PT.Indofood dengan konsentrasi Biological Oxygen Demand (BOD) sebesar 27,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. buang tanpa adanya pengolahan limbah yang efesien dan terbuang mengikuti arus

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA SPASIAL PENCEMARAN LOGAM BERAT PADA SEDIMEN DAN BIOTA AIR DI MUARA SUNGAI SERAYU KABUPATEN CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

I. PENDAHULUAN. akibatnya air mengalami penurunan akan kualitasnya. maka batas pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

Makalah Baku Mutu Lingkungan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laut dan kehidupan di dalamnya merupakan bagian apa yang disebut

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air mempunyai risiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di segala sektor, salah satunya di sektor industri. Pembangunan di sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air, luas daratan memang lebih

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (Barus, 1996). Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari pulau

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB 1 PENDAHULUAN. air dapat berasal dari limbah terpusat (point sources), seperti: limbah industri,

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah merupakan salah satu masalah serius yang sering ditemui di lapangan.

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

Hasil uji laboratorium: Pencemaran Limbah di Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan Oleh: Amat Zuhri

BAB I PENDAHULUAN. mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu yang sudah tidak memiliki nilai manfaat lagi, baik itu yang bersifat basah

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2004). Menurut Palar (1994) pencemaran adalah suatu kondisi yang telah

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan yang sangat terasa akibat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sifat-sifat alami proses naturalisasi limbah (self purification).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

barang tentu akan semakin beraneka ragam pula hasil buangan sampingnya. Dari

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian laut seakan-akan merupakan sabuk pengaman kehidupan manusia

UJI KADAR MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY. Fitrianti Palinto NIM

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

BAB I PENDAHULUAN. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, air juga dibutuhkan. keberlangsungan kehidupan makhluk hidup.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sungai Serayu merupakan salah satu sungai terbesar di Pulau Jawa terletak di bagian tengah pulau.sungai Serayu melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.Sungai Serayu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air oleh masyarakat pada wilayah Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap (Munir,2009).Wilayah yang dilalui Sungai Serayu banyak di dimanfaatkan sebagai pemukiman, pertanian maupun berbagai aktivitas manusia sehingga sangat rentan terhadap kemungkinan terjadinya pencemaran serius. Menyimak data dari berbagai sumber potensi pencemarandapatberasal dari aktivitas industri, peternakan, pertambangan, dan berbagai aktivitas masyarakat lainnya (Londo,2012). Berdasarkan Laporan Pengujian Kualitas Air dan Sumber Air Kabupaten Banyumas 2010 sumber pencemar industri di DAS (Daerah Aliran Sungai) Serayu antara lain berasal dari PT.Indofood dengan konsentrasi Biological Oxygen Demand (BOD) sebesar 27, 99 mg/l, sentra industri Mojotengah dengan konsentrasi BOD sebesar 307,2 mg/l, sentra industri tahu dengan konsentrasi BOD sebesar 291,8 mg/l, home industri tahu di Sungai Begaluh dengan konsentrasi BOD sebesar 1,41 mg/l, home industri tahu di Sungai Merawu dengan konsentrasi BOD sebesar 1,69 mg/l, CV. Tabah dengan konsentrasi BOD sebesar 549,7 mg/l, CV. Menara dengan konsentrasi BOD sebesar 140, 2 mg/l, home industri pemotongan sapi di sungai dengan konsentrasi BOD sebesar 2.182 mg/l, PT. Indomulti Hair dengan 1

2 konsetrasi BOD sebesar 549,7 mg/l, CV. Karang Jati dengan konsentrasi BOD sebesar 203,5 mg/l, Sentra industri tapioca di Sungai Kluwing dengan konsentrasi BOD sebesar 3.781 mg/l, PT. Walet dengan konsentrasi BOD sebesar 5.512 mg/l, sentra industri di Sungai Tajum dengan konsentrasi BOD sebesar 6,26 mg/l. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa nilai BOD tinggi yang berpengaruh terhadap pencemaran. Bentuk pencemaran akibat buangan limbah industri adalah pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah industri yang mengandung gugus logam berat.berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada makhluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi bahan racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup. Sebagai contoh adalah cadmium (Cd), timah hitam (Pb), dan Ferrum (Fe). Apabila logam esensial ini masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan, maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi tubuh (Palar,1994). Saat ini Sungai Serayu berdasarkan pendayagunaannya digunakan untuk pertanian serta air baku PDAM (Reni.2012). Selain air, biota sungai Serayu juga bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di sekitar Sungai Serayu. Logam berat yang ada dalam perairan Sungai Serayu akan mengalami proses pengendapan dan akan terakumulasi dalam biota Sungai yang ada dalam perairan baik melalui insang maupun melalui rantai makanan dan akhirnya akan sampai pada manusia. Muara Sungai Serayu merupakan wilayah badan air tempat bertemunya satu atau lebih sungai di DAS Serayu.Muara Sungai Serayu sangat rentan terhadap

3 pencemaran logam berat.muara sungai menjadi tempat yang disukai untuk mendirikan usaha-usaha industri dan komersial.kedekatannya dengan laut, menjadikannya ideal untuk menjadi sebuah pelabuhan yang menguntungkan, karena adanya hubungan yang mudah dengan angkutan laut.pabrik-pabrik penyulingan, pembangkit listrik, baja dan lain-lain yang membutuhkan air pendingin, banyak didirikan di tepian muara sungai. Limbah padat dan cair yang berasal dari permukiman di sekitarnya maupun proses kimiawi dari industriindustri yang mengalir menuju muara sungai (Mulyanto, 2010). Dari uraian di atas maka perlu diadakannya penelitian mengenai Kajian Pencemaran Kadar Logam Berat Di Muara Sungai Serayu di Kabupaten Cilacap. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu : 1. Faktorapa sajakah yang menyebabkan pencemaran di muara Sungai Serayu? 2. Bagaimana tingkat pencemaran logam berat seperti Cd, Pb, dan Fe di muara Sungai Serayu? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan antara lain : 1. Mengetahui faktor penyebab pencemaran logam berat seperti Cd, Pb, dan Fe di muara Sungai Serayu 2. Mengetahui tingkat pencemaran logam berat seperti Cd, Pb, dan Fe di muara Sungai Serayu.

4 D. Manfaat Melalui penelitian ini diharapkan : 1. Manfaat Akademik Menambah masukan dan sebagai bahan referensi yang diperlukan para pelajar atau mahasiswa mengenai kualias air dan tingkat pencemaran logam berat di bagian muara Sungai Serayu dan akibat dinamika tingkat pencemaran di Sungai Serayu. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan salah satu acuan atau jalan untuk tetap memelihara dan mengembangkan pengelolaan limbah hasil industri dan mengurangi tingkat pencemaran akibat logam berat di Sungai Serayu. E. Definisi Operasional Untuk menjadikan penelinitian ini lebih terarah maka penelitian ini harus diberikan definisi sebagai berikut : 1. Estuary atau muara sungai adalah pertemuan antara laut dan sungai dan menjadi batas lingkungan/environment air asin dan air tawar. 2. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, sehingga kualitas lingkungan menurundan menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

5 3. Logam Berat adalah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm³, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan. 4. Logam Berat Cd logam yang masuk dalam kelompok logam-logam golongan Transition Metal pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 48 dengan bobot atom atau berat atom (BA) 112,411. 5. Logam Berat Pb adalah logam yang termasuk dalam kelompok golongan IV-A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atom atau berat atom (BA) 207,2. 6. Logam Fe adalah logam yang termasuk dalam kelompok golongan VII pada tabel periodikunsur kimia. Mempunyai nomor atom 26 dengan berat atom (BA) 55,85. 7. Bioindikatoradalah petunjuk ada tidaknya kenaikan keadaan lingkungan dari ambang batas ketentuan, melalui analisis logam atau kandungan senyawa kimia tertentu yang terdapat pada hewan atau tanaman yang ada di lingkungan. 8. Baku mutu adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada.