyarakat pada wilayah Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap (Munir,2009).Wilayah yang dilalui Sungai Serayu banyak di dimanfaatkan sebagai pemukiman, pertanian maupun berbagai aktivitas manusia sehingga sangat rentan terhadap kemungkinan terjadinya pencemaran serius. Menyimak data dari berbagai sumber potensi pencemarandapatberasal dari aktivitas industri, peternakan, pertambangan, dan berbagai aktivitas masyarakat lainnya (Londo,2012). Berdasarkan Laporan Pengujian Kualitas Air dan Sumber Air Kabupaten Banyumas 2010 sumber pencemar industri di DAS (Daerah Aliran Sungai) Serayu antara lain berasal dari PT.Indofood dengan konsentrasi Biological Oxygen Demand (BOD) sebesar 27, 99 mg/l, sentra industri Mojotengah dengan konsentrasi BOD sebesar 307,2 mg/l, sentra industri tahu dengan konsentrasi BOD sebesar 291,8 mg/l, home industri tahu di Sungai Begaluh dengan konsentrasi BOD sebesar 1,41 mg/l, home industri tahu di Sungai Merawu dengan konsentrasi BOD sebesar 1,69 mg/l, CV. Tabah dengan konsentrasi BOD sebesar 549,7 mg/l, CV. Menara dengan konsentrasi BOD sebesar 140, 2 mg/l, home industri pemotongan sapi di sungai dengan konsentrasi BOD sebesar 2.182 mg/l, PT. Indomulti Hair dengan 1
2 konsetrasi BOD sebesar 549,7 mg/l, CV. Karang Jati dengan konsentrasi BOD sebesar 203,5 mg/l, Sentra industri tapioca di Sungai Kluwing dengan konsentrasi BOD sebesar 3.781 mg/l, PT. Walet dengan konsentrasi BOD sebesar 5.512 mg/l, sentra industri di Sungai Tajum dengan konsentrasi BOD sebesar 6,26 mg/l. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa nilai BOD tinggi yang berpengaruh terhadap pencemaran. Bentuk pencemaran akibat buangan limbah industri adalah pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah industri yang mengandung gugus logam berat.berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada makhluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi bahan racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup. Sebagai contoh adalah cadmium (Cd), timah hitam (Pb), dan Ferrum (Fe). Apabila logam esensial ini masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan, maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi tubuh (Palar,1994). Saat ini Sungai Serayu berdasarkan pendayagunaannya digunakan untuk pertanian serta air baku PDAM (Reni.2012). Selain air, biota sungai Serayu juga bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di sekitar Sungai Serayu. Logam berat yang ada dalam perairan Sungai Serayu akan mengalami proses pengendapan dan akan terakumulasi dalam biota Sungai yang ada dalam perairan baik melalui insang maupun melalui rantai makanan dan akhirnya akan sampai pada manusia. Muara Sungai Serayu merupakan wilayah badan air tempat bertemunya satu atau lebih sungai di DAS Serayu.Muara Sungai Serayu sangat rentan terhadap
3 pencemaran logam berat.muara sungai menjadi tempat yang disukai untuk mendirikan usaha-usaha industri dan komersial.kedekatannya dengan laut, menjadikannya ideal untuk menjadi sebuah pelabuhan yang menguntungkan, karena adanya hubungan yang mudah dengan angkutan laut.pabrik-pabrik penyulingan, pembangkit listrik, baja dan lain-lain yang membutuhkan air pendingin, banyak didirikan di tepian muara sungai. Limbah padat dan cair yang berasal dari permukiman di sekitarnya maupun proses kimiawi dari industriindustri yang mengalir menuju muara sungai (Mulyanto, 2010). Dari uraian di atas maka perlu diadakannya penelitian mengenai Kajian Pencemaran Kadar Logam Berat Di Muara Sungai Serayu di Kabupaten Cilacap. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu : 1. Faktorapa sajakah yang menyebabkan pencemaran di muara Sungai Serayu? 2. Bagaimana tingkat pencemaran logam berat seperti Cd, Pb, dan Fe di muara Sungai Serayu? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan antara lain : 1. Mengetahui faktor penyebab pencemaran logam berat seperti Cd, Pb, dan Fe di muara Sungai Serayu 2. Mengetahui tingkat pencemaran logam berat seperti Cd, Pb, dan Fe di muara Sungai Serayu.
4 D. Manfaat Melalui penelitian ini diharapkan : 1. Manfaat Akademik Menambah masukan dan sebagai bahan referensi yang diperlukan para pelajar atau mahasiswa mengenai kualias air dan tingkat pencemaran logam berat di bagian muara Sungai Serayu dan akibat dinamika tingkat pencemaran di Sungai Serayu. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan salah satu acuan atau jalan untuk tetap memelihara dan mengembangkan pengelolaan limbah hasil industri dan mengurangi tingkat pencemaran akibat logam berat di Sungai Serayu. E. Definisi Operasional Untuk menjadikan penelinitian ini lebih terarah maka penelitian ini harus diberikan definisi sebagai berikut : 1. Estuary atau muara sungai adalah pertemuan antara laut dan sungai dan menjadi batas lingkungan/environment air asin dan air tawar. 2. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, sehingga kualitas lingkungan menurundan menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
5 3. Logam Berat adalah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm³, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan. 4. Logam Berat Cd logam yang masuk dalam kelompok logam-logam golongan Transition Metal pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 48 dengan bobot atom atau berat atom (BA) 112,411. 5. Logam Berat Pb adalah logam yang termasuk dalam kelompok golongan IV-A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atom atau berat atom (BA) 207,2. 6. Logam Fe adalah logam yang termasuk dalam kelompok golongan VII pada tabel periodikunsur kimia. Mempunyai nomor atom 26 dengan berat atom (BA) 55,85. 7. Bioindikatoradalah petunjuk ada tidaknya kenaikan keadaan lingkungan dari ambang batas ketentuan, melalui analisis logam atau kandungan senyawa kimia tertentu yang terdapat pada hewan atau tanaman yang ada di lingkungan. 8. Baku mutu adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada.